penyelenggaraan gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan ciri/karakter dari fisik bangunan, besaran, dan konfigurasi dari elemen-elemen seperti blok, petak lahan, ketinggian bangunan, serta elevasi lantai bangunan yang dapat menciptakan dan mendefinisikan berbagai kualitas ruang kota yang akomodatif terhadap keragaman kegiatan yang ada terutama yang berlangsung dalam ruang- ruang publik
Tata bangunan memiliki tujuan untuk mengelola volume bangunan yang sesuai dengan KLB yang telah berlaku serta untuk membedakan jenis aktifitas yang akan berlangsung dalam ruang tersebut (Diartika, 2004:47) Komponen Penataan
Pengaturan Blok Lingkungan dan kaveling, yaitu perencanaan pembagian
lahan dalam kawasan menjadi blok dan jalan, dimana blok terdiri atas petak lahan/ kaveling dengan konfigurasi tertentu. Pengaturan ini terdiri : - Bentuk dan Ukuran Blok atau kaveling; - Pengelompokan dan Konfigurasi Blok atau kaveling; - Ruang terbuka dan tata hijau.
Pengaturan Bangunan, yaitu perencanaan pengaturan massa bangunan
dalam blok/kaveling. Pengaturan ini terdiri : - Pengelompokan Bangunan; - Letak dan Orientasi Bangunan; - Sosok Massa Bangunan; - Ekspresi Arsitektur Bangunan. Komponen Penataan (lanjutan)
Pengaturan Ketinggian Lantai Bangunan, yaitu perencanaan pengaturan
ketinggian bangunan baik pada skala bangunan tunggal maupun kelompok bangunan pada lingkungan yang lebih makro (blok/kawasan). Pengaturan terdiri dari: - Ketinggian Bangunan; - Komposisi Garis Langit Bangunan; - Ketinggian Lantai Bangunan.
Penataan besaran massa bangunan untuk efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
sesuai daya dukung dan karakter lingkungan Dalam PENATAAN dibutuhan INTEGRASI atas berbagai konflik kepentingan, yaitu antar:
- Bangunan dengan bangunan
- Bangunan dengan lingkungannya - Bangunan dengan prasarana kota - Lingkungan dengan konteks regional/kota - Bangunan dan lingkungan dengan aktivitas publik - Lingkungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) SYSTEM PERTANDA
Tanda-tanda (signage) adalah tanda-tanda petunjuk
jalan, arah menuju suatu kawasan tertentu pada jalan tol atau jalan kawasan pusat kota semakin membuat semarak atmosfir lingkungan kota.
Peraturan yang mengatur tentang tanda-tanda di
sebagian besar wilayah Indonesia belum mengatur pada masalah teknis sehingga perkembangan papapn- papan reklame mengalami persaingan yang berlebihan, baik dalam penempatan titik-titiknya, dimensi ataupun ukuran billboardnya, kecocokan bentuk, hingga pengaruh visual terhadap lingkungan kota Penandaan mempunyai pengaruh penting pada desain tata kota sehingga pengaturan bentuk dan perletakan papan-papan petunjuk sebaiknya tidak menimbulkan pengaruh visual negatif dan tidak mengganggu rambu-rambu lalu lintas
Pedoman teknis dalam pemasangan penandaan
- Penggunaan penandaan harus merefleksikan karakter kawasan. - Jarak dan ukuran harus memadahi dan diatur sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari kepadatan - Penggunaan dan keberadaannya harus harmonis dengan bangunan arsitektur di sekitar lokasi - Pembatasan penggunaan lampu kecuali penggunaan khusus untuk theatre dan tempat pertunjukan - Pembatasan penandaan yang berukuran besar yang dapat mendominir di lokasi pemandangan kota TERIMAKASIH