YEHEZKEL DROR
1. Pure Rationality – didasarkan pd
rasional murni dlm pembuatan
kebijakan
2. Economically Rational – penekanan
pd efisiensi dan ekonomis
3. Sequential – Decision, Pembuatan
eksperimen utk penentuan alternatif
shg tercapai keputusan yg paling
efekyif.
Lanjutan . . . . . . .
4. Incremental Model, keputusan berubah sedikit
demi sedikit
5. Satisficing model, keputusan pd alternatif
pertama yg paling “memuaskan”
6. Extra Rational, paling rasional, paling optimal
7. Optimal model, madel integratif -- identifikasi
nilai-2 kegunaan praktis, dengan
memperhatikan,alokasi sumber-2, penentuan
tujuan yg akan dicapai, pemilihan alternatif
program, peramalan hasil & pengevaluasian
alternatif terbaik
POLICY
AND
WESDOM
PROSES PENGAMBILAN KEBJK
Nilai yg mempengaruhi sikap & Perilaku
Aktor :
1. Nilai politik, kepentingan kel, gol,
partai, sikap dan perilaku seorang
aktor yg berkarakter sbg politikus
2. Nilai organisasi, nilai utk
mempertahankan organisasi
3. Nilai pribadi (personal values),
nilai yg terbentuk krn sejarah
kehidupan dirinya
Lanjutan Nilai ………..
Perumusan Penyusunan
Masalah Agenda
Forecasting Formulasi
Kebijakan
Rekomendasi Adopsi
Kebijakan Kebijakan
Monitoring Implementasi
kebijakan
Kebijakan
Evaluasi Penilaian
Kebijakan Kebijakan
Tahap-tahap perumusan kebijakan
menurut Budi Winarno (2007)
Perumusan Masalah
Mengenali dan merumuskan masalah
merupakan langkah yang paling
fundamental dalam perumusan
kebijakan.
Agenda Kebijakan
Masalah publik yang telah masuk agenda
kebijakan harus memenuhi syarat tertentu,
seperti misalnya apakah masalah tersebut
mempunyai dampak yang besar bagi
masyarakat yang membutuhkan penanganan
segera? Masalah publik akan dibahas oleh
para perumus kebijakan seperti kalangan
eksekutif maupun legislatif dan agen
pemerintah yang lain.
Pemilihan alternatif kebijakan
Setelah masalah-masalah publik
didefinisikan dengan baik dan para
perumus kebijakan sepakat untuk
memasukkan masalah tersebut dalam
agenda kebijakan, maka selanjutnya
adalah pemecahan masalah
Penetapan kebijakan.
Setelah satu dari sekian alternatif
kebijakan diputuskan, diambil
sebagai cara memecahkan masalah
kebijakan, maka tahap terakhir
adalah penetapan kebijakan dari
alternatif yang dipilih tersebut
sehingga mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat.