Anda di halaman 1dari 39

STRUKTUR KOMUNITAS DAN EFEK

TERHADAP EKOSISTEM
KOMUNITAS

• Komunitas ialah kumpulan dari


berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang
saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain.
• Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan
populasi.
 Nama komunitas harus dapat
memberikan keterangan mengenai sifat-
sifat komunitas tersebut.

 Cara yang paling sederhana, memberi


nama itu dengan menggunakan kata-kata
yang dapat menunjukkan bagaimana
wujud komunitas seperti padang
rumput, padang pasir, hutan jati.
Pemberian nama komunitas dapat
berdasarkan :
1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis
dominan, bentuk hidup atau indikator
lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis,
hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae,
dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan
dominan seperti hutan sklerofil
2. Habitat fisik dari komunitas, seperti
komunitas hamparan lumpur, komunitas
pantai pasir, komunitas lautan,dll
3. Sifat-sifat atau tanda-tanda
fungsional misalnya tipe
metabolisme komunitas. Berdasarkan
sifat lingkungan alam seperti iklim,
misalnya terdapat di daerah tropik
dengan curah hujan yang terbagi rata
sepanjang tahun, maka disebut hutan
hujan tropik.
MACAM-MACAM
KOMUNITAS
1. Komunitas akuatik
misalnya yang terdapat di laut, di
danau, di sungai, di parit atau di
kolam
2. Komunitas terestrial
kelompok organisme yang terdapat
di pekarangan, di hutan, di padang
rumput, di padang pasir, dll.
STRUKTUR KOMUNITAS
Dalam mempelajari komunitas ada
beberapa parameter yang dapat
diukur:
1. Kualitatif, misalnya tingkatan trofik,
bentuk, dan karakter hidup
2. Kuantitatif, seperti kekayaan
spesies,keanekaragaman spesies,
dan kelimpahan
Kekayaan Spesies

 Kekayaan spesies menunjukkan jumlah


spesies dalam suatu komunitas yang
dipelajari.
 Untuk menentukannya perlu dilakukan
suatu kajian intensif untuk
dapatmemperoleh informasi yang tepat
mengenai jumlah spesies yang ada.
 Semakin banyak jenis spesies yang ada di
suatu area, semakin tinggi tingkat
kekayaannya.
Keanekaragaman

 Keanekaragaman spesies
menggambarkan jumlah total
proporsi suatu spesies
relatif terhadap jumlah total individu
yang ada.
 Semakin banyak jumlah spesies
dengan proporsi yang seimbang
menunjukkan keanekaragaman yang
semakin tinggi.
Kelimpahan Relatif 

 Kelimpahan relatif dihitung dengan


membandingkan kelimpahan
individu satu spesies terhadap
jumlah kelimpahan total individu
tersebut dalam komunitas.
Struktur Trofik 

 Struktur trofik ditentukan berdasarkan


posisi spesies dalam piramida makanan.
 Struktur trofik ini ditentukan
berdasarkan jenis makanan suatu
spesies.
 Hubungan inimenggambarkan aliran
energi dari satu spesies ke spesies lain.
Bentuk dan Karakter Hidup

 Bentuk hidup pada tumbuhan dapat


diklasifikasikan dalam kelompok semak,
perdu, dan pohon.
 Ciri lain yang penting dalam
menggambarkan vegetasi tumbuhan
adalah karakter tumbuhan yang dominan,
misalnya tumbuhan gugur daun,
tumbuhan evergreen, dan sebagainya.
SPESIES INDIKATOR DALAM SUATU KOMUNITAS

 Spesies indikator adalah suatu


spesies yang statusnya dapat
memberikan informasi kondisi secara
keseluruhan dari komunitas.
 Keberadaan spesies--spesies
indikator mencerminkan perubahan
kualitas lingkungan atau aspek
komposisi suatu komunitas.
Kriteria untuk menentukan spesies indikator adalah :
1.Spesies tersebut secara taksonomi sudah umum
dikenal dan bersifat stabil sehingga individunya
mudah dikenali.
2. Biologi dan sejarah alamiah spesies tersebut sudah
diketahui sehingga diketahui tingkat toleransi dan
kebutuhannya.
3.Spesies tersebut mudah disurvei.
4.Spesies tersebut terspesialisasi dalam komunitas atau
habitat tertentu.
5.Spesies tersebut harus memiliki asosiasi dekat dengan
taksa lain.
 Contoh spesies indikator adalah
kumbang harimau (Coleoptera
cicindelidae), semut, kupu-kupu, dan
sebagainya.
 Contoh spesies indikator untuk
perairan adalah cacing Tubifex sp.,
kerang, dan sebagainya.
SPESIES KUNCI DAN SPESIES DOMINAN

 Spesies kunci adalah spesies yang


memiliki peran besar dalam komunitas
karena aktivitasnya menentukan struktur
suatu komunitas.
 Suatu spesies dikategorikan sebagai
spesies kunci jika spesies tersebut hilang
dari komunitas, maka terjadilah
perubahan struktur komunitas yang
signifikan
 Paine (1974) adalah orang pertama yang
mengenalkan istilah ini untuk komunitas
pada daerah pasang surut.
 Paine menemukan bahwa bintang laut
Pisaster ochraceous merupakan spesies kunci
pada zona pasang surut di Amerika Utara.
Ketika bintang laut ini diambil dari
komunitasnya, kerang Mytilus californius
menjadi berlimpah dan menggusur spesies-
spesies kompetitornya
 Istilah spesies dominan telah lama
menjadi bahan diskusi oleh para ahli
ekologi.
 Dominasi lebih menunjukkan
superioritas numerik dibandingkan
dengan peran.
 Dominasi biasanya merupakan hasil
dari proses kompetisi penggusuran.
 Ada dua kemungkinan tipe kompetisi
yang menentukan dominasi spesies,
yaitu tipe transitif jika dominasi terjadi
karena kemenangan hierarkis (A
mengalahkan B, B mengalahkan C),
bisa intransitif jika dominasi terjadi
karena kemenangan yang siklis (A
mengalahkan B, B mengalahkan C, C
mengalahkan A).
MODEL KESETIMBANGAN KOMUNITAS

 Model ini dikemukakan pertama kali


oleh Clement (1916).
 Model kesetimbangan memfokuskan
pada stabilitas.
 Pendapat ini menyatakan bahwa
organisasi komunitas berada dalam
model kesetimbangan (equilibrium
model) yang dapat diprediksikan
 Menurut model kesetimbangan ini ada 2
faktor penting yang berpengaruhterhadap
kesetimbangan komunitas, yaitu kompetisi
dan predasi
 kompetisi akan menentukan spesies mana
saja yang dapat berkoeksistensi dan
bagaimana hubungan relung antara dua
spesies tersebut. Penggusuran kompetitif
akan menghilangkan salah satu spesies,
sedangkan pergeseran ciri akan mengubah
posisi dan bentuk relung dua spesies.
 Predasi bekerja mengurangi spesies
mangsa sehingga kompetisi
antarmangsa berkurang.
 Penurunan intensitas kompetisi
memungkinkan banyak spesies
dapat berkoeksistensi.
MODEL KETIDAKSETIMBANGAN KOMUNITAS

• Di alam, komunitas berada pada keadaan


tidak stabil sepanjang masa karena adanya
faktor gangguan.
• Oleh karena itu, ekologiwan pada masa
kini mencoba mengetengahkan model baru
yaitu model ketidaksetimbangan
(nonequilibrium model) yang fokus pada
dua ide,yakni gangguan dan patch.
• Model ini dikemukakan pertama kali oleh
Gleason (1929).
Pengaruh Gangguan

 Gangguan adalah kejadian yang merusak


struktur komunitas dan mengubah
ketersediaan sumber daya atau lingkungan
fisik.
 Gangguan dapat berupa perubahan
iklim,angin, penyakit, atau faktor yang
lain.
 Gangguan dapat menyebabkan
terhambatnya proses suksesi.
 Contoh pengaruh gangguan
terhadap komunitas dapat
ditemukan pada berbagai ekosistem,
contoh dalam ekosistem laut,
gangguan badai siklon sangat
berpengaruh terhadap
luas penutupan area terumbu
karang (Connell, dkk., 1997).
Dinamika Patch
 Patch adalah sistem ekologi dengan skala
spasial yang kecil mulai dari beberapa
meter sampai beberapa hektar.
 Model dinamika patch memiliki ciri yang

menekankan pada sifat komunitas sebagai


berikut :
1. Variasi ruang (spasial) pada komunitas
alami.
Komunitas memiliki ciri adanya patch yang
mencerminkan variasi faktor biotik dan
abiotik.
2.Pergerakan individu antar-patch
Dinamika pergerakan individu antar-
patch tergantung kepada skala ruang
dan kemampuan individu.
3.Gangguan merupakan kejadian
penting yang berpengaruh terhadap
komunitas.
Contoh gangguan fisik : tsunami,
banjir, kebakaran, gunung meletus
DINAMIKA KOMUNITAS
 Berubah menurut waktu
- jangka pendek
- jangka panjang
 Akibat perubahan lingkungan – adaptasi
 Perubahan Phenology mengubah struktur
 Perubahan bisa bersifat
- cyclic (berulang-ulang dalam jangka waktu
tertentu ) : germinasi, berbunga, dispersi.
Perubahan yang terjadi dalam waktu 24
jam – daily changes
- non-cyclic (permanen) – migrasi dan
kepunahan
 Suksesi (perubahan kumulatif jangka panjang
dalam suatu komunitas di tempat yang sama.
 Suksesi adalah hukum alam

 Suksesi

- primary succession
- secondary succession
 Suksesi yang serial (sere) dan komunitas pada

setiap tahapan (seral)


 Sere pada primary succession (prisere)

 Sere pada secondary succession (subsere)


 Suksesi yang terjadi akibat interaksi organisme
dan lingkungan – autogenic
 Suksesi yang terjadi akibat faktor luar –
allogenic

Tugas : - hydrarch ; xerarch


- hydrosere; xerosere
- perbedaan autotrophic succession
dan heterotrophic succession

- Climax : komunitas akhir yang seimbang dengan


lingkungan fisik yang tidak bisa digantikan
oleh komunitas lain.
Proses dalam suksesi
 Nudation : formasi daerah gundul (alam,
buatan)
 Invasion : masuknya berbagai jenis organisme
propagules ke suatu daerah.
– pioneer (first invander),
- ecesis (propagule menjadikan daerah baru
sebagai rumah)
- aggregation (propagules berkembang biak
menjadi populasi baru)
 Competition dan reaction
 Stabilization dan climax

Tugas : - Lithosere
- Psammosere
- Hydrosere
Proses dalam suksesi
 Nudation : formasi daerah gundul (alam,
buatan)
 Invasion : masuknya berbagai jenis organisme
propagules ke suatu daerah.
– pioneer (first invander),
- ecesis (propagule menjadikan daerah baru
sebagai rumah)
- aggregation (propagules berkembang biak
menjadi populasi baru)
 Competition dan reaction
 Stabilization dan climax

Tugas : - Lithosere
- Psammosere
- Hydrosere
Karakteristik Climax
 Unity : terintegrasi dan indikator iklim

 Stability : dinamik tapi stabil dalam

physiognomy
 Origin and phylogenetic relations

Anda mungkin juga menyukai