Anda di halaman 1dari 11

PERSONAL MASTERY

(PENGUASAAN DIRI)

ALIYA MIRANTI
BIMA SATRIA E
ELISA
WIGA AULIA DARMA

KEPEMIMPINAN BERFIKIR
SISTEM KESEHATAN
MASYARAKAT

KELOMPOK 1
Secara etimologi, mastery berasal dari
bahasa inggris dan latin yang berarti
penguasaan atau keahlian dominasi terhadap
sesuatu. Sedangkan dari bahasa Perancis,
berasal dari kata Maitre yang berarti
seseorang mempunyai keahlian khusus, cakap,
dan ahli dalam sesuatu.
Respon terhadap kegagalan pada
pendalaman Personal Mastery yaitu denial atau
penyangkalan dan depression atau depresi.
Peter M. Senge :

“Personal Mastery is the discipline of


continually clarifying and deepening our personal
vision, of focusing our energies, of developing
patience, and of seeing reality objectively”

Personal Mastery adalah suatu disiplin yang


selalu mengklarifikasi secara terus menerus dan
memperdalam visi pribadi kita, berfokus pada
energi kita, mengembangkan kesabaran, dan
melihat realita secara objektif.
1. Kemampuan mengambil tanggung
jawab.
2. Kejelasan dan profesionalisme visi.
3. Kohesive dan team work yang
berlaku.
4. Penurunan jumlah karyawan yang
absen melalui peningkatan
Manfaat Personal kesejahteraan karyawan.
Mastery 5. Mampu mengendalikan stress dan
bersikap positif.
6. Menciptakan petumbuhan
organisasi yang tetap dan
berjangka panjang.
7. Pemenuhan tanggung jawab sosial.
8. Kepemimpinan kreatif yang kuat.
9. Meningkatkan kecerdasan emosi.
Aspek Personal Mastery
menurut Metavarsity Course

1. Aspek emosional 2. Aspek spiritual


• Memahami emosi diri • Berkaitan dengan inner
sendiri dan akibat emosi. self.
• Memahami orang lain dan • Mengapresiasi kehidupan,
emosi yang dialami. menyayangi orang lain.
• Berdaya secara • Bersatu dalam perbedaan
emosional dan nyata. dengan orang lain.
• Menjadi terbuka dengan • Menciptakan dunia yang
suatu hubungan. lebih baik untuk tempat
hidup.
3. Aspek fisik
• Berada secara fisik dan dalam lingkungan.
• Memahami hubungan antara ‘mind-body’.
• Bertanggung jawab dan membuat keputusan
positif.
• Me-manage stress dan mencapai
keseimbangan.

4. Aspek mental
• Memahami cara kerja pikiran dan cara
menciptakan realitas.
• Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi.
• Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif.
• Menciptakan realitas yang diinginkan.
7 Hal Seseorang Dapat Memiliki
Personal Mastery

1. Personal vision / visi pribadi


2. Personal purpose / tujuan pribadi
3. Personal values / nilai pribadi
4. Personal allignment / pribadi yang selaras
5. Personal perception / persepsi pribadi
6. Personal awareness / kesadaran pribadi
7. Personal transformation / transformasi
pribadi
Karakteristik Personal Mastery Menurut
Marty Jacobs

1. They have a special sense of purpose – a calling. Mereka yang


memiliki sense (perasaan/pengertian) khusus mengenai tujuan
hidup.
2. They accurately assess their current reality, in particular, they
quickly recognize inaccurate assumptions. Mereka yang teliti
menilai realitas sekarang ini dan cepat tanggap mengenali asumsi
yang tidak akurat.
3. They are skilled at using creative tension to inspire their
forward progress. Mereka yang Terampil dalam mengelola
tegangan kreatif untuk memotivasi diri dalam mencapai kemajuan
kedepannya.
4. They see change as opportunity. Mereka yang mampu melihat
perubahan sebagai suatu peluang.
5. They are deeply inquisitive. Mereka yang memiliki
rasa ingin tahu yang besar.
6. They place a high priority on personal connections
without giving up their individuality. Mereka yang
menempatkan prioritas yang tinggi terhadap
hubungan personal tanpa menunjukkan rasa egois
atau individualismenya.
7. They are systemic thinkers, that is, they see
themselves as one part in a larger system. Mereka
adalah pemikir sistemik, dimana seseorang melihat
dirinya sebagai salah satu bagian dari sistem yang
lebih besar.
Untuk dapat meningkatkan “Personal Mastery”
ada beberapa hal yang dapat kita coba :

1. Berfikir secara sistematik.


2. Menaksir kenyataan sekarang.
3. Jaga keseimbangan pembelaan dengan pemeriksaan.
4. Membuat makna bersama.

Anda mungkin juga menyukai