Anda di halaman 1dari 20

ILMU NEGARA

1
Bentuk Negara
 Bentuk negara merupakan peninjauan dari
segi sosiologis
 Bentuk pemerintahan merupakan peninjauan
dari segi yuridis
 Secara tradisional
 Menurut Machiavelli
 Ditinjau berdasarkan kriteria lain

2
Tradisional (1)
 Pembagian menurut Aristoteles
 Berdasarkan teori kuantitas dalam jumlah
orang yang memerintah (quantity government
of)
 Berdasarkan teori kualitas untuk menilai
kualitas orang memerintah (quality
government of/ good or bad form of
government) dari baik kemudian merosot
menjadi buruk
 Secara umum dibagi menjadi Monarkhi,
Aristokrasi, dan Politea.
3
Tradisional (2)
 Monarkhi diperintah oleh satu orang (kuantitas)
yang jika kualitasnya merosot menjadi tyrany
atau dictatuur.
 Aristokrasi diperintah oleh sekelompok orang
(kuantitas) yang jika kualitasnya merosot
menjadi oligarkhi atau plutokrasi
 Politea diperintah oleh seluruh orang (kuantitas)
yang jika kualitasnya merosot menjadi
demokrasi

4
Tradisional (3)
 Teori ini banyak dianut oleh sarjana lain,
salah satunya Polybios.
 Berbeda dengan Aristoteles, maka
Polybios beranggapan bahwa jika negara
diperintah oleh seluruh orang dinamakan
demokrasi bukan Politea. Sedangkan
pemerosotannya dinamakan ochlokrasi
yang jika terus memburuk akan menjadi
anarkhi.
5
Machiavelli (1)
 Menurut Machiavelli bentuk negara hanya
ada dua yaitu Republik (respublica) dan
Monarkhi (principati). Negara merupakan
genusnya dan spesiesnya Republik dan
Monarkhi.
 Para sarjana pendukungnya kemudian
menerapkan teori untuk menentukan ukuran
atau kriteria suatu negara berbentuk
Republik atau Monarkhi

6
Machiavelli (2)
 Jellinek memberikan kriteria bentuk
negara dengan kehendak negara
(staatswill).
 Kehendak negara yang ditentukan oleh satu
orang maka negara tersebut berbentuk
Monarkhi. Sedang kehendak negara terjadi
secara yuridis melalui suatu majelis atau
melalui satu dewan maka negaranya
berebntuk republik

7
Machiavelli (3)
 Duguit menetapkan kriteria bentuk negara
dengan cara pengangkatan
 Kepala negara diangkat secara urun temurun
maka bentuk negaranya Monarkhi. Sedangkan
kepala negara diangkat dengan cara dipilih
maka bentuk negaranay Republik.

8
Machiavelli (4)
 Otto Koellreuter menetapkan kriterianya
berdasarkan kesamaan dan ketidaksamaan.
 Asas kesamaan adalah setiap warga negara
mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi pemimpin setelah memenuhi beberapa
persyaratan maka bentuk negaranya Republik.
Sedangkan asas ketidaksamaan adalah tidak
setiap warga negara berhak menjadi pemimpin
karena hanya berdasarkan keturunan tertentu,
maka bentuk negaranya Monarkhi

9
Berdasarkan kriteria lain
 Aliran yang menggabungkan bentuk
negara dan bentuk pemerintahan
 Aliran yang membahas bentuk negara
menjadi dua golongan yaitu demokrasi
dan diktatur
 Aliran yang mengutamakan bangunan
negara beserta isinya, kriteria dari Anglo
Saxon

10
Menggabungkan bentuk negara
dan bentuk pemerintahan (1)
 Hanya ada tiga bentuk pemerintahan
 Parlementer
 Presidensial
 Pengawasan langsung dari rakyat (sistem
Swiss)

11
Menggabungkan bentuk negara
dan bentuk pemerintahan (2)
 Sistem Parlementer
 Adanya hubungan yang erat antara eksekutif
dan legislatif
 Secara historis sistem parlementer melalui
beberapa fase
 Kekuasaan eksekutif lebih besar dari legislatif;
 Kekuasaan eksekutif sama dengan legislatif; dan

 Kekuasaan eksekutif lebih kecil dari legislatif

12
Menggabungkan bentuk negara
dan bentuk pemerintahan (3)
 Sistem Presidensial
 Pemisahan yang tegas antara kekuasaan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif
 Untuk menciptakan keseimbangan dibuatlah
sistem checks and balances
 Eksekutif memiliki hak veto; legislatif memiliki
hak impeach; dan yudikatif memiliki hak uji
materil (judicial review)

13
Menggabungkan bentuk negara
dan bentuk pemerintahan (4)
 Sistem pengawasan langsung dari rakyat
(sistem Swiss)
 Pengawasannya terbagi dua yaitu inisiatif dan
referendum
 Referendum pada intinya merupakan
permintaan persetujuan atau pendapat
rakyat. Ada tiga referendum, yaitu: obligatoir,
fakultatif, dan konsultatif.

14
Demokrasi dan Diktatur (1)
 Menurut Dr. Jitta terdapat dua pengertian dari
demokrasi sebagai bentuk negara, yaitu sebagai
method of decision making (demokrasi dilihat
dari segi bentuk dan pemerintahannya yang
dilakukan oleh banyak orang sehingga dikatakan
sebagai demokrasi formal) dan content of
decision making (demokrasi dilihat dari segi ide
dan isinya, pemerintahannya untuk orang
banyak sehingga dikatakan sebagai demokrasi
material)

15
Demokrasi dan Diktatur (2)
 Boner berpendapat bahwa demokrasi
sebagai suatu bentuk pemerintahan
berdasar suatu kolektivitas yang
memerintah diri sendiri dalam hal mana
sebagian anggotanya ambil bagian baik
secara langsung ataupun tidak langsung
karena terjamin kebebasan dan
persamaan.

16
Demokrasi dan Diktatur (3)
 Menurut Kelsen, dalam demokrasi unsur
terpentingnya adalah kebebasan. Demokrasi
model ini menibulkan negara bebas dan
dikenal sebagai demokrasi formal.
 Menurut Snetlage, dalam demokrasi unsur
terpentingnya adalah persamaan. Isu
terpentingnya adalah isi demokrasi adalah
untuk kepentingan umum dan dikenal
sebagai demokrasi material

17
Demokrasi dan Diktatur (4)
 4 kekurangan demokrasi barat menurut EH Carr,
yaitu:
 Terlampau formil
 Terlampau politis
 Kurang memiliki pedoman yang tegas karena
tidak adanya kebenaran yang mutlak
 Kurang memberi kesempatan pada orang banyak
untuk turut serta aktif dalam pemerintahan,
karena unsur persamaannya hanya secara formal

18
Demokrasi dan Diktatur (5)
 Bentuk lainnya yaitu Diktatur, yang terdiri
dari nazisme dan fasisme.
 Pemimpin negara dianggap sebagai
eksponen rakyat atau pencerminan dari
kepentingan rakyat. Merupakan orang
yang terkemuka diantara sesama (primus
inter pares).

19
Kriteria Anglo Saxon
 Dikemukakan oleh Strong yang mengemukakan
5 (lima) kriteria bentuk negara, yaitu:
 Bangunan negaranya; negara kesatuan atau negara
serikat.
 Konstitusinya; satu naskah atau tidak
 Susunan badan perwakilannya; satu atau dua kamar
 Sistem pemerintahannya; parlementer, presidensial,
atau pengawasan langsung oleh rakyat
 Sistem hukum yang berlaku

20

Anda mungkin juga menyukai