Dapat bersifat asimptomatik atau dengan gejala nyeri dada, batuk atau nyeri dada
pleuritik. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti dapat mendiagnosis efusi pleura dan
membedakan etiologi pulmonal dan kardiovaskular atau penyebab efusi lainnya.
DIAGNOSA
OBATI ETIOLOGI
Hemotoraks -> darah dikeluarkan melalui selang sekaligus dimasukkan obat untuk memecahkan
bekuan darah (co: streptokinase)
Kilotoraks, -> pembedahan atau pemberian obat antikanker atau tumor yang menyumbat aliran
getah bening
Empiema -> antibiotic dan dilakukan pengeluaran nanah dengan menggunakan selang.
Kadang jika sulit harus dilakukan pembedahan pemotongan lapisan terluar pleura (dekortikasi)
Pleuritas TB -> pengobatan dengan OAT, pengobatan dapat membuat cairan dapat diserap lagi
TORAKOSENTESIS -> Keluarkan cairan hingga sesak - berkurang); jangan lebih 1-1,5 liter
pada setiap kali aspirasi. Zangelbaum dan Pare menganjurkan jangan lebih 1.500 ml
dengan waktu antara 20-30 menit.
CHEST TUBE -> dipasang selang di dada jika cairan banyak. Cairan dikeluarkan per 500ml,
lalu selang diklem beberapa jam, setelah itu baru keluarkan kembali cairan.
PLEURODESIS -> Pleurodesis dimaksudkan untuk menutup rongga pleura sehingga akan
mencegah penumpukan cairan pluera kembali.
memakai bahan sklerosis yang dimasukkan ke dalam rongga pleura.
Bleomisin, Adriamisin, Siklofosfamid, ustard, Thiotepa, 5 Fluro urasil, perak nitrat, talk,
Corynebacterium parvum dan tetrasiklin
Pleurektomi yaitu mengangkat pleura parietalis
Ligasi duktus torasikus, atau pleuropritoneal shunting yaitu menghubungkan rongga
pleura dengan rongga peritoneum sehingga cairan pleura mengalir ke rongga
peritoneum.