Anda di halaman 1dari 13

A SURVEY OF ENGINEERING

MATERIALS
KELOMPOK 5 :
BAGUS PRASTIO
M ADIB HAUZAN
RAHMANDA MAULANA
Pendahuluan
Materials Engineering adalah disiplin ilmu
teknik bahan, terutama mempelajari dan
membahas dasar-dasar ilmu terapan bahan
yang digunkan untuk memberikan informasi
dan petunjuk untuk membuat suatu produk
Paduan dan Pengolahan Metal

• Sebuah paduan logam biasanya merupakan kombinasi dua atau lebih unsur kimia yang dicairkan
bersama-sama.

• di mana sebagian besar bahan terdiri dari satu atau lebih logam.

• Berbagai macam logam dan elemen kimia non logam digunakan dalam paduan logam rekayasa utama.

• Umum nya menggunakan boron, karbon, magnesium, silikon, vanadium, kromium, mangan,
nikel, tembaga, seng, molibdenum, dan timah.

• Jumlah dan kombinasi elemen paduan yang digunakan dengan berbagai logam memiliki efek
untuk kekuatan, keuletan, ketahanan suhu, korosi, resistensi, dll.

• Untuk komposisi paduan yang diberikan, sifat-sifat yang dipengaruhi oleh pemrosesan tertentu

• Pemrosesan termasuk heat treatment, deformasi, dan casting.

• Dalam perlakuan panas, logam atau paduan di berikan panas tertentu, tahan pada suhu,
dan pendinginan yang menyebabka perubahan fisik atau kimia yang diinginkan.
deformasi adalah perubahan bentuk atau ukuran
DEFORMASI
dari sebuah objek karena Perubahan suhu

Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah


salah satu proses untuk mengubah struktur
HEAT TREATMENT logam dengan jalan memanaskan specimen
pada elektrik terance ( tungku ) pada
temperature rekristalisasi selama periode waktu
tertentu kemudian didinginkan pada media
pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan
solar yang masing-masing mempunyai
kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.

adalah salah satu teknik pembuatan produk


CASTING dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan
kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan
yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor
yang akan dibuat
COLD WORK AND ANNEALING

COLD WORK

Atau juga pengerjaan dingin, pada logam merupakan proses deformasi pada yang dilakukan pada
temprature di bawah temprature rekristalisasi. Pada temprature ini, deformasi akan menyebabkan benda
kerja mengalami pengerasan regan dan perubahan sturktur butiran. Benda kerja menjadi lebih keras dan
kuat dengan struktur yang mengandung sejumlah regangan
Solid Solution Strengthening

Solid Solution Strengthening terjadi karena atom pengotor mendistorsi kisi kristal sehingga
membuat gerakan dislokasi menjadi lebih sulit.
Atom-atom yang memberikan penguatan dapat terletak di interstitial atau
posisi kisi pengganti. Atom dengan ukuran jauh lebih kecil daripada atom dari unsur utama
biasanya membentuk paduan interstisial, seperti untuk hidrogen, boron, karbon, nitrogen, dan
oksigen dalam logam.
Paduan umumnya logam paduan lebih kuat dibandingkan dengan logam murni, karena
impuritas atom yang masuk ke dalam larutan
padat memaksakan tegangan kisi di sekeliling atom induknya. Interstisial atau impuritas
substitusi dalam sebuah larutan akan mengakibatkan regangan kisi. Dan hasilnya impuritas
ini akan berinteraksi dengan bidang dislokasi regangan dan menghambat pergerakan
dislokasi.
Impuritas cenderung menyebar dan memisah di sekitar inti (core) dislokasi untuk menemukan
atom yang sesuai dengan radiusnya. Hal ini akan menurunkan tegangan energi keseluruhan
dan “jangkar” dislokasi.
Precipitation Hardening and Other Multiple Phase Effects

Proses pengerasan paduan logam dengan menebarkan


partikel-partikel halus secara merata.
Dengan proses penuaan (aging) yang sebelumnya telah
mengalami proses pelarutan
(solution treatment) Dan pencelupan cepat (quenching)

Sebagai Contoh, aluminium dengan sekitar 4% bentuk


tembaga memperkuat endapan
senyawa intermetalik CuAl2.
IRON AND STEEL

Kandungan utama dalam baja adalah ferrous atau iron. Selain ferrous, ada kandungan lain yang
selalu ada pada baja. Kandungan lain yang selalu ada dalam baja adalah karbon dan manganese.
Besi murni cukup lemah, tetapi diperkuat dengan penambahan sejumlah kecil karbon.
Paduan tambahan dengan jumlah kecil niobium, vanadium, tembaga, atau izin elemen lainnya
diperkuat dengan penyempurnaan butir, presipitasi, atau efek larutan padat.
Naming Systems for Irons and Steels

Sejumlah organisasi telah mengembangkan sistem dan spesifikasi penamaan untuk beragam
Besi dan baja yang memberikan komposisi paduan yang dibutuhkan.

1 AISI : American Iron Steel Institute

2 SAE :Society For Automotive Engineering

3
ASTM : American Society For Testing
Materials

4 UNS : Unified Numbering System


Carbon Steel
Baja karbon biasa mengandung karbon, dalam jumlah biasanya kurang dari 1%, sebagai unsur paduannya
mengontrol properti. Carbon Steel juga mengandung mangan dalam jumlah terbatas. Istilah yang lebih
spesifik adalah baja karbon rendah dan baja ringan sering digunakan untuk menunjukkan kandungan karbon
kurang dari 0,25%, seperti baja AISI 1020. Baja ini memiliki kekuatan yang relatif rendah, tetapi keuletan
sangat baik. Strukturnya adalah kombinasi dari besi BCC, juga disebut α-besi atau ferit, dan perlit. Pearlite
adalah struktur dua fase ferit dan sementit (Fe3C)

Pengaplikasian

Penggunaan baja ini untuk bangunan dan jembatan, dan aplikasi


lembaran logam, seperti badan mobil.
Stainless Steel

Baja yang mengandung setidaknya 10% chromium disebut baja tahan karat
karena memiliki korosi yang baik, artinya mereka tidak berkarat. Paduan ini juga
sering memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap suhu.

Stainless Steel digunakan dalam berbagai aplikasi tegangan tinggi di mana


ketahanan terhadap korosi
dan diperlukan suhu tinggi, seperti pada tabung penukar panas dan bilah turbin
NON FERROUS METAL

Non Ferrous metal adalah logam yang tidak mengandung besi


(ferit) dalam jumlah yang cukup.
Beberapa bahan non-ferrous juga digunakan dalam industri besi
dan baja. Misalnya, bauksit digunakan sebagai fluks untuk blast
furnace, sementara yang lain seperti wolframite, pyrolusite dan
kromit yang digunakan dalam membuat paduan besi.

Anda mungkin juga menyukai