Anda di halaman 1dari 59

Dasar – Dasar

Instalasi
Listrik

Instalasi listrik adalah sebuah sistem yang


digunakan untuk menyalurkan daya listrik
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
kehidupannya
I.Berikut ini beberapa konsumen listrik yang
membutuhkan instalasi listrik, yaitu :
A. Konsumen Rumah Tangga
Instalasi yagn digunakan pada konsumen rumah tangga terdiri :
• APP (alat pengukur dan dan pembatas),
• PHB (papan hubung bagi),
• Rangkaian instalasi utama yang terdiri dari rangkaian
pengendali dan rangkaian beban.

2
A. Konsumen Rumah Tangga
Rangkaian pengendali terdiri dari :
• Sakelar-sakelar yang memberikan input berupa arus listrik menuju ke
beban,
Sedangkan rangkaian beban terdiri dari :
• Beban-beban listrik yang biasanya digunakan pada instalasi rumah
misalnya lampu, kotak kontak, motor listrik dan lain-lain.
Daya listrik yang dibutuhkan untuk rumah tangga adalah 450VA sampai
dengan 4400VA, tegangan pada rangkaian instalasi rumah mencapai
220V / 380V tergolong tegangan rendah biasanya menggunakan sistem 1
fasa.

3
B. Penerangan Jalan Umum
 Penerangan jalan umum biasanya digunakan untuk menerangi jalan-jalan raya
di wilayah perkotaan atau jalan-jalan umum yang wilayah yang penduduknya
telah cukup padat, selain itu penerangan jalan umum juga digunakan pada
jalur-jalur utama.
 Fungsi dari penerangan jalan umum adalah untuk memberikan cahaya bagi
para pengguna jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat
malam.
 Biasanya lampu-lampu yang digunakan untuk menerangi jalan umum
dikendalikan dengan menggunakan timer atau ada juga yang menggunakan
sensor cahaya.
 Daya masing-masing lampu pada tiang bernilai 50VA sampai dengan 250VA,
bergantung dengan jenis jalan yang diterangi . tegangan pada rangkaian
instalasi penerangan jalan umum sama seperti instalasi rumah mencapai 220V /
380V dengan menggunakan sistem 1 fasa.
4
C. Konsumen Industri
 Industri-industri besar banyak menggunakan beban berupa motor 3 fasa
sehingga daya yang dibutuhkan mencapai orde kVA.
 Beban motor tersebut merupakan beban induksi biasanya dirangkai kapasitor
bank untuk mengubah sifat beban yang awalnya induksi menjadi resistansi
sehingga menghemat biaya yang dikeluarkan oleh industri tersebut.
 Industri-industri besar yang menggunakan sistem 3 fasa dengan saluran masuk
jaringan tegangan menengah yang mencapai 20kV atau 20.000 V.

5
D. Konsumen Bangunan Komersial
1. Bangunan Komersial adalah bangunan-bangunan besar bisa
milik pemerintah atau pun milik swasta, contoh :
sekolah, kampus, stadion, apartemen, mall, rumah sakit,
stasiun, bandara dan lain-lain sebagainya.
2. Biasanya konsumen dengan bangunan komersial
menggunakan sistem instalasi 3 fasa yang kapasitasnya kecil
dengan tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas
besar dengan tegangan menengah.

6
II. MELAYANI KEBUTUHAN RUMAH TANGGA, INDUSTRI,
BANGUNAN UMUM SERTA PEMERINTAHAN INSTALASI
DAPAT DIBEDAKAN DALAM :

a) Instalasi listrik
b) Instalasi air
c) Instalasi gas
d) Instalasi telepon
e) Instalasi TV

7
III. MENURUT ARUS LISTRIK YANG DISALURKAN
a. Instalasi arus searah
Instalasi arus searah biasanya memiliki tegangan kerja mencapai 110V, 220V,
atau 440V.
Di Indonesia yang memanfaatkan instalasi arus searah adalah industri yang
bekerja memanfaatkan komponen elektronika, misal PT. Kereta Api Indonesia
pada pelayanan KRL (Kereta Api Listrik).
b. Instalasi arus bolak-balik
Instalasi ini pada umumnya bekerja pada tegangan : 125V, 220V, 330V, 500V,
1000V, 3000V, 5000V, 6000V, 10.000V, 15.000V. Di Indonesia jaringan dari PT.
PLN tegangan yang digunakan adalah 220V, 380V, 6000V, 20.000V.
Instalasi arus bolak-balik banyak dipakai untuk rumah tangga, industri
maupun bangunan komersial.

8
IV. MENURUT TEGANGAN YANG DIGUNAKAN
a. Instalasi tegangan tinggi
 Instalasi tegangan tinggi digunakan untuk saluran transmisi, karena mengalirkan
daya yang besar pada tegangan tinggi selama arus baliknya kecil, sebagai
muatan transmisi dengan tenaga yang kecil.
b. Instalasi tegangan menengah
 Instalasi tegangan menegah biasanya digunakan pada pusat pembangkit listrik
arus bolak-balik pada saluran distribusi, instalasi tenaga pada gardu induk
sebelum disalurkan menuju ke konsumen.
c. Instalasi tegangan rendah
 Instalasi dengan tegangan rendah biasanya digunakan pada saluran distribusi,
instalasi penerangan rumah tangga, PJU (Penerangan Jalan Umum), dan
bangunan komersil.

9
V. MENURUT PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
a. Instalasi penerangan / instalasi cahaya
Untuk instalasi penerangan PT. PLN menyalurkan arus bolak-balik 127V
(sistem lama) dan mulai tahun 1980an sampai dengan sekarang
menggunakan tegangan 220V pada arus bolak-balik.
b. Instalasi tenaga
 Instalasi tenaga, adalah instalasi yang mengubah energi listrik menjadi
energi lain, misal instalasi untuk motor listrik.
 Sistem lama PT.PLN menggunakan arus bolak-balik 127V dan sistem baru
dengan menggunakan tegangan 380V instalasi tenaga ini biasa dipakai
bersama untuk penerangan maupun tenaga.

10
VII. INSTALASI LISTRIK KHUSUS

Instalasi listrik khusus biasanya digunakan pemakaian alat-alat,


atau pada induksi-induksi yang memerlukan tenaga listrik untuk
keperluan saluran seperti pada beberapa contoh berikut :
a. Instalasi listrik pada kereta api, mobil, kapal laut, pesawat
terbang
b. Instalasi listrik pada pemancar radio, TV, telepon, telegram,
radar
c. Instalasi listrik pada industri pertambangan dan lain-lain

11
INSTALASI CAHAYA DAN
TENAGA
A. PERANCANGAN SISTEM PENCAHAYAAN
BUATAN
 Pencahayaan (illuminasi) adalah kepadatan cahaya dari suatu sumber
yang bercahaya (Stein et.al., 1986).
 Intensitas pencahayaan adalah flux cahaya yang jatuh pada 1 m2 dari
bidang itu, yang memiliki satuan lux (lx) dan dilambangkan dengan
huruf E.
 Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan pada umumnya
didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang
kerja.
 Bidang kerja ialah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di
atas lantai pada seluruh ruangan (SNI 03-6575-75 2001).

13
TUGAS 1
Carilah tabel tingkat pencahayaan minimum dan
renderasi warna oleh SNI berdasarkan fungsi ruangan:

14
B. PERATURAN UMUM UNTUK INSTALASI CAHAYA DAN TENAGA.
1. Semua alat hubung dan perlengkapan 4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit
pembagi pesawat listrik, motor listrik, dua golongan. Terkecuali jika instalasi
hantaran dari alat-alat harus memenuhi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung.
peraturan dan pemeriksaan yang Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik
hubung, untuk pemasangan yang baru
berlaku untuk itu. tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di
atas tidak berlaku untuk penerangan
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk
reklame, pesta dan yang bersifat
tegangan yang lebih dari pada yang istimewa seperti pada toko.
ditetapkan.
5. Setiap golongan penerangan,
3. Tegangan untuk instalasi penerangan pembagian arusnya harus sama rata
arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi pada bagian fasenya.
dari 300 volt terhadap tanah.

15
I. INSTALASI RUMAH TINGGAL
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu
harus dibuat :
A. Gambar-gambar rencananya berdasarkan denah
bangunan, dimana instalasinya akan dipasang
 Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan
dimengerti.
 Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan.
 Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar
tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka
digambar lebih tebal.
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan
dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana
penyambungan dengan jaringan PLN.

16
I. INSTALASI RUMAH TINGGAL
B. Spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan
1. Mengenai material yang digunakan,
2. Waktu penyerahannya dan sebagainya

17
A) Gambar Instalasinya meliputi :
1. Rencana penempatan semua peralatan listrik yang
akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik
lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung
bagi.
2. Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat
pelayanannya misalnya antara lampu dengan
sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
3. Hubungan antara peralatan listrik dan sarana
pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi
yang bersangkutan.
4. Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang
akan dipasang

perencanaan letak saklar,lampu dan stop kontak 18


B) Diagram instalasi garis tunggal
meliputi :
1. Diagram perlengkapan hubung bagi
dengan keterangan mengenai
ukuran/daya nominal setiap
komponen.
2. Keterangan mengenai beban yang
terpasang dan pembaginya.
3. Ukuran dan jenis hantaran yang akan
digunakan.
4. System pentanahannya.

diagram garis tunggal 19


C) Gambar perincian atau
keterangan yang diperlukan
misalnya :
1. Perkiraan ukuran fisik perlengkapan
hubung bagi.
2. Cara pemasangan alat-alat listriknya
3. Cara pemasangan kabelnya.
4. Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.

diagram garis tunggal 20


C. PENGAWASAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan


tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan
pekerjaan

21
Pengawasan dan tanggung jawab.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN
setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi
listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan
tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan
bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang
listrik
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa
(umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik,
instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua
peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika
terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
22
D. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI LISTRIK
MELIPUTI :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi
7. Continuenitas rangkaian.

23
TUGAS 2
Apa yang dimaksud dengan PEMERIKSAAN
DAN PENGUJIAN INSTALASI LISTRIK
diatas, jelaskan?

24
E. Alat-alat dan bahan yang umum dalam
pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.

25
A.ALAT-ALAT DAN BAHAN YANG UMUM DALAM
PEMBUATAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL.
1. Penghantar / kabel.
Penghantar merupakan suatu benda yang
berbentuk logam maupun non logam yang
bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus
listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar
ini dapat berupa kabel ataupun berupa kawat
penghantar
Kabel adalah penghantar yang dilindungi
dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi
dengan selubung pelindung bersama, seperti
misalnya kabel NYM, NYA, dan sebagainya.

26
KAWAT PENGHANTAR
adalah penghantar yang tidak diberi isolasi, misalnya
penghantar berlubang (Hollow Conductor), BC (Bare
Conductor), ACSR (Allumunium Conductor Steel
Reinforced).

27
Berikut ini merupakan beberapa tipe kawat
penghantar yang sering digunakan dalam instalasi
listrik:
a. Kawat Penghantar ACSR (Alluminium Conduct Steel
Reinforced)
Kawat penghantar ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari
aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran
transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara atau tiang
berjauhan, 37 mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang
lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.

28
b. Kawat Penghantar AAAC (All Alluminium Alloy Conductor)
Kawat penghantar ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon
campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium
silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya
dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti
karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.

29
BEBERAPA JENIS KABEL YANG BIASA
DIGUNAKAN DALAM INSTALASI LISTRIK

30
a. Kabel NYA
 Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar atau
kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam
sesuai dengan peraturan PUIL.
 Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
 Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan
tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh
orang.

31
b. Kabel NYM
 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abuabu),
ada yang berinti 2, 3 atau 4.
 Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).
 Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun
tidak boleh ditanam.

32
c. Kabel NYAF
 Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar
tembaga serabut berisolasi PVC.
 Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas
yang tinggi.

33
d. Kabel NYY
 Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4.
 Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

34
e. Kabel NYFGbY
 Kabel NYFGbY digunakan untuk keperluan instalasi listrik
bawah tanah, ruangan, saluran-saluran dan pada
tempat-tempat yang terbuka yang membutuhkan
perlindungan terhadap gangguan mekanis, atau untuk
tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan
dioperasikan.

35
f. Kabel BCC
 Kabel Bare Copper Conductor (BCC) merupakan kawat tembaga
telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel
tanah.
 Konduktor jenis BCC ini digunakan untuk transmisi daya saluran udara.
Kabel BCC sering digunakan dalam instalasi penyalur petir dan
pentanahan

36
2. Peraturan warna selubung penghantar dan
warna isolasi inti penghantar harus
diperhatikan pada saat pemasangan.
a. Penggunaan warna loreng Hijau – kuning
 Warna hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar
pembumian, pengaman dan penghantar yang menghubungkan ikatan penyama
tegangan ke bumi.
b. Penggunaan warna biru
 Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah,
pada instalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan,
warna biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya
c. Penggunaan warna kabel berinti tunggal Untuk pengawatan di dalam perlengkapan
listrik disarankan hanya mengunakan kabel dengan satu warna., khususnya warna
hitam. Jika diperlukan warna lain untuk penandaan disarankan mengunakan warna
cokelat.
37
d. Pengenal untuk inti atau rel Untuk kabel dengan isolasi dari bahan polyethylene
disingkat dengan PE, polyvinyl chloride disingkat dengan PVC, cross linked
polyethylene disingkat dengan XLPE.
e. Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal Kabel berselubung berinti tunggal
boleh digunakan untuk fase, netral, kawat tengah atau penghantar pembumian
asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat ( bagian yang dikupas selubungnya )
dibalut isolasi khusus yang berwarna.
Untuk instalasi listrik
- Fasa R merah
- Fasa S kuning
- Fasa T hitam
- netral biru
Untuk pelengkapan listrik
- U / X merah
- V / Y kuning
- W / Z hitam
38
- Arde loreng hijau – kuning
f. Warna selubung kabel Warna selubung kabel ditentukan sebagai
berikut :
 Kabel berisolasi tegangan pengenal (500 V) putih
 Kabel udara berisolasi PE, PVC, XPLPE (600 – 1000 V)
hitam
 Kabel tanah berselubung PE dan PVC (600 – 1000 V)
hitam
 kabel tanah berselubung PE, PVC > 1000 V merah

39
3. Pemilihan Luas Penampang Penghantar
1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Menurut PUIL 2000 pasal 5.5.3.1 bahwa “penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor
tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh.”
 Untuk Arus Searah : In = P/V (A)
 Untuk Arus Bolak-balik Satu Fasa: In = P/(V.Cos φ) (A)
 Untuk Arus Bolak-balik tiga Fasa: In = P/( .V.Cos φ) (A)
KHA = 125% X In
Dimana:
I = Arus Nominal Beban Penuh (A)
P = Daya Aktif (W)tember 13, 200
V = Tegangan (V)
Cos φ = Faktor Daya

40
2. Drop Voltage
Drop voltage atau disebut dengan susut tegangan
merupakan perbedaan antara tegangan sumber dengan
tegangan di beban, karena tegangan di beban tidak sama
dengan tegangan sumber yaitu tegangan di beban lebih
kecil dari tegangan sumber, dapat disebabkan oleh faktor
arus dan impedansi saluran.

41
3. Sifat Lingkungan
Sifat lingkungan merupakan kondisi dimana penghantar itu dipasang. Faktor-
faktor berikut harus diperhatikan:
- Penghantar dapat dipasang atau ditanam dalam tanah dengan
memperhatikan kondisi tanah yang basah, kering atau lembab. Ini akan
berhubungan dengan pertimbangan bahan isolasi penghantar yang
digunakan.
- Suhu lingkungan seperti suhu kamar dan suhu tinggi, penghantar yang
digunakan akan berbeda.
- Kekuatan mekanis, misalnya: pemasangan penghantar di jalan raya
berbeda dengan di dalam ruangan atau tempat tinggal.
- Penghantar yang terkena beban mekanis, harus dipasang di dalam pipa
baja atau pipa beton sebagai pelindungnya

42
4. ALAT-ALAT DAN BAHAN YANG UMUM DALAM
PEMBUATAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL.

1. Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam


tembok dengan ukuran standart. 43
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.

2. Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).

3. L-bo untuk tikungan pada pipa.

44
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.
4. Rol isolator bila digunakan.
5. Klem pipa.
6. Sekrup ukuran yang sama dengan
klem pipa.

45
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.
7. Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb)
apa yang diperlukan.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sakelar adalah penghubung dan
pemutus aliran listrik (untuk menghidupkan atau mematikan lampu).

46
1. Sakelar tunggal
 Saklar tunggal adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan
sebuah lampu atau kelompok lampu.
 Saklar ini hanya mempunyai satu tuas penghubung. Untuk mengoperasikan
saklar tunggal, caranya adalah dengan menekan tuas penghubung
hingga saklar berkondisi ON atau OFF (1 atau 0). Gambar berikut ini
merupakan simbol dari sakelar tunggal.

 Gambar 2.1. Simbol sakelar tunggal

47
2. Sakelar Seri
 Saklar seri adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua buah
lampu atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau bersamaan. Saklar
ini mempunyai dua tuas penghubung atau lebih. Untuk mengoperasikan
saklar 13 seri, caranya adalah adalah tekan masing-masing tuas
penghubung secara sendiri-sendiri atau bersamaan hingga saklar berkondisi
ON atau OFF (1 atau 0).

48
3. Sakelar Tukar
 Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan dua
buah lampu atau kelompok lampu secara bergantian.
 Saklar ini hanya mempunyai satu tuas penghubung dengan dua posisi dan
sering disebut dengan Sakelar Hotel.
 Untuk mengoperasikan saklar tukar, caranya adalah : Tekan tuas
penghubung hingga saklar berkondisi ON atau OFF pada posisi 1 atau 2.
Jika saklar ditekan pada posisi 1, berarti posisi 1 ON dan posisi 2 OFF

49
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.
8. Stop kontak
 Sering disebut stop kontak adalah salah satu komponen instalasi listrik yang
berfungsi sebagai muara daya listrik dari penyuplai daya menuju beban atau
peralatan yang membutuhkan suplai daya listrik.
 Dalam instalasinya, kotak kontak harus dipasang dengan rapat dan kuat agar
tidak menimbulkan panas berlebih ketika sedang diberi beban.
 Kotak kontak dapat dipasang pada dinding atau lantai.
 Pada pemasangan kotak kontak dinding di rumah sakit, hendaknya dipasang 1.5
m dari permukaan lantai dan tahan terhadap ledakan.
 Sedangkan kotak kontak lantai standarnya adalah diberi penutup atau yang
memenuhi standar SNI untuk dipasang di lantai
50
Stop kontak /Kotak kontak

51
Terdapat dua tipe kotak kontak
yaitu:
1. Kotak kontak dengan pembumian yaitu secara fisik mempunyai
3 lubang kontak atau lempeng logam pada salah satu
lubangnya, lempeng logam ini yang menghubungkan kotak
kontak dengan grounding.
2. .Kotak kontak tanpa pembumian yaitu hanya memiliki 2 lubang,
1 lubang sebagai fase dan lubang lainnya sebagai netral

52
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.
9. Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).
• Menurut SNI 03-6575-2001, dalam pemilihan lampu, ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu tampak warna yang dinyatakan dalam temperatur warna
dan efek warna yang dinyatakan dalam indeks renderasi warna.
• Temperatur warna yang lebih besar dari 5300 Kelvin tampak warnanya dingin,
3300 ~ 5300 Kelvin tampak warnanya sedang dan lebih kecil dari 3300 Kelvin
tampak warnanya hangat.
• Indeks renderasi warna dinyatakan dengan angka 0 sampai dengan 100,
dimana angka 100 menyatakan warna benda yang dilihat akan sesuai
dengan warna aslinya.
• Lampu pijar dan lampu halogen mempunyai indeks renderasi warna
mendekati 100.

53
Jenis Lampu
1. Lampu Pijar
Lampu Pijar : Lampu pijar menghasilkan cahayanya dengan
pemanasan listrik dari kawat filamennya pada temperatur
yang tinggi.
a. Komponen utama lampu pijar terdiri dari :
1. filamen,
2. bola lampu,
3. gas pengisi dan kaki lampu (fitting).

54
Terdapat dua jenis lampu pijar
khusus yaitu :
 Lampu Reflektor Lampu pijar yang mempunyai reflektor yang terbuat
dari lapisan metal tipis pada permukaan dalam dari bola lampu yang
memberikan arah intensitas cahaya yang dipilih.
 Reflektor dalam tidak boleh rusak, korosi atau terkontaminasi.
 Ada dua jenis lampu berreflektor yaitu jenis Pressed glass dan jenis Blown
bulb.
1. Lampu Pressed glass, adalah lampu yang kokoh dan gelas tahan panas.
Gelas depan mempunyai beberapa jenis pancaran cahaya seperti spot,
flood, wide flood. Lampu ini dapat dipasang langsung sebagai pasangan
instalasi luar, tahan terhadap cuaca.
2. Lampu Blown bulb, menyerupai lampu pressed glass, tetapi lampu ini hanya
dipasang di dalam ruangan.

55
2. Lampu Halogen
 Lampu Halogen adalah Lampu pijar biasa yang
mempunyai filamen temperatur tinggi dan menyebabkan
partikel tungsten akan menguap serta berkondensasi pada
dinding bola lampu yang selanjutnya mengakibatkan
penghitaman.
 Lampu halogen berisi gas halogen (iodine, chlorine,
chromine) yang dapat mencegah penghitaman lampu.

56
3. Lampu Pelepasan Gas Lampu
 Lampu Pelepasan Gas Lampu ini tidak sama bekerjanya seperti lampu
pijar.
 Lampu ini bekerja berdasarkan pelepasan elektron secara terus
menerus di dalam uap yang diionisasi. Kadang-kadang dikombinasikan
dengan fosfor yang dapat berpendar.
 Pada umumnya lampu ini tidak dapat bekerja tanpa balast sebagai
pembatas arus pada sirkit lampu.
 Lampu pelepasan gas mempunyai tekanan gas tinggi atau tekanan
gas rendah.
 Gas yang dipakai adalah merkuri atau natrium. Salah satu lampu
pelepasan gas tekanan rendah dan memakai merkuri adalah lampu
fluoresen tabung atau disebut TL (Tube Lamp).

57
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan
instalasi listrik rumah tinggal.

10 . Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).


11. Sekring / MCB.

58
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi
listrik rumah tinggal.
12. Obeng + dan obeng –
13. Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.
14. Palu.
15. Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN

59

Anda mungkin juga menyukai