1
PENGERTIANHUKUM
TEORI ETIS
Tu ju a n h u k u m s e m a t a - m a t a k e a d ila n . Hu k u m b e rt u ju a n m e w u ju d k a n
k e a d ila n .
TEORI CAMPURAN
Tu ju a n p o k o k d a ri h u k u m a d a la h k e t e rt ib a n . Ke b u t u h a n a k a n k e t e rt ib a n
in i s y a ra t p o k o k b a g i s u a t u m a s y a ra k a t y a n g t e ra t u r . D i s a m p in g it u
t u ju a n la in d a ri h u k u m a d a la h t e rc a p a in y a k e a d ila n y a n g b e rb e d a - b e d a
is i d a n u k u ra n n y a m e n u ru t m a s y a ra k a t d a n ja m a n n y a . Mo c ht a r 6
Ku s u m a a t m a dja
TUJUAN HUKUM
KEADILAN
Justitia distributiva (ius suum cuique tribuere)
Justitia commutativa 7
FUNGSI HUKUM
Kontrol sosial
Penyelesaian sengketa
dll
8
PENGGOLONGAN HUKUM
HUKUM PERDATA
HUKUM PIDANA
HUKUM ACARA
HUKUM EKONOMI
HUKUM KHUSUS
HUKUM PAJAK 9
HUKUM PERBURUHAN
SISTEMATIK KUHP
S u m b e r H u k u m M a t e r iil
m e ru p a k a n fa k t o r y a n g m e m b a n t u
p e m b e n t u k a n h u k u m , a n t a r a la in : k e k u a t a n
p o lit ik , s it u a s i s o s ia l e k o n o m i d s b .
S um be r H uk um Form il
U n da n g -un da n g , Ke bia s a a n , Tra k t a t , Yuris prude n s i
11
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM CIVIL LAW / EROPA KONTINENTAL
Peraturan (regel)
UNDANG-UNDANG
Penetapan atau Ketetapan (beschikking)
KEBIASAAN
TRAKTAT
YURISPRUDENSI
DOKTRIN
PENEMUAN HUKUM 12
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM COMMON LAW / ANGLO SAXON
YURISPRUDENSI
STATUTA LAW
CUSTOM
16
B IS NIS DAN EK ONOMI
Ek o n o m i b e r a s a l d a r i B a h a s a Yu n a n i d a r i k o m b in a s i
d u a k a t a , y a it u o ik o s , “ru m a h t a n g g a ”, d a n n o m o s ,
“m e n g a t u r ”. De n g a n d e m ik ia n , o ik o n o m ia s e c a r a
e t im o lo g is b e r a r t i “m e n g a t u r ru m a h t a n g g a . ”
B e rd a s a rk a n m a k n a te rs e b u t, m a s y a ra k a t B a ra t
m e n e r je m a h k a n e k o n o m i s e b a g a i “t a t a la k s a n a
ru m a h t a n g g a a t a u k e p e m ilik a n ” (m a n a g e m e n t o f
h o u s e b o ld o r e s t a t e ) .
K e g ia t a n t e r s e b u t p a d a g ilir a n n y a m e n y e b a r k e
s e lu r u h p o p u la s i ru m a h t a n g g a y a n g k e m u d ia n
m e n ja d i k e lo m p o k y a n g d ip e r in t a h o le h
p e m e r in t a h a n s u a t u n e g a r a . Pe n g a t u r a n ru m a h
t a n g g a in i m e n c a k u p t ig a s u b s is t e m , y a it u 17
m e m p e r b a n y a k k e k a y a a n d a n m e m e lih a r a
k e b e r a d a a n n y a (s u b s is t e m p r o d u k s i) , t a t a c a r a
BISNIS DAN EKONOMI
Pergerakan makna tersebut pada saat yang sama
juga merefleksikan pergeseran makna ekonomi
dari makna etimologis – yang
Pergerakan makna tersebut pada saat yang sama
juga merefleksikan pergeseran makna ekonomi
dari makna etimologis – yang berarti hemat atau
kekayaan – menjadi makna terminologis, yakni
kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik
berkaitan dengan kegiatan memperbanyak
jumlah kekayaan serta menjaga pengadaannya,
maupun berhubungan dengan
18
BINIS DAN EKONOMI
Menurut Paul Anthony Ilmu ekonomi adalah ilmu
yang berbicarakan tentang studi mengenai
cara-cara manusia dan masyarakat dalam
menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa
mengunakan uang untuk menggunakan
sumber-sumber produktif langka yang dapat
menpunyai kegunaan-kegunaan alternatif,
untuk memproduksi berbagai barang dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi, baik
waktu sekarang maupun yang aka datang, untuk
berbagai golongann dan keloopok masyarakat
19
SISTEM EKONOMI DI DUNIA
Sistem Ekonomi di dunia
Pertama, Kapitalis peran pemerintah sangat kecil
bertujuan mendongkrak kemjuan
Kedua, Komunis
Ketiga, Islam
20
PENGERTIAN HUKUM BISNIS
Salah satu aspek penting dalam upaya
mempertahankan eksistensi manusia di
dalam masyarakat adalah membangun
sistem perekonomian yang mendukung
upaya mewujudkan tujuan hidup itu.
Sistem perekonomian yang sehat
seringkali bergantung pada sistem
perdagangan (System of trade and
commerce) yang sehat.
Oleh karenanya: Masyarakat membutuhkan
seperangkat aturan yang dengan pasti
dapat diberlakukan untuk menjamin 21
23
PENGERTIAN HUKUM BISNIS
Proses produksi dalam masa ini sering
diartikan sebagai indirect production, dalam
arti orang cenderung memenuhi
kebutuhannya dengan bantuan dan kerjasama
orang lain, berarti mengandung unsur-unsur
spesialisasi dan pemanfaatan surplus;
Melalui spesialisasi: mengkhususkan diri pada
keahlian, keunggulan (Advantage) yang ada pada
dirinya;memanfaatkan faktor waktu, sarana dan
faktor-faktor produksi lain secara intensif, efisien
dan efektif.
Melalui pemanfaatan surplus orang berusaha untuk
25
PENGERTIAN HUKUM BISNIS
Yang berlangsung dalam kerangka spesialisasi dan
pemanfaatan surplus di atas.
Kegiatan trade ini dipahami sebagai kegiatan bisnis
(business) karena:
KEGIATAN“EXCHANGE OF GOODS AND SERVICES” TADI
DILAKUKANDALAMRANGKA MEMPEROLEH KEUNTUNGANEKONOMIS
(ECONOMIC PROFIT) TERTENTU.
26
PENGERTIANHUKUMBISNIS
Bila aktivitas trade lebih banyak
dikaitkan dengan pengertian “Exchange
of Goods and Services”, maka:
AKTIVITAS EXCHANGE OF GOODS AND
SERVICES FOR PROFIT LEBIH BANYAK
DIARTIKAN SEBAGAI COMMERCIAL
ACTIVITIES
27
KERANGKA DASAR HUKUMBISNIS
Hukum Bisnis adalah seperangkat kaidah-
kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur
dan menyelesaikan persoalan-persoalan
dalam aktivitas antas manusia di bidang
perdagangan (dalam arti trade and
commerce).
Unsur terpenting dalam dalam aktivitas itu
adalah persetujuan bisnis/perdagangan di
antara para pelaku bisnis (pengusaha,
perusahaan-perusahaan, bank, konsumen
dsb) mengenai pelbagai transaksi bisnis
(produksi, transportasi, penjualan/distribusi 28
dan bahkan konsumsi).
KERANGKADASARHUKUMBISNIS
Masyarakat membutuhkan aturan-aturan
hukum yang memungkinkan para anggotanya
untuk membuat dan melaksanakan
persetujuan-persetujuan bisnis itu.
Aturan-aturan hukum dibutuhkan karena:
Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan
bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih
kuat dari sekedar janji yang beritikad baik
dari masing-masing pihak dan saling
kepercayaan di antara mereka untuk
melaksanakan isi persetujuan;
Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya- 29
upaya hukum yang dapat digunakan
seandainya salah satu pihak tidak
KERANGKADASARHUKUMBISNIS
Atas dasar kebutuhan inilah maka salah satu
bidang hukum yang paling penting yang
membentuk kerangka hukum bisnis adalah:
HUKUM KONTRAK (The Law of contract)
30
HUKUM EKONOMI DANBISNISSYARI’AH
Ekonomi Islam Hasan al-Zaman (Economic
function of on Islamic State). Islamic economics
is the knowledge and applications and rules of
the syari’ah that prevent injustice in the
requisition and disposal of material resources in
order to provide satisfaction to humanbeing and
enable them to perform they obligation to Allah
and society (Ekonomi Islam adalah pengetahuan
dan penerapan hukum syariah untuk mencegah
terjadinya ketidak adilan atas pemanfaatan dan
pengembangan sumber-sumber material
dengan tujuan untuk memberikan kebahagiaan 31
manusia dan melakukannya sebagai kewajiban
kepada Allah dan manusia)
HUKUMBISNISSYARIAH
Binis Syariah, adalah dunia usaha yang
dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yakni
usaha bisnis yang dilakukan secara profesional
untuk mendapatkan keuntungan, namun
memperhatikan prinsip halal-haram.
Pasar keuangan Islam tidak hanya berhubungan
dengan prinsip-prinsip ketuhanan semata. Bisnis
tidak mungkin dijalankan tanpa mendapatkan
keuntungan yang layak. Dengan demikian dapat
dikatakan bisnis syari’ah tidak hanya bersifat
ketuhanan (ilhiyah/ukhrawi), melaikan juga
duniawi. 32
HUKUMBISNISSYARIAH
Bisnis dalam kajian fikih disebut tijarah. Tijarah
adalah pertukaran harta melalui jual beli yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang sah
secara Islam bila dilakukan secara halal.
Tijarah juga dapat dikenal dengan istilah al-bay’
yakni penukaran harta dengan harta untuk
tujuan memiliki dan mengusai. Tijarah dan al-
bay’ pada dasarnya sama, kendati sesungguhnya
tijarah penekanan kepada keuntungan
33
HUKUMBISNISSYARIAH
Binis Syariah, adalah dunia usaha yang
dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yakni
usaha bisnis yang dilakukan secara profesional
untuk mendapatkan keuntungan, namun
memperhatikan prinsip halal-haram.
Pasar keuangan Islam tidak hanya berhubungan
dengan prinsip-prinsip ketuhanan semata. Bisnis
tidak mungkin dijalankan tanpa mendapatkan
keuntungan yang layak. Dengan demikian dapat
dikatakan bisnis syari’ah tidak hanya bersifat
ketuhanan (ilhiyah/ukhrawi), melaikan juga
duniawi. 34
HUKUMBISNIIS SYARIAH
Atasdasar itulah, kajian Islam
mengnai bisnis syari’ah dapat dibagi
menjadi 2 (dua) lingkup. Pertama,
bersifat syar’i (perintah Allah)
berdasarkan nilai-nilai alquran dan
sunnah. Kedua bersifat thabi’i,
rasional dan empiris sebagai sesuatu
yang duniawi dimana manusia
mengunakan akal dan pengalaman 35
36
PRINSIP EKONOMI DAN BISNIS SYARI’AH
Prohibition of Riba
Avoidance of gharar (ambiguities) in cantractual
agreement
Prohibition of maisir (gambling)
37
JENIS-JENISBISNIS
Bisnis Pertanian (agriculture) dan pertambangan
(mining) yang berhubungan dengan produksi
barang mentah seperti tanaman dan mineral
Bisnis finansial, termasuk bank dan perusahaan-
perusahaan lain yang menghasuilkan
keuntungan melalui investasi dan manajemen
modal
Bisnis informasi yang menghasilkan keuntungan
seperti misalnya hak kekayaan intelektual
(intelectual property rights), termasuk studio-
studio film, penerbit dan oerusahaan-
perusahaan perangkat lunak. 38
Bisnis pelayanan
Bisnis transportasi
Pelayanan publik
39
DEWAN PENGAWEAS SY ARIAH
Un u t k m e m a s t ik a n s e b u a h b is n is s y a r ia h s e s u a i
d e n g a n p r in s ip s y a r ia h d ib e n t u k DPS m e la lu i:
P e r t a m a , Pa s a l 1 09 UU No m o r 40 Ta h u n 2 007 Te n t a n g PT
(1) Pe r s e r o a n y a n g m e n ja la n k a n k e g ia t a n u s a h a
b e r d a s a r k a n p r in s ip s y a r ia h s e la in m e m ilik i d e w a n
k o m is a r is w a jib m e m p u n y a i DPS
(2) DPS s e b a g a im a n a d a la m (1 ) t e r d ir i a t a s s e o r a n g
a h li s y a r ia h a t a u le b ih y a n g d ia n g k a t o le h RUPS
a t a s re k o m e n d a s i MUI
(3) DPS s e b a g a im a n a d im a k a s u d p a d a (1 ) b e r t u g a s
m e m b e r ik a b n n n a s ih a t a t a u s a r a n k e p a d a d ir e k s i
s e r t a m e n g a w a s i k e g ia t a n p e r s e r o a n s e s u a i
40
d e n g a n p r in s ip s y a r ia h
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
K e d u a , P a s a l 3 2 UU No . 2 1 T a h u n 2 008
(1) DP S `w a jib d ib e n t u k d i B a n k S y a r e i’ a h d a n
B a n k Um u m K o n v e n s io n a l y a n g m e m ilik i UUS
(2) DP S s e b a g a im a n a d im a k s u d p a d a a y a t ( 1 )
d ia n g k a t o le h RUPS a t a s r e k o m e n d a s i M UI
(3) DP S s e b a g a im a n a d im a k s u d p a d a a y a t ( 1 )
b e r t u g a s m e m b e r ik a n n a s ih a t d a n s a r a n
k e p a d a d ir e k s i s e r a t a m e n g a w a s i k e g ia t a n
B a n k a g a r s e s u a i d e n g a n p r in s ip s y a r ia h
41
TERIMAKASIH
42