Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

 Termasuk Mata Kuliah Umum


 Jumlah SKS = 2 SKS
Ketua Tim: Dr. Nas Haryati, M.Pd.
Anggota: 1. Dr. Hari Bakti Mardikantoro, Hum.
2. Dr. Imam Baehaqie, M.Hum.
3. Sumartini, S.S., M.Hum.
4. Suseno, S.Pd., M.A.
5. Zuliyanti, S.Pd., M.Pd.
6. Meina Febriyani, S.Pd., M.Pd.
7. Solekhah, S.Pd., M.Hum.
I. Tujuan Umum
Taruna/mahasiswa memiliki sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia

• kesetiaan bahasa  memelihara bahasa nasional, mencegah


pengaruh asing yang tidak perlu
• kebanggaan bahasa  mengutamakan bahasanya dan
menggunakannya sebagai identitas bangsa
• kesadaran akan adanya norma bahasa  menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku

II. Tujuan Khusus


Taruna/mahasiswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar, secara tertulis dan lisan.
I. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
a. Alasan dipilihnya bahasa Melayu sebagai dasar
bahasa Indonesia
1. Bahasa Melayu telah menjadi bahasa perhubungan
(lingua franca) sejak zaman Sriwijaya, tersebar luas ke
seluruh pelosok nusantara
2. Sistem bahasa Melayu sederhana dan demokratis 
mudah dipelajari
3. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku bangsa di
Indonesia
4. Bahasa Melayu bersifat reseptif  sanggup menerima
pengaruh dari bahasa asing dan daerah untuk
memperkaya khazanah kosakatanya sendiri
b. Tonggak Perkembangan Bhs Melayu
sebagai Bhs. Indonesia
 1901= peresmian ejaan Ch. A. van Ophuijsen sebagai
ejaan bahasa Melayu dalam Kitab Logat Melayu
 1908= pendirian Commissie voor de Vilkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat) yang diubah menjadi Balai
Pustaka- tahun 1917
 1928= Sumpah Pemuda mengakui bhs. Melayu sebagai
bahasa Indonesia
Lanjutan 1

 1933= berdirinya Pujangga Baru pimpinan STA


 1938 (25-28 Juni) = Kongres BI I di Solo, perlunya
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
 1945 (18/8)= BI sebagai bahasa negara UUD 45
pasal 36
 1947 (19/3) = peresmian ejaan Republik/ Soewandi
menggantikan ejaan van Ophuijsen
 1954 (28/10-2/11) = Kongres BI II, upaya
penyempurnaan bahasa Indonesia
Lanjutan 2
 1972 (16/8) = Diresmikannya penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
dengan Kepres No. 57 Tahun 1972
 1972 (31/8) = Penetapan EYD dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah oleh Mendikbud
 1978 (28/10-2/11) = Kongres BI III, menetapkan
kedudukan dan fungsi BI
 1983 (21-26/11) = Kongres BI IV, kewajiban
menggunakan BI dengan baik dan benar,
tercantum dalam GBHN
Lanjutan 3
 1987 (9/9) = Diterbitkannya Kepmendikbud RI No.
054A/U/1987 tentang Penyempurnaan “Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”
 1988 (28/10-3/11) = Kongres BI V, diterbitkannya Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dan Tatabahasa Baku Bahasa
Indonesia
 1993 (28/10-2/11) = Kongres BI VI, Pusat Bahasa diusulkan
menjadi Lembaga Bahasa, dan usul adanya Undang-
Undang Bahasa Indonesia
 1998 (26-30/10) = Kongres BI VII, dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa
 2003 = Kongres BI VIII  penggunaan BI untuk penutur
asing
 2008 = Kongres BI IX  peluncuran kamus elektronik,
thesaurus,
Lanjutan 4
 2009 (9/7)-> Pemberlakuan UU RI Nomor 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
 2009 (31/7) -> Pemberlakuan Permendiknas RI
Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
 2013= Kongres BI X -> uji kemahiran bahasa Ind
(UKBI) untuk pegawai, tenaga asing di Indonesia
 2015 = Pemberlakuan Permendikbud RI No. 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia
c. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

1. Sebagai bahasa Nasional  sejak 28 Oktober 1928


Fungsi:
- lambang kebanggaan nasional

- lambang identitas nasional

- alat pemersatu suku bangsa


- alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah
2. Sebagai bahasa negara  UUD 45, Bab XV, Pasal 36 dan UU
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Bab III,
Bagaian Kesatu, Pasal 25, ayat 3

Fungsi:
- bahasa resmi kenegaraan
- bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan
- bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan
- alat pengembangan kebudayaan dan iptek
- alat transaksi dan dokumentasi niaga
- sarana pengembangan dan pemanfaatan ipteks
- sebagai bahasa media massa
KETENTUAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DALAM UU RI NOMOR 24 TAHUN 2009
Penggunaan bahasa Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan yang diundangkan sejak 9 Juli 2009

- Pasal 26  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan


perundang-undangan
- Pasal 27  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi
negara.
- Pasal 28  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang
disampaikan di dalam atau di luar negeri.
- Pasal 29 ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai
bahasa pengantar dalam pendidikan nasional.
- Pasal 30  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan
administrasi publik di instansi pemerintahan

- Pasal 31  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota


kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi
pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau
perseorangan warga negara Indonesia.

- Pasal 32  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang


bersifat nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia.

- Pasal 33  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi


di lingkungan kerja pemerintah dan swasta.

- Pasal 34  Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam laporan setiap


lembaga atau perseorangan kepada instansi pemerintahan
- Pasal 35  ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
penulisan karya ilmiah dan publikasi karya ilmiah di Indonesia.
- Pasal 36  ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama
geografi di Indonesia.
- Pasal 37  ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
informasi tentang produk barang atau jasa produksi dalam negeri atau
luar negeri yang beredar di Indonesia.
- Pasal 38  ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu
umum penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk, dan alat informasi lain
yang merupakan pelayanan umum.
- Pasal 39  ayat 1: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
informasimelalui media massa.

- Pasal 40  Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Bahasa


Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal
39 diatur dalam Peraturan Presiden.
c. Pengertian dan Fungsi Bahasa Baku

- Bahasa Indonesia baku: ragam bahasa yang


dilembagakan, yang mempunyai kaidah yang
mantap yang oleh masyarakat pemakai bahasa
dipakai sebagai acuan dalam penggunaannya
- Bahasa baku mempunyai nilai komunikatif yang
paling tinggi, digunakan dalam kepentingan
nasional, dalam situasi resmi, terikat oleh tulisan
baku, ejaan baku, kosakata baku, tata bahasa
baku, dan lafal baku
- Fungsi Bahasa Indonesia Baku
1. Digunakan dalam wacana teknis  karangan ilmiah, buku
pelajaran
2. Sebagai alat komunikasi resmi  surat-menyurat resmi,
pengumuman, UU, SK
3. Dipakai dalam pembicaraan yang bersifat keilmuan 
mengajar, ceramah, diskusi, khotbah
4. Dipakai dalam pembicaraan dengan orang yang
dihormati, atau yang belum akrab
- Ciri-ciri bahasa Indonesia baku
1. ejaan baku
2. lafal baku
3. kosakata baku
4. tatabahasa baku
d. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

baik  sesuai dengan situasi kebahasaan


benar  sesuai dengan kaidah kebahasaan
disesuaikan dengan
- Penggunaan bahasa
 lingkungan keadaan
Indonesia yang baik
yang dihadapi
mengikuti kaidah
- Penggunaan bahasa
Indonesia yang benar  kebahasaan yang
dibakukan

Dalam ragam tulis

Pedoman EBI, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) diatur dalam
Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2015

Pada saat Peraturan Menteri tersebut mulai berlaku (pada 26


November 2015), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
PELATIHAN
1. Jelaskan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia!
2. Jelaskan pengertian bahasa Indonesia
baku!
3. Mengapa bahasa Melayu dijadikan dasar
bahasa Indonesia?
4. Jelaskan pengertian bahasa Indonesia
yang baik dan benar!

Anda mungkin juga menyukai