Anda di halaman 1dari 55

2018

KEBUTUHAN AIR
TANAMAN
PENDAHULUAN
Setiap tanaman mempunyai kebutuhan air yang
berbeda-beda, sesuai dengan jenis tanaman dan
umur tanaman.
Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan
sebagai “Jumlah air yang diperlukan untuk
memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi
(ET-tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada
sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang
tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan
kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi
penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu”.
Kebutuhan Air Tanaman
Kebutuhan air irigasi yang diperlukan oleh tanaman pada suatu
petak sawah tergantung kepada faktor-faktor :
1. Curah Hujan (R) dalam (mm)
2. Penggunaan Air Konsumtif (Etc)
3. Evapotranspirasi (Eto)
4. Curah Hujan Efektif (Re)
5. Pola Tanam/ Metode
6. Koefisien Tanaman (Kc)
7. Perkolasi (P)
8. Efisiensi Irigasi secara Keseluruhan (E)
9. Penggantian Lapisan Air (WLR)
10. Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah
Formula
𝑁𝐹𝑅 = 𝐸𝑇𝑐 + 𝑃 − 𝑅𝑒 + 𝑊𝐿𝑅

𝑁𝐹𝑅 = 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑤𝑎ℎ


𝐸𝑇𝑐 = 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑡𝑖𝑓
𝑃 = 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑜𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 atau 𝑚𝑚/𝑑𝑎𝑦
𝑅𝑒 = 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑊𝐿𝑅 = 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑝𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟

Kebutuhan air total di sawah (𝐺𝐹𝑅) curah hujan


tidak diperhitungkan
1. Curah Hujan 𝑅
𝑅 = 𝐶𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝑚𝑚)
Data diperoleh dari pos pengamatan curah
hujan, yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Pengamatan perbulan dalam 15 hari/ pertengah
bulanan
2. Penggunaan Air Konsumtif
Merupakan jumlah air yang dibutuhkan oleh areal
tanaman akibat evapotranspirasi.
Evapotranspirasi adalah penguapan yang terjadi
dari air pada permukaan tanah dan pada tanaman.
Formula :
𝐸𝑇𝐶 = 𝐾𝐶 𝑥 𝐸𝑇𝑜

𝐸𝑇𝐶 = 𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛


𝐾𝐶 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
𝐸𝑇𝑜 = 𝐸𝑣𝑎𝑝𝑜𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 /tanaman acuan
Tiga tahap menghitung ET-tanaman :

• Pengaruh iklim terhadap kebutuhan air tanaman


diberikan oleh ETo (evapotranspirasi tanaman
referensi)
• Pengaruh karakteristik tanaman terhadap
kebutuhan air tanaman diberikan oleh koefisien
tanaman (kc) yang menyatakan hubungan antara
ETo dan ET tanaman (ET-tanaman = kc . ETo)
• Pengaruh kondisi lokal dan praktek pertanian
terhadap kebutuhan air tanaman
Penentuan besarnya nilai kebutuhan air tanaman
dapat dihitung berdasarkan persamaan empiris.
Modifikasi formulasi empiris tersebut banyak
dilakukan oleh banyak peneliti dengan
mempertimbangkan ketersediaan data klimatologi,
ketelitian hasil perhitungan, tujuan pemanfaatan nilai
kebutuhan tanaman tersebut, dll.
Beberapa formulasi klasik yang telah dikenal
diantaranya adalah metode Blaney-Criddle, Penman,
Radiasi, dan Metode Panci Evaporasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan air tanaman :

1. Evaporasi

2. Transpirasi

3. Evapotranspirasi
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi sering disebut sebagai kebutuhan
konsumtif tanaman yang merupakan jumlah air untuk
evaporasi dari permukaan areal tanaman dengan air untuk
transpirasi dari tubuh tanaman.
Untuk menghitung kebutuhan air tanaman berupa
evapotranspirasi dipergunakan persamaan:

𝐸𝑇𝑐 = 𝐾𝑐 × 𝐸𝑇𝑜
Keterangan:
ETc = evapotranspirasi potensial (mm/hari)
ETo = evapotranspirasi acuan (mm/hari)
Kc = koefisien konsumtif tanaman
3.1 Evaporasi
Evaporasi adalah perubahan air dari bentuk cair ke bantuk gas dan
menguap dari permukaan tanah, air atau daun tanaman ke udara.
Terdapat beberapa metode untuk menghitung besarnya evaporasi,
diantaranya adalah metode Penman. Rumus evaporasi dengan
metode Penman adalah :
Eo = 0,35 (Pa - Pu) (1 + U2/ 100)
dengan :
Eo = Penguapan dalam mm/hari
Pa = Tekanan uap jenuh pada suhu rata harian dalam mmHg
Pu = Tekanan uap sebenamya dalam mmHg
U2 = Kecepatan angin pada ketinggian 2 m dalam mile/hari,
sehingga bentuk U2 dalam m/dt masih harus dikalikan
dengan 24 x 60 x 60 x 1600.
3.2 Transpirasi
Transpirasi adalah proses keluarnya air dari
tanaman (boitik) akibat proses respirasi dan
fotosistesis. Fakta iklim yang mempengaruhi laju
transpirasi adalah intensitas penyinaran matahari,
tekanan uap air di udara, suhu, keeepatan angin.
Transpirasi dari tubuh tanaman pada siang hari dapat
melampaui evaporasi dari permukaan air atau
permukaan tanah basah, tetapi sebaliknya pada
malam hari lebih kecil bahkan tidak ada transpirasi.
Beberapa metode pendugaan
evapotranspirasi acuan :
a. Metode Blaney – Cridle
b. Metode Thornthwaite
𝐸𝑇𝐶
c. Metode Panci Evaporasi
d. Metode Penman
a. Metode Blaney – Cridle
Metode ini untuk memperkirakan besarnya
evapotranspirasi potensial (ETo) pada awalnya
dikembangkan untuk memprakirakan besarnya
konsumsi air irigasi di Amerika Serikat.
ETo = c [P ( 0,46 T + 8)] mm/hari.
Keterangan:
c = Koefisien Tanaman Bulanan
p = Presentase Bulanan jam-jam Hari Terang dlm thn
T = Suhu Udara (0C)
Persentase jumlah jam penyinaran matahari perbulan dalam 1 tahun
Lintang Utara (derajat)
Bulan
O 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Januari 8,49 8,42 8,35 8,30 8,28 8,23 8,06 7,98 7,90 7,80 7,75 7,66 7,57 7,48 7,38 7,29 7,28 7,08 6,97 6,86 6,76 6,60 8,48 6,27 6,10 5,94
Februari 7,73 7,69 7,65 7,61 7,57 7,59 7,49 7,44 7,40 7,35 7,32 7,26 7,21 7,15 7,10 7,05 6,99 6,98 6,87 6,82 6,75 6,67 6,59 6,51 6,43 6,35
Maret 8,49 8,45 8,47 8,47 8,46 8,45 8,44 8.48 8,43 7,42 8,41 8,40 8,39 8,39 8,38 8,37 8,36 8,35 8,34 8,33 8,32 8,31 8,29 8,27 8,25 8,23
April 8,21 8,24 8,27 8,30 8,33 8,96 8,89 8,42 8,45 8,43 8,52 8,55 8,60 8,63 8,67 8,71 8,76 8,79 8,83 8,88 8,89 8,98 9,04 9,10 9,16 9,24
Mei 8,49 8,33 8,61 8,67 8,74 8,81 8,88 8,98 9,02 9.09 9,16 9,24 9,30 9,40 9,48 9,56 9,65 9,74 9,81 9,92 10,01 10,14 10,28 10,42 10,56 10,70
Juni 8,21 8,29 8,36 8,44 8,64 8,60 8,68 8,76 8,84 8,92 9,01 9,10 9,19 9,29 9,39 9,49 9,60 9,71 9,83 9,93 10,07 10,24 10,41 10,58 10,75 10,93
Juli 8,49 8,66 8,63 8,70 8,77 8,83 8,98 9,01 9,09 9,17 9,23 9,33 9,41 9,49 9,57 9,66 9,77 9,88 9,99 10,10 10,21 10,36 10,51 10,66 10,81 10,79
Agustus 8,49 8,53 8,57 8,61 8,66 8,75 8,75 8,79 8,84 8,89 8,94 8,99 9,04 9,09 9,15 9,21 9,27 9,33 9,40 9,47 9,54 9,63 9,73 9,83 9,93 10,01
September 8,21 8,21 8,22 8,23 8,24 8,25 8,25 8,26 8,27 8,28 8,29 8,30 8,31 8,32 8,33 8,34 8,35 8,36 8,37 8,38 8,39 8,40 8,41 8,42 8,44 8,46
Oktober 8,49 8,46 8,43 8,40 8,37 8,88 8,30 8,27 8,24 8,21 8,17 8,14 8,11 8,07 8,03 7,99 7,95 7,91 7,86 7,81 7,76 7,70 7,64 7,58 7,52 7,45
November 8,21 8,16 8,10 1,04 7,93 7,92 7,85 7,76 7,72 7,64 7,57 7,50 7,43 7,36 7,28 7,20 7,11 7,02 6,93 6,83 6,73 6,60 6,47 6,34 6,21 6,08
Desember 8,49 8,41 8,33 8,24 8,15 8,05 7,98 7,89 7,70 7,71 7,62 7,55 7,43 7,33 7,23 7,18 7,01 6,89 6,77 6,63 6,53 6,36 6,18 6,00 5,82 5,64

Lintang Selatan (derajat)


Bulan
O 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Januari 8,49 8,56 8,63 8,70 8,79 8,88 8,94 9,02 9,10 9,19 9,28 9,36 9,44 9,52 9,61 9,70
Februari 7,73 7,76 7,80 7,84 7,88 7,92 7,96 8,00 9,04 8,08 8,10 8,18 8,23 8,28 8,33 8,89
Maret 8,49 8,49 8,50 8,50 8,51 8,52 5,53 8,54 8,55 8,55 8,57 8,57 8,68 8,58 8,59 8,59
April 8,21 8,19 8,16 8,13 8,10 8,07 6,04 8,01 7,97 7,97 7,93 7,89 7,81 7,77 7,73 7,69
Mei 8,49 8,43 8,37 8,31 8,25 8,19 6,12 8,05 7,98 7,91 7,84 7,77 7,69 7,61 7,53 7,45
Juni 8,21 8,13 8,06 7,97 7,89 7,81 7,73 7,65 7,57 7,49 7,40 7,32 7,22 7,13 7,04 6,98
Juli 8,49 8,42 8,35 8,28 8,21 8,13 8,06 7,99 7,91 7,83 7,75 7,66 7,57 7,48 7,40 7,29
Agustus 8,40 8,49 8,41 8,37 8,32 8,27 8,23 8,19 8,14 8,09 8,04 7,99 7,94 7,88 7,82 8,08
September 8,21 8,21 8,20 8,20 8,19 8,16 8,17 8,16 8,15 8,14 8,13 8,12 8,11 8,10 8,09 8,08
Oktober 8,49 8,51 8,53 8,56 8,59 8,62 8,65 8,68 8,71 8,74 8,76 8,8 8,86 8,90 8,94 8,98
November 8,21 8,27 8,33 8,39 8,46 8,53 8,59 8,63 8,73 8,80 8,87 8,94 9,02 9,09 9,17 9,25
Desember 8,49 8,57 8,65 8,73 8,81 8,90 8,98 9,06 8,14 8,23 9,42 9,42 9,53 9,64 9,75 9,86
b. Metode Thornthwaite
Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks
ketersediaan energi panas untuk berlangsungnya proses ET
dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek
radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses
ET.
ETo = 1,6 [(10 T/I)]a
a = 0,49 + 0,0179 I – 0,0000771 I2 + 0,000000675 I3
Keterangan:
T = Suhu Rata-rata Bulanan (0C)
i = Indeks Panas Tahunan
c. Metode Panci Evaporasi
Teknik pengukuran ET paling sederhana adalah dengan
menggunakan Panci untuk mendapatkan angka indeks
potensial evapotranspirasi. Cara perhitungan ini memerlukan
suatu angka koefisien yang harus dievaluasi tingkat
ketepatannya.
ETo = Kp × Ep
Keterangan:
Kp = Koefisien Panci
Ep = Evaporasi Panci (mm/hari)
d. Metode Penman
Metoda penman pada mulanya dikembangkan untuk
menentukan besarnya evaporasi dari permukaan air terbuka.
Dalam perkembangannya metoda tersebut juga
dikembangkan untuk menentukan besarnya evapotranspirasi
potensial (PET).
𝐸𝑇𝑜 = 𝑐 𝑊 𝑥𝑅𝑛 + 1 − 𝑊 𝑓 𝑢 𝑒𝑎 − 𝑒𝑑
Dimana,
𝐶 = faktor penyesuaian untuk meniadakan pengaruh kondisi cuaca siang dan malam
𝑊 = Faktor bobot/tertimbang yang berhubungan dengan temperatur
𝑅𝑛 = Radiasi netto yang setara dengan evaporasi (mm/hari)
𝑓(𝑢) = suatu fungsi yang berhubungan dengan angin
(𝑒𝑎 – 𝑒𝑑 ) = perbedaan antara tekanan uap jenuh pada rerata temperature udara dan
rerata tekanan uap aktual di udara (mbar).
• Metode ini dikembangkan berdasarkan
keseimbangan energi dan teori transfer massa
• Secara umum metode Penman memberikan hasil
perhitungan yang lebih baik dan akurat
dibandingkan dengan metode lainnya
• Beberapa jenis data input yang diperlukan dalam
perhitungan menggunakan metode Penman
antara lain suhu udara, kelembaban, kecepatan
angin, lama penyinaran matahari, dan letak
geografis
Metode Penman
• Persamaan evapotranspirasi potensial Penman

PET  c  W  Rn  (1  W )  f u (ea  ed )

PET : potensi evapotranspirasi (mm/hari)


W : faktor efek radiasi pada PET
Rn : jumlah radiasi setara dengan evaporasi (mm/hari)
f(u) : faktor pengaruh angin
ea : tekanan uap jenuh (mbar)
ed : tekanan uap sebenarnya di udara (mbar)
c : faktor koreksi pengaruh cuaca siang & malam hari
Metode Penman
• Nilai-nilai parameter dalam persamaan Penman
tidak tersedia secara langsung melainkan harus
dihitung atau diambil dari tabel tertentu
• Nilai f(u) dihitung menggunakan formula:
 u 
f (u )  0,27  1   u (km/hari) adalah kecepatan angin rata-rata pada
 100  ketinggian 2 m di atas tanah

• Bila kecepatan angin tidak diukur pada


ketinggian 2 m maka harus dikoreksi sbb:
Tinggi Pengukuran (m) 0.5 1.0 1.5 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
Faktor Koreksi 1.35 1.15 1.06 1.0 0.93 0.88 0.85 0.83
Metode Penman
• Nilai (ea – ed) diperoleh dengan terlebih dahulu
mencari nilai suhu udara rata-rata (T) dan
kelembaban rata-rata (RHrata-rata), sedangkan nilai
ed dihitung dengan menggunakan formula:
 RHrata  rata 
ed  ea  
 100 
• Nilai ea, (1-W), dan W sendiri diperoleh dengan
mengacu pada sejumlah tabel berikut:
Metode Penman
Tabel 5. Nilai tekanan uap jenuh (ea) sebagai fungsi dari suhu udara rata-rata (T)

Temperature [oC] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ea [mbar] 6.1 6.6 7.1 7.6 8.1 8.7 9.3 10.0 10.7 11.5

Temperature [oC] 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ea [mbar] 12.3 13.1 14.0 15.0 16.1 17.0 18.2 19.4 20.6 22.0

Temperature [oC] 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ea [mbar] 23.4 24.9 26.4 28.1 29.8 31.7 33.6 35.7 37.8 40.1

Temperature [oC] 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
ea [mbar] 42.4 44.9 47.6 50.3 53.2 56.2 59.4 62.8 66.3 69.9
Metode Penman
Tabel 8. Nilai faktor bobot (1 – W) pada suhu udara dan ketinggian tertentu
Temperature [oC]
W at altitude (m)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
0 0.57 0.54 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.32 0.29 0.27 0.25 0.23 0.22 0.20 0.19
500 0.56 0.52 0.49 0.46 0.43 0.40 0.38 0.35 0.33 0.30 0.28 0.26 0.24 0.22 0.21 0.19 0.18
1,000 0.54 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25 0.23 0.21 0.20 0.18 0.17
2,000 0.51 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25 0.23 0.21 0.19 0.18 0.16 0.15
3,000 0.48 0.45 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25 0.23 0.21 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14
4,000 0.46 0.42 0.39 0.36 0.34 0.31 0.29 0.27 0.25 0.23 0.21 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14 0.13

Tabel 9. Nilai faktor bobot W pada suhu udara dan ketinggian tertentu
Temperature [oC]
W at altitude (m)
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
0 0.43 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77 0.78 0.80 0.82 0.83 0.84 0.85
500 0.44 0.48 0.51 0.54 0.57 0.60 0.62 0.65 0.67 0.70 0.72 0.74 0.76 0.78 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86
1,000 0.46 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77 0.79 0.80 0.82 0.83 0.85 0.86 0.87
2,000 0.49 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88
3,000 0.52 0.55 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.88 0.89
4,000 0.54 0.58 0.61 0.64 0.66 0.69 0.71 0.73 0.75 0.77 0.79 0.81 0.82 0.84 0.85 0.86 0.87 0.89 0.90 0.90
Metode Penman
• Faktor Rn atau radiasi bersih didefinisikan sebagai
selisih antara radiasi yang datang dengan radiasi
yang pergi
• Rn dihitung berdasarkan jumlah penyinaran
matahari, suhu udara dan kelembaban udara
Metode Penman

Koefisien a tergantung jenis


permukaan:
a = 5% - 7 % u/ air
a = 15% – 25 % u/ tumbuhan
Extra Terestrial - Ra

Long Wave

Short Wave Solar a Rn


Radiation Rs
Solar - Rs

Net Short Wave - Rns Net Long Wave - Rn1

Jumlah radiasi yang sampai di puncak atmosfer disebut sebagai Ra (atmosphere


radiation), sebagian dari Ra akan diserap dan disebarkan selama memasuki
atmosfer, sisanya yang sampai di bumi disebut sebagai Rs (solar radiation).
Sebagian dari Rs inipun akan dipantulkan kembali oleh tanah dan tumbuhan
yang akhirnya akan hilang di atmosfer. Sisanya disebut sebagai Rns (net
shortwave solar radiation).
Metode Penman
• Kehilangan radiasi juga terjadi pada permukaan
bumi, karena bumi memancarkan kembali
sebagian energi radiasi yang diserap ke atmosfer
dalam bentuk longwave radiation
• Umumnya radiasi yang dipancarkan lebih besar
daripada longwave atmosphere radiation
• Besarnya perbedaan antara longwave radiation
yang dipancarkan dan yang datang disebut
sebagai Rn1 (net longwave radiation), sehingga
radiasi bersih Rn dapat dirumuskan sebagai:

R n
 R ns
 R n1
Metode Penman
• Langkah-langkah untuk menghitung Rn:
1. Bila data Rs tidak tersedia, estimasi nilai Ra dengan
menggunakan tabel nilai Ra terhadap waktu dan
ketinggian pada belahan bumi utara/selatan
2. Dalam menghitung nilai Rs, dilakukan terlebih dahulu
koreksi terhadap nilai Ra dengan perbandingan antara
lamanya jam siang yang sesungguhnya (n) dengan
lamanya jam siang hari maksimum yang mungkin
terjadi (N).
3. Nilai (N) dan korelasinya terhadap waktu dan derajat
lintang didapatkan dari tabel terkait.
Tabel 10. Nilai Ra terhadap waktu & ketinggian pada belahan bumi utara & selatan
Northern Hemisphere Lat Southern Hemisphere
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec [o] Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
3.8 6.1 9.4 12.7 15.8 17.1 16.4 14.1 10.9 7.4 4.5 3.2 50 17.5 14.7 10.9 7.0 4.2 3.1 3.5 5.5 8.9 12.9 16.5 18.2
4.3 6.6 9.8 13.0 15.9 17.2 16.5 14.3 11.2 7.8 5.0 3.7 48 17.6 14.9 11.2 7.5 4.7 3.5 4.0 6.0 9.3 13.2 16.6 18.2
4.9 7.1 10.2 13.3 16.0 17.2 16.6 14.5 11.5 8.3 5.5 4.3 46 17.7 15.1 11.5 7.9 5.2 4.0 4.4 6.5 9.7 13.4 16.7 18.3
5.3 7.6 10.6 13.7 16.1 17.2 16.6 14.7 11.9 8.7 6.0 4.7 44 17.8 15.3 11.9 8.4 5.7 4.4 4.9 6.9 10.2 13.7 16.7 18.3
5.9 8.1 11.0 14.0 16.2 17.3 16.7 15.0 12.2 9.1 6.5 5.2 42 17.8 15.5 12.2 8.8 6.1 4.9 5.4 7.4 10.6 14.0 16.8 18.3
6.4 8.6 11.4 14.3 16.4 17.3 16.7 15.2 12.5 9.6 7.0 5.7 40 17.9 15.7 12.5 9.2 6.6 5.3 5.9 7.9 11.0 14.2 16.9 18.3
6.9 9.0 11.8 14.5 16.4 17.2 16.7 15.3 12.8 10.0 7.5 6.1 38 17.9 15.8 12.8 9.6 7.1 5.8 6.3 8.3 11.4 14.4 17.0 18.3
7.4 9.4 12.1 14.7 16.4 17.2 16.7 15.4 13.1 10.6 8.0 6.6 36 17.9 16.0 13.2 10.1 7.5 6.3 6.8 8.8 11.7 14.6 17.0 18.2
7.9 9.8 12.4 14.8 16.5 17.1 16.8 15.5 13.4 10.8 8.5 7.2 34 17.8 16.1 13.5 10.5 8.0 6.8 7.2 9.2 12.0 14.9 17.1 18.2
8.3 10.2 12.8 15.0 16.5 17.0 16.8 15.6 13.6 11.2 9.0 7.8 32 17.8 16.2 13.8 10.9 8.5 7.3 7.7 9.6 12.4 15.1 17.2 18.1
8.8 10.7 13.1 15.2 16.5 17.0 16.8 15.7 13.9 11.6 9.5 8.3 30 17.8 16.4 14.0 11.3 8.9 7.8 8.1 10.1 12.7 15.3 17.3 18.1
9.3 11.1 13.4 15.3 16.5 16.8 16.7 15.7 14.1 12.0 9.9 8.8 28 17.7 16.4 14.3 11.6 9.3 8.2 8.6 10.4 13.0 15.4 17.2 17.9
9.8 11.5 13.7 15.3 16.4 16.7 16.6 15.7 14.3 12.3 10.3 9.3 26 17.6 16.4 14.4 12.0 9.7 8.7 9.1 10.9 13.2 15.5 17.2 17.8
10.2 11.9 13.9 15.4 16.4 16.6 16.5 15.8 14.5 12.6 10.7 9.7 24 17.5 16.5 14.6 12.3 10.2 9.1 9.5 11.2 13.4 15.6 17.1 17.7
10.7 12.3 14.2 15.5 16.3 16.4 16.4 15.8 14.6 13.0 11.1 10.2 22 17.4 16.5 14.8 12.6 10.6 9.6 10.0 11.6 13.7 15.7 17.0 17.5
11.2 12.7 14.4 15.6 16.3 16.4 16.3 15.9 14.8 13.3 11.6 10.7 20 17.3 16.5 15.0 13.0 11.0 10.0 10.4 12.0 13.9 15.8 17.0 17.4
11.6 13.0 14.6 15.6 16.1 16.1 16.1 15.8 14.9 13.6 12.0 11.1 18 17.1 16.5 15.1 13.2 11.4 10.4 10.8 12.3 14.1 15.8 16.8 17.1
12.0 13.3 14.7 15.6 16.0 15.9 15.9 15.7 15.0 13.9 12.4 11.6 16 16.9 16.4 15.2 13.5 11.7 10.8 11.2 12.6 14.3 15.8 16.7 16.8
12.4 13.6 14.9 15.7 15.8 15.7 15.7 15.7 15.1 14.1 12.8 12.0 14 16.7 16.4 15.3 13.7 12.1 11.2 11.6 12.9 14.5 15.8 16.5 16.6
12.8 13.9 15.1 15.7 15.7 15.5 15.5 15.6 15.2 14.4 12.3 12.5 12 16.6 16.3 15.4 14.0 12.5 11.6 12.0 13.2 14.7 15.8 16.4 16.5
13.2 14.2 15.3 15.7 15.5 15.3 15.3 15.5 15.3 14.7 13.6 12.9 10 16.4 16.3 15.5 14.2 12.8 12.0 12.4 13.5 14.8 15.9 16.2 16.2
13.6 14.5 15.3 15.6 15.3 15.0 15.1 15.4 15.3 14.8 13.9 13.3 8 16.1 16.1 15.5 14.4 13.1 12.4 12.7 13.7 14.9 15.8 16.0 16.0
13.9 14.8 15.4 15.4 15.1 14.7 14.9 15.2 15.3 15.0 14.2 13.7 6 15.8 16.0 15.6 14.7 13.4 12.8 13.1 14.0 15.0 15.7 15.8 15.7
14.3 15.0 15.5 15.5 14.9 14.4 14.6 15.1 15.3 15.1 14.5 14.1 4 15.5 15.8 15.6 14.9 13.8 13.2 13.4 14.3 15.1 15.6 15.5 15.4
14.7 15.3 15.6 15.3 14.6 14.2 14.3 14.9 15.3 15.3 14.8 14.4 2 15.3 15.7 15.7 15.1 14.1 13.5 13.7 14.5 15.2 15.5 15.3 15.1
15.0 15.5 15.7 15.3 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8 0 15.0 15.5 15.7 15.3 14.4 13.9 14.1 14.8 15.3 15.4 15.1 14.8
Tabel 11. Nilai N dan korelasinya terhadap waktu dan derajat lintang
Northern Lats Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Southern Lats Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
o
50 8.5 10.1 11.8 13.8 15.4 16.3 15.9 14.5 12.7 10.8 9.1 8.1
o
48 8.8 10.2 11.8 13.6 15.2 16.0 15.6 14.3 12.6 10.9 9.3 8.3
o
46 9.1 10.4 11.9 13.5 14.9 15.7 15.4 14.2 12.6 10.9 9.5 8.7
o
44 9.3 10.5 11.9 13.4 14.7 15.4 15.2 14.0 12.6 11.0 9.7 8.9
o
42 9.4 10.6 11.9 13.4 14.6 15.2 14.9 13.9 12.6 11.1 9.8 9.1
o
40 9.6 10.7 11.9 13.3 14.4 15.0 14.7 13.7 12.5 11.2 10.0 9.3
35o 10.1 11.0 11.9 13.1 14.0 14.5 14.3 13.5 12.4 11.3 10.3 9.8
o
30 10.4 11.1 12.0 12.9 13.6 14.0 13.9 13.2 12.4 11.5 10.6 10.2
25o 10.7 11.3 12.0 12.7 13.3 13.7 13.5 13.0 12.3 11.6 10.9 10.6
o
20 11.0 11.5 12.0 12.6 13.1 13.3 13.2 12.8 12.3 11.7 11.2 10.9
15o 11.3 11.6 12.0 12.5 12.8 13.0 12.9 12.6 12.2 11.8 11.4 11.2
o
10 11.6 11.8 12.0 12.3 12.6 12.7 12.6 12.4 12.1 11.8 11.6 11.5
5o 11.8 11.9 12.0 12.2 12.3 12.4 12.3 12.3 12.1 12.0 11.9 11.8
o
0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0
Metode Penman
• Langkah-langkah untuk menghitung Rn:
4. Rs dihitung dengan menggunakan formula:

5. Sedangkan Rns dihitung sbb (Tabel 12):

n
R  (0,25  0,5
N Ra
s
).
Nilai a dapat diambil sebesar 0,25 untuk sebagian besar

R ns
 (1  a ). R s tumbuh-tumbuhan

n/N 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00
(1-a)(0,25+0,5 n/N) 0.19 0.21 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.37 0.39 0.41 0.43 0.45 0.47 0.49 0.51 0.52 0.54 0.56

– Nilai Rn1 dihitung berdasarkan suhu udara (T), kelembaban (ed),


dan perbandingan antara lamanya jam siang hari sesungguhnya
dan siang maksimum yang mungkin terjadi
n
R n1  f (T ). f (ed ). f ( N
)
Metode Penman
Langkah-langkah untuk menghitung Rn:
Tabel 13. Pengaruh suhu udara f(T) terhadap Rn1

T [ o C] 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36
f(T) = s Tk 4 11.0 11.4 11.7 12.0 12.4 12.7 13.1 13.5 13.8 14.2 14.6 15.0 15.4 15.9 16.3 16.7 17.2 17.7 18.1

Tabel 14. Pengaruh Kelembaban f(ed) terhadap Rn1

ed [mbar] 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
f ( ed )  0,34  0,044 ed 0.23 0.22 0.20 0.19 0.18 0.16 0.15 0.14 0.13 0.12 0.12 0.11 0.10 0.09 0.08 0.08 0.07 0.06

Tabel 15. Pengaruh Kelembaban f(ed) terhadap Rn1

n/N 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00
f(n/N) = 0,1 + 0,9 n/N 0.10 0.15 0.19 0.24 0.28 0.33 0.37 0.42 0.46 0.51 0.55 0.60 0.64 0.69 0.73 0.78 0.82 0.87 0.91 0.96 1.00
Metode Penman
• Langkah-langkah untuk menghitung Rn:
7. Faktor terakhir yang diperlukan adalah koreksi (c)
yang didapatkan dengan melihat tabel koreksi nilai c.
Faktor koreksi ini dilakukan dengan memperhatikan
bahwa asumsi pada persamaan Penman berikut ini
tidak selalu dipenuhi, meliputi:
– Radiasi sedang sampai tinggi
– Rn sedang sampai tinggi
– U = 2 Umalam
Tabel 16. Faktor koreksi (c) dalam persamaan Penman
SOAL
Diketahui:
– Tmaks = 35oC dan Tmin = 22oC
– RHmaks = 80% dan RHmin = 30%
– U3m = 250 km/hari
– Uday/unight = 1.5
– Lokasi berada pada 30oLU dengan ketinggian 95 m
– a = 0.25
– n rata-rata = 11.5 jam/hari
Hitunglah besarnya potensi evapotranspirasi untuk bulan Juli
JAWAB
Perhitungan (ea-ed)

(35  22)
Trata  rata   28.5C
2 Tabel 5  ea pada 28.5 C = 38.9 mbar
80%  30%
RHrata  rata   55%
2
RHrata 2 55
ed  ea   38.9  21.4 mbar
100 100
(ea - ed )  (38.9 - 21.4)  17.5 mbar
Perhitungan U

U3m = 250 km/hari  faktor koreksi pada tinggi 3 m adalah 0.93


U  0.93  250  232.5 km/hari
 232.5 
f (u )  0,27  1    0.898
 100 
JAWAB
Perhitungan W
Ketinggian 95 m
Tabel 8  (1-W) = 0.23  W = 0.77
T rata-rata = 28.5oC

Perhitungan Rns
Letak geografis 30oLU Tabel 10  Ra = 16.8 mm/hari
Bulan Juli

Letak geografis 30oLU


Tabel 11  N = 13.9 jam
RH rata-rata = 55%

n rata-rata = 11.5 jam/hari  n/N = 11.5/13.9 = 0.83


Rs = (0.25 + 0.5 x 0.83) x 16.8 = 11.2 mm/hari
Rns = (1 – 0.25) x 11.2 = 8.4 mm/hari
JAWAB
Perhitungan Rn
Ketinggian 95 m
Tabel 8  (1-W) = 0.23  W = 0.77
Trata-rata = 28.5oC

T = 28.5oC  Tabel 13  f(T) = 16.4


T = 28.5oC  Tabel 5  ea = 38.9 mbar  ed = 21.4 mbar

ed = 21.4 mbar  Tabel 14  f(ed) = 0.13

n/N = 0.83  Tabel 15  f(n/N) = 0.85

Rn1 = f(T) x f(ed) x f(n/N) = 16.4 x 0.13 x 0.85 = 1.8 mm/hari

Rn = Rns - Rn1 = 8.4 – 1.8 = 6.6 mm/hari


JAWAB
Faktor koreksi c
Uday/Unight = 1.5
Rs = 11.2 mm/hari Tabel 16  c = 1.01
RH maks = 80%

Perhitungan PET
PET  c  {[W  Rn]  [(1  W)  f{u}  (ea  ed)]}
PET  1.01 {[0.77  6.6]  [0.23  0.898  17.5]}
PET  8.8 mm/hari
KUIS (26/10/2017)
Bobot 10%
Diketahui:
Kondisi iklim rata-rata pada bulan September 2017 sbb:
– Tmaks = 3XoC dan Tmin = 22oC
– RHmaks = 90% dan RHmin = 40%
– U3m = 300 km/hari
– Uday/unight = 1,4
– Lokasi berada pada 30oLU dengan ketinggian 100 m
– a = 0.25
– n rata-rata = 12.5 jam/hari
Hitunglah besarnya potensi evapotranspirasi pada bulan
tersebut.
4 Curah Hujan Efektif
Banyak air hujan yang diserap oleh akar tanaman (root zone).
Untuk irigasi padi biasanya curah hujan efektif bulanan diambil 70% dari curah hujan
minimum tengah bulan dengan periode ulang 5 tahun.

1
𝑅𝑒 = 0,7 𝑥 𝑅
15
𝑅𝑒 = curah hujan efektif (mm/hari)

𝑅 = 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 (𝑇𝑅)


5. Pola Tanam
Penetuan pola tanam merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan. Dimana pola tanam berpengaruh
terhadap jumlah hasil tanam (nilai produksi) yang
didapatkan dan efektifitas tata guna lahan.
Selain itu pola tanam yang baik juga bermanfaat dalam
memperbaiki tekstur tanah serta mempertahankan
kesuburan tanah.
Pola tanam ditentukan juga atas dasar:
Adat dan Budaya.
6. Koefisien tanaman (𝐾𝐶 )
Koefisien tanaman untuk padi dan palawija yang dipakai adalah
koefisien tanaman yang ditetapkan oleh FAO.
Tabel : Koefisien Tanaman (K c)
Periode
Tengah Padi Varietas
Palawija
Bulanan
Biasa Unggul
1 1,10 1,10 0,50
2 1,10 1,10 0,64
3 1,10 1,05 0,89
4 1,10 1,05 0,95
5 1,10 0,95 0,88
6 0,50 0,00
7 0,95
8 0,00
Skema Pola Tanam
Tabel : Skema pola tanam dengan koefisien tanaman

Koefisien
Oktober November Desember
Tanaman
1 2 1 2 1 2
C3 LP LP LP 1,1 1,1 1
C2 LP LP 1,1 1,1 1,0 -5 1,0 -5
C1 LP 1,1 1,1 1,1
C LP LP LP LP
7. Perkolasi (P)
Perkolasi adalah pergerakan air dibawah zone
akar akibat adanya gaya gravitasi. Laju perkolasi
sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah.
Pada tanah lempung berat dengan karakteristik
pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat
mencapai 1-3 mm/hari.
Pada tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa
lebih tinggi.
8. Efisiensi Irigasi Secara Keseluruhan (E)
Akibat dari kegiatan eksploitasi dan perkolasi,
maka banyaknya air yang dibawa saluran
(primer, sekunder, tersier) akan berkurang.
Banyaknya kehilangan air menurut standar
perencanaan irigasi adalah sbb:
1. Saluran primer 90%
2. Saluran sekunder 90%
3. Saluran tersier 80%
9. Penggantian Lapisan Air (WLR)
Penggantian lapisan air dilakukan satu atau dua bulan setengah
setelah transplantasi yang bertujuan untuk menghanyutkan hama
tanaman.
Lapisan air setinggi 50 mm diberikan dalam jangka waktu 1,5 bulan
(45 hari)
Jadi kebutuhan air tambahan 3,3 mm/hari. Selama jangka waktu
pelaksanaan penyiapan lahan (45 hari0 air irigasi diberikan ke seluruh
area, baik yang sudah ditanami maupun yang masih dalam tahap
penyiapan.
Berdasarkan skema pola tanam deng koefisien tanam, maka
penggantian lapisan juga dibuatkan skema penggantian lapisan air
ssb:
10. Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah
Kebutuhan air yang dibuthkan untuk pengolahan tanah
adalah : Kebutuhan air untuk masa penyiapan lahan, masa
penanaman padi dan masa penanaman palawija.
1. Kebutuhan Air untuk Masa penyiapan Lahan
𝑀. 𝑒 𝑘 𝑀 = 𝐸𝑜 + 𝑃 𝐾 = 𝑀𝑇/𝑆
𝐿𝑃 = 𝑘
𝑒 −1
LP= Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan (mm/hari)
M= Kebutuhan air untuk mengganti/mengkompensasi kehilangan air akibat evaporasi dan
perkolasi disawah yang sudah dijenuhkan.
Eo=Evaporasi terbuka yang diambil 1,1 Eto (mm/hari) selam penyiapan lahan.
T= jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S= kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm, yakni 200+50=250

Rincian pada tabel


berikut !!!!
Tabel : Kebuthan Air selama Penyiapan Lahan
Eo+P T = 30 hari T =45 hari
(mm/hari) S=250 S=300 S=250 S=300
5,0 11,1 12,7 8,4 9,5
5,5 11,4 13 8,8 9,8
6,0 11,7 13,3 9,1 10,1
6,5 12 13,6 9,4 10,4
7,0 12,3 13,9 9,8 10,8
7,5 12,6 14,2 10,1 11,1
8,0 13 14,5 10,5 11,4
8,5 13,3 14,8 10,8 11,8
9,0 13,6 15 11,2 12,1
9,5 14 15,2 11,6 12,5
10,0 14,3 15,5 12 12,9
10,5 14,7 16,2 12,4 13,1
11,0 15 16,5 12,8 13,6
10. Kebutuhan Air untuk Pengolahan
Tanah
2. Kebutuhan Air untuk Masa Penanaman Padi
Step perhitungannya:
2.1 Hitung Evapotraspirasi potensial (𝐸𝑇𝑜 )
- Penman Method
2.2 Hitung penggunaan air konsumtif (𝐸𝑇𝑐 )
2.3 Tentukan curah hujan bulanan (𝑅) selama
kurun waktu (𝑛) tahun
2.4 hitung curah hujan efektif (𝑅𝑒 )
2. Kebutuhan Air untuk Masa Penanaman Padi
2.5 Hitung kebutuhan air di sawah untuk padi (𝑁𝐹𝑅)
𝑁𝐹𝑅 = 𝐸𝑇𝑐 + 𝑃 + 𝑊𝐿𝑅 − 𝑅𝑒
2.6 Hitung kebutuhnan air untuk padi (IR) dengan persamaan
𝑁𝐹𝑅 0,65 = angka efisiensi air irigasi
𝐼𝑅 =
0,65

2.7 Menghitung kebutuhan air irigasi (𝑎) dengan persamaan

𝐼𝑅
𝑎 = (𝑙𝑡/𝑠/ℎ𝑎)
8,64
2. Kebutuhan Air untuk Masa Penanaman Padi

Perbedaan hanya pada menghitung kebutuhan


air disawah untuk palawija

𝑁𝐹𝑅 = 𝐸𝑇𝑐 − 𝑅𝑒

Anda mungkin juga menyukai