Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR: P.56/Menlhk-Setjen/2015
TENTANG
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Limbah B3 meliputi:

• Infeksius
• Benda tajam
• Patologis
• Bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan
• Radioaktif
• Farmasi
• Sitotoksik
• Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi
• Tabung gas atau container bertekanan
Pengelolaan limbah B3 meliputi:

• Pengurangan dan pemilahan limbah B3


• Penyimpanan limbah B3
• Pengangkutan limbah B3
• Penguburan limbah B3
• Penimbunan limbah b3
PENGURANGAN
CONTOH PENGURANGAN
 Menghindari penggunaan material yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun apabila terdapat pilihan
yang lain;
 Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping)
setiap bahan atau material yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan dan/atau pencemaran
terhadap lingkungan;
 Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream)
menurut jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah;
 Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia
dan bahan farmasi untuk menghindari terjadinya
penumpukan dan kedaluwarsa; dan
 Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan sesuai jadwal.
PEMILAHAN NON-83 limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan
di rumah sakit di luar medis yang berasal
dari dapur, perkantoran, taman, dan
LIM8AH
FASYANKES
PADAT halaman yang dapat dimanfaatkan kembali
apabila ada teknologinya
SEGREGASI
LIM8AH

 limbah infeksius,
CAIR 83 MEDIS  imbah patologi,
GAS  limbah benda tajam,
83 NON MEDIS  Limbah farmasi,
 limbah sitotoks is,
 limbah kimiawi,k
 limbah radioanetif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang  limbah kontaidanr
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan rumah sakit yang bertekanan, n kandungan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung mikroorganisme,  limbah dengayang ngg
perlengkapan generator, anastesi, dan bahan kimia beracun dan radioaktif yang logam berat ti i.
pembuatan obat citotoksik berbahaya bagi kesehatan
Penyimpanan
• Menyimpan limbah di fasilitas penyimpanan limbah
• Menggunakan wadah limbah B3 sesuai dengan kelompok limbah B3
• Penggunaan warna sesuai karakteristik limbah B3
merah: radioakatif
kuning: infeksius dan patologis
ungu: sitotoksik
cokelat: limbah bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, sisa
kemasan, limbah farmasi
• Pemberian symbol sesuai karakteristik limbah B3
radioaktif
infeksius
sitotoksik
PENYIMPANAN

Permen LHK P.56 tahun 2015: Usulan Revisi (sesuai


Permenkes No. 7/2019):
Paling lama:
Patologis • Paling lama: • 7 hari, pada suhu 3-8OC
Infeksius • 2 hari, pada suhu > 0oC • 90 hari, pada suhu <
Tajam • 90 hari, pada suhu < 0oC 0oC

Kimia • Paling lama: Paling lama:


Farmasi • 90 hari, yang dihasilkan > • 90 hari, yang dihasilkan >
Sitotoksik Tabung 50 kg per hari atau lebih; 50 kg per hari atau lebih;
bertekanan Logam • 180 hari, yang dihasilkan < • 180 hari, yang dihasilkan
berat 50 kg per hari < 50 kg per hari
Pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 wajib:
a. Menggunakan alat angkut limbah B3 yang telah mendapatkan izin
pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan pengangkutan limbah B3
b. Menggunkan symbol limbah B3
c. Dilengkapi manifest limbah B3
- Kode manifest limbah B3
- nama, sumber, karakteristik dan jumlah
- identitas pengirim, pengangkut dan penerima limbah B3,
- alat angkut limbah B3
PENGANGKUTAN
INTERNAL
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai EKSTERNAL
kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya. Harus segera • Pengangkutan dilakukan oleh jasa transporter yang
dilakukan pengantian kantong/wadah. berizin.
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah) • Pengangkutan yang dilakukan oleh penghasil limbah
• Tidak dianjurkan pelakukan pemadatan/ penekanan pada bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
saat pengumpulan limbah untuk menghindari risiko ketentuan yang berlaku.
tertusuk Untuk pengangkutan:
• Kantong limbah tidak boleh diikat model “telinga kelinci” 1. Dari penghasil ke Depo
atau menggunakan selotipe/sejenisnya. 2. Dari penghasil ke pengolah
Di dalam Provinsi, Kabupaten/Kota

PT. EDELWEIS
TRANSPORTASI
HALWA

Anda mungkin juga menyukai