Anda di halaman 1dari 33

INISIASI 5

POPULASI DAN SAMPEL


Lanjutan

Berdasarkan jumlah anggotanya, populasi dapat dibedakan menjadi


2 jenis, yakni :

1. Populasi Terbatas

• Apabila jumlah anggota populasi tersebut diketahui dengan


pasti, misal: Penduduk Kabupaten Tangerang, Mahasiswa
Universitas Terbuka Jakarta, Karyawan Perusahaan PT
Berlian Bogor.
Lanjutan

2. Populasi Tak Terbatas

• Jika jumlah anggota suatu populasi tidak dapat diketahui


dengan pasti maka populasi tersebut dinamakan Populasi Tak
Terbatas.

• Misalnya nilai matapelajaran Matematika siswa kelas 6 SD


Negeri 1Tanggerang . Selama SD Negeri 1 Tanggerang masih
berdiri maka secara teoretis sekolah tersebut terus-menerus
memiliki siswa kelas 6 (yang mengambil matapalajaran
matematika) yang tak terhingga jumlahnya.
Beda Populasi dan Sampel

a. Populasi, adalah himpunan yang lengkap


dari satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya ingin kita ketahui.
Banyaknya individu atau elemen-elemen yang
merupakan anggota populasi disebut
sebagai ukuran populasi dan disimbolkan
dengan N.

b. Sampel, adalah sebagian anggota populasi


yang memberikan keterangan atau data yang
diperlukan dalam penelitian. Sampel
(disimbolkan dengan n) selalu mempunyai
ukuran yang kecil atau sangat kecil jika
dibandingkan dengan ukuran populasi.
Sampel
 Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan
keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu
penelitian.

 Sampel adalah himpunan bagian dari populasi.

 Sampel (disimbolkan dengan n) selalu mempunyai


ukuran yang kecil atau sangat kecil jika dibandingkan
dengan ukuran populasi.

 Pada waktu kita mengumpulkan data, baik dengan


wawancara maupun pengamatan, kita melakukannya pada
individu atau satuan yang merupakan elemen dari
populasi yang dinamakan unit analisis.
Lanjutan

 Unit analisis dapat berupa orang, rumah tangga, tanah


pertanian, perusahaan, dan lain-lain.

 Dalam sebuah penelitian, penggunaan sampel sering


kali tak terhindarkan.

 Hal ini dilakukan apabila ukuran populasi sangat besar


atau jumlah anggota populasi yang diteliti tidak
terhingga.

 Sampel, pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat


penting dalam penelitian.
Lanjutan

 Salah satu faktor yang menentukan kualitas penelitian


adalah kualitas sampel.

 Sampel yang berkualitas disebut juga dengan


istilah sampel yang representatif.

 Dalam penelitian sampel harus mewakili populasi


yang akan diteliti.
Mengapa Sampel Diperlukan

1.Sampel diperlukan apabila Populasinya tidak terbatas, maka satu-satunya


jalan yang dapat dilakukan adalah menggunakan sampel sebagai data untuk
menarik kesimpulan.

2. Apabila populasinya terbatas, maka dapat menggunakan baik data sampel


maupun data populasi. Dapat menggunakan data populasi apabila ukuran
populasi atau jumlah anggota populasi
tidak terlalu besar.
Jenis Sampel
Secara umum sampel dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

Sampel

Non
Sampel Probabi
Proba litas
bilitas
Lanjutan

1. Sampel Probabilitas
Adalah himpunan unit atau elemen observasi yang dipilih
sedemikian rupa sehingga unit atau elemen dalam populasi
tersebut mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Jenis
sampel probabilitas adalah:
Lanjutan

2. Sampel Acak Berlapis


Adalah sampel yang elemen-elemennya dipilih secara acak. Sebelum
dilakukan, populasinya distratifikasi terlebih dahulu. Strata berarti
lapisan atau sub populasi sehingga dalam hal ini populasi
dipandang sebagai suatu kesatuan yang berlapis-lapis

a b d e f k t
o u
s g u
h o l p j r
s f
l m n p
p

Penarikan Sampel Acak Berlapis


Lanjutan

3. Sampel Acak Dua Tahap


Merupakan gabungan dari sampel acak klaster dan sampel acak
sederhana. Pengambilan secara acak dilakukan dua kali yakni pada
tahap kelompok dan tahap individu dalam kelompok

a b
l
c i j a b
m g
k c
s t h
u d e g p q
f h r
p q
r

Penarikan Sampel Acak Berlapis b, h, p


Lanjutan
4. Sampel Acak Klaster, penarikan dari populasi yang telah
dikelompokkan terlebih dahulu, tidak memilih induvidu induvidu
secara langsung, tetapi melalui kelompok yang dipilih secara
acak

d e
a b f g
c h i j
i j k
l n o n
k
m o
s t
v w u
p q
s t
r
u

Penarikan Sampel Acak Klaster


Lanjutan
4. Sampel Acak Sederhana
Sampel acak sederhana adalah sampel yang diambil dari suatu populasi
dengan cara tidak memilih-milih individu yang dijadikan anggota sampel
atas dasar alasan tertentu atau alasan yang bersifat subjektif seperti
suka-tidak suka atau mudah-sulit dijangkau. Dalam hal ini, semua
anggota populasi diberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk
dijadikan sampel.

q a z w s 1 2 3 4 5
x e d c r 6 7 8 9 10 18
f v t q b 11 12 13 14 15 12
y h n m I 16 17 18 19 20 4
k l p o 21 22 23 24

Penarikan Sampel Acak Sederhana


Lanjutan

5. Sampel NonProbabilitas
 Anggota populasi tidak diberi kesempatan atau peluang
yang sama untuk dijadikan atau dipilih menjadi anggota
sampel.
 Peneliti memilih sampel hanya dengan menggunakan
pertimbangan tertentu.
 Berapa sampel yang termasuk kategori sampel
nonprobabilitas adalah:

Siste-
Kuota matis

Purposif
Lanjutan

6. Sampel Nonprobabilitas
Sampel Nonprobabilitas terjadi jika anggota populasi tidak diberi
kesempatan atau peluang yang sama untuk dijadikan atau dipilih
menjadi anggota sampel. Sampel yang termasuk kategori ini adalah :

Sampel Sampel Sampel


Sistematis Puposif Kuota
Lanjutan

7. Sampel Sistematis, anggota sampel dipilih berdasarkan nomor


tertentu dari populasi yang telah diberi nomor urut.Nomor
telah ditetapkan secara sistematis oleh peneliti, sehingga
selisih atau perbedaan nomor antara setiap dua induvidu yang
diambil selalu tetap.

q a z w s 1 2 3 4 5
penomoran
x e d c r 6 7 8 9 10 1

f v t q b 11 12 13 14 15 7 13

y h n m I 16 17 18 19 20 19

k l p o z 21 22 23 24 25

Penarikan Sampel Sistematis


Lanjutan

8. Sampel Purposif, anggota sampelnya dipilih dengan tujuan


tertentu atau secara sengaja atas dasar pengetahuan dan
keyakinan peneliti. Peneliti percaya bahwa anggota sampel yang
dipilihnya memenuhi kualifikasi yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Biasanya menggunakan informasi dari
studi-studi yang terlebih dahulu untuk memperkuat alasan
pemilihan anggota sampelnya.
q a z w s
x e d c r
memenuhi kualifikasi
f v t q b e t
y h n m I y m
k l p o

Penarikan Sampel Purposif


Lanjutan
c. Sampel Kuota, sampel dipilih berdasarkan kebetulan dan kebutuhan.
Kebetulan artinya kemudahan bagi peneliti untuk mengakses para
anggota sampel. Mula-mula peneliti menentukan kategori atau sifat
yang diinginkan peneliti kemudian peneliti menentukan jumlah
anggota sampelnya secara proposional.

Status Pekerjaan
Bekerja Tidak Bekerja
Jenis Kelamin
ambil ambil
Pria
25% 30%

ambil ambil
Wanita
25% 20%

Penarikan Sampel Kuota


Sampel yang Representatif

 Apabila karakter anggota sampel yang dipilih dapat mewakili


karakter populasinya. Artinya, apabila menggali informasi dari
sampel tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi yang
sama apabila meneliti di tingkat populasi.

 Derajat kerepresentatifan suatu sampel terkadang tidak


mudah diketahui dengan pasti.

 Makin representatif suatu sampel semakin kecil kesalahan


duga peneliti terhadap karakter populasi. Untuk itu perlu
diketahui hal-hal berikut di bawah ini :
Menentukan Ukuran Sampel

a. Semakin besar ukuran sampel yang digunakan


peneliti, semakin kecil kesalahan duga yang peneliti
buat. Sebagai pedoman umum ukuran sampel yang
dibutuhkan adalah sbb:

 Menurut Gay (1987), studi yang bersifat deskriptif


ukuran sampel sebesar 10 % dari jumlah populasi
merupakan ukuran minimum.

 Studi korelasional dan studi kausal- komparatif


disarankan menggunakan sampel minimum sebanyak
30 subjek atau responden.
Lanjutan

 Studi eksprimen masing-masing group


beranggotakan tidak kurang dari 15 responden.

 Studi Uji coba, menurut Agung (1992) ukuran


sampel sebesar 20 sampai 50 responden memadai

 Penelitian deskriptif atau studi kasus yang


menggunakan Anova, ukuran sampel tiap-tiap sel
sebesar 3 sampai dengan 5 responden dianggap
memadai.
Lanjutan

b. Menghindari Kesalahan, kesalahan dan penyimpangan


dalam menggunakan data sampel untuk menarik
kesimpulan hampir tidak dapat dihindari oleh peneliti.
Kesalahan terdiri dari dua jenis yaitu :

Kesalahan Kesalahan Non


Sampling Sampling
Lanjutan

1. Kesalahan Sampling, atau sering disebut sampling error


adalah kesalahan yang terjadi secara kebetulan ketika
proses penarikan sampel dilakukan. Kesalahan tersebut
muncul diluar kemampuan control peneliti.

POPULASI
N = 1000 Sampel
600 Merokok n = 100
400 Tdk Merokok

Yang diharapkan Kenyataan


60 M dalam sampel
40 TM 57 M
43 TM
Lanjutan

2. Kesalahan Non Sampling, adalah kesalahan


yang dibuat oleh peneliti secara sadar karena
adanya sumber yang menimbulkan bias. Secara
teoritis dapat dihindari atau dikurangi bias
tersebut. Sebahagian besar bias bersumber
pada penggunaan sampel nonprobabilitis.
Bagaimana Memperkecil Kesalahan

Kesalahan sampling dapat diperkecil dengan memperbesar


ukuran sampel. Berbeda dengan kesalahan nonsampling
dapat diperkecil oleh peneliti dengan cara sebagai berikut:
1. Mendefinisikan populasi secara jelas
2. Merumuskan pertanyaan dengan cepat
3. Menggunakan pendekatan yang baik terhadap
subjek /objek dapat mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin muncul di lapangan
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Dalam penentuan jumlah sampel banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan seperti jenis penelitian serta kesediaan waktu,
tenaga, dan biaya. Dalam kasus yang ekstrim, satu individu
sebagai
. sampel sudah dapat dianggap cukup.

Karena informasi yang terkandung dalam sampel digunakan


untuk menduga karakter populasi, secara awam dapat dikatakan
bahwa semakin besar ukuran sampel semakin kecil kesalahan
duga yang dibuat oleh peneliti

Gay (1987), mengatakan bahwa untuk studi yang bersifat


deskriptif ukuran sampel sebesar 10% dari jumlah populasi
merupakan ukuran minimum. Untuk studi korelasional dan studi
kausal-komparatif disarankan menggunakan sampel minimum
sebanyak 30 subjek atau responden.
Menghindari Kesalahan
Kesalahan Sampling
Dikenal dengan istilah sampling error .
kesalahan yang terjadi secara kebetulan ketika proses penarikan
sampel dilakukan.

Kesalahan tersebut muncul di luar kemampuan kontrol peneliti.


Misalnya, dari suatu populasi tertentu diketahui bahwa sebagian
besar (60%) anggota populasinya tidak merokok dan 40% merokok.

Ketika sebuah sampel ditarik secara acak dari populasi tersebut


ternyata hanya 57% yang tidak merokok. Adanya perbedaan sebesar
3% antara data populasi dan data sampel inilah yang disebut
kesalahan sampling.
Rumus menghitung kesalahan sampling

N  n s2 N n
Se 
N

n
atau
N
1
n  
s2

Se = kesalahan sampling
(1) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran relatif sampel
atau (N - n)/N,
(2) komponen yang mencerminkan pengaruh ukuran absolut
sampel atau 1/n, dan
(3) akar dari varian sampel atau s.

Dengan demikian, nilai duga kesalahan sampling sebenarnya


merupakan perkalian antara ukuran relatif sampel, ukuran absolut
sampel, dan simpangan baku. Selama nilai (N - n)/N dan 1/n lebih
kecil dari 1, maka nilai Se akan lebih kecil dari satu. Jika rumus
tersebut dikaji, tampak bahwa semakin besar n semakin kecil nilai
Se dan ini berarti semakin kecil kesalahan sampling yang kita buat.
Kesalahan Nonsampling
 Kesalahan pada umumnya dibuat oleh peneliti
 Jika peneliti sadar akan adanya sumber yang
menimbulkan bias, secara teoretis sebenarnya dia dapat
menghindari atau paling tidak mengurangi bias tersebut,
kenyataan penarikan sampling di lapangan, sebagian
besar bias bersumber pada penggunaan sampel
nonprobabilitas.
Hal ini terjadi misalnya pada penelitian
yang menggunakan teknik penarikan
sampel sesuka hati yang biasanya
menggunakan responden
sukarela atau grup yang
 kebetulan sudah ada

31
BAGAIMANA MEMPERKECIL KESALAHAN ?

1. Mendefinisikan Populasi secara Jelas

2. Merumuskan Pertanyaan dengan Tepat

3. Menggunakan pendekatan yang baik terhadap


subyek/objek dapat mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin muncul di lapangan

32

Anda mungkin juga menyukai