Kakao Mikro Industri
Kakao Mikro Industri
Bahan
biji kakao basah (baru dipanen), yang
diperoleh dari petani kakao di Kecamatan Alat
Glumpang Tiga, Pidie.
kotak fermentasi berbahan kayu (wadah
kotak kayu), timbangan analitik, pipet mikro,
Bahan yang digunakan untuk analisis kimia vortek, laminar flow, colony counter, oven,
dan mikroorganisme yaitu akuades, pepton, pH meter, spektrofotometer, dan
media MRS (de Man Rogosa Sharpe), GYC seperangkat alat-alat gelas.
(glucose yeast extract calcium carbonate),
MEA (malt extract agar), TYE (tryptone yeast
extract), asam sorbat, sikloheksamida,
penisilin dan kloramfenikol.
Fermentasi biji
kakao Pengambilan
menggunakan wadah berupa kotak
kayu skala petani. Ukuran kotak
kayu yang digunakan yaitu 50 cm x sampel
50 cm x 50 cm. Biji kakao sebanyak Pengambilan sampel dilakukan setiap
40 kg dimasukkan kotak fermentasi hari setelah pengukuran suhu dan
ditutup dengan daun pisang. sebelum pengadukan. Biji kakao
Populasi mikroorganisme akan sebanyak 250 g diambil dari 4 titik
diamati setiap hari selama 6 hari dalam wadah fermentasi. Sampel
fermentasi. segera dimasukkan kedalam beaker
glass steril dan dibawa ke
laboratorium untuk di analisis.
Media yang telah diinokulasi Bakteri asam asetat Bakteri asam laktat
selanjutnya diinkubasi pada ditumbuhkan dalam media ditumbuhkan dalam
suhu 37oC selama 48 jam dan GYC (Glucose Yeast extract media MRS (de Man
Calcium carbonate) agar Rogosa Sharpe) agar
dilakukan perhitungan total
yang mengandung 0,1% yang ditambahkan 0,2%
koloni yang tumbuh.
sikloheksimida dan 50g/l asam sorbat dan 100
penisilin. mg/l sikloheksamida
Pengukuran pH selama
fermentasi
Derajat keasaman (pH) dari pulp
Derajat fermentasi
diamati pada 12 jam interval selama
5 hari proses fermentasi. Pulp dari
10 biji kakao yang diambil dari Derajat fermentasi kakao diukur
massa kakao dicampur dengan air melalui uji belah (cut-test). Prosedur
distilasi (100 ml) dan diaduk selama kerja dilakukan melalui pengambilan
15 menit. Larutan kemudian sampel biji sebanyak 100 gram
dibiarkan selama 10 menit dan pH kemudian biji dibelah. Hasil biji kakao
diukur dengan pH meter. yang telah difermentasi dihitung
menurut masing-masing kategori
yang meliputi jumlah biji yang
terfermentasi penuh, ungu penuh,
berjamur dan slaty
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Perubahan Populasi Mikroorganisme selama
fermentasi
SLIDE 8
perubahan jumlah mikroorganisme
jenis khamir, BAL dan BAA selama
fermentasi menunjukkan pola yang
relatif sama antara pengadukan 24
jam dan 48 jam sekali. Pada awal
fermentasi (0 hari) terlihat jumlah
khamir mendominasi dibandingkan
BAL dan BAA, kemudian terus
menurun hingga akhir fermentasi.
Tingginya jumlah khamir pada tahap
awal fermentasi merupakan indikasi
bahwa khamir merupakan mikroba
indigenus yang cukup besar yang
terdapat pada bahan baku biji kakao.
Nilai uji belah yang baik adalah biji rata-rata berwarna cokelat keunguan dengan warna cokelat lebih
dominan dan biji kakao dikatakan baik jika lebih dari 50% terfermentasi sempurna yaitu warna cokelat
dominan-cokelat penuh (Senanayake et al., 1996).
Nilai fermentasi penuh tertinggi terdapat pada perlakuan pengadukan waktu 24 jam dengan persentase
70,19% yang menunjukkan bahwa pada kondisi tersebut mendukung terjadinya fermentasi yang lebih
The Power of PowerPointbaik. - thepopp.com
Kesimpulan
SLIDE 11