Anda di halaman 1dari 15

SULFONAMIDA

Ika Kurnia Sukmawati, M.Si.,Apt


SULFONAMIDA
• Merupakan nama generik dari derivat para-
aminobenzensulfonamida/sulfanilamid.
• MK: sebagai antimetabolit.
• Antimetabolit = Zat yang struktur kimianya mirip
dengan metabolit sel normal, bekerja dengan
berkompetisi dengan senyawa alami yang
dibutuhkan sel karena memiliki struktur yang
mirip sehingga menyebabkan inhibisi beberapa
fungsi sel dan reaksi kimia yang penting dalam
pertumbuhan dan reproduksi sel.
MEKANISME KERJA
Sel membutuhkan asam folat untuk tumbuh dan membelah

Manusia tidak dapat mensintesis sendiri asam folat sehingga mendapatkannya dari makanan

Sebaliknya bakteri tidak bisa mengambil dari lingkungan jadi harus sintesis sendiri asam folat.

Koenzim yang mengandung asam folat dibutuhkan untuk sintesis purin dan pirimidin (prekursor RNA
dan DNA)serta senyawa lain yang dibutuhkan untuk replikasi dan pertumbuhan sel.

MK: Sulfonamida dapat menghambat sintesis asam folat pada bakteri.


SIFAT SULFONAMIDA
• Tidak larut dalam air, tetapi garam natriumnya
mudah larut.
• Sulfanilamid merupakan struktur paling
sederhana dari golongan ini.
• Mempunyai gugus SO2NH2 dan NH2
AKTIVITAS ANTIBAKTERI
• Spektrunnya luas meskipun kurang kuat
dibandingkan antibiotik lain.
• Bersifat bakteriostatik.
• Bisa berubah jadi bakterisidal jika kadarnya di
urin tinggi.
• Mikroorganisme yang sudah resisten:
Streptococcus pyogenes, S.pneumoniae,
Haemophilus influenzae, H. ducreyi, Nocardia,
Actinomyces, Calymatobacterium granulomatis,
Chlamydia trachomatis.
MEKANISME AKSI
• Merupakan antagonis kompetitif asam p-
aminobenzoat(PABA).
• Dengan menghambat penggunaan PABA oleh bakteri yang
dibutuhkan untuk sintesis asam folat (pteryl glutamic acid).
• Selain itu juga menghambat secara kompetitip
dihidropteroatsintase, yang merupakan enzim pada bakteri
yang mengubah pABA menjadi asam dihidropteroat
(prekursor asam polat) sehingga pembentukkan asam
dihidropolat dihambat, kemudian biosintesis asam nukleat
yang memerlukan PABA tidak berjalan dengan baik.
• Mikroorganisme yang peka pada sulfonamid adalah yang
mensintesis asam nukleat sendiri.
• Sulfonamida aman untuk manusia.
Tahapan biosintesis asam nukleat yang
memerlukan PABA pada sel bakteri
PABA

ASAM DIHIDROFOLAT

ASAM TETRAHIDROFOLAT

PURIN, PIRIMIDIN

DNA DAN RNA


FARMAKOKINETIK
• 70% sd 100% dapat diserap secara oral.
• Ditemukan pada urin 30 menit setelah dikonsumsi.
• Kadar obat maksimal dalam plasma diperoleh setelah 2-6jam tapi
tergantung jenis obat.
• Tempat penyerapan utama di usus halus sebagian di lambung.
Penyerapan lain di vagina, saluran cerna atau kulit.
• Sulfonamid didistribusikan ke semua jaringan tubuh, seperti cairan
paru, peritoneal, sinovial, mata, dan jaringan lain.
• Dapat masuk kedalam plasenta dan kedalam aliran darah janin.
• Sulfa tidak digunakan secara topikal karena dapat menyebabkan
alergi.
Penggolongan Berdasarkan kecepatan
absorpsi dan ekskresi
Sulfonamid yang diserap Sulfonamid yang sulit
dan diekskresikan secara diabsorpsi secara peroral,
cepat, co: sulfisoksazol, dan dan hanya aktif di lumen
sulfadiazin, t1/2= 10-11 jam usus, mis: sulfasalazin

Sulfonamid yang sulit Sulfonamid long acting,


diabsorpsi, digunakan mis: sulfadoksin, diabsorpsi
secara topikal, mis: secara cepat, tetapi
sulfasetamid, mafenid, dan diekskresikan dalam waktu
Ag-sulfadiazin. lama. T ½= 100 sd 230 jam.
Indikasi
• Untuk infeksi saluran kencing akut atau kronik
(pyelonefritis, pyelitis, dan sistitis) yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, seperti
Escherichia coli, Klebsiella-Enterobacter,
Staphylococcus, Proteus mirabilis, dan Proteus
vulgaris.
• Bisa untuk meningitis dan otitis media juga yang
disebabkan oleh Haemophilus influenzae.
• Trakoma, nokardiosis dan toksoplasmosis dapat
diatasi juga dengan sulfonamida.
Efek Samping
• Gangguan Saluran urine
• Anemia hemolitik akut
• Agranulositosis
• Kernikterus
• Anemia Aplastik
• Reaksi hipersensitifitas
Kontraindikasi
• Pada pasien yang hipersensitif terhadap
sulfonamid dan bayi berusia kurang dari dua
bulan
• Wanita hamil dan menyusui
Interaksi Obat
• Dengan metotrekstat dan warfarin, dapat
meningkatkan efek metotrekstat. Karena
sulfonamida menghambat metabolisme obat
ini.
• Meningkatkan jumlah molekul obat bebas
dalam darah dengan mengganggu ikatan
dengan albumin dalam plasma.
RESISTENSI
• Mikroorganisme yang menyintesis asam folat sendiri
yang sensitif terhadap sulfonamida.
• Toksisitas sulfonamid bersifat selektif terhadap
manusia karena manusia tidak mensintesis asam folat.
• Bakteri yang tidak menyintesis asam folat secara alami
resisten terhadap obat ini.
• Resistensi terjadi melalui transfer plasmid, atau melalui
mutasi acak.
• Mekanisme resistensi adalah perubahan struktur enzim
dihidropteroat sintase, penurunan permeabilitas
seluler terhadap sulfonamid, dan peningkatan produksi
PABA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai