Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI TERAPIUTIK PADA PASIEN

INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


1. Mufaliha Sabila Iswari (18631725)
2. Irvrilia Rahma (18631705)
3. Rahma Tri Fany (18631675)
4. Laily Ayu Nurohmah (18631649)
Pengertian Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman
bersama antara perawat klien yang bertujuan untuk
menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi
perilaku pasien
Pengertian gawat darurat
Gawat Darurat adalah keadaan
klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna
penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan lebih lanjut
(UU no 44 tahun 2009).
Tujuan komunikasi terapeutik pada klien
gawat darurat menciptakan kepercayaan
antara perawat dengan klien yang
Tujuan mengalami kondisi kritis atau gawat
komunikasi
pada darurat dalam melakukan tindakan,
gawat sehingga klien cepat tertolong dan tidak
darurat
terjadi hal yang fatal.
a. Klien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam
nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan
secepatnya.
Konsep
b. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya dan
Dasar
atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya.
Bisanya di lambangkan dengan label merah. Keperawatan
c. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Bisanya di Gawat
lambangkan dengan label Biru.
d. Pasien Darurat Tidak Gawat Darurat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya. Bisanya di lambangkan dengan label kuning.
e. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Pasien yang tidak mengalami kegawatan dan kedaruratan. Bisanya di lambangkan dengan label
hijau.
f. Pasien Meninggal
Label hitam ( Pasien sudah meninggal, merupakan prioritas terakhir. Adapun petugas triage di
lakukan oleh dokter atau perawat senior yang berpengalaman dan petugas triage juga bertanggung
jawab dalam operasi,pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu.
Aspek Psikologis
Pada Situasi
Gawat Darurat
1. Cemas
2. Histeris
3. Mudah marah
SPGDT
(sistem penanggulangan gawat darurat terpadu)
1. Fase pra rumah sakit
Fase pelayanan pra rumah sakit adalah pelayanan kepada penderita gawat darurat
yang melibatkan masyarakat atau orang awam dan petugas kesehatan.
2. Fase pelayanan rumah sakit
Fase pelayanan rumah sakit adalah fase pelayanan yang melibatkan tenaga kesehatan
yang dilakukan di dalam rumah sakit seperti pertolongan di unit gawat darurat.
3. Pelayanan antar rumah sakit ( rujukan )
Fase pelayanan antar rumah sakit ( rujukan ) adalah fase pelayanan yang melibatkan
petugas kesehatan dengan petugas kesehatan rumah sakit lain atau rumah sakit satu
dengan rumah sakit yang lain sebagai rujukan.
Teknik Komunikasi Pada
Gawat Darurat
1. Mendengarkan
2. Menunjukkan penerimaan
3. Mengulang Pernyataan Klien
4. Klarifikasi
5. Menyampaikan Hasil
Pengamatan
Prinsip komunikasi gawat darurat
Ciptakan lingkungan terapeutik dengan menunjukan prilaku dan
sikap
a. Caring ( sikap pengasuhan yang ditnjukan peduli dan selalu
ingin memberikan bantuan)
b. Acceptance (menerima pasien apa adanya)
c. Respect (hormatati keyakinan pasien apa adanya)
d. Empaty (merasakan perasaan pasien)
e. Trust (memberi kepercayaan)
f. Integrity (berpegang pd prinsip profesional yang kokoh)
g. Identifikasikan bantuan yang diperlukan
h. Terapkan teknik komunikasi: terfokus, bertanya, dan validasi
i. Bahasa yang mudah dimengerti
j. Pastikan hubungan profesional dimengerti oleh
pasien/keluarga
k. Motivasi dan hargai pendapat & respon klien
KESIMPULAN
Komunikasi yang dilakukan kepada
pasien yang dalam kondisi gawat
darurat yaitu dengan komunikasi
seperti komunikasi terapiotik lain, tetapi
dalam hal ini yang lebih di utamakan
dalam mengatasi gawat darurat adalah
tindakan yang akan diberikan kepada
pasien harus lebih cepat dan tepat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai