Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 5

HARIS & HELMI

PERENCANAAN
STRATEGIS IT
( PERUMUSAN TEKNOLOGI INFORMASI & OVERVIEW
PERANGKAT/METODE/FRAMEWORK PENGEMBANGAN )
PERUMUSAN TEKNOLOGI INFORMASI


Menurut ROBIN dan COULTER (2002, p200), perencanaan adalah suatu
proses yang melibatkan penentuan sasaran atas tujuan organisasi,
menyusun strategi secara menyeluruh untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dan mengembangk-an hierarki rencana secara menyeluruh untuk
meng-integrasikan danmengkoordinasikan kegiatan. Perencanaan dibuat
sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai

oleh sebuah organisasi atau perusaha-an serta bagaimana sesuatu yang
ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan
rencana kegiatan tertentu.

A. Definisi Perancangan
(Planning)
B. STRATEGI

“ Definisi Strategi menurut Thomson & Strickland (2005, p1) strategi perusahaan
adalah strategi yang terdiri atas langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-
pendekatan bisnis yang digunakan oleh manager untuk menarik dan memuaskan
pelanggan, bersaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-
hari dan mencapai tujuan yang ditargetkan. Strategi perusahaan mengindikasikan
pilihan-pilihan yang diambil tentang bagaimana perusahaan mendapatkan
pelanggan dan merespon perubahan-perubahan Pasar serta berkompetisi
mengembangkan bisnis dan bagaimana cara untuk mencapai target. Menurut
Robson (1997, p5), strategi merupakan suatu pola pendayagunaan dan alokasi
sumberdaya dalam sebuah organisasi, dimana pola tersebut menformulasikan
tujuan utama organisasi dan serangkaian usaha yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Dari beberapa definisi di atas mengenai strategi, dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah rencana tentang serangkaian manufer yang
mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang takkastmata untuk
menjamin keberhasilanmencapai tujuan

C. Proses IT Strategic Planning

Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini, perencanaan


anggaran yang berorientasi prakiraan tidak cukup untuk menjamin daya
tahan dan keunggulan organisasi. Organisasi harus terlibat dalam
perencanaan strategis yang secara jelas mendefinisikan tujuan dan
mempertimbangkan internal dan eksternal untuk merumuskan dan
menerapkan strategi, mengevaluasi kemajuan, dan membuat
penyesuaian yang diperlukan untuk tetap pada jalur pencapaian
tujuannya. Tampilan yang disederhanakan dari proses perencanaan
strategis ditunjukkan dengan diagram berikut :
STRATEGIC PLANNING PROCESS
01
MISSION & OBJECTIVES

02 ENVIRONMENTAL SCANNING

03
STRATEGY FORMULATION

04
STRATEGY IMPLEMENTATION

05
EVALUATION & CONTROL
OVERVIEW PERANGKAT/METODE/FRAMEWORK PENGEMBANGAN
A. Pengertian software
Software adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi
memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur


data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara
proporsional, dan dokumen yang menggambarkan operasi dan
kegunaan program.Software memiliki dua peran, di satu sisi berfungsi
sebagai sebuah produk & di sisi lain sebagai kendaran yang
mengantarkan sebuah produk. Sebagai produk, software
mengantarkan potensi perhitungan yang dibangun oleh software
komputer. Baik di dalam sebuah telepon seluler, atau beroperasi di
sebuah mainframe komputer, software merupakan transformer
informasi yang memproduksi, mengatur, memperoleh, memodifikasi,m
enampilkan, atau memancarkan informasi, dimana pekerjaan ini
dapat sesederhana suatu bit tunggal atau sekompleks sebuah
simulasi multimedia. Sedangkan peran sebagai kendaran yang dipakai
untuk mengantarkan produk, software berlaku sebagai dasar untuk
kontrol komputer (sistem operasi), komunikasi informasi (jaringan),

dan penciptaan serta kontrol dari program–program lain (peranti dan
lingkungan software).
Software memiliki ciri ciri yang berbeda Adapun juga karakteristik dari produk
dengan Hardware yaitu antara lain : software :

Software dibangun dan


01 dikembangkan, tidak dibuat 01 Maintainability
dalam bentuk yang klasik

02 Software tidak pernah usang 02 Dependability

Sebagian besar software


03 dibuat secara custom built, 03 Efficiency
serta tidak dapat dirakit dari
komputer yang sudah ada

Usability
04
B. Model Sekuensial Linier atau Waterfall Development Model

Model sekuensial linier untuk software


Engineering sering disebut juga dengan siklus
kehidupan klasik atau model air terjun.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kep
ada perkembangan software yang
sistematik dan sekuensial yang mulai pada
tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisi
s, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
A. Rekayasa Pemodelan B. Analisa Kebutuhan C. Desain
Sistem Informasi Software
Desain software sebenar-
Karena sistem merupakan nya adalah proses multi
Model sekuensial Proses pengumpulan
bagian dari sebuah sistem langkah yang berfokus
kebutuhan diintensifkan
linier melingkupi yang lebih besar, kerja dimulai pada empat atribut sebua
dan difokuskan,
aktivitas – aktivitas dengan membangun syarat
khusunya pada software.
h program yang berbeda;
dari semua elemen sistem & struktur data, arsitektur
sebagai berikut : mengalokasikan beberapa sub Untuk memahami sifat
software, representasi
set dari kebutuhan ke softwar program yang dibangun,
tersebut. Pandangan sistem interface, dan detail
analis harus memahami
ini penting ketika software (algoritma) prosedural.
domain informasi.tingkah
harus berhubungan dengan Proses desain menterjem
laku, unjuk kerja, dan
elemen-elemen yang lain ahkan syarat/kebutuhan
seperti software, manusia, & interface yang diperlukan
ke dalam sebuah represe
database. Rekayasa dan .Kebutuhan baik untuk
ntasi software yang dapat
Analisis sistem menyangkut sistem maupun software
pengumpulan kebutuhan pada diperkirakan demi kualitas
didokumentasikan dan di
tingkat sistem dengan sejumla sebelum dimulai pemuncu
lihat lagi dengan
h kecil analisis serta disain lan kode. Sebagaimana
pelanggan.
tingkat puncak. Rekayasa info persyaratan, desain
-rmasi mancakup juga didokumentasikan dan
pengumpulan kebutuhan pada
menjadi bagian dari
tingkat bisnis strategis dan
tingkat area bisnis. konfigurasi software.
E. Pengujian F. Pemeliharaan
D. Generasi Kode
Software akan mengalami
perubahan setelah disampaikan
Desain harus Sekali program dibuat, kepada pelanggan (perkecualian
diterjemahkan kedalam pengujian program dimulai. yang mungkin adalah software
bentuk mesin yang bisa Proses pengujian berfokus yang dilekatkan). Perubahan akan
dibaca. Langkah pembuat pada logika internal software, terjadi karena kesalahan – kesalah
-an kode melakukan tugas memastikan bahwa semua an ditentukan, karena software
ini. Jika desain dilakukan pernyataan sudah diuji, dan harus disesuaikan untuk
dengan cara yang pada eksternal fungsional, mengakomodasi perubahan –
lengkap, pembuatan kode yaitu mengarahkan pengujian perubahan di dalam lingkungan
dapat diselesaikan secara untuk menemukan kesalahan eksternalnya (contohnya
mekanis. – kesalahan dan memastikan perubahan yang dibutuhkan
bahwa input yang dibatasi sebagai akibat dari perangkat
akan memberikan hasil aktual peripheral atau sistem operasi
yang sesuai dengan hasil yang baru), atau karena pelanggan
yang dibutuhkan. membutuhkan perkembangan
fungsional atau unjuk kerja.
Pemeliharaan software
mengaplikasikan lagi setiap fase
program sebelumnya dan tidak
membuat yang baru lagi.
Gambar1. Model Sekuensial Linier
Masalah yang kadang terjadi ketika model sekuensial linier
diaplikasikan adalah :

Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran


sekuensial yang dianjurkan oleh model.
01 Meskipun model linier bisa mengakomodasi
iterasi, model ini melakukannya dengan
cara tidak langsung. Sebagai hasilnya,
perubahan – perubahan dapat menyebabk
an keraguan pada saat tim proyek berjalan.

Kadang – kadang sulit bagi pelanggan


untuk menyatakan semua kebutuhannya se
cara eksplisit. Model linier sekuensial
02 memerlukan hal ini dan mengalami
kesulitan untuk mengakomodasi
ketidakpastian natural yang ada pada
bagian awal beberapa proyek
Masalah yang kadang terjadi ketika model sekuensial linier
diaplikasikan adalah :
Pelanggan harus bersifat sabar. Sebuah versi
kerja dari program – program kerja itu tidak
akan diperoleh sampai akhir waktu proyek
dilalui. Sebuah kesalahan besar, jika tidak
03 terdeteksi sampai program yang bekerja
tersebut dikaji ulang, bisa menjadi petaka

Pengembang sering melakukan penundan


yang tidak perlu. Sifat alami dari siklus
kehidupan klasik membawa kepada blocking
state di mana banyak anggota tim proyek
harus menunggu tim yang lain untuk
04 melengkapi tugas yang saling memiliki
ketergantungan. Blocking state cenderung
menjadi lebih lazim pada awal dan akhir
sebuah proses sekuensial linier.
C. Model Prototype


Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode
pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar
evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi
metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial
yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.
Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan software. Bila prototipe yang sedang bekerja
dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen – fragmen program

window manager, dll) yang memungkinkan program yang bekerja untuk


dimunculkan secara cepat.

yang ada atau mengaplikasikan alat–alat bantu (contohnya report generator,
Gambar2. Prototype Paradigma
C. MODEL RAPIN APLICATION DEVELOPMENT ( RAD )


Rapin Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses
perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah

adaptasi “ kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruk
si berbasis komponen.
Bussiness modeling
01

Data Modeling
02

Proses Modeling
03

Aplication generation
04

Testing dan Turnover


05
Pendekatan RAD melingkupi fase – fase sebagai berikut :
RAD menuntut
Bagi proyek yang pengembangan dan
Kekurangan besar tetapi berskala pelanggan memiliki
dari model RAD memerlukan komitmen di dalam
RAD adalah sumber daya aktivitas rapid-fire
01 manusia yang 02 yang diperlukan
sebagai memadai untuk untuk melengkapi
berikut : menciptakan jumlah sebuah sistem, di
tim RAD yang baik. dalam kerangka
waktu yang sangat
diperpendek. Jika
komitmen tersebut
tidak ada, proyek
RAD akan gagal.
D. Model Spiral


Model spiral (spiral model) adalah model proses software yang
evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara
kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model ini
mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan
pengendalian dan sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan
Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan
beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus
atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses
pengerjaan proyek. Model Spiral/Boehm sangat cocok diterapkan
untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar di mana

setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya


kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang

pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada

tersedia cukup memadai.


Gambar3. Model Spiral
Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :

Tahap Liason Tahap Planning (perencanaan)


Membangun komunikasi yang baik dengan Menentukan sumber informasi, batas waktu dll
calon pengguna/pemakai.
Tahap Analisis Resiko Tahap Rekayasa (engineering)

menentukan apa saja yang menjadi resiko baik pembuatan prototipe.


teknis maupun manajemen.
Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release) Tahap Evaluasi
pada tahap ini dilakukan pembangunan peran Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya
gkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan memberikan masukan berdasarkan hasil
diberikan sokongan-sokongan tambahan yang didapat dari tahap engineering dan
untuk keberhasilan proyek. instalasi.
Kesimpulan
Software dapat menjadi elemen kunci bagi evolusi
sistem dan produk yang berbasis komputer. Selama
empat dekade terakhir, software telah berkembang dari
sebuah alat analisis dan pemecahan masalah yang
terspesialisasi di dalam industri itu sendiri. Software
dirancang dari program-program, data, dan dokumen.
Masing – masing dari item tersebut terdiri dari sebuah
konfigurasi yang diciptakan sebagai bagian dari proses
pengembangan software. Tujuan software engineering
adalah menyediakan sebuah kerangka kerja guna
membangun software dengan kualitas yang lebih tinggi
Sejumlah model proses yang berbeda untuk software
engineering telah diusulkandan masing – masing
mengungkapkan kelemahan dan kekuatan mereka,
yang semuanya memiliki sederetan fase generik
secara umum.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai