Anda di halaman 1dari 44

ARUS LALU LINTAS PADAT

PENGERTIAN MANAJEMEN DASAR


LAU LINTAS PP No. 43 TH. 1993

TUJUAN
MANAJEMEN LALU LINTAS

JENIS – JENIS
MANAJEMEN LALU LINTAS

PENERAPAN
MANAJEMEN LALU LINTAS
PERAN MANAJEMEN AKIBAT KONDISI AKSES,
LALU LINTAS PERGERAKAN DAN LINGKUNGAN

RASA TIDAK PUAS THD KONDISI YG


ADA

PERUBAHAN – PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN PADA MANAJEMEN


LALU LINTAS DENGAN ATAU TANPA
PEMBUATAN INFRASTRUKTUS BARU

KHUSUS PERUBAHAN PADA JENIS, LOKASI


DAN WAKTU AKTIFITAS

PERMINTAAN PERGERAKAN
LALU LINTAS

SISTEM JALAN

POLA ARUS LALU LINTAS


Proses pengaturan dan penggunaan jalan,
tanpa penambahan / pembuatan infrastuktur
Proses dapat berupa :
1. Perencanaan : Dapat berupa
Inventarisasi/Evaluasi TP
Penetapan TP Yg dikehendaki
Penetapan & Pemecahan masalah Lalu Lintas
Penyusunan rencana & program pelaksanaan
perwujudannya
2. Pengawasan : Dapat berupa
Pemantauan dan Penilaian thd. Pelaksanaan Lalu lintas
Korektif thd. Pelaksanaan Kebijaksanaan Lalu lintas
3. Pengendalian : Dapat berupa

Arahan dan Petunjuk dalam Pelaksanaan Lalu Lintas


Bimbingan dan Penyuluhan pada Masyarakat tentang Hak
dan Kewajiban

TUJUAN
MANAJEMEN LALU LINTAS
Menciptakan Lalu lintas Yang
Aman, Nyaman, Murah
1. Mengurangi Kecelakaan
2. Meningkatkan kuwalitas Lingkungan
3. Meningkatkan aksesibilitas Manusia dan Barang
4. Meningkatkan kelancaran Pada Jalur Jalan Utama dan
Distribusi
Antara Lain :
1. Dengan Perubahan Secara Fisik
2. Dengan Pengaturan Non Fisik
3. Penyediaan Informasi
4. Penerapan Tarip unt. Pemakai Prasarana

Perubahan secara fisik bersifat “Self-Enforcing” artinya :


-- Pemakai/Pengguna jalan akan mematuhi dengan
sendirinya tanpa adanya penjelasan
Contoh : Penggunaan ruang jalan
Perubahan “Lay Out”
Pengaturan Akses
Merubah permukaan jalan (unt. Kecep.)
Penyediaan tempat henti Bus / Taxsi
Pembuatan taman (unt. Kuwalitas lingkungan
Jenis Pengaturan non fisik :
Pengaturan jenis ini bersifat lebih luwes karena dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
Contoh :
- Pengaturan dengan lampu lalu lintas
- Prngaturan kecepatan dengan rambu
- Penerapan sistem jalan (satu arah / dua arah)
- Pengaturan pergerakan di persimpangan
- Pengaturan waktu parkir dan bongkar muat
- Pengaturan yang bersifat sementara
Informasi perlu disediakan agar penggunaan prasarana dan
sarana yang disediakan dapat lebih efektif dan efisien
Bentuk informasi dapat berupa :

a. Pendidikan dan Pelatihan


b. Informasi sebelum melakukan perjalanan
Kondisi kemacetan lalu lintas
Kondisi pindah moda
Jadwal dan jalur angkutan umum
c. Informasi saat melakukan perjalanan
Kondisi jalur lalu lintas yang akan dilewati
Batas kecepatan yang disarankan (dng rambu2)
Rute lalu lintas yang disarankan
Tarip (Pricing) :
Dimaksudkan untuk menekan jumlah pemakai fasilitas
transportasi dengan membebani pemakai fasilitas dengan
biaya tertentu
Tarip (Pricing) : meliputi antara lain :
(Road Pricing) : Yaitu memberi beban pada pemakai
jalan.
Seperti :
a. Tarip jalan toll
b. Pajak kendaraan
c. Pajak penggunaan kendaraan
Tarip Parkir : Memberi beban kepada pemakai fasilitas
parkir
Meliputi antara lain :
1. Tarip parkir berdasarkan waktu parkir
2. Perbedaan tarip parkir pada lokasi parkir tertentu

TaripAngkutan Umum : Untuk meningkatkan daya


tarik angkutan umum, serta meratakan
beban angkutan umum
Meliputi antara lain :
1. Pengurangan tarip
2. Perbedaan tarip pada waktu tertentu
3. Perbedaan tarip saat pindah kendaraan
4. Perbedaan tarip berdasarkan umur/status
5. Karcis berlangganan
Sistem Operasi dan Pelayanan adalah :
Suatu usaha evaluasi untuk mengoptimalisasi operasional,
Sehingga akan tercipta keseimbangan
pembebanan
Perbaikan Operasi antara lain :
a. Perbaikan Jalur Angkutan :
Peninjauan jalur angkutan secara periodik sehingga akan
dicapai suatu optimalisasi pembebanan
b. Perbaikan Jadwal Angkutan:
Peninjauan terhadap jadwal perjalanan, krn. adanya
penambahan/pengurangan armada, dan frekwensi serta
ketepatan waktu perjalanan
c. Efisiensi Jumlah Penumpang
Ditinjau jumlah penumpang pada saat jam sibuk dan jam
Biasa, untuk penambahan kapasitas bila diperlukan
d. Efisiensi Pembayaran Karcis
Sistem pembayaran yang paling efisien, sehingga tidak
mengganggu kenyamanan perjalanan penumpang

Perpindahan penumpang dari satu moda ke moda yang lain


memerlukan Kenyamanan, Keamanan, Kenyamanan dan
Kemudahan, sehingga diperlukan tempat yang mudah dijangkau

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perpindahan Moda


antara lain :
a. Letak Halte :
Diletakkan pada tempat yang strategis, mudah dijangkau
b. Fasilitas Park and Ride :
Memberi kesempatan bagi penumpang yang membawa
kendaraan pribadi untuk pindah moda dengan
meninggalkan kendaraanya dengan aman
c. Integrasi Antar Moda :
Memungkinkan penumpang berpindah dari jenis Moda
yang satu ke jenis moda yang lain

d. Kenyamanan Halte :
Memberikan fasilitas halte, sehingga penumpang merasa
aman, nyaman dan terlindungi dari pengaruh cuaca
Maksud modifikasi pemakai jalan adalah :
Waktu perjalanan pemakai jalan dapat dirubah, sehingga
penggunaan jalan selama 24 jam dapat merata dan efisien
Modifikasi pemakai jalan meliputi :
a. Modifikasi Distribusi Waktu :
Waktu perjalanan tidak terjadi bersamaan, sehingga pada
jam puncak tidak terjadi pembebanan tang tinggi, serta
beban arus lalu lintas dapat lebih merata.
Langkah yang ditempuh :
Pergeseran waktu kerja
Pemendekan/perpanjangan waktu kerja
Perpanjangan waktu buka toko
b. Modifikasi Frekuensi Pemakai Jalan :
Suatu usaha agar orang lebih sedikit untuk melakukan
perjalanan yang tidak perlu
Usaha yang diperlukan antara lain :
Pengantaran barang pesanan kerumah
Pelayanan fasilitas umum per surat / telepon
Perluasan jaringan telepon

Sasaran dari manajemen lalu lintas sesuai dengan tujuan diatas


Adalah :
a. Mengatur dan menyederhanakan lalu lintas
Dengan mengadakan pemisahan terhadap type, kecepatan
kendaraan dan pemakai jalan yang berbeda, agar dapat
meminimumkan gangguan lalu lintas
b. Mengurangi kemacetan lalu lintas
Dengan menaikkan Kapasitas atau mengurangi Volume lalu
lintas pada satu ruas jalan.
Melakukan optimasi dengan menentukan fungsi jalan, serta
kontrol terhadap aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai

IDENTIFIKASI MASALAH
PENDEKATAN IDENTIFIKASI MASALAH
STRATEGI DAN TEKNIK PELAKSANAAN
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam Identifikasi Masalah Yang Sesuai Dengan Menejemen Lalu
Lintas Adalah :
1. Keluhan bersifat Subyektif :
Keluhan yang berasal dari persepsi seseorang, sehingga bisa
diterima dan juga bisa tidak diterima, keluhan tersebut
menyangkut tentang :
a. Kemacetan
b. Keselamatan
c. Kenyamanan
d. Biaya
Evaluasi bersifat subyektif dan pribadi, Penyampaiannya dapat
melalui :
a. Media Cetak
b. Media elektronik
c. Disampaikan langsung ke instansi yang terkait
2. Kriteria Obyektif :
Identifikasi masalah dilakukan dangan evaluasi terhadap
kinerja yang berpengaruh pada sitem transportasi yang ada
sekarang, biasanya terdiri dari :
a. Total waktu perjalanan
b. Keselamatan
c. Biaya perjalanan
d. Kenyamanan
e. Lingkungan
f. Konservasi energi
3. Sekala Waktu
Manajemen Lalu Lintas dengan sekala waktu dapat di
klasifikasikan antara lain :
a. Seketika / Mendesak
Berupa perbaikan yang dilakukan segera (berupa
perbaikan kontrol)
b. Jangka Pendek :
Melakukan perubahan arus lalu lintas dengan manajemen
lalu lintas dan sarana penunjang lainnya
c. Jangka Menengah :
Melakukan peningkatan Kapasitas jaringan dan perubahan
arah lalu lintas, pelebaran jalan dan konstruksi jalan baru
d. Jangka Panjang :
Melakukan perubahan arus lalu lintas berdsarkan
pertumbuhan lalu lintas dengan mengontrol tingkat
pelayanan dan rencana perkotaan
PENDEKATAN IDENTIFIKASI MASALAH
Ada dua tahapan pokok yang harus dilakukan dalam
Manajemen Lalu Lintas :
1. Studi Awal , tentang jaringan jalan untuk mendapatkan
karakteristik permasalahan secara umum
2. Studi Yang Lebih Detail , tentang lokasi-lokasi yang
bermasalah, untuk mengetahui penyebab utama masalah
yang ditimbulkan, sehingga dapat digunakan sebagai subyek
proposal perbaikan
Pendekatan yang dapat dilakukan antara lain tentang :
a. Manajemen Lalu Lintas
b. Operasi Angkutan Umum
c. Pengembangan Jaringan Jalan
d. Pengembangan Jaringan Transportasi Umum

Strategi dan Teknik yang dapat dilakukan dalam Manajemen


Lalu Lintas adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Kapasitas
Membuat kapasitas jalan menjadi seefektif mungkin, sehingga
pergerakan lalu lintas tidak terhambat
Usaha yang dapat dilakukan antara lain :
a. Perbaikan persimpangan agar penggunaan geometri jalan
menjadi optimum
b. Manajemen ruas jalan, dengan melakukan pemisahan type
Kendaraan, juga kontrol terhadap “on street parking “
c. “Area Traffic Control”, batasan tempat membelok, sistem
jalan Satu arah, serta koordinasi lampu lalu lintas
2. Manajemen Prioritas
Membuat beberapa pilihan terutama memprioritaskan
Kendaraan angkutan masal, sehingga dapat dicapai efisiensi
Penggunaan ruas jalan
Usaha yang dapat dilakukan antara lain :
a. Penggunaan jalur khusus
b. Penggunaan prioritas persimpangan
c. Penggunaan jalur kendaraan cepat
d. Penggunaan jalur kendaraan lambat
e. Penggunaan prioritas bagi angkutan barang
3. Manajemen Permintaan (“Demand”)
Manajemen permintaan didasarkan pada permintaan
pengguna
Strategi yang dapat dilakukan antara lain :
a. Merubah rute kendaraan pada jaringan jalan, untuk
Keperluan memindahkan kendaraan dari daerah yang
padat kedaerah yang longgar
b. Merubah moda perjalanan dari angkutan pribadi ke
angkutan umum pada jam sibuk, dengan memprioritaskan
kendaraan angkutan umum
c. Adanya kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan
Teknik yang dapat dilakukan antara lain :
a. Kebijaksanaan parkir
b. Penutupan jalan
c. Areal bongkar muat
d. Batasan fisik

Sebelum manajemen lalu lintas diterapkan perlu dilakukan


perencanaan yang matang untuk menentukan jenis penerapan
yang paling tepat
Penerapan didasarkan pada :
a. Keuntungan dan kerugian
b. Mempelajari dari pengalaman yang sudah ada
c. Mengevaluasi untuk mengetahui keefektifannya, kendalanya
dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penerapn
Kelancaran Transportsi merupakan harapan semua pihak, dan
juga memberikan andil yang sangat besar kepada :
1. Pertumbuhan Perekonomian
2. Taraf Pendidikan
3. Kelancaran Informasi

Tetapi ada hsil ikutan yang tidak dikehendaki dari transportasi


antara lain :
a. Kebisingan
Suara kendaraan yang berlalu lalang menimbulkan
kebisingan pada ruas jalan dan kawasan sekitarnya, sehingga
mengurangi kenyamanan penduduk sepanjang jalan tersebut
b. Polusi Udara
Penurunan kwalitas udara pada ruas jalan akan
mempengaruhi terhadap kesehatan pengguna dan penduduk
Sepanjang jalan
c. Getaran
Akibat beban kendaraan dan frekwensinya akan
mempengarihi terhadap ketahanan dari bangunan yang ada
Disamping jalan
d. Gangguan terhadap Pandangan
Arus lalu lintas kendaraan akan memberikan gangguan
pendangan terhadap obyek dari satu sisi ke sisi yang lain dari
Bagian jalan, besarnya gangguan pandangan tersebut sangat
Dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya kendaraan
Dampak tersebut diatas banyak terkait dengan besar bangkitan
Lalu lintas yang terjadi
Dampak Sosial Ekonomi
Penerapan manajemen lalu lintas yang baru kadang kala akan
Mengakibatkan hal-hal berikut :

1. Keresahan masyarakat akibat adanya pelebaran ruas jalan


atau persimpangan jalan maupun pelebaran fasilitas parkir
2. Perubahan rute sering diikuti dengan adanya gejolak sosial
(ketidak puasan pengemudi angkutan umum)
3. Perubahan pola arus lalu lintas, menimbulkan permasalahan
Dengan penghuni disepanjang jalan, terutama terkait dengan
pusat pertokoan

Karena adanya kepentingan yang saling berbenturan, maka


penerapan menajemen lalu lintas untuk pelestarian lingkungan
Dilakukan berdasarkan prioritas kepentingan
Dampak Terhadap Pola Tata Guna Lahan
Dengan adanya perubahan pola arus lalu lintas dan fungsi jalan,
Umumnya akan terjadi perubahan pola tata guna tanah
sepanjang jalan, seperti munculnya pemukiman baru, pusat-pusat
Kegiatan dll, yang bila tidak dikendalikan akan menimbulkan
Masalah dikemudian hari
ARUS LALU LINTAS
Pergerakan Arus Lalu Lintas : Pergerakan yang ada pada suatu
ruas jalan, dapat berupa, kendaraan bermotor, kendaraan tidak
bermotor bahkan dapat juga pejalan kaki

Pergerakan arus lalu lintas akan dipengaruhi oleh jarak antara


(Headway), dan jumlah pergerakan yang ada pada ruas tersebut

Bila headway besar, pergerakan akan menjadi lebih lancar / cepat


Bila headway kecil, pergerakan akan menjadi terhambat / lambat

Ada tiga karakteristik primer pada arus lalu lintas yaitu :


Volume : jumlah pergerakan yang ada pada ruas jalan pada satu
titik tetap dalam satuan waktu yang sama (kend/hr ,
kend/jam)
Kecepatan : yaitu perubahan jarak dibagi dengan waktu.
Sedang kecepatan dapat diukur sebagai kecepatan
titik, kecepatan perjalanan, kecepatan gerak
(km/jam)
Kepadatan : yaitu rata-rata jemlah kendaraan persatuan panjang
jalan

k=n/λ
Dengan :
k = kepadatan lalu lintas (kend./km)
n = jumlah kendaraan pada lintasan sepanjang L (kend.)
λ = panjang lintasan (km)

Dalam pergerakan arus lalu lintas , ketiga karakteristik ini akan


terus bervariasi disebabkan jarak antara pergerakan yang acak
Untuk menganalisa arus lalu lintas, maka nilai rata-rata dari
volume, kecepatan dan kepadatan harus dihitung dalam satu
periode waktu

Ada dua Karakteristik Sekunder arus lalu lintas


Waktu antara kendaraan :
Yaitu waktu yang diperlukan antara satu kendaraan
dengan kendaraan berikutnya untuk melalui satu titik
tertentu yang tetap (waktu antara = λ / volume)
Jarak antara kendaraan :
Yaitu jarak antara bagian depan satu kendaraan dengan
bagian depan kendaraan berikutnya ( jarak antara = λ/
Kepadatan)

Salah satu penerapan yang dapat dilakukan langsung dilapangan


dalam melakukan menagemen lalu lintas yaitu :
A. Pengaturan Jalan Satu Arah :
Penerapan jalan satu arah disebabkan karena :
1. Banyak konflik antar kendaraan
2. Banyak konflik kendaraan dengan pejalan kaki
Ada dua cara pengaturan jalan satu arah :
1. Jalan satu arah permanen
2. Jalan satu arah sementara/lajur pasang surut

B. Manfaat yang didapat ;


1. Meningkatkan kapasitas jalan karena :
a. Berkurangnya konflik kendaraan di persimpangan
b. Bertambahnya lebar lajur
c. Berkurangnya waktu tempuh
d. Pemerataan operasional angkutan umum
e. Terjadinya penyebaran lalu lintas pada jaringan jalan
2. Meningkatkan Keselamatan
a. Penyeberang tidak terjebak ditengah arus lalu lintas yang
berlawanan arah
b. Pengamatan pada persimpangan menjadi lebih baik bagi
pengemudi
3. Lain-Lain
a. Menambah kapasitas lalu lintas untuk interval waktu
tertentu, dengan biaya murah
b. Perubahan pola lalu lintas dalam waktu singkat, biaya
murah
c. Pengaruh bongkar muat terhadap arus lalu lintas kecil
d. Mempertahankan lingkungan kanan - kiri jalan akibat
pelebaran
C. Kerugian yang terjadi :
1. Pemakai jalan harus berputar untuk mencapai suatu tujuan
2. Membingungkan bagi pendatang, apabila geometri jaringan
jalan tidak beraturan
c. Kesulitan bagi kendaraan yang melayani keadaan darurat

D. Beberapa Pertimbangan Penetapan Jalan Satu Arah


1. Mempertimbangkan jaringan jalan yang searah, untuk
mendistribusikan lalu lintas yang semula dua arah
2. Dampak terhadap pengoperasian angkutan umum
3. Pertimbangan larangan parkir, untuk memenuhi jumlah lajur
yang cukup
4. Peninjauan terhadap penambahan rambu
5. Mempertimbangkan pengaruh terhadap daerah pembangkit
lalu lintas sekitar jalan satu arah, serta perhitungan
terhadapsistem perparkiran
6. Pertimbangan geometri jalan satu arah dengan pertemuan
jalan dua arah, sehingga tidak muyncul kemacetan dan
menjamin keselamatan
E. Desain Sistem Jalan Satu Arah
1. Segi Jalan Raya
Faktor dasar yang harus diperhitungkan adalah :
- Kapasitas harus seimbang dengan jalur jalan untuk -
distribusi
- Jalan untuk distribusi dipilih jalur yang berdekatan
2. Ujung Jalan Satu Arah
- Ujung jalan satu arah dapat berupa bentuk Y, atau
simpang empat
- Bila ujung jalan satu arah berakhir pada jalan arteri,
sebaiknya sisten jalan satu arah diteruskan sampai satu
blok kedepannya
-F. Jalan Satu Arah Sementara/Lajur Pasang Surut
Keuntungan lajur pasang surut
Merupakan metode yang paling efisien untuk meningkatkan
kapasitas
Memberikan tambahan lajur pada arah yang mempunyai
arus lalu lintas lebih besar
Kerugian lajur pasang surut
Pada jam sibuk kapasitas pada arus lalu lintas yang kecil
menjadi berkurang
Menimbulkan masalah pada ujung jalan
Perlu pengawasan yang ketat terhadap pelanggaran
Pertimbangan lajur pasang surut
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum lajur
pasang surut diterapkan antara lain :
Karena kemacetan :
a. Bila tingkat pelayanan selama periode tertentu menurun
sampai batas kapasitas aktual
b. Bila terjadinya kemacetan lalu lintas secara periodik dan
dapat diperkirakan
Perbandingan arah volume lalu lintas :
a. Memanfaatkan lajur pada arah volume lalu lintas yang lebih
rendah
b. Perhitungan volume lalu lintas per lajur untuk menentukan
berap lajur yang akan digunakan
Kapasitas pada lokasi akses :
Perlu diperhitungkan kapasitas yang memadahi pada ujung
lajur pasang surut, untu kemudahan pengemudi masuk dan
keluar
Metode pengaturan :
Metode yang dapat digunakan antara lain :
a. Dengan lampu lalu lintas pada masing-masing lajur
b. Dengan rambu petunjuk
c. Dengan menggunakan pembatas fisik (kerucut lalu lintas

PENGATURAN AKSES
Pembangunan prasarana transportasi atau penyedia sarana
transportasi dengan teknologi modern akan berpengaruh pada
pola tata guna lahan, sebagai akibat tingkat aksesibilitas yang
meningkat
Kebutuhan akses dibedakan ada bebrapa antara lain :
1. Pusat perbelanjaan dan perkantoran
a. Jenis kendaraan yang dominan adalah mobil penumpang dan
sepeda motor
b. Jenis kendaraan angkutan barang tidak setiap saat
2. Gedung bioskop
Fluktuasi pengunjung terjadi bersamaan
Jenis kendaraan mobil penumpang dan sepeda motor
3. Pusat olah raga dan rekreasi
Fluktuasi pengunjung tergantung pada jam dan hari
Jenis kendaraan berfariasi dari kendaraan ringan sampai
kendaraan berat
4. Daerah pemukiman
Jenis lalu lintas yang ada tidak menerus
Perlu dipertimbangkan terhadap lebar jalan
5. Pusat pendidikan
Kendaraan ditentukan berdasarkan jenjang pendidikan
Jam sibuk terjadi bersamaan
Perlu diperhatikan adanya areal tunggu
6. Pusat pelayanan umum
Pelayanan umum yang dimagsud adalah : Rumah sakit; Kantor
Pos; PLN; Bank
Jenis kendaraan sepeda motor dan mobil penumpang
Pergerakan pengunjang silih berganti sepanjang hari
7. Pusat penginapan
Jenis kendaraan yang datang berfariasi dari kendaraan ringan
sampai kendaraan berat
Volume lalu lintas yang terjadi kecil dan tidak ada jam puncak
yang signifikan
8. Pasar
Jenis kendaraan berfariasi dari jenis dan ukuran kendaraan
Fluktuasi pengunjang terjadi sepanjang hari
Apabila akses ke pusat kegiatan sudah tidak memadahi
dan peningkatan kapasitas sulit dilakukan, maka perlu
peningkatan penggunaan angkutan umum dengan
peningkatan pelayanan, dan atau membatasi fasilitas
parkir

Aksesibilitas dikatakan rendah bila waktu perjalanan


rata-rata ke pusat kegiatan kurang dari 6 mil/jam

Pengaturan penggunaan badan jalan menggunakan


marka jalan, median jalan atau pembuatan taman

Perlu pertimbangan dalam menentukan type


pertemuan jalan, dengan cara prioritas, lampu lalu
lintas atau bundaran lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai