Anda di halaman 1dari 32

Hipertiroidisme

Oleh :
Nuniek Nizmah Fajriyah
DEFINISI
• Hipertiroidisme adalah suatu
keadaan dimana kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan,
sehingga menghasilkan sejumlah
besar hormon tiroid.

Hipertiroidisme bisa ditemukan


dalam bentuk penyakit Graves,
gondok noduler toksik atau
hipertiroidisme sekunder.
Fisiologi Tiroid
• Kelenjar tiroid bekerja, melepaskan
hormon tiroksin yang mengendalikan
masing-masing dari 100 trilyun sel
dan mencegah agar sel-sel tak
melambatkan kerjanya. Akibatnya,
manusia dapat menjalani hidup secara
normal.
• Tiroksin bukan hanya mencegah agar
sel-sel bekerja tak terlalu lambat,
tetapi juga mencegah sel-sel bekerja
terlalu cepat. Karena hormon ini
dilepaskan dalam jumlah tertentu,
kecepatan kerja sel tetap seimbang.
Jika sel-sel di dalam tubuh bekerja
lebih cepat daripada seharusnya,
"gondok beracun" akan terbentuk,
menyebabkan pelepasan tiroksin
berlebihan
Anak-anak khususnya memiliki kecepatan
metabolisme yang tinggi. Ini karena mereka
menghasilkan lebih banyak tenaga dari zat-zat gizi
di dalam selnya. Hormon tiroksinlah yang
menentukan dan mengawasi kecepatan kerja sel-
sel tubuh
• Sebuah molekul tiroid terdiri dari atom-atom tak
bernyawa yang tak sadar. Sel-sel menjalankan
fungsinya menurut program genetis yang tak
terbayangkan oleh manusia yang tertulis dalam inti
selnya. Kenyataan ini membawa lebih banyak
pencerahan tentang kehebatan keajaiban
penciptaan

Susunan hormon tiroid


yang menentukan kecepatan kerja sel
tubuh
• Yang telah menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu
dengan tidak menemukan sesuatu cacat
dan penglihatanmu itupun dalam keadaan
payah. (QS Al Mulk, 67: 3-4)
PENYAKIT GRAVES
• Penyakit Graves (goiter difusa toksika) dipercaya
disebabkan oleh suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk
menghasilkan hormon torid yang berlebihan.
Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari
hipertiroidisme dan 3 gejala tambahan khusus:
• · Seluruh kelenjar terangsang, sehingga kelenjar sangat
membesar, menyebabkan suatu benjolan di leher (gondok,
goiter)
• · Eksoftalmus (mata menonjol).
Hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan zat di dalam
orbit mata.
• · Penonjolan kulit diatas tulang kering.
Eksoftalmos
• Gambaran penyakit grave
yg jelas mencolok
adalah eksoftalmos
• Ini terjadi karena di belakang mata tertimbun
karbohidrat kompleks yg menahan air

• Retensi cairan di belakang mata mendorong bola


mata kedepan, sehingga mata menonjol ke luar dari
tulang orbita. Bola mata menjadi sangat menonjol
hingga kelopak mata tidak dapat menutup
sempurna, mata menjadi kering teriritasi dan
rentan mengalami ulkus kornea
• Otot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu
berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga sulit atau
tidak mungkin menggerakkan mata secara normal atau
sulit mengkoordinir gerakan mata, akibatnya terjadi
pandangan ganda.
Kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna,
sehingga mata terpapar oleh benda-benda asing dan
mengalami kekeringan.
Perubahan mata ini bisa terjadi bertahun-tahun
sebelum gejala lainnya timbul (merupakan pertanda
awal dari penyakit Graves) atau bisa juga muncul
setelah gejala lainnya timbul.
Gejala mata bahkan bisa terjadi atau bertambah
buruk setelah pelepasan hormon tiorid yang
berlebihan ini diobati dan berhasil dikendalikan.
• Gejala mata bisa dikurangi dengan:
- menempatkan kepala pada posisi yang lebih
tinggi di tempat tidur
- memberikan obat tetes mata
- tidur dengan kelopak mata tertutup, dengan
bantuan plester
- mengkonsumsi obat diuretik (kadang-
kadang).
Penglihatan ganda bisa diatasi dengan memakai
kacamata prisma.
Jika tindakan-tindakan diatas tidak
membantu, mungkin perlu diberikan obat
kortikosteroid, terapi sinar X atau
pembedahan mata.
• Zat yang tertimbun di belakang mata juga bisa
tertimbun di dalam kulit, biasanya diatas tulang
kering. Daerah penebalan in bisa terasa gatal dan
merah serta terasa keras jika ditekan dengan jari
tangan.
Penebalan kulit ini juga bisa terjadi sebelum atau
sesudah gejala hipertiroidisme lainnya muncul.
Untuk mengurangi gatal dan kekerasan kulit, bisa
diberikan krim atau salep kortikosteroid. Gangguan ini
seringkali menghilang dengan sendirinya beberapa
bulan atau beberapa tahun kemudian.
Goiter noduler toksika
• Pada goiter noduler toksika, satu atau
beberapa nodul di dalam tiroid
menghasilkan terlalu banyak hormon tiorid
dan berada diluar kendali TSH (thyroid-
stimulating hormone.
Nodul tersebut benar-benar merupakan
tumor tiroid jinak dan tidak berhubungan
dengan penonjolan mata serta gangguan
kulit pada penyakit Graves.
Hipertiroidisme
sekunder
• Hipertiroidisme bisa disebabkan oleh tumor
hipofisa yang menghasilkan terlalu banyak
TSH, sehingga merangsang tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.
Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofisa
terhadap hormon tiroid, sehingga kelenjar
hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.
• Wanita dengan mola hidatidosa (hamil
anggur) juga bis menderita
hipertiroidisme karena perangsangan
yang berlebihan terhadap kelenjar tiroid
akibat kadar HCG (human chorionic
gonadotropin) yang tinggi dalam darah.
Jika kehamilan anggur berakhir dan HCG
tidak ditemukan lagi di dalam darah,
maka hipertiroidisme akan menghilang.
PENYEBAB
Penyebab dari hipertiroidisme adalah:

• Tiroiditis
• Adenoma tiroid toksik
GEJALA
• Pada hipertiroidisme, apapun penyebabnya,
terjadi peningkatan fungsi tubuh:
- Jantung berdetak lebih cepat dan bisa
terjadi kelainan irama jantung, yang bisa
menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-
debar)
- Tekanan darah cenderung meningkat
- Penderita merasakan hangat meskipun
berada dalam ruangan yang sejuk
- Kulit menjadi lembab dan cenderung
mengeluarkan keringat yang berlebihan
- Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran)
halus
- Penderita merasa gugup, letih dan lemah
meskipun tidak melakukan kegiatan yang berat
GEJALA
- Nafsu makan bertambah, tetapi berat badan
berkurang
- Sulit tidur
- Sering buang air besar, kadang disertai
diare
- Terjadi perubahan pada mata : bengkak di
sekitar mata, bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap cahaya. Gejala
ini akan segera menghilang setelah pelepasan
hormon tiroid terkendali, kecuali pada
penyakit Graves yang menyebabkan gangguan
mata khusus.
KOMPLIKASI
• Badai tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat
berlebihan dari kelenjar tiroid, yang terjadi secara
tiba-tiba.
Badai tiroid bisa menyebakan:
- demam
- kelemahan dan pengkisutan otot yang luar biasa
- kegelisahan
- perubahan suasana hati
- kebingungan
- perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
- pembesaran hati disertai penyakit kuning yang
ringan.
KOMPLIKASI
• Badai tiroid merupakan suatu keadaan
darurat yang sangat berbahaya dan
memerlukan tindakan segera.
Tekanan yang berat pada jantung bisa
menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal
(aritmia) dan syok.
KOMPLIKASI
• Badai tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroidisme tidak diobati atau karena
pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa
dipicu oleh:
- infeksi
- trauma
- pembedahan
- diabetes yang kurang terkendali
- ketakutan
- kehamilan atau persalinan
- tidak melanjutkan pengobatan tiroid
- stres lainnya.
Badai tiroid jarang terjadi pada anak-anak.
Pemeriksaan Penunjang
Untuk Menegakkan Diagnosa
• Tanda-tanda vital (suhu, nadi, laju
pernafasan, tekanan darah) menunjukkan
peningkatan denyut jantung. Tekanan darah
sistolik bisa meningkat.
Pemeriksaan fisik bisa menunjukkan adanya
pembesaran kelenjar tiroid atau gondok.

Untuk menilai fungsi tiroid dilakukan


pemeriksaan:
- TSH serum (biasanya menurun)
- T3, T4 (biasanya meningkat).
PENGOBATAN
• Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan,
pilihan lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar
tiroid atau pemberian yodium radioaktif.
Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan
sejumlah kecil yodium; jumlah yodium yang berlebihan bisa
menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan
hormon tiroid.
Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang
berlebih, bisa diberikan yodium dosis tinggi.
Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertiroidisme
harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau
sebelum dilakukan tindakan pembedahan).
Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau pengobatan
jangka panjang.
PENGOBATAN
• Propiltiourasil atau metimazol, merupakan obat yang
paling sering digunakan untuk mengobati
hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid
oleh kelenjar.
Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan),
dimulai dengan dosis tinggi, selanjutnya disesuaika
dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon
tiroid.
Obat ini biasanya bisa mengendalikan fungsi tiroid
dalam waktu 6 minggu sampai 3 bulan. Dosis yang lebih
tinggi bisa mempercepat pengendalian fungis tiroid,
tetapi resiko terjadinya efek samping juga meningkat.
PENGOBATAN
• Efek samping yang terjadi bisa berupa reaksi
alergi (ruam kulit), mual, hilang rasa dan
penekanan sintesa sel darah merah di sumsum
tulang. Penekanan sumsum tulang bisa
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
putih, sehingga penderita sangat peka
terhadap infeksi.
Pada wanita hamil, penggunaan propiltriurasil
lebih aman dibandingkan dengan metimazol
karena lebih sedikit obat yang sampai ke janin.
PENGOBATAN
• Obat-obat beta bloker (misalnya propanolol)
membantu mengendalikan beberapa gejala
hipertiroidisme. Obat ini efektif dalam memperlambat
denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar dan
mengendalikan kecemasan.
Beta bloker terutama bermanfaat dalam mengatasi
badai tiroid dan penderita yang memiliki gejala yang
mengganggu atau berbahaya, yang hipertiroidismenya
tidak dapat dikendalikan oleh obat lain. Tetapi beta
bloker tidak mengendalikan fungsi tiroid yang
abnormal.
PENGOBATAN
• Hipertiroidisme juga bisa diobati dengan yodium
radioaktif, yang menghancurkan kelanjar tiroid.
Yodium radioaktif per-oral memberikan pengaruh yang
sangat kecil terhadap tubuh, tetapi memberikan
pengaruh yang besar terhadap kelenjar tiroid. Karena
itu dosisnya disesuaikan sehingga hanya
menghancurkan sejumlah kecil tiroid agar
pembentukan hormon kembali normal, tanpa terlalu
banyak mengurangi fungsi tiroid.
Sebagian besar pemakaian yodium radioaktif pada
akhirnya menyebakan hipotiroidisme. Sekitar 25%
penderita mengalami hipotiroidisme dalam waktu 1
tahun setelah pemberian yodium radioaktif.
Yodium radioaktif tidak diberikan kepada wanita hamil
karena bisa melewati sawar plasenta dan bisa merusak
kelenjar tiroid janin.
PENGOBATAN
• Pada tiroidektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui
pembedahan.
Pembedahan merupakan terapi pilihan untuk:
- penderita muda
- penderita yang gondoknya sangat besar
- penderita yang alergi terhadap obat atau mengalami
efek samping akibat obat.
Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi
hipotiroidisme. Kepada penderita ini diberikan terapi
sulih hormon sepanjang hidupnya.
Komplikasi lain dari pembedahan adalah kelumpuhan
pita suara dan kerusakan kelenjar paratiroid (kelenjar
kecil di belakang kelenjar tiroid yang mengendalikan
kadar kalsium dalam darah).
• Alhamdulillah
• Selamat Belajar, Semoga sukses
• Semoga menjadi
mahasiswa/mahasiswi
Sholeh/Sholekhah dan cerdas
• Amiin

Anda mungkin juga menyukai