Kelompok 5 : 1. Juanandreas Wuntu 2. Elsaday A. Kowal 3. Valentina Sumolang 4. Likius Manori PENGERTIAN
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau
produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien/pasien yang membutuhkan darah dan/atau produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set transfusi (Hidayat, 2004). TUJUAN
1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah
pembedahan, trauma, atau perdarahan). 2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia berat 3. Memberikan komponen selular tertentu sebagai terapi sulih (misal faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemophilia) (Hidayat, 2004). INDIKASI
1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar (operasi besar,
perdarahan postpartum, kecelakaan, luka bakar hebat, penyakit kekurangan kadar Hb atau penyakit kelaianan darah). 2. Pasien dengan syok hemoragi 3. Pasien dengan sepsis yang tidak berespon dengan antibody (khususnya untuk pasien dengan kultur darah positif, demam persisten/ 38,3o C dan granulositopenia). 4. Pasien dengan penekanan system imun (imunokompromise) 5. Pasien dengan defisiensi faktor koagulasi yang tidak bisa ditentukan. 6. Klien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan. KONTRAINDIKASI
1. Hb dan jumlah eritrosit dan leukosit pasien yang tidak
normal 2. Pasien yang bertekanan darah rendah 3. Transfuse darah dengan golongan darah yang berbeda 4. Transfuse dengan darah yang mengandung penyakit seperti HIV/AIDS, Hepatitis B. RISIKO Demam Reaksi demam bisa terjadi dengan cepat selama atau setelah transfusi dilakukan. Umumnya, ini bukan pertanda serius. Namun, ada pula beberapa reaksi serius yang ditandai oleh demam. Untuk berjaga-jaga, dokter akan menghentikan transfusi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Alergi Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein atau zat lain dalam darah yang Anda terima. Reaksi ini biasanya terjadi cepat selama atau setelah transfusi. Anda akan merasakan gejala-gejala alergi yang umum, seperti kulit kemerahan dan Infeksi Sebelum mendonorkan darah, setiap orang pasti diperiksa jika dia menderita infeksi yang mungkin ditularkan melalui darah. Walau demikian, kadang bisa terjadi kesalahan dan darah yang terkontaminasi itu lolos pemeriksaan. Contohnya, 1 dari 2 juta transfusi darah terkontaminasi virus HIV dan sekitar 1 dari 205 ribu terkontaminasi virus hepatitis B. Kerusakan paru Kondisi ketika paru-paru Anda akan meradang dalam waktu enam jam usai transfusi. Jika peradangan yang terjadi parah, kerusakan paru-paru bisa membuat Anda sulit bernapas. Dan akan berpotensi menyebabkan kekurangan oksigen. Kelebihan cairan Kondisi ini bisa menyebabkan jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Sesak napas juga bisa terjadi akibat paru-paru dipenuhi oleh cairan. Risiko kelebihan cairan lebih tinggi pada orang lanjut usia yang memiliki penyakit serius, seperti penyakit jantung. JENIS-JENIS TRANSFUSI
a) Transfusi PRC (Packed Red Cell)
b) Transfusi Suspensi Trombosit c) Transfusi dengan Suspensi Plasma atau FFP (Fresh Frozen Plasma) d) Transfusi dengan darah penuh (whole blood) MACAM-MACAM KOMPONEN DARAH 1. Darah Lengkap (Whole Blood) Darah lengkap diberikan dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui. Infuskan selama 2 sampai 3 jam, maksimum 4 jam/unit. Dosis pada pediatric rata-rata 20 ml/kg, diikuti dengan volume yang diperlukan untuk stabilisasi. Bisanya tersedia dalam volume 400-500 ml dengan masa hidup 21 hari. 2. Packed Red Blood Cells (RBCs) Komponen ini mengandung sel darah merah, sel darah putih, trombosit karena sebagian plasma telah dihilangkan (80%). Tersedia volume 250 ml. 3. White Blood Cells (WBC atau leukosit) Komponen ini terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti RBCs, plasma yang dihilangkan 80%, biasanya tersedia dalam volume 150 ml. 4. Leukosit – poor RBCs Komponen ini sama dengan RBCs, tapi leukosit dihilangkan sampai 95% digunakan bila kelebihan plasma dan antibody tidak dibutuhkan. Komponen ini tersedia dalam volume 200 5. 5. Platelet/Trombosit Komponen ini biasanya digunakan untuk mengobati kelainan perdarahan atau jumlah trombosit yang rendah. Volume bervariasi biasanya 35-50 ml/unitml, waktu pemberian 1,5 jam – 4 jam. 6. Fresh Frozen Plasma (FFP) Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume akibat kehilangan darah akut. 7. Albumin 5% dan Albumin 25% Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander darah dan pengganti protein. REAKSI 1. Alergi 2. Anafilaksis 3. Sepsis 4. Urtikaria 5. Kelebihan sirkulasi 6. Hemolitik 7. Demam Non-Hemolitik 8. Hiperkalemia 9. Hipokalemia Persiapan pasien pada transfuse darah :
a) Jelaskan prosedur dan tujuan transfuse yang akan dilakukan
b) Jelaskan kemungkinan reaksi transfuse darah yang kemungkinan terjadi danpentingnya melaporkan reaksi dengan cepat kepada perawat atau dokter c) Jelaskan kemungkina reaksi lambat yang mungkin terjadi, anjurkan untuk segera melaporkan apabila reaksi terjadi. d) Apabila klien sudah dipasang infuse, cek apakah set infusenya bisa digunakan untuk pemberian transfuse e) Apabila klien belum dipasang infuse, lakukan pemasangan dan berikan normal saline terlebih dahulu. f) Pastikan golongan darah pasien sudah teridentifikasi