Anda di halaman 1dari 50

STRATEGI OPTIMALISASI

PROGRAM STBM MENDUKUNG


PENANGANAN MASALAH STUNTING
DI PROVINSI NTT

ISBANDRIO
Staf Dinas Kesehatan Provinsi NTT

(Disampaikan pada Kegiatan Orientasi STBM-Stunting bagi Lintas Program dan Lintas Sektor
Kabupaten di Kefamenanu tanggal 24-25 Juli 2018)
KERANGKA PIKIR PROGRAM KESEHATAN

ORG. SEHAT SEHAT

PREVENTIF

SASARAN

PREVENTIF
SEHAT
ORG. SAKIT
KURATIF

REHABILITATIF
2019 :
100% Akses air minum, 0 % daerah kumuh dan
100% layanan sanitasi
Pemenuhan kebutuhan
UU 17/2007 tentang
dasar air minum dan
RPJPN 2005-2025 sanitasi merupakan salah
satu upaya untuk
• Arahan RPJPN 2005-2025 memenuhi salah satu
pembangunan dan penyediaan prioritas dalam RPJMN
air minum dan sanitasi yang 2015-2019, yaitu
diarahkan untuk mewujudkan pencapaian daya saing
terpenuhinya kebutuhan dasar kompetitif perekonomian
dan kesejahteraan rakyat
masyarakat
yang terus membaik,
merata dan meningkat
• RPJMN 2015-2019 sebanding dengan tingkat
terpenuhinya penyediaan air kesejahteraan negara-
minum untuk memenuhi negara berpenghasilan
kebutuhan dasar masyarakat menengah.

3
POINTER
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
Prinsip – prinsip STBM (#1)
Prinsip – prinsip STBM (#4)
TAHAPAN PENCAPAIAN 5 PILAR Masyarakat
YANG DIANJURKAN SANITASI
sudah
mempraktekk
MELALUI : TOTAL an perilaku
Hygienes
sanitasi secara

Tangga Perubahan Perilaku permanen

Visi STBM • Terjadinya peningkatan


kualitas sarana sanitasi.
Improved
• Terjadinya perubahan
+ perilaku hygienes lainnya
Perilaku di masyarakat.
Hygienes • Adanya upaya pamasaran
lainnya dan promosi sanitasi.
• Adanya pemantauan dan
evaluasi

• 100 % masyarakat sudah


berubah perilakunya
dengan status ODF
(terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
ODF merubah perilaku
Hygienes lainnya.
• Adanya aturan dari
masyarakat untuk
menjaga status ODF
• Adanya pemantauan dan
• Adanya proses pemicuan
verifikasi secara berkala
• Adanya Komite/”Natural
leaders” Diterbitkan oleh: Sekretariat STBM
• Adanya Rencana Aksi
OD • Adanya pemantauan terus
menerus
• Tersedianya supply

8
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU
MENUJU STBM BERKELANJUTAN

TANGGA 1
Proses merubah kebiasaan Berak Sembarangan
menjadi Berak di jamban sehat
1) Adanya proses pemicuan
2) Adanya Komite “Natural leaders”
3) Adanya rencana aksi
4) Adanya pemantauan terus menerus
5) Adanya supply
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU
MENUJU STBM BERKELANJUTAN

TANGGA 2
Proses merubah kebiasaan kurang hygienis menjadi hygienis
1) 100% masyarakat telah berubah perilakunya dengan
status terverifikasi (ODF/Stop BS)
2) Adanya rencana untuk merubah perilaku hygienis
lainnya.......terapkan proses identik dengan Tangga 1, buat
disain sistem pengelolaan air bersih, limbah dan sampah,
giatkan klinik sanitasi
3) Adanya aturan dari masyarakat untuk menjaga status
ODF.......perlu kemampuan sanitarian/kepala puskesmas
untuk melakukan pendampingan/saran/bimbingan
4) Adanya pemantauan dan verifikasi secara berkala
PROGRAM
GIZI
KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI

PGS PSG

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi


penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya
intervensi spesifik
ANUNG dan
utk PGS & PSG terpadu
2014 12
REVITALISASI KEGIATAN
PEMBINAAN GIZI 2015 – 2019
MELALUI PGS DAN PSG

ANUNG SUGIHANTONO
Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA
Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada:
Workshop Cakupan Indikator Pembinaan Gizi Tahun 2014
Bandung, 2-5 April 2014
ANUNG utk PGS & PSG 2014 13
STATUS GIZI MASYARAKAT
DAYA SAING

PRODUKTIVITAS

MASALAH KESEHATAN KEKURANGAN VITAMIN A


YANG TELAH DIKENDALIKAN KEKURANGAN YODIUM

STUNTING
MASALAH KESEHATAN
GIZI KURANG
YANG BELUM SELESAI
ANEMI IBU HAMIL

MASALAH KESEHATAN
GIZI LEBIH
BARU YANG MENGANCAM
ANUNG utk PGS & PSG 2014 14
Intervensi Gizi Spesifik
 Suplemen mineral besi (TTD)
• Konseling gizi
 PMT ibu hamil KEK
• Pelayanan gizi Lansia Ibu  Penanggulangan kecacingan
lansia Hamil  Suplemen kalsium

 Promosi menyusui /
ASI Eksklusif
• Kespro remaja Ibu  Konseling Menyusui
• Konseling: Gizi Remaja Menyusui
• Suplementasi Fe
 Pemantauan pertumbuhan
 Suplemen vitamin A
 Penggunaan garam iodium
• Penjaringan  PMT / MPASI Lokal
• Bln Imunisasi Anak  Penanganan diare plus zinc
Sekolah Anak
• Upaya Kes Sklh Sekolah Balita
• PMT anak sekolah
• Promosi MJAS Pelayanan Diet
Pasien Sakit 15
PEDOMAN GIZI
SEIMBANG
PENGERTIAN

Adalah susunan makanan


sehari-hari yang megandung
zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip Setiap orang memilih dengan jenis dan
jumlah yang tepat, sesuai dengan
keaneka-ragaman atau variasi berbagai kebutuhan menurut usia
makanan, aktivitas fisik, (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia
kebersihan dan berat badan lanjut) dan sesuai dengan keadaan
ideal. kesehatan (hamil, menyusui, sakit)
dan aktivitas fisik (anak sekolah,
pekerja, atlit)
10 PESAN GIZI SEIMBANG (Keluarga – Masyarakat dan Institusi)
1. Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan, setiap kali Makan
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
3. Biasakan Mengonsumsi Lauk Pauk yang Mengandung Protein Tinggi
4. Biasakan Mengonsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Minum Air yang cukup dan Aman
8. Biasakan Membaca Label pada Kemasan Pangan
9. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Bersih Mengalir
10.Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan Berat Badan Normal`

PESAN GIZI SEIMBANG


PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4
MENGONSUMSI MEMBIASAKAN MELAKUKAN MEMPERTAHANK
PANGAN PERILAKU HIDUP AKTIVITAS FISIK AN DAN
BERANEKA RAGAM BERSIH MEMANTAU
BERAT BADAN
NORMAL
Pesan 2,3,4 Pesan 5, 6, 7, 8, 9, Pesan 10 Pesan 10
PENINGKATAN
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN
ANAK BALITA (PMBA)
UPAYA YANG DILAKUKAN
1. IMD DAN KONSELING MENYUSUI MASUK
DALAM PROTAP PERTOLONGAN PERSALINAN
2. PENINGKATAN PERMINTAAN MASYARAKAT
TERHADAP KONSELING MENYUSUI
3. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN FORMULA
BAYI
4. PENYEDIAAN FASILITAS MENYUSUI
5. PENYULUHAN/KONSELING PEMBERIAN
MAKANAN BAYI 6-11 BULAN DAN ANAK 1-4
TAHUN
6. PEMBINAAN POLA MAKAN KELUARGA BERBASIS
MENU GIZI SEIMBANG
7. PEMICUAN
PENINGKATAN
PEMBERIAN TABLET BESI
TABLET BESI

1. Tablet besi untuk pengobatan di fasilitas


kesehatan, sasaran pasien umum, kemasan
dalam kaleng/botol, jumlah pemberian
sesuai dengan berat ringan kondisi anemi,
satuan pemberian per tablet
2. Tablet besi untuk peningkatan kesehatan dan
pencegahan anemi ibu hamil, kemasan sache
@ 30 tablet/sache, jumlah pemberian 3
sache/bumil....Merupakan program
suplementasi gizi nasional
PERMASALAHAN
PEMBERIAN TABLET BESI
• Cara pemberian bervariasi antar petugas kesehatan akibat
pemahaman yang berbeda
• Tingkat cakupan rendah
• Tergantung pada keaktifan ibu memeriksakan kehamilan
(ANC)
• Pencatatan relatif sulit/menyita waktu
• Dampak anemi terhadap resiko kematian ibu dan bayi
serta BBLR cukup besar, namun perhatian terhadap
program suplementasi tablet besi masih sangat kurang
memadai.
• Tingkat kepatuhan ibu hamil dalam minum pil besi sering
dinilai kurang oleh karena alasan-alasan tertentu
(Riskesdas 2013..?)
UPAYA YANG DILAKUKAN
Sistem Pengelolaan Tablet Besi

PERENCANAAN

PUSAT

PROVINSI KABUPATEN

PUSKESMAS

PUSTU

POSYANDU
Sistem Pengelolaan Tablet Besi
PELAKSANAAN DAN PENCATATAN
PENDISTRIBUSIAN

PUSKESMAS

POSYANDU POLINDES
/ ANC

SWASTA
PRAKTEK MANDIRI
Sistem Pengelolaan Tablet Besi
MONITORING DAN EVALUASI

LUARAN
PENGAWA
S MINUM
TTD
CAKUPAN KETAATAN
PEMBERIAN 90 MINUM TABLET
TABLET BESI BESI
PENCATATAN
BIDAN DESA KUNJUNGAN
KADER POSY RUMAH
PENINGKATAN
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
DAN IMUNISASI
UPAYA YANG DILAKUKAN

1. PENDATAAN SASARAN BALITA DAN SASARAN


IMUNISASI
2. KUNJUNGAN RUMAH UNTUK OPERASI
TIMBANG DAN PENDATAAN IMUNISASI
3. PRESENTASI HASIL KEGIATAN DI POSYANDU
OLEH KADER POSYANDU DI FORUM MMD
4. PEMBERIAN PMT
5. PEMICUAN
PENENTUAN INDIKATOR UNTUK
VERIFIKASI 3 PILAR STUNTING
DALAM STBM
ALTERNATIF INDIKATOR 3 PILAR STUNTING
1. BALITA DITIMBANG KE POSYANDU SETIAP
BULAN
2. BAYI DIBERI ASI SAJA SAMPAI BERUMUR 6
BULAN
3. BAYI UMUR 6-11 BULAN DIBERI MAKAN
TAMBAHAN SESUAI KAIDAH GIZI
4. BALITA MENDAPAT IMUNISASI SESUAI DENGAN
UMURNYA
5. IBU HAMIL MENERIMA 90 TABLET BESI DAN
DIMINUM/ DITELAN SETIAP HARI
6. KELUARGA MENYEDIAKAN MAKANAN
KELUARGA DENGAN MENGGUNAKAN MENU
GIZI SEIMBANG
PENINGKATAN
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
PERMASALAHAN UMUM

1) Gap jenis kegiatan antar puskesmas cukup


besar 2 jenis sampai 10 jenis kegiatan
2) Gap penganggaran antar puskesmas cukup
besar Rp 5 juta s/d Rp. 65 juta
3) Sudah ada kegiatan terpadu antar program
LANGKAH OPTIMALISASI
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN

Tujuan :
1. Semua Kegiatan untuk mencapai target dapat
terakomodir
melalui BOK menurut prioritas
2. Kesenjangan pagu anggaran antar puskesmas dan
antar dinkes tidak terlalu besar
3. Mendorong terwujudnya sinkronisasi dalam
kegiatan lintas program yang terintegrasi/sinergis
SISTEM PELAYANAN KESLING DAN KESJA
BERINTEGRASI DI PUSKESMAS
GIZI BURUK
PENDAFTARAN - PNEUMONI-TBC KONSELING HS
PASIEN PEMERIKSAAN PENANGANAN KONSELING KESJA
DIAGNOSA DIARE KRONIS
MALARIA Faktor
JIWA DLL. Resiko
LAPORAN RUTIN/
E-MONEV PENGOLAHAN DAN INSPEKSI SANITASI
INFORMASI DAN ANALISA DATA RUMAH/T4 KERJA
GAGASAN INOVASI
PEMERINTAH/ UNIVERSAL AKSES
PEMDA - Akses San 100%
- Lingk Kumuh 0%
INTERNAL/ LINTAS - Akses Air Min 100%
PROGRAM LINTAS STAKE
INTERVENSI STBM 5 PILAR
KESEHATAN HOLDER
ANGKA KESAKITAN
PUSKESMAS INDIKATOR JATKES
LSM, SWASTA
NEGARA DONOR - AKI, AKB, UHH
DESA - KURANG GIZI/
STUNTING

REGULASI
KEGIATAN PROGRAM KESLING TERINTEGRASI
PASAR TRADISIONAL
-
RUMAH, TTU, TPM PENGOLAHAN DAN
INSPEKSI KESEHATAN
LINGKUNGAN KUALITAS AIR, LIMBAH ANALISA DATA
TEMPAT KERJA Faktor
Resiko
LAPORAN RUTIN/
INFORMASI DAN
E-MONEV
GAGASAN INOVASI

PEMERINTAH/ UNIVERSAL AKSES


PEMDA - Akses San 100%
- Lingk Kumuh 0%
INTERNAL/ LINTAS
LINTAS STAKE - Akses Air Min 100%
PROGRAM INTERVENSI
HOLDER STBM 5 PILAR
KESEHATAN
ANGKA KESAKITAN
LSM, SWASTA INDIKATOR JATKES
NEGARA DONOR - AKI, AKB, UHH
DESA - KURANG GIZI/
STUNTING

REGULASI
INTERVENSI KESLING DAN KESJAOR
INTERNAL /LINTAS PROGRAM BERINTEGRASI
PEMBERDAYAAN MASY/
INTERVENSI SPESIFIK INTERVENSI LINTAS
LEMBAGA DESA
KESLING-KESJAOR PROGRAM KESEHATAN

PENYULUHAN PENYULUHAN
KELOMPOK KELOMPOK
DESA
PENINGKATAN PENINGKATAN
KAPASITAS SDM PENYULUHAN KAPASITAS SDM
KELOMPOK PERALATAN/BAHAN,
PERALATAN/BAHAN
MEDIA PENYULUHAN PENINGKATAN MEDIA PENYULUHAN
KAPASITAS SDM
SERTIFIKAT
KELAIKAN PERALATAN/BAHAN,
MEDIA PENYULUHAN
INFRA
STRUKTUR

REGULASI
INTERVENSI KESLING DAN KESJAOR
LINTAS STAKE HOLDER BERINTEGRASI
PEMBERDAYAAN MASY/
INSTANSI LSM, SWASTA,
LEMBAGA DESA
PEMERINTAH/ PEMDA NEGARA DONOR

PENYULUHAN PENYULUHAN
KELOMPOK KELOMPOK
DESA
PENINGKATAN PENINGKATAN
KAPASITAS SDM PENYULUHAN KAPASITAS SDM
KELOMPOK PERALATAN/BAHAN
PERALATAN/BAHAN,
MEDIA PENYULUHAN PENINGKATAN MEDIA PENYULUHAN
KAPASITAS SDM INFRA
INFRA
STRUKTUR PERALATAN/BAHAN, STRUKTUR
MEDIA PENYULUHAN
PERIZINAN
INFRA
STRUKTUR

REGULASI
PERMASALAHAN

1) Pembentukan pos UKK di beberapa


kabupaten lambat
2) Operasional pembinaan pos UKK masih
sangat terbatas
3) Buku pedoman belum terdistribusi ke
puskesmas
4) Pencatatan dan pelaporan belum lancar
5) Keterbatasan kemampuan diagnosis penyakit
akibat kerja
LANGKAH OPTIMALISASI
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN SEBAGAI SOLUSI

Agar :
1. Semua Kegiatan untuk mencapai target dapat terakomodir
melalui BOK menurut prioritas
2. Kesenjangan antar puskesmas dan dinkes tidak terlalu besar
3. Mendorong terwujudnya sinkronisasi dalam kegiatan lintas
program yang terintegrasi/sinergis
JENIS KEGIATAN KESLING DI PUSKESMAS BERSUMBER BOK
(Permenkes No. 61 Tahun 2017 tentang Juknis Penggunaan
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2018)

1. Inspeksi Kesehatan Lingkungan untuk TTU, TPM dan Sarana


Air Minum.
2. Pemeriksaan (Pengambilan sampel) kualitas air minum,
makanan, udara dan bangunan.
3. Orientasi Natural Leader, STBM, penjamah makanan, dan
kader kesling lainnya.
4. Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan STBM,
implementasi HSP di rumah tangga dan sekolah, rencana
pengamanan air minum di komunal, MPAPHAST di komunitas
pasar rakyat, sekolah dan hotel serta bentuk pemberdayaan
masyarakat lainnya.
5. Pembinaan pasca pemberdayaan termasuk verifikasi desa
yang melaksanakan STBM, desa SBS dan TTU, TPM yang
memenuhi syarat
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
KEGIATAN KESLING DI PUSKESMAS BERSUMBER BOK
(Permenkes No. 61 Tahun 2017)
1. Pendataan dan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Data IKL tahun 2015,2016,2017 dan Rencana IKL 2018-2019 pada sasaran :
 TTU : : ........(2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019
 TPM : ........(2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019)
 Sarana Air Minum : . : ........(2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019) ....Pre dan Pasca
Pembangunan SAM
 Pasar Tradisional : .............(2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019)
 Sekolah Dasar : ...... ...(2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019)

1. Pemeriksaan (Pengambilan sampel) untuk :


 Kualitas air minum : ........SAM (2015, 2016, 2017) dan ........(2018, 2019 )
 Kualitas Makanan : ........TPM (2015, 2016, 2017) dan ........ (2018, 2019)
 Kualitas Udara : ........ Lokasi (2015, 2016, 2017) dan ........ (2018, 2019)
 Bangunan : ........rumah (2015, 2016, 2017) dan ........ (2018, 2019)
2. Orientasi Natural Leader, STBM, penjamah makanan, dan kader kesling
lainnya :
 Orientasi STBM untuk pemuka masyarakat dan kader .......orang (2018, 2019)
 Orientasi penjamah makanan untuk pedagang K5 dan pelayan rumah makan
.....orang (2018, 2019)
IMPLEMENTASI PERENCANAAN
KEGIATAN KESLING DI PUSKESMAS BERSUMBER BOK
(Permenkes No. 61 Tahun 2017

4. Pengarsipan dokumen pendukung deklarasi dan


verifikasi serta pembinaan pasca pemberdayaan
termasuk verifikasi desa yang melaksanakan
STBM, desa SBS dan TTU, TPM yang memenuhi
syarat
5. Menyusun penganggaran sesuai dengan
petunjuk keuangan BOK
PENJABARAN JUKNIS BOK 2018
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
RINCIAN KEGIATAN
IMPLEMENTASI DI PUSKESMAS
BERSUMBER BOK
NO.
YANG DIBUAT
SESUAI JUKNIS JENIS KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN
PUSKESMAS

Inspeksi Kesehatan
Pengumpulan
Lingkungan untuk Data Dasar Sasaran : Nama dan
1. data dasar
TTU, TPM dan alamat TTU, TPM, SAM
Sasaran
Sarana Air Minum

Inspeksi Data hasil kegiatan : Nama dan alamat


kesehatan TTU, TTU, TPM dan SAM yang laik/tidak
TPM dan SAM laik kesehatan, sertifikat
Data Dasar Sasaran : Nama dan
Pemeriksaan
alamat/lokasi sumber air, mata air,
(Pengambilan
Pengumpulan usaha air minum, rumah
sampel) kualitas air
2. data dasar makan/restoran, tempat jajanan,
minum, makanan,
Sasaran kawasan bebas rokok, nama dan
udara dan
alamat pasien klinik sanitasi....... Data
bangunan
ketersediaan sarana kerja
PENJABARAN JUKNIS BOK 2018
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
RINCIAN KEGIATAN
IMPLEMENTASI DI PUSKESMAS
BERSUMBER BOK
NO. YANG
SESUAI JUKNIS DIBUAT JENIS KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN
PUSKESMAS
Tersusunnya rencana
Penyediaan kebutuhan sarana menurut
2.
sarana kerja jenis, spesifikasi dan jumlah
sarana di RTK puskesmas

Data hasil kegiatan : Nama


Pemeriksaan dan alamat sumber air
kualitas air (sumur, mata air, usaha air
minum, minum), rumah makan/
makanan, restoran, pusat jajanan,
udara dan rumah pasien klinik sanitasi
bangunan yang laik/tidak laik
kesehatan.
PENJABARAN JUKNIS BOK 2018
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

RINCIAN KEGIATAN
IMPLEMENTASI DI PUSKESMAS
BERSUMBER BOK
NO. YANG
JENIS
SESUAI JUKNIS DIBUAT OUTPUT KEGIATAN
KEGIATAN
PUSKESMAS

Data Dasar Sasaran : Nama


Orientasi Natural
dan alamat Natural Leader,
Leader, STBM, Pengumpulan
Kader Posyandu terkait
3. penjamah makanan, data dasar
kesling, Penjamah
dan kader kesling Sasaran
Makanan, nama desa yang
lainnya
belum melaksanakan STBM
PENJABARAN JUKNIS BOK 2018
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
RINCIAN KEGIATAN
IMPLEMENTASI DI PUSKESMAS
BERSUMBER BOK
NO.
YANG DIBUAT
SESUAI JUKNIS JENIS KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN
PUSKESMAS

Pemberdayaan
masyarakat melalui
Data tentang : Nama dan alamat
kegiatan STBM,
KK, Sekolah dan jumlah murid,
implementasi HSP di Pengumpulan
SAM Komunal dan jumlah
4. rumah tangga dan data dasar
pengguna, Pasar Rakyat. Juknis
sekolah, rencana Sasaran
BOK-JKN, Jadwal musrenbang,
pengamanan air minum
juknis dana desa.
di komunal, MPAPHAST
di

komunitas pasar rakyat, Jumlah keluarga yang dipicu,


sekolah dan hotel serta Pemberdayaan dimonev pasca pemicuan,
bentuk pemberdayaan Sasaran diverifikasi, terpicu, stop berak
masy lainnya sembarangan
PENJABARAN JUKNIS BOK 2018
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

RINCIAN KEGIATAN BERSUMBER BOK IMPLEMENTASI DI PUSKESMAS


NO. YANG DIBUAT JENIS
SESUAI JUKNIS OUTPUT KEGIATAN
PUSKESMAS KEGIATAN
Jumlah desa, pengelola air
minum, pasar rakyat, hotel, TTU,
TPM yang menjadi sasaran
kegiatan diseminasi informasi
hasil dan rencana kegiatan STBM
dan kesling lainnya

Pembinaan pasca Jumlah desa, pengelola air


pemberdayaan minum, pasar rakyat, hotel, TTU,
termasuk verifikasi Pemberd. TPM, forum linpro/linsek yang
5. desa yang Masyarakat menjadi sasaran kegiatan
melaksanakan STBM, Bekelanjutan diseminasi informasi hasil dan
desa SBS dan TTU, TPM rencana kegiatan STBM dan
yang memenuhi syarat kesling lainnya
KORDINASI DAN PENDAMPINGAN
1. PENYAMPAIAN INFORMASI KEGIATAN KESLING-GIZI BAIK DI POSYANDU
MAUPUN DI KELUARGA DAN MASYARAKAT, KEPADA KEPALA DESA
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2. MEMFASILITASI MUSY MASY DESA UNTUK MEMASTIKAN KEGIATAN
STBM-STUNTING MASUK DALAM DOKUMEN RENCANA KERJA DESA
3. FOKUS : UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN
- TABLET BESI, IMD DAN ASI EKSKLUSIF
- IMUNISASI
- RUMAH TANGGA YANG RUMAHNYA LAYAK/TIDAK LAYAK KESEHATAN
- RUMAH TANGGA YANG BELUM/SUDAH MENERAPKAN STBM
4. EKSPOSE RENCANA KERJA DESA DI FORUM LINTAS SEKTOR KECAMATAN
DAN KABUPATEN/KOTA
ASPEK KEWENANGAN DESA SEBAGAI
PELUANG PENGANGGARAN
SUMBER (JENIS) BIDANG (AKTIVITAS) KRITERIA OBJEK (URUSAN PEM)
PASAL 18 PASAL 19

1. Kewenangan berdasarkan 1. penyelenggaraan Dirumuskan dan dirinci dari 1. Sistem organisasi masyarakat
Hak asal usul. pemerintahan Desa. defenisi sumber dan bidang adat,
2. Kewenangan Lokal skala 2. Pelaksanaan pembangunan. kewenangan 2. Pembinaan kelembagaan
desa. 3. Pembinaan Kemasyarakatan. masyarakat
3. Kewenangan yang ditugaskan 4. Pemberdayaan masyarakat 3. Pembinaan lembaga dan hukum
oleh Pemerintah pusat, desa. adat,
provinsi, kabupaten/kota. 4. Pengelolaan tanah kas Desa,
4. Kewenangan lain yang 5. Serta Pengembangan peran
ditugaskan oleh Pemerintah masyarakat desa. (PP 47/15).
pusat, provinsi,
kabupaten/kota sesuai 1. Pengelolaan tambatan perahu,
peraturan perundang- 2. Pengelolaan pasar Desa,
undangan. 3. Pengelolaan tempat pemandian
umum,
4. Pengelolaan saluran irigasi,
5. Pengelolaan sanitasi lingkungan,
6. Pembinaan kesehatan masyarakat
dan pengelolaan pos pelayanan
terpadu,
7. Pengembangan dan pembinaan
sanggar seni dan belajar,
8. Pengelolaan perpustakaan Desa
dan taman bacaan,
9. Pengelolaan embung Desa,
Pengelolaan air minum berskala
desa, dan
10. Pembuatan jalan Desa
antarpermukiman ke wilayah
pertanian (PP 47/15 Pasal 34).

Anda mungkin juga menyukai