Anda di halaman 1dari 51

PROGRAM STRATEGIS KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN 2019 DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2020-2024

dr. IMRAN AGUS NURALI, Sp. KO


DIREKTUR KESEHATAN LINGKUNGAN
DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT , KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Persentase Desa ODF
STOP BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN
Persentase Akses

23,65%* terhadap Sanitasi


Layak
dari 80.805 Desa
75,29 %*
Persentase Akses *Data E Monev STBM, 17 Maret 2019
terhadap air
bersih yang layak

2
AKSES SANITASI
per 17 Maret 2019 (Smart – STBM)

Rata- rata Nasional : 75,29 % KK


AKSES AIR MINUM LAYAK
per November 2017 (BPS) Rata- rata Nasional : 72,04% KK
100%
93%
91%

90%
85% 84%
81%
78% 77%
80% 77%
74% 74%
72% 72% 72% 71%
69% 68% 68%
70% 68% 67%
67% 66%
65% 65%
63% 63% 62%
61% 61%
60%
60% 57%
55%
54%
51%

50%
41%

40%

30%

20%

10%

0%
Grafik Akses Sanitasi per provinsi (I)

Akses JSP JSSP Sharing

100%
95%
7% 92% 92% 90%
5% 89% 88%
9% 8% 3% 85% 85% 83%
12% 9% 82% 81%
3% 10% 8% 78% 77%
11% 7% 5% 75% 74% 74%
19% 14% 11% 8% 6%
14% 18% 8% 7% 6% 9%
10% 23% 24% 21%
26% 19% 18% 15%
34% 25%

81% 81% 80%


73% 68% 65% 62% 61%
55% 54% 52% 50% 51% 50%
47% 43%
37%
Grafik Akses Sanitasi per provinsi (II)

Akses JSP JSSP Sharing


74% 73% 72% 72% 72% 71% 70%
5%
7% 68% 68% 68%
9% 6%
8%
11% 6%
12% 12% 5% 61%
59% 59% 58%
19% 13% 17% 6%
9% 3% 54%
18% 14% 25%
15% 14%
16% 22%
9%
17%
5%
3% 21%

23%
52%
57%
51%
24%
47% 49% 48%
45% 45% 43%
39% 40% 40%
7% 18%
37%
30% 4% 2%
5%
22%
14%
10%
3%
DATA LAPORAN KINERJA KESLING TA 2018

40.000 28% 33,70%


49.283 56% 61.3%

45% 19,93%

376
26% 26,41% 358
7
logframe renstra program kesmas 2020-2024 8
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA 2015-2018 PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

9
PROPORSI DESA MELAKSANAKAN STBM
(diakses dari emonev STBM tgl 8 Maret 2019)
120.0
96.2 98.2 98.5 100
100.0 81.2 84.8 87.0 88.8 89.3
72.4 73.8 74.3 75.8
80.0
55.8 57.5 60.1 60.3 60.6 60.9 62.6 63.7 65.2 69.9
60.0 47.5 50.2 53.0 55.2
37.6 40.9 42.1
40.0 25.4 27.8
20.0
12.7 19.8
0.0
MALUKU

PAPUA BARAT

SULAWESI

BALI

BANTEN

SULAWESI
TENGGARA

JAMBI

SUMATERA

BENGKULU

LAMPUNG
PAPUA

ACEH

JAWA BARAT

NUSA TENGGARA

NUSA TENGGARA

KEPULAUAN
MALUKU UTARA

SUMATERA UTARA

KALIMANTAN

KALIMANTAN

KALIMANTAN

SUMATERA BARAT

GORONTALO

KALIMANTAN

KALIMANTAN

JAWA TIMUR

DKI JAKARTA
SULAWESI UTARA

RIAU

JAWA TENGAH

DI YOGYAKARTA
KEPULAUAN RIAU

SULAWESI BARAT

BANGKA…
SULAWESI

SELATAN
SELATAN
TENGAH

SELATAN

TENGAH
UTARA

BARAT

TIMUR

BARAT
TIMUR
120.0 PROPORSI DESA ODF 100
100.0 (diakses dari emonev STBM tgl 8 Maret 2019)
80.0
53.5
60.0
40.4 44.3 45.7 49.7
35.3
40.0 28.7
13.7 14.0 14.2 15.8 17.3 17.4 18.6 18.9 19.9 20.6 22.8 25.1
20.0
2.1 3.8 4.5 4.9 5.6 7.1 7.5 7.5 8.6 10.5 12.5 12.9 13.0
1.2
0.0

JAWA TENGAH
BENGKULU
SUMATERA UTARA

BANTEN

JAMBI

RIAU
PAPUA BARAT

KALIMANTAN BARAT

DKI JAKARTA

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN

JAWA BARAT

LAMPUNG
ACEH

SULAWESI UTARA

SUMATERA SELATAN

DI YOGYAKARTA
GORONTALO

KALIMANTAN UTARA

BALI

KEPULAUAN BANGKA
PAPUA

MALUKU UTARA
MALUKU

SULAWESI TENGGARA

NUSA TENGGARA

NUSA TENGGARA
KALIMANTAN TIMUR

SULAWESI TENGAH

JAWA TIMUR

SULAWESI SELATAN
KEPULAUAN RIAU

SULAWESI BARAT
SUMATERA BARAT

SELATAN

TIMUR

BARAT
BELITUNG
Proporsi desa yang sudah dipicu STBM paling tertinggi adalah Provinsi DI Yogyakarta dengan capaian 100%, sedangkan
Provinsi yang paling terendah adalah Provinsi Papua dengan capaian 12,7% . Sedangkan untuk desa ODF yang tertinggi adalah
Provinsi DI Yogyakarta dengan capaian 100% dan yang terendah adalah Provinsi Maluku dengan capaian 1,2%. Secara
Nasional capaian Akses Sanitasi saat ini 75,27% dengan Desa yang Melaksanakan STBM 64,63%, dan Desa yang ODF 23,65%
PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN INSPEKSI KESEHATAN
LINGKUNGAN (IKL) DI INDONESIA TAHUN 2018

Berdasarkan data yang ter-entry di website emonev PKAM diketahui bahwa sarana air minum yang
dilakukan IKL dengan persentase tertinggi adalah Provinsi Maluku dengan capaian 53,57%,
sedangkan Provinsi NTT yang paling terendah dengan capaian 5,67%. Secara Nasional diketahui
bahwa sarana air minum yang dilakukan IKL dengan capaian 19,87%.
STBM AWARD
Penerima STBM Award
Berkelanjutan Eka Pratama
Tahun 2018 ;

a) 1 Provinsi (Pilar 1) yaitu DI


Yogyakarta.
b) 23 Kab/Kota menerima
penghargaan Kabupaten
ODF (1 pilar) yang terdiri
dari :
Sukoharjo, Karanganyar,
Kab. Semarang,
Kota Semarang, Wonogiri,
Boyolali, Grobogan, Ngawi,
Tujuan STBM Award Berkelanjutan : Pacitan, Madiun, Magetan,
1. Menjadi pemicu bagi daerah lainnya untuk mencapai ODF dan Pilar lainnya Pare-Pare, Banda Aceh,
dalam STBM Gunung Kidul, Bantul,
2. Diseminasi pembelajaran terbaik bagi Kab/Kota yang diharapkan dapat Sleman, Kota Yogyakarta,
mendorong replikasi untuk keberhasilan untuk implementasi STBM Sumbawa Barat, Alor,
3. Diharapkan melahirkan inovasi untuk percepatan capaian universal akses Kupang, Lamongan,
2019 maupun SDGs 2030 Kulonprogo, & Pringsewu.
Inovasi Pusat mulai tahun 2018
Desain Jenis Penghargaan
2018 :
Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah
memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.
• Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk katagori :
1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)
2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM)

2019 :
+ 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ Sanitarian Puskesmas terbaik bagi Kab/Kota ODF

2020 :
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik
KLB Keracunan Pangan Berdasarkan
Jenis Pangan Tahun 2017

Jasaboga
Tidak 12%
diketahui
33% Makanan
Jajanan
7%

Makanan
Jajanan
Sekolah
9%

Makanan Masakan
kemasan Rumah
3% Tangga…

Dit. Kesling, Kesmas


Sumber data: PHEOC P2P Kemenkes
DATA PEMBINAAN TPM
S.D 18 MARET 2019 (1)
4000
3635

3500
3258
3108

3000 2795 2811

2500
2061
1938
2000 1800
1603 1609
1485 1507 1469 Total TPM
1442
1500 1275 1297 1353 1304
1262
1179 1175
1101
1197
1110
Laik
MS
1025 989
1000 792
Laik
Sertifikasi
644
625
527
Tidak Laik
483 428 445 447
500 306 331 379 406
283 315
233 265 272
187 152
123 96 114 124 96
55
0
DATA PEMBINAAN TPM
S.D 18 MARET 2019
3500

2949
3000

2500 2385

1943
2000

Total TPM
1500 1388
MS
Laik
1140
Laik
Sertifikasi
968 960 977
1000 867 859 857 Tidak Laik
807
739 766
727 699
665 657
557 555 562 564
482 485
500 363 383 373 388
320 341
281 301 270 302
229 215
170 142 137 178
93 86 91 119 102 92
64 61 71 47
3
0
CAPAIAN TPP LAIK HSP
Buku Rapor Kantin

 Untuk menilai dirinya sendiri


(self assessment),apakah
TPM yang ada, MS atau TMS
 Untuk melihat progress
perbaikan
 Untuk melihat setiap
tahapan dalam semester
upaya perbaikan yang sudah
dilakukan
PERMEN LHK Nomor: P.56/MenLHK/ Sekjen/2015
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES PP No. 47 tahun 2016 tentang
Fasyankes :
• Mengatur Terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Meliputi: Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 terdiri atas:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat;
1. Tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;
b. Klinik Pelayanan Kesehatan Atau Sejenis;
2. Pusat kesehatan masyarakat;
Dan
3. Klinik;
c. Rumah Sakit 4. Rumah Sakit;
5. Apotek;
• Limbah B3 Yang Diatur Meliputi Limbah: Dengan 6. Unit Transfusi Darah;
Karakteristik Infeksius; Benda Tajam, Patologis, 7. Laboratorium Kesehatan;
Bahan Kimia Kedaluwarsa, Tumpahan, Atau Sisa 8. Optikal;
Kemasan, Radioaktif, Farmasi, Sitotoksik, Peralatan 9. Fasilitas Pelayanan Kedokteran untuk
Medis Yang Memiliki Kandungan Logam Berat kepentingan hukum; dan
Tinggi; Dan Tabung Gas Atau Kontainer
Bertekanan. 10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional.
0.00
100.00
120.00

20.00
40.00
60.00
80.00
96.86
79.07
70.67
66.22
57.69
54.32
50.00
50.00
49.15
43.86
43.14
37.39
35.29
33.70
33.33
32.41
27.27
25.64
21.88
20.45
12.50
11.54
10.34
10.05
8.33
LIMBAH MEDIS TAHUN 2018

8.00
7.53
7.14
6.00
5.71
4.55
PRESENTASE RS YANG MELAKUKAN PENGELOLAAN

4.35
2.22
1.59
0.00
Sesuai dengan PermenLHK No. P56 tahun 2015 tentang
KONDISI SAAT INI Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
B3 dari FASYANKES

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES


Penghasil

 Memilah : RS A
DENGAN INSENERATOR
BERIZIN KLHK
- Limbah Domestik
- Limbah Medis Penghasil PENGOLAH
 Limbah Infeksius LIMBAH MEDIS
SWASTA DENGAN
Puskesmas
Patologis INSENERATOR ABU
BERIZIN KLHK
 Limbah Tajam LIMBAH
Landfill
 Limbah Penghasil MEDIS
Limbah B3
Fasyankes
Plastik/Kaca Klinik
Sesuai dengan PermenLHK No. P56 tahun 2015 tentang
KONDISI SAAT INI Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
B3 dari FASYANKES

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES


Penghasil
RS B
 Memilah : Tanpa
Insenerator
- Limbah Domestik
- Limbah Medis Penghasil PENGOLAH
 Limbah Infeksius LIMBAH
LIMBAH MEDIS
SWASTA DENGAN
Puskesmas
Patologis MEDIS INSENERATOR ABU
BERIZIN KLHK
 Limbah Tajam Landfill
 Limbah Penghasil Limbah B3
Fasyankes
Plastik/Kaca Klinik
MODEL TRANSISI KAB/ KOTA/ PROV

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES BERBASIS WILAYAH


BIJIH PLASTIK
TPS Penghasil
HASIL NON
INSENERASI
RECYCLE PENGUMPUL
 Minimalisir Limbah Medis
 Memilah : - Limbah Plastik RS A
- Limbah Tajam RS RUJUKAN /
- Limbah Patologis RS WILAYAH
 Limbah Plastik : Non insenerasi YANG
 Recycle
Penghasil MEMPUNYAI
 Limbah Infeksius Patologis COLD STORAGE
LIMBAH DAN
 kirim ke RS yang memiliki Puskesmas INFEKSIUS INSENERATOR
Insenerator berizin menerima dari ABU
Fasyankes lain
PATOLOGIS BERIZIN
Atau MENERIMA Pihak ke-3
 Pihak ke 3 dengan insenerator DARI FASYANKES
berizin
Penghasil Landfill
LAIN
Limbah B3
 Limbah Tajam : Non insenerasi Klinik Fasyankes
 Limbah Non B3 SISA LIMBAH
TAJAM HASIL NON
INSENERASI
MODEL IDEAL KAB/ KOTA/ PROVINSI

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES BERBASIS WILAYAH


BIJIH PLASTIK
TPS Penghasil
HASIL NON
INSENERASI
RECYCLE PENGUMPUL
 Minimalisir Limbah Medis
 Memilah : - Limbah Plastik RS A
- Limbah Tajam
- Limbah Patologis
 Limbah Plastik : Non insenerasi Pengolah Limbah
 Recycle Medis dengan
Penghasil Insenerator
 Limbah Infeksius Patologis LIMBAH (Swasta/BUMD/UPT)
 kirim ke RS yang memiliki Puskesmas yang
INFEKSIUS
Insenerator berizin menerima dari mempunyai izin ABU
Fasyankes lain PATOLOGIS
dari KLHK
Atau
 Pihak ke 3 dengan insenerator
berizin Penghasil Landfill
Limbah B3
 Limbah Tajam : Non insenerasi Klinik Fasyankes
 Limbah Non B3
SISA LIMBAH
TAJAM HASIL NON
INSENERASI
KEGIATAN PENYELENGGARAAN PASAR SEHAT
TAHUN 2008 - 2025 Th 2025
IKL = 9000
Th 2024 Pasar
IKL = 8000 Intervensi =
850 Pasar
Dilakukan Pelatihan Th 2023 Pasar
PHAST, Radioland & IKL = 7000 Intervensi =
Pasar 750 Pasar
Pembersihan Pasar Th 2022
(dgn pemberian alat) IKL = 6000 Intervensi =
Th 2021 Pasar 650 Pasar
Th 2020 IKL = 5000 Intervensi =
Th 2019 IKL = 4000 Pasar 550 Pasar
Th 2018 IKL = 3000 Pasar Intervensi =
Th 2017 IKL = 2000 Pasar Intervensi = 450 Pasar
IKL = 1000 Pasar Intervensi = 350 Pasar
Th 2016
Th 2014-2015 - Monev Pasar Intervensi = 250 Pasar
Th 2008-2011 Pilot Project Pasar Sehat Intervensi = 150 Pasar
Pilot Project Kemenkes oleh Kemenkes50 Pasar
WHO di 3 Regional di 13 Lokasi
di 10 Lokasi Kota Bitung, Pilot Project
Kota Probolinggo, Sebelumnya.
Kab. Tj Jabung
Barat - di 10 Provinsi Roadmap Nasional Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
untuk Radioland di Pasar Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
dan Alat
Pembersih Pasar
KEGIATAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DI SEKOLAH dan PESANTREN

ORIENTASI
INTERNAL
TFU
PELAKSANAAN Kegiatan
TAHUN 2018 dilanjutkan
PESERTA
Dilaksanakan di 32 Provinsi pada Tahun
- Sanitarian dengan jumlah sekolah 2019
- Pengelola Sekolah/ sebanyak 506 sekolah (273
Pesantren SD, 165 SMP, 21 MI, 47
MTs)  Data sekolah yang
masuk baru dari 20 Provinsi
TUJUAN
- Meningkatkan kapasitas
Sanitarian dalam melakukan
IKL Sekolah/ Pesantren
- Melatih pengelola
sekolah/Pesantren dalam
menilai kondisi kesling
secara mandiri
Data Kab/Kota yg Menyelenggarakan KKS Tahun 2005-2018

156 Kab/Kota yg
belum
menyelenggarakan

358 Kab/Kota yg sudah


menyelenggarakan
PENGHARGAAN SWASTI SABA KKS TAHUN 2005 - 2017

8 Provinsi yg Belum
Dapat Swasti Saba

26 Provinsi yg Sudah
Dapat Swasti Saba
SINKRONISASI KKS DENGAN INDIKATOR SPM KAB/KOTA
INDIKATOR SPM
TATANAN DALAM KAB/KOTA SEHAT: KAB/KOTA
1.Kawasan permukiman, sarana dan
prasarana umum 1. KESEHATAN
2.Kawasan sarana lalu lintas tertib 2. PENDIDIKAN
dan pelayanan transportasi
3.Kawasan pertambangan sehat
3. PEKERJAAN UMUM
4.Kawasan hutan sehat 4. PERUMAHAN
5.Kawasan industri dan perkantoran RAKYAT
sehat
6.Kawasan pariwisata sehat 5. SOSIAL
7.Ketahanan pangan dan gizi 6. KETENTRAMAN ,
8.Kehidupan masyarakat sehat yang
KETERTIBAN UMUM
mandiri
9.Kehidupan sosial yang sehat
DAN
PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
DAERAH
SINKRONISASI KKS, GERMAS DAN SPM KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN
INDIKATOR GERMAS
TATANAN DALAM KAB/KOTA SEHAT: INDIKATOR SPM KESEHATAN
1. Peningkatan Edukasi Hidup KAB/ KOTA
1.Kawasan permukiman, sarana dan Sehat
prasarana umum 1. Yankes Ibu Hamil
2.Kawasan sarana lalu lintas tertib 2. Peningkatan Kualitas 2. Yankes Ibu Bersalin
dan pelayanan transportasi Lingkungan
3. Yankes Bayi baru lahir
3.Kawasan pertambangan sehat
4.Kawasan hutan sehat 3. Peningkatan Pencegahan 4. Yankes Balita
dan Deteksi Dini Penyakit 5. Yankes pd usia pendidikan
5.Kawasan industri dan perkantoran
sehat dasar
6.Kawasan pariwisata sehat 4. Penyediaan Pangan Sehat 6. Yankes pd usia produktif
dan Percepatan Perbaikan
7.Ketahanan pangan dan gizi Gizi
7. Yankes pd usia lanjut
8.Kehidupan masyarakat sehat yang 8. Yankes penderita hipertensi
mandiri 5. Peningkatan Perilaku Hidup 9. Yankes penderita DM
9.Kehidupan sosial yang sehat Sehat
10.Yankes pd ODGJ berat
6. Peningkatan Aktivitas Fisik 11.Yankes pd orang terduga TBC
12.Yankes pd penderita HIV
Hubungan Penghargaan Swasti Saba dengan
Beberapa Indikator Kesehatan
Indikator TIDAK PADAPA WIWERDA WISTARA Total

IPKM 2013** 0.504 0.552 0.559 0.578 0.526

Sub-indeks Kesehatan Lingkungan 0.420 0.530 0.570 0.630 0.482

IKS 0.124 0.154 0.163 0.203 0.168

Keluarga mempunyai akses air bersih 83.05 93.87 94.92 96.8 87.5

Keluarga mempunyai akses jamban sehat 78.94 88.63 89.31 94.44 83.3

Cakupan Akses Sanitasi 45.79 58.01 59.15 67.39 51.5

Cakupan Akses dan sumber air bersih 36.1 49.02 55.7 58.62 42.7
Keterkaitan Kabupaten/Kota Sehat dengan Penghargaan Lainnya

 Penghargaan Rastra  ADIPURA


 Penghargaan  KOTAKU
Pemberdayaan Ekonomi  Pasar Sehat
 STBM Award
Produktif Masy. Miskin
 LBS
 ADIWIYATA
 Lomba Sekolah
Sehat

Kota Layak
Anak
 Wahana Tata
Nugraha
 Indonesia Road
Safety Award
(IRSA)

Adhikarya Pangan
Nusantara (APN Penghargaan
Industri Hijau

Yokkata Indonesia
Tourism Award
 ADIPURA
 Penghargaan Rastra
 KOTAKU
 Penghargaan
 Pasar Sehat
Pemberdayaan Ekonomi
Produktif Masy. Miskin
 STBM Award

 ADIWIYATA

 LBS
 Kota Layak Anak
 Lomba Sekolah
Sehat
 Kawasan Tanpa Rokok
 Wahana Tata
Nugraha
 Eliminasi Malaria
 Indonesia Road
Safety Award
Adhikarya Pangan (IRSA)
Nusantara (APN Yokkata Indonesia
Tourism Award
PROGRAM INDONESIA
SEHAT dengan
PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

DESA/KELURAHAN
SEHAT KECAMATAN KABUPATEN/ PROVINSI INDONESIA
SEHAT KOTA SEHAT SEHAT SEHAT
KELUARGA SEHAT

STBM
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
35
Kegiatan Dekonsentrasi Kesling Tahun 2019 (1)
Waktu Peserta/Pihak yang
No Alokasi Nama Kegiatan Pelaksanaan Terlibat

1 34 Propinsi Pertemuan koordinasi dan evaluasi bagi tenaga Maret-November Penanggung jawab
STBM dan Penanggung Jawab 365 Kabupaten di 33 2019 kesling Dinkes
propinsi Kab/kota dan faskab
kab/kota

2 33 Propinsi (kecuali Monev tenaga STBM Provinsi ke daerah sasaran 365 Maret – sda
DKI) Kab PAMSIMAS November 2019

3 34 Propinsi Monev percepatan capaian desa ODF Jan – Des 2019 sda

4 34 Propinsi Orientasi teknis petugas dalam pengawasan kualitas Maret- Agustus Pengelola kesling
air minum dan STBM 2019 dinkes Kab/kota dan
sanitarian puskesmas

5 34 Provinsi Implementasi Lima Pilar STBM April sd Dinkes Kab/Kota,


(60 kabupaten kota) September 2019 Puskesmas, Dinas
Pemberdayaan, PKK,
TNI, Tim Teknis PKTD
(Padat Karya Tunai
Desa)
Kegiatan Dekonsentrasi Kesling Tahun 2019 (2)
No Alokasi Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Peserta/Pihak yang Terlibat

6 18 Provinsi Orientasi KLB Keracunan Maret - November 1. Petugas Kesling Dinkes Provinsi
Pangan dan Kabupaten/ Kota
2. Petugas surveillance Dinkes
Provinsi dan Kabupaten/ Kota
3. TGC Kab/ Kota

7 4 Provinsi (DKI Orientasi Penyehatan Maret - November 1. Petugas kesehatan lingkungan


Jakarta, Jawa Barat, HSP dan Gerakan Dinkes Prov, Kab/ kota dan
Jawa Tengah, Jawa Stikerisasi di Terminal Puskesmas
Timur) Darat Kelas A 2. Petugas BPTD, Dishub Provinsi,
Koordinator Pelayanan satuan
Terminal dan Kepala Terminal

8 34 Provinsi Orientasi Limbah Medis Mei s/d September 1. Rumah Sakit Pemerintah di
Fasyankes 2019 daerah/ TNI dan Polri
2. Puskesmas dan fasyankes lain
3. Dinkes Kab/Kota
4. RS/ Klinik/ LaboratoriumSwasta
(swadana)
Kegiatan Dekonsentrasi TTU dan KKS Tahun 2019
No Alokasi Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Peserta/Pihak yang
Terlibat

9 34 Provinsi Orientasi Pengawasan Maret - November 1. Petugas Kesling Dinkes


Internal TFU (SD, SMP Provinsi dan
dan Pesantren) Kabupaten/ Kota,
Sanitarian Puskesmas
2. Guru SD, SMP
3. Pesantren

10 34 Provinsi Penguatan KKS Maret - April Lintas Sektor dan Lintas


Program Terkait

11 34 Propinsi Implementasi Pasar April - Juni Pedagang dan Pengelola


Sehat Pasar, Petugas Kesehatan
Lingkungan Puskesmas
RENCANA SURVEILANS PKAM

Pengembangan Surveilans Kualitas Air Minum untuk Mencapai SDGs Tujuan 6.1

TUJUAN
• Untuk mendapatkan data rutin kualitas air minum aman yang dapat mewakili seluruh Provinsi di Indonesia
dengan menggunakan Blok Sensus BPS yang dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan di Dinas
Kesehatan/Puskesmas.
• Menggunakan Water Tes Kit

Hasil Pertemuan dengan lintas program, lintas sektor, Akademisi, Mitra :


• Persentase capaian kualitas air minum setiap tingkatan tangga air minum (Ladder SDGs Air Minum) setiap
tahun mulai dari tahun 2020 – 2030
• Penentuan parameter untuk monitoring terintegrasi dengan SUSENAS mulai 2020 adalah:
A. Parameter Fisik : Warna, TDS, kekeruhan, suhu
B. Parameter Bakteriologi : E. Coli dan Total Bakteri Coliform
C. Parameter Kimia : Nitrat, Besi, Mangan, Aluminium, CaCO3, sisa klor (PDAM)
• Perlu PKS dengan BPS untuk penggunaan Blok Sensus Tahun 2020 dst terkait Pemeriksaan Kualitas Air
Minum.
Arah Kebijakan 2020 -2024
Sustainable Development Goals (SDG)

41
6.1 Implementasi
Air Minum
6.2
6.6 Sanitasi 6.A
Ekosistem dan Kemitraan multi
Higiene sektor

Goal 6
6.5 6.3 6.B
Pengelolaan Kualitas Partisipasi
Sumber Air Lokal/Daerah
Air
6.4
Efisisensi
Penggunaan Air
“No one left behind”
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan
(termasuk STUNTING) yang berkaitan dgn sanitasi dan perilaku melalui penciptaan
kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi


higiene melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1: Pilar 2: Pilar 3: Pilar 5:


CTPS (Cuci Pilar 4: Pengelolaan
Stop BABS (Buang PAMM-RT
Pengelolaan Limbah Cair
Air Besar Tangan (Pengelolaan Air
Minum dan Sampah Rumah
Sembarangan) Pakai Makanan Rumah Rumah Tangga
Sabun) Tangga)
Tangga

SUBDIT PASD SUBDIT PP SUBDIT PLR

STBM DI KEBENCANAAN STBM DI SEKOLAH 43


STRATEGI PENCAPAIAN SDGs 2030

• Penguatan Provinsi dan kab/kota dalam Implementasi 5 Pilar STBM di


kabupaten/kota
• Mendorong pengaktifan Pokja AMPL sehingga kebijakan terkait STBM & PKAM lebih
terintegrasi dan pemanfaatan pembiayaan untuk air minum dan sanitasi bisa lebih
bersinergi dan maksimal
• Mendorong Pemda wajib mengalokasikan anggaran untuk penyediaan SDM tenaga
Kesling di Puskesmas
• Mendorong Pemerintah daerah dalam pengelolaan limbah medis berbasis wilayah
• Pemda menyelenggarakan/mengoptimalkan fungsi Laboratorium dan peralatan
Kesling Kit/Sanitarian Kit
• Memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten yang
berhasil dalam penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan (KKS, STBM Award, dll)
USULAN RENSTRA 2020 - 2024
Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan
5 Pilar STBM
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA SUMBER
TARGET
PERHITUNGAN DATA
2020 2021 2022 2023 2024

Persentase Kab/Kota Kab/Kota STBM Paripurna : Menghitung jumlah Pelaporan 10% 20% 30% 40% 50%
yang menyelenggarakan Kabupaten/Kota yang telah Kab/Kota kota STBM elektronik
Lima Pilar STBM (STBM mencapai ODF ditambah memiliki Paripurna dibagi lima pilar
Paripurna) minimal 50 % Desa/Kelurahan jumlah STBM (check
minimal 50% KK telah Kabupaten/Kota pada list)
melaksanakan PILAR STBM tahun berjalan dikali
2. Cuci Tangan Pakai Sabun 100%
3. Pengelolaan Makanan dan
Minuman Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah dalam
Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah Cair
Rumah Tangga
Persentase Kab/Kota
yang memenuhi Kualitas Kesehatan Lingkungan
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA SUMBER TARGET
PERHITUNGAN DATA 2020 2021 2022 2023 2024

Persentase Kab/kota yang minimal 50% Menghitung Jumlah E monev 10% 20% 40% 60% 80%
kabupaten/kota institusi/penyelenggara terdaftar kabupaten/kota kesling
yang memenuhi telah memenuhi kualitas yang memenuhi
Kualitas Kesehatan kesehatan lingkungan : kualitas kesling
lingkungan • Tempat Fasilitas Umum dibagi jumlah
(TFU) yang memenuhi syarat Kabupaten/kota
• Tempat Pengelolaan Makanan pada tahun berjalan
(TPM) yang memenuhi syarat dikali 100%
• Sarana Air Minum yang
memenuhi syarat
• Pengelolaan limbah medis di
fasyankes yang memenuhi
syarat
Persentase Kab/Kota Sehat

INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA SUMBER TARGET


PERHITUNGAN DATA 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Kab/Kota Kabupaten/kota yang Menghitung jumlah E monev 20% 40% 60% 80% 100%
Sehat menyelenggarakan pendekatan Kabupaten/Kota kesling
Kabupaten/Kota Sehat yang (Kabupaten/
dibuktikan dengan mengikuti menyelenggarakan Kota Sehat)
verifikasi tingkat provinsi pada Kabupaten/Kota
tahun genap dan verifikasi Sehat dibagi jumlah
pusat pada tahun ganjil Kabupaten/Kota
(minimal dalam pada tahun berjalan
5 tahun terakhir) dikali 100%
Persentase Provinsi yang kualitas air minum
(makanan dan udara) dalam rumah memenuhi syarat
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA SUMBER TARGET (Provinsi)
PERHITUNGAN DATA 2020 2021 2022 2023 2024
Kualitas Air Minum Pemeriksaan kualitas AIR MINUM Menghitung jumlah KK Blok Sensus 20% 40% 60% 80% 90%
Rumah Tangga rumah tangga dengan menggunakan (berdasarkan blok sensus BPS per
rapid assessment (water test kit) BPS) yang kualitas air wilayah kerja
dengan parameter yang telah minumnya memenuhi syarat Puskesmas/
ditetapkan sesuai standar pada tahun kabupaten/
berjalan dikali 100% Kota / Prov

Kualitas Makanan dalam Pemeriksaan kualitas MAKANAN Menghitung jumlah KK Blok Sensus 10% 20% 30% 40% 50%
Rumah Tangga dalam rumah tangga dengan (berdasarkan blok sensus BPS per wilayah
menggunakan rapid assessment BPS) yang kualitas kerja
dengan parameter yang telah MAKANAN memenuhi syarat Puskesmas/
ditetapkan sesuai standar pada tahun kabupaten/
berjalan dikali 100% Kota / Prov

Kualitas Udara dalam Pemeriksaan kualitas UDARA dalam Menghitung jumlah KK Blok Sensus 10% 20% 30% 40% 50%
Rumah Tangga rumah tangga dengan menggunakan (berdasarkan blok sensus BPS per wilayah
rapid assessment dengan parameter BPS) yang kualitas udaranya kerja
yang telah ditetapkan memenuhi syarat sesuai Puskesmas/
standar pada tahun berjalan kabupaten/
dikali 100% Kota / Prov
SALAM STBM.........
LEBIH BERSIH
LEBIH SEHAT

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai