Anda di halaman 1dari 25

EKOLOGI POPULASI

PENGERTIAN

 Sebagai kumpulan organisma dari species yang


sama yang menempati daerah tertentu.
 Populasi ini merupakan unit utama penyusun
komunitas.
 Kehadiran suatu populasi tidak bergantung pada
populasi yang lain, tetapi populasi itu dapat ambil
bagian dalam interaksi yang terjadi dlm komunitas.
 Setiap populasi memiliki karakteristik tertentu
yang membedakannya dari yang lain.
KARAKTERISTIK POPULASI
1. Kepadatan (Density)
 Jumlah individu per unit area atau volume

 Kepadatan suatu populasi selalu berbeda menurut


ruang dan waktu
 Dibedakan dalam beberapa kategori :

- crude density : density pada tempat dan waktu


tertentu
- ecological density : populasi hanya menempati
tempat yang sesuai  density pada daerah itu
pada waktu tertentu
2. Angka Kelahiran (Natality)
Angka kelahiran per unit waktu
- Physiological natality : jumlah individu maksimum
yang dapat diproduksi di bawah kondisi lingkungan
normal
- Relised natality : jumlah individu sebenarnya (< dr
PN)
- Crude birth rate : Jumlah kelahiran dalam populasi (30
kelahiran per 100 individu)
- Specific birth rate : jumlah kelahiran pada umur atau
jenis kelamin tertentu
- Reproductive capacity : jumlah individu anak yang
dapat dibesarkan per individu induk
B = Nn/t

B = kelahiran; Nn = Jumlah anak yang dilahirkan, t = waktu

b =ΔNn / NΔt

b = specific natality
3. Mortality

d = D/t
d = angka kematian
D = jumlah total kematian
t = waktu
4. Tingkat Pertambahan Populasi
(Rate of Population Increase)
 Yaitu perbedaan antara angka kelahiran dan
angka kematian, yang dinyatakan dengan :
rN = N/t
N = b - d (b = birth, d = death)
 Biotic Potential, jaitu peningkatan populasi secara loga-
ritmik sampai tidak terbatas, yang akan terjadi jika
angka kematian = 0.
 Namun demikian, di alam, keanekaan faktor lingkungan
membatasi ukuran populasi dan populasi itu akan
mengalami pembatasan sesuai dengan sumberdaya yang
tersedia.
 Hal ini disebut daya dukung lingkungan, seperti pada gambar berikut :

Kepadatan
Biological Carrying capacity
atau
potential
pertumbuhan Environmental
resistance

Batas pertumbuhan
populasi

waktu
Seleksi r

J Malthusian
Seleksi K

logistik kubah
Carrying capacity
Reproductive Strategy
r-selected K-selected
1. Cepat dewasa 1. Lambat dewasa
2. Tumbuh cepat bahkan 2. Tumbuh konservatif dan tidak
eksplosif Eksplosif
3. Tingkat reproduksi yang
3. Tingkat reproduksi tidak ter-
tinggi lalu tinggi
4. Mempunyai jumlah anak
4. Mempunyai jumlah anak yang
yang banyak sedikit.
5. Memanfaatkan sumber
5. Memanfaatkan sumber daya
daya sangat cepat secara kompetitif
6. Tingkat kematian tinggi,
6. Tingkat kematian rendah
Penurunan populasi tiba-tiba 7. Memperlihatkan kehadiran yg
7. Kecenderungan invasi ke konstan menurut waktu
daerah lain
 Dalam kaitannya dengan kepadatan, tingkat pertumbuhan
populasi dapat dibedakan ke dalam tiga tipe yaitu :
- Inversi density dependent : memiliki kecenderungan membatasi
diri, laju pertumbuhan menurun sejalan dengan pening-
katan kepadatan
- Density independent : tidak mempunyai kemampuan memba-
tasi pertumbuhannya, tetapi mempunyai kecenderungan
pertumbuhan eksponensial sampai jumlah tertentu karena
tekanan dari sp lain
- Allea : populasi tumbuh sangat cepat pada tingkat
kepadatan rendah
2

1
5. Umur dan Sex-rasio (Age dan Sex-Ratio)
- Populasi dapat dibagi ke dalam tiga kelompok
menurut umur, yaitu : pre-reproduktif, repro-
duktif dan post-reproduktif
- Reproduksi biasanya terbatas pada sebagian kecil
dari siklus hidupnya; oleh karena itu, proporsi
organisma dalam ketiga kelas itu akan mengatur
tingkat pertambahannya.
- Populasi yang sebagian besar terdiri dari orga-
nisma berumur muda mengalami pertumbuhan
yang lebih cepat, sedangkan populasi yang
sebagian besar terdiri dari organisma dalam kelas
umur reproduktif dan post-reproduksi cenderung
untuk menurun jumlahnya.

- Selain umur, nisbah organisma menurut jenis kela-


min juga mempengaruhi ukuran populasi. Sex-
ratio berubah menurut umur, karena adanya
perbedaan mortalitas.
EKOLOGI DAN KESEHATAN
MANUSIA
Struktur Umur Populasi  Pertumbuhan

Posreproduktif

Reproduktif

Prereproduktif

Ro > 1 Ro = 1 Ro <1
Tumbuh stabil Susut
- behavioral character
- territoriality ; daerah yang dipetahankan
- home range; daerah dimana organisme hidup
secara normal
- flight distance jarak terbang yang dapat
ditempuh.
- charge distance : jarak menyerang musuh.
- Yg agresif  flight distance pendek dan
charge distance panjang
- jarak tdk berpengaruh bila sedang kawin
6. Agregation

 Beberapa populasi terbentuk dari sekumpulan in-


dividu yang sangat besar jumlahnya.

 Agregasi ini terbentuk karena faktor-faktor lokal,


reproduksi, penyebaran atau pengaruh iklim.

 Agregasi ini dapat menguntungkan dan dapat pula


merugikan populasi
INTERAKSI ANTAR POPULASI
Tipe interaksi sp Sp 2 interaksi
1
Neutralism 0 0 Tdk ada yg terpenagruh
Competition; direct - - Tekanan lansung dari lawan
interference
Competition : resource - - Tekanan tdk langsung
use
Amensalisme - 0 Satu ditekan yang lain tdk terpengaruh
Parasitism + - Parasit diuntungkan, inangnya terganggu
Predation + - Predator untung, mangsa terganggu
Commensalism + 0 Komensal untung, inang tdk terpengaruh
Protocooperasi + + Interaksi tidak obligatori
Mutualism + + Interaksi obligatori
Competition
- Intraspecific competition; kompetisi diantara individu
dalam satu species, biasanya untuk sumberdaya umum
(sangat menonjol pada tanaman)
- Interspecific competition: kompetisi antar dua species
(total produksi keduanya biasanya lebih rendah dari
produksi salah satu species, lebih dari yang biasanya
sedikit. Total yield nya bisa lebih tinggi atau rendah dari
yield rata-rata kedua species.
high
Population

Zone of

low
Organisms absent
intolerance

Zone of
Organisms infrequent
Lower limit
of tolerance

Physiological
stress

Prefeendum:
pusat distribusi,

gradient
greatest abundance
Range of optimum

Zone of
Organisms infrequent Physiological
stress
Upper limit
of tolerance

Respon Populasi terhadap Lingkungan Fisik

Organisms absent Zone of


high

intolerance
Cahaya
- Bagian spektrum energi cahaya matahari yang
tampak (visible) dengan panjang gelombang 390
nm (mµ) – 760 nm  sekitar 40% total energi
yang sampai ke permukaan bumi
- Distribusi energi dan perubahan cahaya
musiman bervariasi karena pergerakan bumi
pada porosnya dan mengitari bumi
- Kualitas dan kuantitas cahaya dipengaruhi air,
partikel debu dan vegetasi
% cahaya yang masuk ke dalam air

100 50 10 5 1

merah
10

20 orange
Kedalaman air, m

30

40

50

60 ungu
kuning
70 hijau
biru
Perbedaan morfologis tanaman
berdasarkan cahaya
Karakteristik Tanaman perlu cahaya matahari Tanaman di bawah naungan

Batang Tebal, jarak ruas pendek, Tipis, jarang antar ruas panjang, cabang
banyak cabang lebih sedikit

Daun Kecil , tebal daun tidak datar, Besar, lebih tipis, menyudut, kurang
sejajar cahaya, lebih berbulu berbulu

Akar Lebih panjang, banyak, lebih Lebih sedikit nodul


bercabang, rasio akar dan tunas
tinggi
Anatomi Dinding sel dan kutikula tebal, Dinsing sel dan kutikula tipis, palisade
palisade lebih berkembang, kurang berkembang, lebih banyak kloroplas
kloroplas lebih sedikit dan kecil, dan besar, ruang interseluler luas.
ruang antar sel sempit
Temperatur
- Dua kelompok binatang
- homoiotherms (berdarah panas) : 370C,
burung 420C
- Poikilotherms (berdarah dingin), tidak mampu
mengatur suhu tubuhnya
- Toleransi terhadap suhu lingkungan 8 – 40 oC
- inaktif di bawah 80C
- Tidak ada yang toleran pada T > 600C
- Beberapa binatang mampu hibernasi pada
temperatur rendah
Air
- Sangat penting
- Hydrophytes ; hydrocoles
- Mesophytes ; mesocoles
- Xerophytes; xerocoles

Anda mungkin juga menyukai