Sistem Dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Sistem Dan Dinamika Demokrasi Pancasila
Hakikat Demokrasi
C. Berdasarkan Proses
1. Demokrasi Langsung
Penyaluran Kehendak
2. Demokrasi Tidak Langsung
Rakyat
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
2. Jaminan HAM
3. Kebebasan Berserikat Dan Mengeluarkan Pendapat
4. Pergantian Kekuasaan Secara Berkala
5. Adanya Peradilan Bebas Dan Tidak Memihak
6. Penegakan Hukum Dan Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara Di Depan Hukum
7. Jaminan Bebas Pers
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa. 6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
2. Demokrasi dengan kecerdasan. 7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat. 8. Demokrasi dengan otonomi daerah.
4. Demokrasi dengan rule of law. 9. Demokrasi dengan kemakmuran.
5. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara. 10. Demokrasi yang berkeadilan sosial.
a. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Pelaksanaan kebebasan yang dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri dan orang lain.
d. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
e. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
g. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
a. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 (sebelum diamandemen) berbunyi “kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan
dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
b. Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (setelah diamandemen) berbunyi “kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Rotasi kekuasaan,
Pada masa ini mengindikasikan keinginan kuat dari para pemimpin Negara untuk membentuk emerintahan
demokraris.
Rekruitmen politik,
Dengan maklumat wapres, memungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik yang menjadi peletak dasar bagi sistem
kepartaian.
Pemilihan Umum,
Pemilu belum dapat dilaksanakan
Rotasi kekuasaan,
Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara
makaimal.
Rekruitmen politik,
Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan.
Pemilihan Umum,
Pemilihan umum hanya dilaksanakan satu kali yaitu pada tahun 1955, tetapi pemilu tersebut benar-benar dilaksanakan
dengan prinsip demokrasi
Rotasi kekuasaan,
Sentralisasi kekuasaan yang semakin dominan dalam proses hubunganantara pemerintah pusat dan daerah.
Rekruitmen politik,
Rekruitmen dilakukan dengan tertutup.
Pemilihan Umum,
Menguburnya sistem kepartaian
Rotasi kekuasaan,
Rotasi kekuasaan legislatif hampir tidak pernah dilakukan
Rekruitmen politik,
Sistem rekruitmen dilakukan secara tertutup.
Pemilihan Umum,
Pemilu yang terjadi kecurangan.
Rotasi kekuasaan,
Rotasi kekuasaan dilakukan dari mulai pemerintahan pusat sampai tingkat desa
Rekruitmen politik,
Sistem rekruitmen dilakukan secara terbuka
Pemilihan Umum,
Pemilu yang dilaksanakan jauh lebih demokratis.