Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

MANFAAT TEMPE
Nama kelompok
• Alvio Arisia Safitri
• Dicky Putra Utama
• Fasha Syawalia Heryaningtyas
• Novia Dwi Lestari
• Riky Antonius Manulu
• Selvi Anggraini
• Samsul Maulana Akbar
• Vivi Ayu Khasanah
Latar Belakang
Kedelai
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan
pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan
dengan beras, jagung,tepung singkong,
kacang hijau, daging, ikan segar, dan
telur ayam, kedelaimempunyai kandungan
protein yang lebih tinggi, hampir menyamai
kadar protein susu skim kering.
Tempe
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan
jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai
yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena
adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama
proses fermentasi kedelai menjadi tempe,
akan dihasilkan antibiotika yang akan
mencegah penyakit perut seperti diare.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis
dapat merumuskan :
1. Bagaimanakah peranan
mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam
proses pembuatan tempe?
2. Bagaimanakah proses pembuatan
tempe?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang menjadi
acuan penulis untuk membuat laporan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui bagaimana peranan dari
mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam
proses pembuatan tempe.
2. Mengetahui bagaimana proses
pembuatan tempe.
Manfaat Penulisan
Hasil penulisan laporaan hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat, baik secara
teoritis maupun praktis.
Proses Fermentasi Tempe
Alat dan Bahan
• Kacang Kedelai
• Ragi tempe (inokulum RAPRIMA)atau
biakan murni Rhizopus sp
• Kantong plastik atau daun pisang atau
bisa juga daun jati
Simpulan
Pada dasarnya proses pembuatan tempe
merupakan proses penanaman mikroba
jenis jamur Rhizopus sp pada media
kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi
kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi
menyebabkan tekstur kedelai menjadi lebih
lunak, terurainya protein yang terkandung
dalam kedelai menjadi lebih sederhana,
sehingga mempunyai daya cerna lebih baik
dibandingkan produk pangan dari kedelai
yang tidak melalui proses fermentasi.
Saran
• Sebaiknya dalam melakukan percobaan
dan penelitian melakukan secara serius
dan cermat serta selalu
mempertimbangkan dari kebersihannya.
• Dalam melakukan percobaan sebaiknya
tetap dalam pengawasan guru
pembimbing, agar hasilnya sesuai dengan
apa yang kita harapkan.

Anda mungkin juga menyukai