Anda di halaman 1dari 16

PROSEDUR AUDIT DAN

REKONSILIASI BANK

Kelompok 4 :
Putri Puji Lestari 161600009
Ajeng Maulidayani Ismadi 161600020
Anggi Wahyu Prastiya 161600087
Rizka Novitasari 161600116
Ika Dinastian 161600129
Ripta Ayu Rindi antika 161600135
REKOSILIASI BANK
 Rekonsiliasi bank adalah suatu prosedur
pengendalian terhadap kas di bank dengan
membandingkan catatan kas perusahaan secara
priodik.

 Dokumen yang diperlukan :


1. Jurnal penerimaan kas
2. Jurnal pengeluaran kas
3. Rekening Koran
4. Bukti setoran ke bank
5. Bukti penerimaan dan pengeluaran kas
FUNGSI REKONSILIASI BANK

 Mengungkapkan setiap kesalahan dan ketidakwajaran


yang ada pada catatan perusahaan di bank.
 Mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang terjadi antara
saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan.
 Mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan
catatan bank.
 Mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah
terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
TUJUAN REKONSILIASI BANK
 Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik
atas kas dan bank serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
dan bank

 Untuk memeriksa apakah saldo kas dan bank yang ada di neraca per
tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan (existence).

 Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo


kas dan bank.

 Untuk memeriksa, apabila ada saldo kas dan bank dalam valuta
asing, apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah
dengan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs
yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke rugi tahun
berjalan.

 Untuk memeriksa apakah penyajiannya di neraca sesuai dengan


prinsip akuntansi yang berlaku umum (presentation and disclosure).
LANGKAH – LANGKAH MENYUSUN
REKONSILIASI BANK
 Langkah 1 : Bandingkan saldo rekening koran dan buku
kas perusahaan.
Sebagai contoh misalnya, ditemukan Saldo Rekening Koran Rp
8,550,000, sementara saldo Buku Kas Perusahaan Rp
36,380,000. Jelas terdapat perbedaan besar diantara
keduanya.

 Langkah 2 : Cari transaksi yag bersifat “auto”. Misalnya


ditemukan:
 Biaya admin bank Rp 500,000, belum dicatat ke dalam buku kas
perusahaan
 Biaya buku cek Rp 300,000, belum dicatat ke dalam buku kas
perusahaan
 Bea materai Rp 50,000, belum dicatat ke dalam buku kas
perusahaan
 Bunga jasa giro Rp 215,000, belum dicatat ke dalam buku
perusahaan
 Pajak atas bunga Rp 15,000, belum dicatat ke dalam buku
perusahaan.
 Lanjutan….

Dari data diatas kemudian dibuat jurnal,


kemudian diakumulasikan dengan saldo kas
perusahaan sehingga saldo kas perusahaan akan
berubah menjadi: 36,380,000 – 500,000 – 300,000
– 50,000 + 200,000 = Rp 35,730,000.

Dibandingkan dengan saldo dalam rekening


koran yang hanya Rp 8,550,000, berarti masih
terdapat selisih sebesar Rp 27,180,000,-
 Langkah 3 : Buat lembar kerja rekonsiliasi.
 Langkah 4 : Temukan setoran dalam
perjalanan (Deposit in transit).
Misalnya ditemukan 3 setoran dalam perjalanan,
sbb:
• Setoran tanggal 29-Aug-2011 = Rp 15,000,000
• Setoran tanggal 30-Aug-2011 = Rp 25,000,000
• Setoran tanggal 31-Aug-2011 = Rp 10,000,000
• Setoran Dalam Perjalanan = Rp 50,000,000

(Catatan: Ini tidak perlu di jurnal, cukup di masukan ke dalam lembar


kerja rekonsiliasi saja).
 Langkah 5 : Temukan cek beredar.
Misalnya ditemukan 5 cek beredar, sbb:
• Cek No. 389900 = Rp 3,500,000
• Cek No. 389905 = Rp 5,200,000
• Cek No. 389910 = Rp 2,000,000
• Cek No. 389912 = Rp 8,000,000
• Cek No. 389917 = Rp 4,300,000
• Cek Beredar = Rp 23,000,000

(Catatan: Ini tidak perlu di jurnal, cukup di masukan ke dalam


lembar kerja rekonsiliasi saja).
Setelah langkah 4 dan 5 di atas dilakukan, maka
anda seharusnya akan menghasilkan lembar
kerja seperti di bawah ini:
 Langkah 6 : Periksa ulang dan telusuri.
Dalam contoh kasus ini misalnya anda
menemukan Cek No. 389825 di rekening koran
menunjukan nominal Rp 1,200,000 tetapi di
buku kas perusahaan menunjukan nominal Rp
1,020,000. Mungkin cashier ngantuk saat input
cek tersebut.
Ambil dokumen terkait dengan transaksi
tersebut, misalnya nota tagihan dari PT. XYZ
atas pemebelian bahan baku. Periksa nominal
tagihannya; apakah memang Rp 1,200,000 atau
hanya Rp 1,020,000. Jika memang Rp 1,200,000
berarti terdapat kasus salah input. Berikut
jurnal penyesuaian yang harus dibuat :

[Debit]. Utang pada PT. XYZ = Rp 180,000


[Credit]. Kas = Rp 180,000

Setelah jurnal ini dimasukan, maka saldo buku


kas perusahaan akan berkurang sebesar Rp
180,000, sehingga menjadi Rp 35,550,000.
Lembar kerja rekonsiliasi setelah di periksa ulang :
PROSEDUR KAS DAN SETARA KAS

 Lakukan perhitungan kas dan buatkan berita acara


pemeriksaan.
 Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal
pemeriksaan.
 Bandingkan saldo kas .
 Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan
kas.
 Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-
lembaran buku kas.
 Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap teliti apakah
sudah ada petanggungjawaban.
 Kurs kan mata uang asing per tanggal neraca.
 Buat daftar koreksi yang diperlukan
 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas.
PROSEDUR AUDIT BANK
 Lakukan prosedur konfirmasi untuk semua akun bank.
 Minta dari klien hasil rekonsiliasi bank dan periksa.
 Kurskan mata uang asing.
 Yakinkan bahwa setiap pembukuan dan penutupan
rekening bank mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang.
 Yakinkan bahwa tidak ada lapping/window dressing.
 Untuk rekening yang sudah tidak aktif sarankan untuk
ditutup.
 Yakinkan bahwa semua rekening di bank atas nama
perusahaan.
 Depositokan jika ada kelebihan saldo di bank.
 Periksa pendebitan dan pengkeditan di jurnal.
 Catat hal-hal yang perlu diberikan saran kepada
manajemen.
 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan bank.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai