Anda di halaman 1dari 15

BUNUH DIRI

ANGGOTA KELOMPOK: Reiz Sukma D


Agrevina Pangesti Sa’idah Maysaroh
Annisa Nabila R Oktafia Tuhu E.P
Devi Kumala S Titania Nurul Damayanti
Kurnia Putri Utami Zuliya Cahya P
M. Faisal Akbar
Nadila Rahmadhani
Bunuh diri didefinisikan sebagai usaha seseorang untuk
mengakhiri hidupnya dengan cara suka rela atau sengaja
Bunuh diri egoistik Bunuh diri altruistik
dilakukan oleh orang- adanya perasaan integrasi
orang yang merasa antar sesama individu yang
kepentingan individu satu dengan yang lainnya
lebih tinggi dari pada sehingga menciptakan
kepentingan orang masyarakat yang memiliki
lain. integritas yang kuat

MACAM -MACAM
BUNUH DIRI

Bunuh diri anomi


Bunuh diri fatalistik
tipe bunuh diri yang lebih
terfokus pada keadaan sebaliknya bunuh diri
moral dimana individu fatalistik terjadi ketika
yang bersangkutan nilai dan norma yang
kehilangan cita-cita, tujuan berlaku di masyarakat
dan norma dalam meningkat dan terasa
hidupnya,
berlebihan.
CARA ATAU BENTUK BUNUH DIRI

Menjatuhkan
Gantung diri diri dari atap
gedung

Melukai diri
dengan benda Membakar
tajam seperti
tradisi harakiri diri
di jepang

Menelan racun
atau obat- Menabrakkan
obatan sampai diri
over dosis
FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN BUNUH DIRI

Adanya gangguan psikologis

Penggunaan alkohol dan narkotik (Substance Abuse)

Krisis kepribadian (Personality Disorder)

Penyakit-penyakit jasmani (Physical Illnesses)

Faktor-faktor genetis (Genetic Factors)

Perubahan dalam bursa kerja (Labour Market)

Kondisi keluarga

Pengaruh media massa


MOTIVASI YANG MENDASARI BUNUH DIRI

Motivasi Motivasi
interpersonal intrapersonal
TANDA – TANDA AWAL BUNUH DIRI

1. Mengancam akan bunuh diri, misalnya ”aku berharap


mati saja”; ”keluargaku pasti akan lebih baik kalau aku
tidak ada”; ”aku tidak punya apa-apa yang membuatku
tetap hidup.”
2. Sudah pernah mencoba bunuh diri sebelumnya, sekecil
apapun empat dari lima orang yang melakukan bunuh
diri sebelumnya telah melakukan sedikitnya satu
percobaan bunuh diri.
3. Tersirat unsur-unsur kematian dalam musik, seni dan
tulisan-tulisan pribadinya.
4. Kehilangan anggota keluarga, binatang peliharaan, atau
pacar akibat kematian, diabaikan, atau putusnya suatu
hubungan.
Lanjutan

5. Gangguan dalam keluarga, seperti tidak memiliki


pekerjaan, penyakit yang serius, pindah, perceraian.
6. Gangguan tidur, kebersihan diri dan kebiasaan makan.
7. Menurunnya nilai-nilai disekolah dan hilangnya minat
terhadap sekolah atau kegiatan yang sebelumnya
dianggap penting.
8. Perubahan pola tingkah laku yang dramatis, misalnya
remaja yang senang sekali berteman dan berkumpul
dengan banyak orang berubah menjadi pemalu dan
menarik diri.
9. Perasaan murung, tidak berdaya dan putus asa yang
mendalam.
CARA MENCEGAH TINDAKAN BUNUH DIRI

Mengurangi penderitaan dan rasa sakit psikologis


yang mendalam.

Membuka pandangan, yaitu memperluas


pandangan yang terbatas dengan membantu
individu melihat berbagai pilihan selain pilihan
ekstreem

Mendorong orang yang bersangkutan meskipun


hanya selangkah dari tindakan yang
menghancurkan diri sendiri
BUNUH DIRI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Bunuh diri atau menghilangkan nyawa diri sendiri dalam islam


merupakan tindakan yang dibenci oleh Allah dan mendapatkan
dosa yang sangat besar. Hal ini dijelakan dalam Surat Al-Kahfi
Ayat 6

• َ َ‫ح ِديثِ أ‬
‫س ًفا‬ ْ ‫م ُي ْؤ ِم ُنوا بِ ٰ َه َذا‬
َ ‫ال‬ ْ َ‫م إِ ْن ل‬
ْ ‫ه‬
ِ ‫ار‬ ٰ َ‫ك َعل‬
ِ َ‫ى آث‬ ٌ ‫خ‬
َ ‫ع نَ ْف‬
َ ‫س‬ َ َّ ‫َفلَ َعل‬
ِ ‫ك بَا‬

• Arab-Latin: Fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam


yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
Terjemah Arti: Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh
dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya
mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
Intervensi Keperawatan Resiko Bunuh Diri

Diagnosa NIC NOC

1. Membantu klien untuk


mengenali masalah yang
dialaminya.
2. Management perilaku
a. Bantu klien untuk
menurunkan resiko perilaku
destruktif yang diarahkan
1. Pengendalian pada diri sendiri dengan
Resiko Bunuh
diri terhadap cara:
Diri
bunuh diri 1) Kaji tingkatan resiko
yang dialami klien: tinggi,
sedang, rendah
2) Kaji level Long-Term
Risk: lifestyle, dukungan
sosial, tindakan yang bisa
membahayakan dirinya
Diagnosa NIC NOC

b. Bantu klien untuk


meningkatkan harga
diri.
1) Tidak menghakimi
dan bersikap empati.
2) Mengidentifikasi
aspek positif yang
dimiliki.
3) Berikan jadwal
1. Pengendalian aktivitas harian yang
Resiko Bunuh
diri terhadap terencana untuk klien
Diri
bunuh diri dengan control impuls
yang rendah.
4) Lakukan terapi
kelompok dan terapi
kognitif serta
perilaku bila
diindikasikan.
Diagnosa NIC NOC

3. Surveillance: safety
a. Berikan lingkungan yang
aman (safety)
1) Tempatkan klien di
ruang perawatan yang
mudah dipantau
2) Mengidentifikasi dan
mengamankan benda-
benda yang dapat
1. Pengendalian membahayakan klien
Resiko Bunuh
diri terhadap 3) Berikan ruangan yang
Diri
bunuh diri nyaman, dan aman yaitu
dengan situai lingkungan
yang cukup cahaya dan
jendela yang tidak
terbuka lebar untuk
menghindari
kemungkinan klien lari
dari ruang perawatan
Diagnosa NIC NOC

4) Ketika memberikan obat


oral, dampingi klien dan
pastikan semua obat telah
diminum
5) Monitor keadaan klien
secara kontinyu
6) Batasi orang dalam ruangan
klien
4. Active Listening
1. Pengendalian a. Bantu klien untuk
Resiko
diri terhadap mendapatkan dukungan sosial
Bunuh Diri
bunuh diri 1) Informasikan kepada
keluarga dan saudara bahwa
klien membutuhkan
dukungan sosial yang
adekuat
2) Dorong klien melakukan
aktivitas sosial
3) Jadilah pendengar yang baik
bagi klien dan bantu klien
untuk mengatasi masalah
Diagnosa NIC NOC

5. Afirmasi Positif
6. Berikan reinforcement positif
kepada klien i

1. Pengendalian
Resiko Bunuh
diri terhadap
Diri
bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai