Anda di halaman 1dari 51

MK :

TERMOREGULASI
DEMAM
Definisi dan Etiologi
• Demam  peningkatan suhu
tubuh yang merupakan
respon fisiologis akibat
pengaturan pada set point di
hipothalamus
• Suhu tubuh normal berkisar
antara 36,5°C – 37,2°C
• Pirogen merupakan substansi
yang dapat menyebabkan
demam.Dapat berasal dari
luar (eksogen) atau dari
dalam (endogen).
NORMAL SUHU
Etiologi dan Patofisiologi
• Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam
leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen
eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau
merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak
berdasarkan suatu infeksi.
• Penyebab eksogen demam antara lain bakteri, jamur,
virus dan produk-produk yang dihasilkan oleh agen-agen
tersebut (misal endotoksin)
• Toksin dari bakteri seperti endotoksin bekerja atas
monosit, makrofag dan sel Kupffer untuk menghasilkan
interleukin-1 (IL-1), suatu polipeptida yang juga dikenal
sebagai pirogen endogen (EP).
Patofisiologi…
Kerusakan jaringan oleh sebab apapun dan faktor-faktor
imunologik (kompleks imun dan limfokin)  penyakit
demam pada vaskular kolagen (SLE & RA) dan pada
keadaan hipersensitivitas (reaksi obat /tranfusi darah),
juga dapat menyebabkan demam.
Seluruh substansi tersebut menyebabkan sel – sel fagosit
mononuklear membuat pirogen endogen (EP).
EP adalah suatu protein kecil yang mirip interleukin, yang
merupakan suatu mediator proses imun antar sel yang
penting.
EP telah di isolasi dari netrofil, eosinofil, monosit, sel
kuffer, makrofag alveoli, dan sinovium.(Wash)
Patofisologi…
• EP menginduksi demam melalui pengaruhnya pada area
pre optik di hipotalamus anterior  EP melepaskan asam
arakhodonat di hipotalamus  di ubah menjadi
prostaglandin.
• Area Pre optik ini kaya akan serotonin dan norepinefrin
yg memperantarai terjadinya demam.
• EP meningkatkan konsentrasi mediator tersebut
(serotonin dan norepinefrin)
• Kedua mono amina ini akan meningkatkan adenosin
monofosfat siklik (AMP) dan prostaglandin di susunan
saraf pusat sehingga terjadi penyimpanan panas.
PATOFISIOLOGI DEMAM
• Hipotalamus mengatur seluruh mekanisme suhu tubuh.
Interaksi kimiawi yang telah dijelaskan di atas mengubah
pengaturan neuron-neuron peka panas dan dingin,
sehingga timbul demam. Perubahan termoregulasi
menyebabkan penyimpanan panas melalui aktivitas
gemetar, vasokonstriksi kulit, dan sumber-sumber
produksi panas lainnya.
• Pada awal demam, individu akan menggigil dan merasa
dingin karena pengaturan baru dari suhu tubuh yang
lebih tinggi dari biasanya.Setelah suhu stabil pada tingkat
yang baru, maka menggigil akan berhenti.Kontrol suhu
tubuh di capai dengan menyeimbangkan kehilangan dan
penyimpanan panas.
Akibat Demam
1. Pengeluaran panas dikurangi  penurunan
aliran darah ke kulit  perasaan dingin
2. Produksi panas meningkat  menggigil
3. Frekuensi denyut jantung ↑
4. Metabolisme ↑  lemah, nyeri sendi, sakit
kepala
5. Gelombang tidur lambat ↑  delirium
Tipe Demam Karakteristik Contoh

Demam Septik - Suhu badan berangsur naik sangat tinggi sekali pada TBC berat, reaksi
malam hari obat
- Turun kembali ke normal pada pagi hari
- Sering disertai menggigil dan berkeringat

Demam Remiten - Suhu badan turun tiap hari tetapi tidak kembali ke suhu Sepsis, demam
normal tifoid stadium
- Perbedaan suhu lebih dari 1 derajat lanjut, reaksi obat

Demam - Suhu badan turun ke normal selama beberapa jam Malaria, reaksi
Intermiten dalam satu hari obat
- Bila terjadi tiap hari  quotidian
- Bila terjadi tiap 2 hari sekali  tersiana
- Bila terjadi tiap 3 hari sekali  kuartana

Demam - Demam terus menerus tanpa pernah mencapai suhu TB Miliaris,


Kontinyu normal pneumonia
- Variasi suhu sepanjang hari tidak lebih dari lobaris, demam
1 derajat tifoid permulaan,
reaksi obat
Tipe Demam yang lain
Tipe Demam Lain Karakteristik Contoh
Demam Belum - Demam terus menerus selama 3 minggu
Terdiagnosis (Fever - Suhu badan di atas 38,3 °C
Unknown Origin) - Penyebab belum diketahui walaupun telah
diteliti selama 1 minggu secara intensif
dengan lab dan penunjang lainnya

Demam Dibuat-Buat Pasien sengaja berusaha dengan berbagai cara Gangguan psikiatri,
(Facitious Fever) agar suhu badan yang akan dicatat lebih tinggi sering pada wanita
dari suhu badan sesungguhnya dan paramedis
Demam Septik
TBC berat
39.5
39
38.5
38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
Pagi Siang Sore Malam Pagi
Demam Intermiten
Malaria
5

0
Category
Category
1 Category
2 Category
3 4
- Bila terjadi tiap hari  quotidian
- Bila terjadi tiap 2 hari sekali  tersiana
- Bila terjadi tiap 3 hari sekali  kuartana
Demam Remiten
Demam tifoid stadium lanjut
39.2
39
38.8
38.6
38.4
38.2
38
37.8
37.6
37.4
senin selasa rabu kamis jumat sabtu
Demam Kontinyu
Pneumonia lobaris
39.2
39
38.8
38.6
38.4
38.2
38
37.8
37.6
37.4
senin selasa rabu kamis jumat sabtu
Demam Siklik
Demam berdarah
39.5
39
38.5
38
37.5
37
36.5
36
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari8
Fever Unknown Origin
40

39.5

39

38.5

38

37.5

37

36.5

36
minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4
39.5
39
38.5
38
37.5
intermiten
37
septik
36.5
36
35.5
35
pagi siang sore malam pagi
39.5

39

38.5

38
remiten
37.5
kontinyu
37 siklik

36.5

36

35.5
senin selasa rabu kamis jumat sabtu
ETIOLOGI
1. Infeksi (bakteri, virus, parasit)
2. Keganasan
3. Reaksi Obat (obat-obatan, pasca imunisasi)
4. Trauma (pasca operasi, infeksi nosokomial)
5. Gangguan Imun (Penyakit Vaskular Kolagen)
INFEKSI
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Bakteri 1. Demam Tifoid • Minggu Pertama : Demam tinggi yg


berkepanjangan (39˚-40˚C), berangsur ↑
setiap hari, yang biasanya ↓ pada pagi hari
kemudian ↑ pada sore atau malam hari.
• Minggu Kedua : Suhu tubuh terus dalam
keadaan tinggi. Suhu badan tinggi dengan
penurunan sedikit pada malam hari.
• Minggu Ketiga : Suhu tubuh berangsur turun
dan normal kembali di akhir minggu.

• Biasanya subfebril menyerupai demam influenza


• Demam dirasakan pada malam hari disertai keringat
malam,kadang - kadang suhu badan dapat mencapai 40-
1. TB Paru 41˚C
• Serangan demam pertama dapat sembuh sebentar,
tetapi kemudian dapat timbul kembali.
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Virus 1. Demam Berdarah Demam mendadak selama 2-7 hari.


Dengue Demam dapat turun pada hari ke-3 yang
kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6
panas mendadak menurun.

2. Bronkiolitis - Biasanya pada bayi antara umur 2-24


bulan
- Lebih sering terjadi pada musim hujan
- Biasanya dimulai dari ISPA lalu turun ke
bawah sesudah 2-4 hari
- Demam subfebril (38-38,5 ˚C)
Etiologi Penyakit Karakteristik Demam

Parasit 1. Malaria • Demam berhubungan dengan pecahnya


skizon matang dan keluarnya merozoit yang
masuk dalam aliran darah
• Stadium serangan demam :
a. Menggigil  dingin, nadi cepat, bibir dan
jari tangan biru, kulit kering dan pucat, ½-1
jam
b.Puncak demam  panas sekali, muka
merah, kulit kering panas seperti terbakar,
kepala sakit, mual muntah, nadi keras, suhu
mencapai 41°C,
2-6 jam
c. Berkeringat  tempat tidur basah, suhu
turun cepat, tertidur nyenyak, merasa sehat,
2-4 jam

2. Sindroma Loeffler - Demam terjadi saat larva Ascaris masuk ke


dalam paru dan menetap dalam beberapa saat
- Demam disertai batuk dan eosinofilia
- Pada foto toraks tampak gambaran infiltrat yang
menghilang dalam waktu 3 minggu
KEGANASAN
Penyakit Penyebab Karakteristik Demam
Leukemia Genetik (kelainan Demam tidak terlalu tinggi, disertai
kromosom) keringat
Limfoma Tidak diketahui, tetapi Demam berkepanjangan dengan suhu
ada hubungannya > 38˚C, disertai keringat malam
dengan infeksi karena
HTLV-1(human T-cell
lymphotropic virus type
1)
REAKSI OBAT
Etiologi Deskripsi Karakteristik Demam
Drug Fever • Efek samping pengobatan berupa demam Demam akan timbul tidak lama
obat terjadi pada 3-5% dari seluruh reaksi setelah pasien mulai dengan
obat yang dilaporkan pengobatan dan menghilang
• Obat yang sering menyebabkan demam bila pengobatan dihentikan 
 antibiotik dan antikonvulsi patognomonis
•Eosinofilia dan ruam dapat membantu
diagnosis

Reaksi • Imunisasi adalah salah satu cara Demam tinggi


Imunisasi meningkatkan kekebalan tubuh
• Vaksin yang sering menyebabkan
demam antara lain  Hepatitis B,
DPT, campak
TRAUMA
 Pasca Operasi
- Dalam waktu 24 jam setelah operasi adalah masa kritis, bisa diikuti
oleh demam  karena kondisi jaringan tubuh yg masih dalam
keadaan stress
- Setelah 48 jam biasanya tubuh sudah biasa dengan kondisi itu
- Demam yang muncul setelah 3 hari dst  infeksi nosokomial
(demam tinggi dan
menggigil)
GANGGUAN IMUN
Demam Rematik
- Suatu reaksi peradangan yang menyerang berbagai bagian tubuh (misalnya
persendian, jantung, kulit)
- Gejala awal paling sering  nyeri persendian dan demam
- Nyeri persendian 1/beberapa persendian secara tiba-tiba dan bila disentuh
terasa nyeri
- Demam timbul secara tiba-tiba dan bersamaan dengan timbulnya nyeri
persendian, demam bersifat turun-naik
- Nyeri persendian dan demam biasanya berlangsung selama 2 minggu dan
jarang berlangsung lebih dari 1 bulan
MASALAH KEPERAWATAN
GANGGUAN TERMOREGULASI
• HIPERTERMIA
• HIPOTERMIA
MANAJEMEN HIPERTERMIA
• Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu tubuh
akibat disfungsi termoregulasi
• Observasi
• Identifikasi penyebab hipertermia (dehidrasi,terpapar lingkungan
panas,penggunaan inkubator)
• Monitor suhu tubuh
• Monitor kadar elektrolit
• Monitor haluaran urine
• Monitor komplikasi akibat hipertermia
• Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang dingin
• Longgarkan atau lepaskan pakaian
• Basahi dan kipasi bagian tubuh
• Berikan cairan oral
• Ganti linen setiap hari atau lebih sering (hiperhidrosis)
• Lakukan pendinginan eksternal(selimut hipotermia,kompres
• Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
• Berikan oksigen jika perlu
• Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Kolaborasi
• Pemberian cairan dan elektrolit intravena,jika perlu
MANAJEMEN HIPOTERMIA
• Mengidentifikasi dan mengelola suhu tubuh dibawah rentang
normal
• Observasi
• Monitor suhu tubuh
• Identifikasi penyebab hipotermia (terpapar suhu lingkungan
rendah,pakaian tipis,kerusakan hipotalamus,penurunan laju
metabolisme,kekurangan lemak subkutan)
• Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia(hipotermia ringan;
takipnea,disatria,menggigil,hipertensi,diuresis
• Hipotermia sedang;aritmia,hipotensi,apatis,koagulopati,refleks
menurun, hipotermia berat;oliguria,refleks menghilang, edema
paru,asam-basa abnormal)
• Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu ruangan,inkubator)
• Ganti pakaian atau linen yang basah
• Lakukan penghangatan pasif (selimut,penutup kepala,pakaian tebal)
• Lakukan penghangatan aktif eksternal(kompres hangat, botol
hangat,selimut hangat,perawatan metode kangguru)
• Lakukan penghangatan aktif internal(infus cairan hangat, oksigen
hangat,lavase peritoneal dengan cairan hangat)
• Edukasi
• Anjurkan makanan/minuman hangat
MANAJEMEN EDUKASI
DEMAM
• Mengajarkan pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal
• Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
• Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
• Edukasi
• Jelaskan cara mengukur suhu tubuh, nadi,pernafasan dan tekanan
darah pasien
• Ajarkan cara memberikan kompres hangat
• Anjurkan penggunaan selimut hipotermia sesuai kebutuhan
• Anjurkan penggunaan pakaian yang menyerap keringat
• Anjurkan intake yang adekuat
• Ajarkan cara monitor intake dan output cairan
• Anjurkan pemberian analgetik,jika perlu
EDUKASI TERMOREGULASI
• Mengajarkan pasien untuk mendukung keseibangan antara
produksi panas,mendapatkan panas dan kehilangan panas
• Observasi
• Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
• Terapeutik
• Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
• Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuia kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk bertanya
• Edukasi
• Ajarkan kompres hangat jika demam
• Ajarkan cara pengukuran suhu tubuh
• Anjurkan penggunaan pakaian yg menyerap keringat
• Anjurkan tetap memandikan pasien jika memungkinkan
• Anjurkan pemberia antipiretik sesuai indikasi
• Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
• Anjurkan memperbanyak minum
• Anjurkan penggunaan pakain yang longgar
• Anjurkan pemeriksaan darah jika demam >3hari
KOMPRES PANAS
• Melakukan stimulasi kulit dan jaringan de gan panas untuk
mengurangi nyeri, spasme otot, dan mendapatkan efek
terapeutik lainnya melalui paparan panas
• Observasi
• Identifikasi konteraindikasi kompres panas (penurunan
sensasi,penurunan sirkulasi)
• Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
• Periksa suhu alat kompres
• Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan selama liam menit
pertama
• Terapeutik
• Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat(kantong
plastik tahan panas, botol, bantalan pemanas listrik
• Pilih lokasi kompres
• Balut alat kompres dengan kain pelindung
• Lakukan kompres panas pada daerah cedera
• Hindari pada jaringan terpapar radiasi
• Edukasi
• Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
• Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
• Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan
KOMPRES DINGIN
• Melakukan stimulasi kulit dan jaringan dengan dingin untuk
mengurangi nyeri, peradangan, dan mendapatkan efek
terapeutik lainnya melalui paparan dingin
• Observasi
• Identifikasi kontraindikasi kompres dingin(penurunan sensasi,
penurunan sirkulasi)
• Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
• Periksa suhu alat kompres
• Monitor iritasi kulit,kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
• Terapeutik
• Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah didapat (kantong
plastik tahan air, kemasan gel beku,kain atau handuk)
• Pilih lokasi kompres
• Balut alat kompres dingin dengan kain pelindung
• Lakukan kompres dingin pada daerah cedera
• Hindari penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar radiasi
• Edukasi
• jelaskan prosedur penggunaan kompres dingin
• Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa
pemberitahuan sebelumnya
• Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibat dingin
THANK
YOU
TUGAS
• Menyusun batasan karakteristik dan kemungkinan penyebab
masalah keperawatan yang muncul pada pasien dengan
gangguan kebutuhan suhu tubuh akibat patologis berbagai
sistem tubuh

Anda mungkin juga menyukai