Anda di halaman 1dari 22

UJI HIPOTESIS SELISIH DUA PROPORSI MENGENAI

TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP GREEN CHEMISTRY


PADA SISWA KELAS XI PEMINAT MIA (MATEMATIKA
ILMU ALAM) DI SMAN 1 BATU DAN SMAN 1 SIDOARJO
KELOMPOK 10/OFFERING C
EVITA DEWI KUSUMA V. (160311604639)
HENY ANDRIANA (160311604601)
RINA WULAN DARI (160311604612)
PENGERTIAN UJI HIPOTESIS SELISIH DUA PROPORSI

• Uji hipotesis selisih dua proporsi dilakukan pada dua kelompok sampel yang diambil
dari populasi yang berbeda yang tidak memiliki keterkaitan sehingga memungkinkan
jumlah sampel yang diambil dari kedua kelompok tersebut adalah berbeda.
• Syarat sampel untuk melakukan pengujian proporsi dua populasi adalah sampel yang
diambil harus acak (random) dan berasal dari populasi yang independen.
• Pada uji hipotesis beda proporsi ini, ukuran statistik yang diujikan adalah nilai
proporsi. nilai proporsi adalah perbandingan atau rasio antara sebuah kejadian
dibandingkan dengan total atau keseluruhan kejadian.
H0 : p1 = p2 = p
P1 : proporsis populasi 1
p2: proporsis populasi 2
x1 x2
• ṕ1 = dan ṕ2 =
n1 n2
Diketahui nilai statistik

• Mempunyai distribusi normal baku bila H0 benar serta n1 dan n2 besar.


• Untuk meneghitung nilai Z, parameter p yang ada dalam tanda akar harus di takris.
Gabungkanlah data dari kedua sampel dan tulislah :
𝑥1+𝑥2
• Ṕ=
𝑛1+𝑛2
• Dengan x1 dan x2 menyatakan banyaknya yang sukses dalam tiap sampel
• Sedangkan n1 dan n2 menyatakan banyaknya sampel acak.
Sekarang bila p diganti dengan Ṕ maka statistik Z berubah menjadi

Keterangan :
ṕ1 = proporsi keberhasilan populasi 1
ṕ2 = proposi keberhasilan populasi 2
ṕ = proporsi keberhasilan gabungan kedua populasi
q = proporsi kegagalan masing-masing populasi
x1 , x2 = jumlah keberhasilan masing-masing populasi
n1 , n2 = jumlah atau ukuran masing-masing populasi
LANGKAH-LANGKAH MENGUJI HIPOTESIS SELISIH DUA
PROPORSI
1. Menntukan Hipotesis
• Hipotesis uji proporsi dua populasi terdiri dari dua bentuk, yaitu hipotesis uji dua arah (uji dua sisi) dan
hipotesis uji satu arah (uji satu sisi).
• Uji dua arah digunakan untuk mengetahui apakah dua populasi memiliki proporsi yang sama atau tidak,
sedangkan uji satu sisi digunakan untuk mengetahui apakah populasi pertama memiliki proporsi yang
lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan proporsi pada populasi kedua.
• Hipotesis untuk uji dua arah adalah H0 : p1 = p2 tandingannya H1: p1 ≠ p2
• Hipotesisi untuk uji satu arah adalah H0 : p1 = p2 tandingannya H1 : p1 > p2
• atau H0 : p1 = p2 tandingannya H1 : p1 < p2
2. Pilihlah suatu taraf keberartian α.
• Tingkat kepercayaan yang sering digunakan dalam pengujian statistik adalah 95 persen atau
(1 – α) = 0,95.
• Tingkat kepercayaan bisa dikurangi sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, misalnya misalnya 90
persen. Selain itu bisa juga diperbesar jika menginginkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, misalnya
menjadi 99 persen.
• Jika disebutkan bahwa tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen atau (1 – α) = 0,95, maka
tingkat signifikansinya adalah 5 persen α = 0,05.

3. Daerah kritis :
• Z < -zα untuk tandingan p1 < p2 (Uji Satu Arah)
• Z > zα untuk tandingan p1 > p2 (Uji Satu Arah)
• Z < -zα/2 dan Z > zα/2 untuk tandingan p1 ≠ p2 (Uji Dua Arah)
4. Uji Statistik
• Statistik uji yang digunakan dalam uji proporsi dua populasi adalah
𝑥1 𝑥2 𝑥1+𝑥2
• ṕ1 = 𝑛1 , ṕ2 = 𝑛2 dan ṕ = 𝑛1+𝑛2

• kemudian hitunglah

5. Kesimpulan
• Keputusan untuk uji dua arah adalah tolak Ho apabila z < –Zα/2 atau z > Zα/2.
• Keputusan untuk uji satu arah adalah
1. Untuk Ho: P1 ≥ P2 dan H1: P1 < P2, tolak Ho apabila z < –Zα
2. Untuk Ho: P1 ≤ P2 dan H1: P1 > P2, tolak Ho apabila z > Zα.
MANFAAT UJI HIPOTESIS SELISIH DUA PROPORSI

Pengujian hipotesis selisih dua proporsi digunakan ketika akan membandingkan apakah proporsi pada
populasi pertama lebih kecil, sama atau lebih besar dibandingkan proporsi pada populasi kedua.
Misalnya ada orang tua yang akan memasukkan anaknya ke SMA. Dia masih menimbang-nimbang apakah
akan dimasukkan ke sekolah A atau sekolah alternatif lain yaitu sekolah B. Ia merasa yakin menyekolahkan
anaknya ke sekolah A apabila proporsi siswa yang lulus ke perguruan tinggi negeri dari sekolah A lebih
tinggi daripada dari sekolah B
MENGUJI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP GREEN CHEMISTRY YANG
DIAMBIL DARI SISWA KELAS XI PEMINAT MIA DI SMAN 1 BATU DAN
SMAN 1 SIDOARJO

Identifikasi pemahaman konsep Green Chemistry diambil pada siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu
dan SMAN 1 Sidoarjo untuk menentukan apakah pemahaman konsep yang dimiliki baik. Untuk
menentukan apakah ada perbedaan yang berarti antara proposi siswa di SMAN 1 Batu dan SMAN 1
Sidoarjo yang memahami konsep Green Chemistry, suatu pol diadakan. Bila ditentukan skor di atas 70
memiliki tingkat pemahaman yang baik.
SKOR DAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA PEMAHAMAN
KONSEP GREEN CHEMISTRY
Bila 33 dari 47 siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu yang memiliki pemahaman kurang baik (skor di
bawah 70) dan 42 dari 59 siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Sidoarjo yang memiliki pemahaman
kurang baik (skor di bawah 70).

Misalkan,
p1 : menyatakan proporsi sesungguhnya siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu yang memiliki
pemahaman kurang baik dan
p2 : menyatakan proporsi sesungguhnya siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Sidoarjo yang memiliki
pemahaman kurang baik
HIPOTESIS

1. Apakah anda sependapat bahwa proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu yang memiliki
tingkat pemahaman kurang baik lebih banyak dari proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1
Sidoarjo? Gunakan taraf keberartian 0,05! (p1 > p2)
Perhitungan Secara Matematis
1) Ho : p1 = p2
2) H1 : p1 > p2
3) α = 0,05
4) Daerah Kritis Z > 1,645
5) Perhitungan :
x1 33 x2 42 𝑥1+𝑥2 33+42 75
ṕ1 = n1 = 47 = 0,702 ṕ2 = n2 = 59 = 0,71maka, ṕ = 𝑛1+𝑛2 = 47+59 = 106 = 0,708

jadi,
𝑝1−𝑝2 0,702−0,712 0,01
z= = = − 0,089 = -0,112
1 1 1 1
𝑝𝑞 𝑛1 + 𝑛2 0,708 0,292 + 59
47

6) Kesimpulan : tolak H1 dan setujui H0 bahwa proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu
memiliki pemahaman yang sama-sama kurang baik dengan proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1
Sidoarjo.
PERHITUNGAN DENGAN MINITAB
• Buka minitab  Stat  Basic Statistics  2 Proportions  muncul seperti berikut dan inputkan
pada Summarized data

• Klik Options  inputkan seperti berikut :


Muncul hasil pada Session sebagai berikut :
Test and CI for Two Proportions

Sample X N Sample p

1 33 47 0,702128

2 42 59 0,711864

Difference = p (1) - p (2)

Estimate for difference: -0,00973675

5% lower bound for difference: 0,136705

Test for difference = 0 (vs > 0): Z = -0,11 P-Value = 0,544

Fisher's exact test: P-Value = 0,628

3. Hitung daerah kritis, dengan cara : klik Calc  Probability Distributions  Normal  Inverse
Cumulative Probability  inputkan seperti berikut :
Muncul hasil pada Session sebagai berikut :

Inverse Cumulative Distribution Function

Normal with mean = 0 and standard deviation = 1

P( X <= x ) x

0,95 1,64485

Kesimpulan :
Dari hitungan 2 Proportions didapat z(hitung) = -0,11 dan dari Normal Distribution didapat daerah kritis Z
> 1,64485. Karena z(hitung) tidak terletak pada daerah kritis Z > 1,64485, jadi dapat disimpulkan tolak H1
dan setujui H0 bahwa proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu memiliki pemahaman yang
sama-sama kurang baik dengan proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Sidoarjo.
HIPOTESIS

2. Apakah anda sependapat bahwa proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu yang memiliki
tingkat pemahaman kurang baik lebih sedikit dari proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Sidoarjo?
Gunakan taraf keberartian 0,05! (p1<p2)
PERHITUNGAN SECARA MATEMATIS
1) Ho : p1 = p2
2) H1 : p1 < p2
3) α = 0,05
4) Daerah Kritis Z < -1,645
5) Perhitungan :
x1 33 x2 42
ṕ1 = = = 0,702 ṕ2 = = = 0,712
n1 47 n2 59

𝑥1+𝑥2 33+42 75
maka, ṕ = 𝑛1+𝑛2 = 47+59 = 106 = 0,708
jadi,
𝑝1−𝑝2 0,702−0,712 0,01
z= 1 1
= 1 1
= − 0,089 = -0,112
𝑝𝑞 𝑛1 + 𝑛2 0,708 0,292 + 59
47

6) Kesimpulan : tolak H1 dan setujui H0 bahwa proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Batu memiliki
pemahaman yang sama-sama kurang baik dengan proporsi siswa kelas XI peminat MIA di SMAN 1 Sidoarjo.
PERHITUNGAN DENGAN MINITAB
1. Buka minitab  Stat  Basic Statistics  2 Proportions  muncul seperti berikut dan inputkan pada
Summarized data :

2. Klik Options  inputkan seperti berikut :


Muncul hasil pada Session sebagai berikut :

Test and CI for Two Proportions

Sample X N Sample p

1 33 47 0,702128

2 42 59 0,711864

Difference = p (1) - p (2)

Estimate for difference: -0,00973675

5% upper bound for difference: -0,156178

Test for difference = 0 (vs < 0): Z = -0,11 P-Value = 0,456

Fisher's exact test: P-Value = 0,541

Hitung daerah kritis, dengan cara : klik Calc  Probability Distributions  Normal  Inverse Cumulative Probability  inputkan seperti berikut :

Anda mungkin juga menyukai