Ilmu Negara
Ilmu Negara
1. KONSTITUTIF ( Mutlak )
a. rakyat
b. wilayah
c. pemerintahan yg berdaulat
d. hubungan internasional
2. DEKLARATIF ( tambahan )
pengakuan negara lain
Unsur Konstitutif
• Rakyat
• Rakyat merupakan unsur terpenting negara karena rakyatlah yang pertama
kali berkehendak membentuk negara. Rakyat pula yang mulai merencanakan,
merintis, mengendalikan, dan menyelenggarakan pemerintahan negara.
• Di dalam suatu negara, rakyat dapat dibedakan menjadi:
a. penduduk dan bukan penduduk;
b. warga negara dan bukan warga negara (warga negara asing).
a. Penduduk dan Bukan Penduduk
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah
negara (menetap). Biasanya, penduduk adalah mereka yang lahir secara turun-temurun dan
besar di dalam suatu negara tertentu.
Bukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam suatu wilayah negara hanya untuk
sementara waktu. Contohnya, para turis mancanegara atau tamu-tamu instansi tertentu di dalam
suatu negara.
b. Warga Negara, dan Bukan Warga Negara
• Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari
suatu negara. Dengan kata lain, warga negara adalah mereka yang menurut undang-undang atau
perjanjian diakui sebagai warga negara. Warga negara dapat didapat melalui proses
“naturalisasi”.
• Bukan Warga Negara (orang asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara tetapi
secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada
pemerintahan di mana mereka berada (Contoh: Duta besar, Konsul, Kontraktor asing dan
sebagainya).
• Wilayah
• Unsur wilayah adalah hal yang amat penting untuk menunjang pembentukan suatu
negara. Tanpa adanya wilayah, mustahil sebuah negara bisa terbentuk. Wilayah inilah
yang akan ditempati oleh rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan. Wilayah suatu
negara merupakan kesatuan ruang yang meliputi daratan, lautan, udara, dan wilayah
ekstrateritorial.
• Pemerintahan Yg Berdaulat
• diartikan sebagai suatu pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi untuk
mengamankan, mempertahankan, mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan
pemerintahan Negara secara penuh.
• Kesanggupan untuk berhubungan dengan negara lain
• yaitu ketika negara itu mampu melakukan hubungan-hubungan dengan negara lain dalam
bidang ekonomi, pendidikan, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Unsur Deklaratif
• Pengakuan dari negara lain
• pengakuan dari negara-negara lain merupakan bukti sah hadirnya atau terbentuknya
negara dan berhak untuk terhindar dari ancaman dan campur tangan negara lain.
• Pengakuan de facto yang berarti diakui secara nyata bahwa negara tersebut telah diakui
karena memiliki unsur-unsur negara seperti ada pemimpin, rakyat dan
wilayahnya. Misalnya, secara de facto Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
• Pengakuan de jure yang berarti pengakuan negara lain terhadap suatu negara menurut
hukum internasional. Pengakuan negara lain secara de jure bangsa Indonesia dimulai
sejak 18 Agustus 1945, pada saat disahkannya UUD 1945, terpilihnya presiden dan wakil
presiden, serta dilantiknya lembaga legislatif (KNIP) sebelum terbentuknya MPR/DPR.
TEORI ASAL MULA NEGARA
• Ada dua yaitu secara primer dan sekunder
1. Secara Primer
teori yang membahas tentang terjadinya negara yang TIDAK dihubungkan dengan
yang telah ada sebelumnya. Tapi dilihat secara evolusi.
Negara memang sudah pasti berevolusi. Karena manusialah yang lebih dulu ada dari
pd negara. Dan Manusia pula yang merencanakan, membuat atau membentuk negara.
2. Secara Sekunder
teori yang membahas tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara2
yang telah ada sebelumnya. Misalnya, adanya pengakuan baik secara de facto maupun
de jure.
Secara Primer
• Ber-evolusi melalui 4 tahap:
1. Pertama-tama dimulai dari persekutuan masyarakat/suku (genootschaft).
Awal kehidupan manusia dimulai dari keluarga, kemudian terus berkembang
menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum tertentu (suku).
2. Kerajaan (Rijk)
Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat hukumnya, kemudian
mengadakan ekspansi dengan penaklukan-penaklukan ke daerah lain. Hal itu
mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku dari primus inter pares menjadi
seorang raja dengan cakupan wilayah yang lebih luas dalam bentuk kerajaan.
3. Negara Nasional
• Pada awalnya, negara nasional diperintah oleh raja yang absolut dengan sistem
pemerintahan ter-sentralisasi. Semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan perintah
raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase demikian dinamakan fase nasional di
dalam terjadinya negara.
4. Negara Demokrasi
• Dari fase negara nasional, secara bertahap rakyat mempunyai kesadaran batin dalam
bentuk perasaan kebangsaan. Adanya kekuasaan raja yang mutlak menimbulkan
keinginan rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri,
Secara Sekunder
1. Occupatie (pendudukan)
• Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum
dikuasai,kemudian diduduki dan dibentuk mjd sebuah negara
• Contoh : Liberia yang diduduki budak-budak Negro dimerdekakan pada
tahun 1847.
2. Fusi (peleburan )
• Hali ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk saling melebur menjadi Negara baru.
• Contoh : Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871.
3. Cessie (penyerahan)
• Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu
perjanjian tertentu.
• Conyoh: Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Australia kepada Prusia (Jerman), karena
ada perjanjian bahwa Negara yang kalah perang harus memberikan Negara yang
dikuasainya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu Negara yang kalah
pada PD l.
4. Accesie (Penaikan)
• Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Kemudian wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang
sehingga terbentuknya Negara.
• Contoh : wilayah negara Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.
5. Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan)
• Suatu Negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa
reaksi berarti.
• Contoh : Ketika pembentukan Negara Israel pada tahun 1948, wilayahnya banyak
mencaplok daerah Palestina, Surih, Yordania, dan Mesir.
6. Proclamation (Proklamasi)
• Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain
mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali, dan
menyatakan kemerdekaannya.
• Contoh : Negara Republik Indonesia merdeka pada tahun 17 Agustus 1945 dari penjajahan
Jepang dan Belanda.
7. Innovation ( Pembentukan Baru)
• Munculnya suatu negara di atas negara yang pecah kemudian lenyap. Contoh: Columbia pecah
dan lenyap. Kemudian di wilayah negara itu muncul negara baru yaitu Venezuela dan Columbia
Baru.
8. Separatise (pemisahan)
• Suatu wilayah Negara yang memisahkan diri dari Negara yang semula menguasainya, kemudian
menyatakan kemerdekaannya.
• Contoh: pada tahun 1939, Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan
kemerdekaannya.
HILANGNYA NEGARA
a. karena Faktor Alam
b. karena Faktor Sosial, antara lain:
• - adanya penaklukan
• - adanya revolusi
• - adanya penggabungan
TUJUAN NEGARA
• Teori : tujuan negara adalah jaminan atas hak dan kebebasan
• Tokoh teori ini adalah Immanuel Kant dan Kranenburg.
• Immanuel Kant menganjurkan bahwa negara hukum yang dibentuk adalah negara
hukum dalam arti sempit (negara hukum klasik/ negara hukum dalam arti formal/
nachtwakerstaats). Artinya, negara berfngsi hanya sebagai penjaga malam yang bertugas
hanya menjaga keamanan dan ketertiban. Negara tidak berkewajiban untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyatnya.
• Sedangkan kranenburg menganjurkan bahwa negara hukum yang terbentuk sebaiknya
adalah negara hukum modern(negara hukum dalam arti luas/negara hukum welfaren
state) artinya, selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, negara berkewajiban
pula untuk mewujudkan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
• Teori integralistik
• berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan gabungan dan paham individualisme
dan sosialisme. Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan
penguasa (negara). Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan bukan hanya
untuk kepentingan perorangan atau golongan tertentu saja, tetapi juga untuk
kepentingan seluruh masyarakat negara yang bersangkutan.
• Paham integralistik diperkenalkan oleh Prof. Dr. Supomo pada Sidang Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tanggal 30 Mei 1945. Paham
Integralistik merupakan aliran pemikiran yang sesuai dengan watak bangsa Indonesia
yang bersifat kekeluargaan dan tolong-menolong.
• Paham Fasisme
Menurut fasis negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan orang kuat. Bila orang kuat
sudah membentuk organisasi negara, maka negara wajib menggembleng dan mengisi
jiwa rakyat secara totaliter, diktatorial dan nasionalistis.
Tujuan negara fasis adalah imperium dunia yaitu pemimpin bercita-cita untuk
mempersatukan semua bangsa di dunia menjadi satu kekuatan bersama.
• Paham Sosialisme
Kelahiran paham Sosialisme berkaitan erat dengan keberadaan Kapitalisme yang sudah
sangat eksploitatif. Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan
menyokong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. paham Sosialisme
muncul di daratan Eropah setelah adanya Revolusi Industri, guna untuk menghindari
pengisapan ekonomi oleh segelintir orang (kaum kapitalis atau pemodal). paham
Sosialisme ini kemudian banyak ditunggangi oleh muatan politik sehingga berubah
menjadi Komunisme. Pelopor dari sosialisme : Etienne Cabet, Robert Owen, Albert
Brisbane
• Paham Komunisme
• memandang negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi kehidupan
masyarakat. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan negara yaitu memberikan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggota masyakarat (sama rata
sama rasa). Antara paham Sosialisme dengan Komunisme memiliki perbedaan yang
sangat tajam mengenai tujuan negara Faham Komunisme dikembangkan oleh Marx dan
pengikut setianya Lenin dan Stalin
FUNGSI NEGARA