Anda di halaman 1dari 30

http://www.scientificamerican.com/article.cfm?

id=throughou
t-history-defining-schizophrenia-has-remained-challenge

Diterjemahkan oleh Anta Samsara


Evolusi Lambat Skizofrenia
Kriteria modern untuk skizofrenia, ujar
psikolog dari Universitas DeSales, Richard
Noll, hanyalah perkiraan kasar dari
pengelompokan berdasarkan gejala. Kini
DSM (Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders), panduan diagnosis
gangguan jiwa yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Psikiater Amerika [APA],
dibayangi oleh gambaran yang usang,
definisi dari abad ke-19 yang turut
memberikan karakter terhadap
skizofrenia hingga hari ini. “Ada
ketidakpuasan substansial atas
skizofrenia sebagai penyakit, gejala-
gejalanya sepertinya salah tapi kita tidak
tahu apanya,” kata William Carpenter,
psikiater di Fakultas Kedokteran di
Universitas Maryland, ketua dari
Kelompok Kerja Pembuatan Manual
untuk Gangguan Psikotik.
1550 SM
Kegilaan di Zaman Mesir Kuna
• Sebelum abad ke-19, hanya kata
“gila” yang memerikan pola
perilaku dan keyakinan yang aneh
yang terjadi pada individu
tertentu.
• Banyak budaya percaya bahwa
kegilaan mencerminkan aktivitas
supernatural, atau, dalam kasus
budaya Yunani, merupakan
ketidakseimbangan energi. Kitab
Jantung (The Book of Hearts) dari
Zaman Mesir Kuna mencatat
bagaimana racun, iblis, tinja atau
darah yang bermasalah menjadi
Ebers Papyrus merupakan catatan akar dari kegilaan.
pengetahuan medis dari bangsa Mesir.
Salah satu bab dalam papirus ini, Kitab
Jantung, menitikberatkan pada
gangguan kejiwaan.
1400 SM
Kekuatan Supernatural dalam Kitab Weda

Kitab suci agama Hindu,


Weda, menggambarkan
penyakit dengan ciri-ciri
perilaku aneh, kurangnya
kendali-diri, kasar dan
telanjangnya seseorang
sebagai akibat pengaruh
iblis.

Wisnu mengembalikan Weda


kepada Brahma
400 SM
Kesurupan di Cina
Kitab pada zaman awal
lainnya, Kedokteran Klasik
Bagian Dalam Tubuh karya
Kaisar Kuning (The Yellow
Emperor's Classic of Internal
Medicine) dari Cina,
menggambarkan bagaimana
kegilaan, pikun, dan kejang-
Gunung Qingcheng merupakan tempat
belajar Kaisar Kuning (Yellow Emperor) kejang sebagai timbul dari
kerasukan iblis dan kekuatan
supernatural lainnya.
1334
Mendiagnosa Sejarah: Penglihatan Suci atau Penyakit Medis?

• Opicinus de Canistris,
seorang juru tulis di biara
kepausan di Avignon,
Perancis, diserang oleh
penyakit aneh. Ia merasa
melihat Perawan Maria.
Setelahnya ia menjadi
menarik diri dari pergaulan
sosial dan mendedikasikan
waktunya untuk membuat
peta-peta fantastis. Kasus
ini mungkin adalah
Opicinus de Canistris mengalami visinya serangan stroke atau contoh
di biara kepausan di Avignon, Perancis awal dari skizofrenia.
1783
Meninggalnya Pematung Messerschmidt

Catatan mengenai
perilaku eksentrik Franz
Xaver Messerschmidt –
terpengaruh oleh ide
“kerasukan iblis” – telah
membuat para sejarawan
bertanya-tanya apakah
Messerschmidt
mengalami skizofrenia
atau gangguan psikotik
Karya Franz Xaver Messerschmidt,
lainnya.
“Menguap.”
1809
Uraian Awal mengenai Skizofrenia
Secara bersamaan di tempat
yang berbeda, psikiater
Perancis dan Inggris,
Philippe Pinel (kanan) and
John Haslam (kiri)
menggambarkan pasien
muda yang memiliki ciri-ciri
“kegilaan di usia dini.”
Kasus-kasus tersebut banyak
dirujuk sebagai potret awal
yang menyeluruh tentang
skizofrenia.
1834
Kemunculan Pertama Kali dalam Karya Sastra

Cerpen karya penulis


kelahiran Ukrania, Nikolai
Gogol Buku Harian Seorang
Gila (Diary of a Madman)
dibuat berdasarkan tokoh
nyata yang bernama
Poprishchin, yang waham
kebesarannya membuatnya
terjatuh ke dalam gangguan
jiwa. Cerita tersebut
dianggap sebagai gambaran
awal mengenai skizofrenia
dalam karya sastra.

Lukisan Poprischsin oleh Ilya Repin.


1871
Psikiater Mengkategorikan Gangguan Kejiwaan

Psikiater dari Jerman, Karl Ludwig


Kahlbaum (kiri) dan Ewald Hecker
(kanan) adalah salah satu pelopor
yang mengkategorikan “gangguan
kejiwaan.” Hecker mendefinisikan
hebefrenia, yang melibatkan
perilaku tidak bertujuan dan
gangguan wicara. Kahlbaum
menggambarkan katatonia – yang
dicirikan dengan kekakuan dalam
gerakan dan agitasi secara tiba-
tiba – dan paranoia, di mana
seseorang dikuasai oleh
ketakutan.
1886
“Karang Terjal”:
Psikiater Mengobservasi Demensia Awal

Heinrich Schüle menggunakan istilah “dementia


praecox”, atau demensia awal, untuk
menggambarkan penyakit di mana pasien muda,
“karam dalam karang terjal akil balig,” yang
memunculkan waham dan penurunan daya pikir
seperti hilangnya daya ingat dan kesulitan dalam
pemusatan perhatian.
1896
Kraepelin Menggambarkan dan Membedakan Dementia Praecox

Emil Kraepelin, seorang


psikiater berkebangsaan
Jerman, mendefinisikan
ulang gangguan tersebut
sebagai penyakit yang
berbeda, beserta perjalanan
penyakit dan kemungkinan
sembuhnya. Dia kemudian
memasukkan gambaran
Hecker dan Kahlbaum
sebagai sebuah gangguan
yang bernama dementia
praecox.
1906
Alam atau Perjalanan Hidup:
Perjuangan untuk Menjelaskan Akar dari Skizofrenia
Seorang psikiater dari Swiss
Adolf Meyer menolak konsep
Kraepelin tentang dementia
praecox sebagai penyakit
biologis. Ia berpendapat
bahwa gangguan kejiwaan
semacam itu dipicu oleh
fenomena psikososial, seperti
stres dan masa kecil yang sulit.
Ide dari Meyer ini akan
mempengaruhi deskripsi
mengenai skizofrenia dalam
DSM-I dan DSM-II.
1908
Bleuler Menghaluskan Definisi Skizofrenia
Seorang psikiater dari
Swiss, Eugene Bleuler,
yang tidak percaya bahwa
gangguan kejiwaan
semacam dementia
praecox selalu melibatkan
kemunduran kondisi dan
hanya terjadi pada masa
remaja, menemukan
istilah skizofrenia atau
jiwa yang terbelah.
1930
Zelda Fitzgerald Didiagnosa dan Dirawat di Rumah Sakit

Dunia riuh rendah karena


ikon tahun 1920-an Zelda
Fitzgerald didiagnosa
skizofrenia. Dia
menghabiskan seumur
hidupnya di rumah sakit
jiwa. Suaminya, penulis F.
Scott Fitzgerald, terinspirasi
dan menulis novel Tender Is
the Night, tentang gangguan
kejiwaan yang dialami oleh
wanita tersebut.
1954
Antipsikotik Pertama Tersedia
Badan POM Amerika (The U.S.
Food and Drug Administration
- FDA) menyetujui
chlorpromazine, obat pertama
yang dibuat sebagai
antispikotik. Dalam beberapa
tahun rumah sakit yang
dikelola oleh negara mulai
mengembalikan pasien ke
keluarganya, percaya bahwa
obat akan membuat
penderitanya kembali ke
kehidupan normal.
1958
Tennessee Williams Memutar Film Suddenly, Last Summer Opens

Tayangan perdana Suddenly,


Last Summer oleh
Tennessee Williams.
Williams mangambil
karakter pahlawan wanita
yang mengalami masalah
kesehatan jiwa, Catharine
Holly berdasarkan saudara
kandung perempuannya,
Rose Williams, yang
didiagnosa skizofrenia dan
otaknya dioperasi.
1959
Schneider Mengidentifikasi Gejala-gejala Inti dari Skizofrenia

Dalam usaha untuk


membedakan antara
berbagai kondisi psikotik,
seorang psikiater asal
Jerman, Kurt Shneider,
membedakan gejala-gejala
inti yang menjadi ciri khas
dari skizofrenia. Kemudian,
kriterianya memberikan
masukan pada gejala-gejala
yang tercantum dalam DSM.
1972
“Tanah Pekuburan:"
Penjelasan Berbasis Otak Gagal Dimengerti oleh Sains

Neurolog Fred Plum menyebut gangguan ini


sebagai “tanah pekuburan bagi ahli penyakit
saraf,” sebagai maksud bahwa gangguan
skizofrenia ini kekurangan penjelasan berbasis
otak.
1976
Hasil Pencitraan Otak Pertama Menyiratkan Hal yang Berbeda

Sebuah penelitian dengan menggunakan


pemindai tomografi berbantu-komputer (CT-
Scan) menggambarkan perbedaan dalam rongga
otak (cerebral ventricles). Ini adalah awal dari
penelitian yang mengidentifikasi anomali pada
otak yang berkaitan dengan skizofrenia.
1980
DSM-III Mencakup 5 Sub-Tipe Skizofrenia
Terpengaruh oleh definisi
Kraepelin, DSM-III
mecantumkan 5 subtipe
skizofrenia: sengkarut
(hebefrenik), katatonik,
paranoid, residual dan
tidak terbedakan.
1987
Hipotesis Perkembangan Otak Diajukan

Ilmuwan otak, Daniel


Weinberger, Robin Murray,
and Shôn Lewis mengajukan
hipotesa bahwa skizofrenia
dapat dilacak balik kepada
anomali dalam
perkembangan otak. Hal ini,
berpasangan dengan faktor
keturunan, mungkin dapat
menjelaskan munculnya
skizofrenia dalam diri
seseorang.
1989
FDA Menyetujui Antipsikotik Generasi Kedua
Clozapine, obat pertama
dalam serangkaian
“antipsikotik atipikal,” disetujui
sebagai obat skizofrenia oleh
FDA. Obat baru tersebut
berbeda dengan obat awal
“antipsikotik tipikal,” seperti
chlorpromazine, yaitu efek
sampingnya lebih sedikit. Riset
terkini menjelaskan bahwa
kedua generasi antipsikotik
tersebut punya efek samping
yang mirip dalam hal jenisnya.
1994
John Forbes Nash, Jr., Menerima Hadiah Nobel
Matematikawan John
Forbes Nash, Jr.,
dianugerahi Hadiah Nobel.
Perjuangannya bersama
skizofrenia merupakan
tema sentral dalam A
Beautiful Mind, sebuah
biografi oleh Sylvia Nasar,
yang kemudian difilmkan.
1994
Penerbitan DSM-IV

DSM-IV diterbitkan. Panduan itu mencakup


beberapa subtipe skizofrenia akan tetapi punya
keterbatasan sebagai perangkat diagnosa.
2002
Para Psikiater Jepang Mengubah Nama Gangguan Ini
Masyarakat Psikiatri dan
Neurologi Jepang mengubah
padanan istilah skizofrenia
dalam bahasa mereka dari
seishun bunretsu byo, atau
penyakit pikiran yang
terbelah, menjadi togo
shitcho sho, atau gangguan
integrasi. Perubahan ini
telah mengurangi stigma
dan kebingungan tentang
karakter dari penyakit ini.
2009
Para Ahli Genetika Mengidentifikasi
Kemungkinan Banyaknya Variasi Genetis
Dalam sebuah beritanya,
seorang reporter New York
Times menjuluki fenomena
genetis dalam skizofrenia
sebagai “Pearl Harbour dalam
penelitian tentang skizofrenia,”
jurnal ilmiah Nature
menerbitkan 3 hasil penelitian
yang mengindikasikan ribuan
kemungkinan varian gen
(Scentific American merupakan
divisi dari Kelompok Penerbit
Nature).
2010
Para Ilmuwan Mencari Penanda
Biologis dari Skizofrenia
Para peneliti dari Universitas
Cambridge menyelidiki 56
kemungkinan penanda
biologis yang berkaitan
dengan sistem kekebalan
tubuh dan metabolisme
glukosa, mendukung
argumen bahwa skizofrenia
mempengaruhi keseluruhan
tubuh dan bukan hanya
otak.
2013
Penerbitan DSM-5
DSM-5 menghapus berbagai
subtipe dalam skizofrenia.
Untuk mendapatkan diagnosis
skizofrenia, seorang pasien
harus menunjukkan waham,
halusinasi atau wicara yang
tidak teratur. Sang pasien juga
mungkin mengalami kesulitan
motorik, seperti katatonia,
termasuk penarikan diri dari
pergaulan atau respon emosi
yang datar.

Anda mungkin juga menyukai