Laporan Pendahuluan Malaria
Laporan Pendahuluan Malaria
PENYAKIT MALARIA
Oleh
kelompok 1
Nim c2119001 s/d c2119026
Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan parasit dari kelompok
Plasmodium yang berada di dalam sel darah merah, atau sel hati yang ditularkan oleh
nyamuk anopheles.
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali
(Mansjoer, 2001, hal 406).
Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh Parasit
Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay & Raharja, 2000).
Etiologi secara umum
Pathway :
Plasmodium Malariae Plasmodium Vivak Plasmodium Ovale Plasmodium Falciparum
Granula coklat tua Gametosit berbentuk Bentuk menjadi oval/ Infeksi menyebabkan
sampai hitam dan oval hampir ireguler dan fibriated eritrosit mengandung
kadang berbentuk memenuhi seluruh parasit
seperti pita eritrosit, kromatin
ekstentris piggmen
kuning Masa inkubasi 12-
16hr Menghasilkan banyak
Masa inkubasi 12- tonjolan untuk
14hr melekat pada endotel
Masa inkubasi 12- dinding kapiler
17hr
Obstruksi trombosis
Malaria
Masa inkubasi 10-
12hr
mplek AG-AB (antigen
antibody) Peradangan sel darah merah
peningkatan metabolisme
tubuh
epasan pirogen – Histamin
endogen
Mk:
mual,muntah,
anoreksia
ketidakseimban
pasan mediator – gan nutrisi
mediator kimia Dilatasi pembuluh kurang dari
darah sistemik Pelepasan prostaglandin E2 di
hypothalamus
kebutuhan
tubuh
Kompenasi usaha
Klasifikasi
Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu : pada akhir periode demam memasuki
periode berkeringat, karena pada periode ini jumlah trophozoite dalam sirkulasi
mencapai maksimal dan cukup matur sehingga memudahkan identifikasi spesies
parasite.
Diagnosa malaria dibagi dua (Departemen Kesehatan RI., 2000), yaitu :
1. Secara laboratorium (Dengan Pemeriksaan Sediaan Darah)
Darah Lengkap dilakukan guna mengetahui kadar eritrosit, leukosit, dan trombosit.
2. Tes Antigen : p-f test
Mendeteksi antigen dari P.falciparum (Histidine Rich Protein II).
3. Tes Serologi
Tes serologi dengan memakai tekhnik indirect fluorescent antibody test
4. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) --->pemeriksaan infeksi
penatalaksanaan
Malaria selebral : coma yang tidak bisa dibangunkan dengan total GCS adalah
kurang dari sebelas yang terjadi 30 menit setelah kejang ; yang tidak disebabkan
oleh penyakit lain.
Anemia berat, dengan Hb < 5 gr% atau hematokrit < 15% pada keadaan hitung
parasit > 10000.
Gagal ginjal akut, dengan urin < 400 ml/ 24 jam pada orang dewasa atau < 12
ml/kg BB pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi, diseratai kreatinin > 3 mg %
Hipoglikemia : gula darah < 40 mg %. Hal ini disebabkan kebutuhan metabolik dari
parasit telah menghabiskan cadangan glikogen dalam hati.
Syok ; tekanan sistolik < 70 mmHg (anak 1-5 < 50 mmHg) yang disertai kringat
dingin dengan perbedaan temperatur kulit-mukosa > 1 derajat C.
Oedema paru/ARDS, dimana tekanan vena sentral normal dan pulmonary wedge
pressure menurun. Ditandai dengan pernafasan yang dalam dan cepat yakni > 35
kali/ menit. (Wijaya, 2013, hal. 189)
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
1). Identitas terdiri dari nama, jenis kelamin, umur, agama, suku bangsa,
pendidkan pendapatan pekerjaan, nomor rekam medis, alamat dan lain- lain.
b. Riwayat Kesehatan
1). Riwayat Kesehatan Sekarang : keluhan utama
2). Riwayat Kesehatan Masa Lalu,dan keluarga,
Pengkajian 11 Funggsional Gordon
Pola Persepsi Kesehatan
Adanya riwayat infeksi sebelumya
Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
Riwayat digigit nyamuk
Personal hygine yang kurang
Lingkungan yang kurang sehat
Pengkajian
Pola Nutrisi Metabolik
Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari
makan
Adanya nafsu makan menurun
Mual muntah
Penurunan berat badan
Turgor kulit buruk
Pola Eliminasi
Tanyakan pola berkemih dan bowel.
Kaji kebutuhan minum klien
Pola Aktivitas dan Latihan
Pemenuhan sehari-hari terganggu
Keletihan, kelemahan, malaise umum
Lanjutan pemeriksaan fisik