Anda di halaman 1dari 32

HAND-OUT

Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Kebidanan

Sub Topik : 1. Persiapan Rontgen (RO)


2. Persiapan Cardiotokographi
(CTG)
3. Persiapan Ultrasonographi
(USG)
4. Persiapan Laparaskopi
Dosen : Mursyida, AW, SKM, M.Kes
Referensi
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan
Maternitas. Jakarta. EGC

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam


keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar


Ruangan Jakarta.

Engenderhealt. 2000. Infection Prevention,


New York.
 JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran
Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan
Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan
Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya
Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar
Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Pemeriksaan Rontgen
Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari
satu abad yang lalu. Tepatnya sejak 8
November 1890 ketika fisikawan terkemuka
berkebangsaan Jerman, Conrad Roentgen,
menemukan sinar yang tidak dikenalinya, yang
kemudian diberi label sinar X. Sinar ini mampu
menembus bagian tubuh manusia, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk memotret bagian-
bagian dalam tubuh. Berkat jasanya bagi dunia
kedokteran, banyak nyawa bisa diselamatkan,
hingga ia mendapat penghargaan Nobel di
tahun 1901.
 Pada prinsipnya sinar yang menembus
tubuh ini perlu dipindahkan ke format film
agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan
kemajuan teknologi, kini foto rontgen juga
sudah bisa diproses secara digital tanpa
film. Sementara hasilnya bisa disimpan
dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke
berbagai belahan dunia menggunakan
teknologi e-mail.
Persiapan pemeriksaan
1) Radiografi konvensional tanpa persiapan.
saat anak datang bisa langsung difoto.
untuk pemeriksaan tulang atau toraks.
2) Radiografi konvensional dengan persiapan.
memerlukan persiapan untuk foto rontgen
perut. Sebelum pelaksanaan, anak diminta
untuk puasa beberapa jam atau hanya makan
bubur kecap  ususnya bersih dan hasil
fotonya pun dapat dengan jelas
memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
(2) Bayi muntah hijau terus-menerus.
Bila dokter muntahnya disebabkan sumbatan
di saluran cerna, maka pengambilan foto
rontgen dilakukan.
Dgn pertimbangan utk melakukan tindakan
ini tdk semata-mata berdasarkan usia,
melainkan lebih pada risiko dan manfaatnya.
(3) Deteksi masalah pada tulang, paru-paru,
usus, dan organ dalam lainnya.
Bagi balita sampai kalangan dewasa, foto
rontgen lazimnya dimanfaatkan untuk
mendeteksi masalah pada tulang, paru-paru,
usus, dan organ dalam lainnya
3) Pemeriksaan dengan kontras
Sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke
dalam tubuh dengan cara diminum, atau
dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke
pembuluh vena.
b. Indikasi pemeriksaan
(1) Sesak napas pada bayi.
Untuk memastikan ada tidaknya kelainan di
toraksnya (rongga dada), dokter
membutuhkan foto rontgen agar
penanganannya tepat.
Kardiotokografi (CTG).
Pengertian
1. Secara khusus
CTG adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur DJJ pd saat kontraksi maupun tidak.
2. Secara umum
CTG  suatu alat untuk mengetahui
kesejahteraan janin di dalam rahim, dgn merekam
pola djj dan hubungannya dgn gerakan janin atau
kontraksi rahim.
Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka
pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan
kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat
kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat
perlambatan  menandakan adanya gawat janin
akibat fungsi plasenta yg sudah tidak baik.
Cara pengukuran CTG hampir sama dengan
doppler hanya pada CTG yang ditempelkan 2
alat yang satu untuk mendeteksi DJJ yang
satu untuk mendeteksi kontraksi,
ditempelkan selama kurang lebih 10-15
menit
 Indikasi Pemeriksaan CTG
1) Kehamilan dengan komplikasi (darah
tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit
infeksi kronis, dll)
2) Kehamilan dengan berat badan janin
rendah (Intra Uterine Growth
Retriction/IUGR)
3) Oligohidramnion
4) Polihidramnion
ULTRASONOGRAPHI

USG
Pemeriksaan CTG
1. Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
2. Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
3. Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring
nyaman dan tak menyakitkan ibu/bayi.
4. Bila ditemukan kelainan maka pemantauan
dilanjutkan dan dapat segera diberikan
pertolongan yang sesuai.
5. Konsultasi langsung dgn dokter kandungan
• Pendahuluan
Perkembangan dunia IT berimbas pada
perkembangan berbagai macam aspek
kehidupan manusia. Salah satu aspek yang
terkena efek perkembangan dunia IT adalah
kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian
dunia IT di dunia kesehatan adalah
penggunaan alat-alat kedokteran yang
mempergunakan aplikasi komputer, salah
satunya adalah USG (Ultra sonografi)
 USG ( Ultrasonography)
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah
teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara
ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ
internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan
luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk
memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa
digunakan ketika masa kehamilan.

Sumber gambar
http://alifis.wordpress.com/2009/06/05
/seri-fisika-kesehatan__usg-eeg/
 USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz –
2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor.

Source picture : Book “Biomedical Engineering”


Ultrasonografi medis digunakan dalam:
* Kardiologi
* Endokrinologi
* Gastroenterologi
* Ginekologi
* Obstetrik
* Urologi
* Intravascular ultrasound
* Contrast enhanced ultrasound
Prinsip Kerja
 Gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut, pertama, gelombang akan
diterima transduser. Kemudian gelombang
tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan
gambar akan terlihat pada layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari
transduser penghasil gambar dua dimensi
atau tiga dimensi.
Peralatan USG
 Transduser
 Monitor Monitor yang digunakan
dalam USG
 Mesin USG
Source: Book “Biomedical Engineering”
COURTESY FROM YOUTUBE
COURTESY FROM YOUTUBE
JENIS PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil
mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam
hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan
janinnya yang diputar).
JENIS PEMERIKSAAN USG
 USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk
USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau
gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya
dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih
jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
 USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan
pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
 Gambaran lebih detail kandung kencing kosong
(Woo, 2007; Chisholm, 2002; Mark, 1995) Keamanan
USG Berupa Gelombang suara, tidak ada radiasi
Penelitian 15.000 wanita hamil + USG Aman Efek
ultrasonik terhadap sel? • laboratorium : kavitas &
pemanasan • Klinis : abnormalitas tidak ditemukan
FDA batas energi : 94 mw.cm-2 Risiko terbesar : over
& under diagnosis. Tidak ada kontra indikasi
KESIMPULAN
 Salah satu cara untuk memonitoring keadaan
janin adalah dengan menggunakan USG.
 Ultrasonography mengalami perkembangan
mulai dari USG 1 dimensi hingga USG 4 dimensi.
 Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat
dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan
scanner secara umum yang membedakan
hanyalah data yang diterima, USG menerima
data berupa gelombang sedangkan scanner
menerima data berupa barang.
Laparaskopi
Oleh
Siti Hindun
Laparaskopi

 Laparoskopi adalah pemeriksaan


rongga perut dengan menggunakan
endoskop Laparoskopi biasanya
dilakukan dalam keadaan penderita
terbius total. Setelah kulit dibersihkan
dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil,
biasanya di dekat pusar. Kemudian
endoskop dimasukkan melalui sayatan
tersebut ke dalam rongga perut.
Tindakan yang dilakukan dengan laparoskopi:
 menilai status kesuburan
 memperbaiki posisi rahim
 memisahkan perlengketan
 endometriosis (misal: kista coklat)
 terapi hamil diluar kandungan
 kistektomi (mengangkat kista)
 miomektomi (mengangkat miom)
 histerektomi (pengangkatan rahim)
 sterilisasi / ligasi
 terapi abses rongga panggul
Persiapan sebelum laparoskopi

 Pasien dirawat minimal 12 jam pra operasi


dengan membawa hasil pemeriksaan
laboratorium, rontgen dada, konsultasi ahli
jantung dan lainnya sesuai indikasi
 Puasa selama 8 jam sebelum tindakan operasi
 Kulit bagian pusar dibersihkan dan ditutup
dengan kain kassa yang telah dibasahi dengan
alkohol
 Dilakukan pengosongan usus besar untuk
membuang sisa-sisa kotoran (klisma)
 Diberikan obat pencahar, premedikasi,
antibiotik profilaksis
 Dengan laparoskopi dokter dapat:
- mencari tumor atau kelainan lainnya
- mengamati organ-organ di dalam
rongga perut
- memperoleh contoh jaringan
- melakukan pembedahan perbaikan.
Bedah Laparoskopi

Minimal Invasif dgn Bedah laparoskopi, lebar
sayatan pd dinding perut dpt diminimalkan,
shg kerusakan otot perut jg dpt dikurangi.
Akibatnya penderita dpt menjalani rawat inap
yg lebih singkat dan nyeri yg dirasakan juga
amat sangat minimal.
 Dgn laparoskopi, selain objek organ yang
hendak dioperasi kita dapat juga melihat
keadaan organ lain lewat beberapa sayatan
yang sangat amat kecil (1/2 cm).

Anda mungkin juga menyukai