Tutorial 4
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Adha Mulyana Wina salsabilla d
ketua anggota
Syahnaz zuhra
Dara yunita anggota
sekretaris
Qurata ayuni
Muhammad nadhil maulidy anggota
anggota
Fathiya zuhra
M. Ikhsanul kamil anggota
anggota
Zelinda alrahmi
Fitrihana husaini anggota
anggota
Sistem pernapasan
1 Anatomi, histologi, fisiologi
Sistem pencernaan
2 Anatomi, histologi, fisiologi
Zat nutrisi
3 Macam macam nutrisi, kelainan
LogoType
Sistem pernapasan
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pernafasan adalah peristiwa menghirup atau
pergerakan udara dari luar yang mengandung
oksigen ke dalam tubuh atau paru paru, serta
menghembuskan udara yang banyak
mengandung karbon dioksida sebagai sisa dari
oksidasi keluar dari tubuh
ORGAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. HIDUNG (NASAL)
2. TEKAK (FARING)
3. PANGKAL TENGGOROKKAN (LARING)
4. BATANG TENGGOROKKAN (TRAKEA)
5. PEMBULUH NAFAS (BRONKUS)
6. CABANG PEMBULUH DARAH (BRONKIOLUS)
7. ALVEOLUS
8. PARU PARU
HIDUNG
FARING
LARING
TRAKEA
BRONKUS
BRONKIOLUS
ALVEOLUS
Histologi organ pada sistem
pernapasan
EPITEL RESPIRATORIK
• Sebagian besar bagian konduksi dilapisi epitel
bertingkat silindris bersilia yang dikenal sebagai
epitel respiratorik
• Ratusan silia yang panjang dan lebat di setiap
tonjolan apikalnya
• Membran basalis tebal
Bm = membran basal
C = silia
G = sel goblet (penghasil mukus)
V = lamina propria tervaskularisasi
Rongga hidung
1. Vestibulum nasi : bagian
paling anterior dan berdilatasi
2. Fossa nasalis : Regio 3
respiratorik, Regio olfaktorik
3. Sinus parasinalis
Regio olfaktoris
Regio respiratorik
• Re = epitel respiratorik
• Mb = membran basal
• S = kelenjar serous
• M = kelenjar mukosa
• V = arteri/ vena
• Jp = jaringan pengikat
Sinus Parasinalis
• Sinus paranasalis adalah rongga bilateral di
fulang frontaf maksila, ethmoid dan sfenoid
tengkorak, sinus ini dilapisi oleh epitel
respiratorik
• Lamina proprianya mengandung sedikit
kelenjar kecil dan menyatu dengan
periosteum di bawahnya.
• EP = epitel respiratorik,sel goblet
lebih sedikit
• Lim = infiltrasi limfosit
• Vn = venule
• Kp = kapiler
Nasofaring
• Nasofaring adalah bagian pertama faring,
yang berlanjut sebagai orofaring ke arah
kaudal, yaitu bagian posterior rongga mulut
• Nasofaring dilapisi oleh epitel respiratorik
• Re = respiratorik
epitel
• L = lymfosit tissue
Laring
• Dindingnya memiliki otot rangka dan bagian kartilago, yang
kesemuanya membuat laring dikhususkan untuk produksi suara
• Vestibulum laring (LV), yang dikelilingi oleh kelenjar seromukosa
(G). Dinding lateral regio ini menonjol sebagai pasangan lipatan
luas, plica vestibularis (VF). Plica ini juga memiliki kelenjar
seromukosa dan jaringan areolar ,nodul limfoid (L) dan dilapisi
oleh epitel respiratorik, dengan regio di dekat epiglotis yang
memiliki epitel skuamosa berlapis. Di bawah setiap plica
vestibularis terdapat celah sempit atau ventrikel (V), dan di
bawahnya terdapat pasangan plica lateral lainnya, yaitu plica
vocalis atau pita suara (VC). Pita suara dilapisi oleh epitel
skuamosa berlapis dan menonjol lebih dalam ke Iumen, yang
membatasi tepi lubang laring itu sendiri. Setiap pita suara memiliki
otot rangka m. vocalis yang besar (VM)
Laring
Trakea
• Epitel respiratorik
(E)
• Jaringan ikat (CT)
• Kelenjar sero
mukosa (G)
• kartilago hyalin
(C)
• perikondrium (p)
• C : kartilago hyialin
• Lm : longitudinal
muscle
Bronkus primer
• Lebih sedikit sel goblet
• Lamina propria Lebih
banyak elastin
• Otot polos memisahkan
lamina propria dan
submukosa
• Kelenjar seromusin lebih
sedikit
• Struktur kartilago tidak
teratur
Bronkus segmental
• Epitel lebih rendah dan
sedikit
• Epitel respirasi (E) dan
mukosa melipat
• Lamina propria lebih
tipis,elastis dan
dikelilingi otot polos
Bronkiolus
• Tidak
terdapat
kartilago dan
kelenjar
submukosa
• Di dominasi
oleh lapisan
otot polos
• C = fibrosus
conective
tissue
Bronkiolus terminalis
• 1 atau 2 lapis otot polos
• Epitelnya (selapis kuboid
bersilia)dan sel clara
sebagai pengganti sel
goblet
• Fungsi sel clara adalah
sebagai mensekresikan
surfaktan untuk
menurunkan tegangan
permukaan dan
mencegah kolaps
bronkiolus
Bronkiolus respiratorius
• Mirip bronkiolus
terminalis
• Alveoli tersebar
pada dindingnya
Ductus alveolaris
• Dilapisi sel alveolar
skuamosa
• Matriks = serabut
elastin dan kolagen
• Ad = alveolar ductus
• A = alveolus
• Rb = bronkiolus
respiratory
Ductus Alveolaris
• Sel epitel alveoli (I)
• Sel septal (II)
• Endotel kapiler (C)
• Makrofag alveoler (M)
• Alveoli (A)
Pleura
• M = mesotel squamosa selapis
• A = alveoli
• V = jaringan ikat yang kaya serat kolagen dan
elastin serta mengandung pembuluh darah
• L = pembuluh limfe
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
HIDUNG
Rongga hidung tersusun dari tulang rawan dan memiliki dua buah
rongga dengan
satu buah sekat. Di dalam rongga hidung, kita dapat menemukan
rambut-rambut halus (silia) dan selaput lendir (mukosa)
yang berfungsi untuk:
menyaring udara pernapasan yang masuk,
menyesuaikan suhu udara yang masuk, dan
menyesuaikan kelembaban udara yang masuk.
FARING
• Tekak (Faring)
Faring merupakan
persimpangan antara saluran
pencernaan dengan saluran
pernapasan yang terletak di
belakang rongga hidung dan
mulut. Faring tersusun dari otot
lurik dengan panjang kurang
lebih 4 cm. Faring berfungsi
sebagai tempat lewat baik
udara maupun makanan
ataupun minuman yang ditelan.
LARING
• Pangkal Tenggorokan (Laring)
Pada laring, terdapat sebuah katup yang disebut epiglotis
dengan fungsi untuk mengatur jalannya makanan dan
udara pernapasan sesuai dengan salurannya masing-
masing. Di samping itu, pada laring, terdapat pula pita
suara yang merupakan organ penghasil suara pada
manusia.
TRAKEA
1. Ingesti
2. Pemotongan dan penggilingan
3. Peristaltik
4. Digesti (penguraian)
5. Absorbsi
6. Egesti (defekasi)
Anatomi
Rongga Mulut
Rongga mulut merupakan awal saluran pencernaan.
Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan
kimiawi
Lidah berperan dalam pencernaan makanan
secara mekanik. Lidah berfungsi dalam proses
mengunyah, menelan, dan juga sebagai alat
pengecap.
Gigi adalah setiap perangkap struktur
perkapuran keras pada processus alveolaris
maxilla dan mandibula untuk memotong dan
menggiling makanan.
Kelenjar Ludah menghasilkan ludah untuk
memudahkan menelan dan melindungi
selaput mulut. Terdapat enzim ptialin yang
mengubah karbohidrat menjadi glukosa.
Esofagus
• Memiliki bentuk menyerupai selang air atau tabung
• Berpangkal di leher
• Bermuara dalam lambung
• Gerakan peristaltik
Lambung
Saluran pencernaan seperti kantung
Terletak di bagian atas rongga perut
Sebagian tertutup oleh hati dan limpa
Hati
Terletak di bawah sekat rongga dada
Mengisi sebagian besar rongga perut kanan
Memproduksi cairan empedu
Menampung vitamin A,D,E, dan K
Kelenjar Pankreas
Melintang pada dinding belakang perut dan ke kiri
Ujung terletak dalam lengkung usus dua belas jari
Bermuara di dalam duodenum
Usus Halus (Intestinum)
Selang bediameter sekitar 2,5 cm
Dengan panjang sekitar 6 m
Terdapat vili untuk meningkatkan penyerapan
Terbagi menjadi 3 bagian : Duodenum, jejenum, ileum
Usus Besar
Diameter mencapai 6,5 cm
Dengan panjang 1,5 m
Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus besar naik, usus besar
turun, dan usus besar melintang
Anus dan rektum
Bagian akhir dari saluran pencernaan
Bagian bawah poros bermuara pada lubang anus
Saluran yang mengeluarkan fese
HISTOLOGI
ORGAN
PENCERNAAN
RONGGA MULUT
4
LARING
4
ESOFAGUS
4
LAMBUNG
4
USUS HALUS
4
USUS BESAR
4
FISIOLOGI
ORGAN
PENCERNAAN
Cavu Esofa Geste Intestin
Colon Anus
m oris gus r um
MULUT
• Gigi, berfungsi untuk
memotong, mengoyak,
dan menggiling makanan
menjadi partikel yang
kecil-kecil
• Lidah, mengatur letak
makanan di dalam mulut
serta mengecap rasa
.
makanan
• Kelenjar ludah, melumasi
rongga mulut, serta
mencerna karbohidrat
menjadi disakarida
FARING
• Penghubung antara
mulut dan esofagus
• Menuntut makanan
menuju saluran yang
benar
• Membantu proses
menelan
ESOFAGUS
Hasil glikolisis
2 asam piruvat
2 NADH
2 ATP
2 ASETIL KO-
A
2 NADH
HASIL
2 CO2
Siklus krebs
Transpor elektron
NUTRISI YANG DISERAP TUBUH
JENIS NUTRISI
• 1. Mikronutrisi
Sesuai dengan namanya, mikronutrisi
merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit dan hanya berfungsi
untuk mendukung metabolisme tubuh.
Terdapat tiga senyawa yang dapat
dikategorikan sebagai nutrisi, yaitu vitamin,
mineral dan air.
• 2. Makronutrisi
Sementara itu, makronutrisi merupakan
kebalikan dari mikronutrisi. Nutrisi ini
biasanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang besar karena sebagai sumber energi.
Makronutrisi dapat diklasifikasikan menjadi
tiga senyawa, yaitu karbohidrat, protein dan
lemak
Macam macam nutrisi
• Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam
menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Tubuh akan
menggunakan karbohidrat untuk memproduksi glukosa
yang dapat segera digunakan atau menyimpannya sebagai
cadangan energi. Jumlah glukosa yang diproduksi
berlebihan akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.
Terdapat dua jenis karbohidrat yang bermanfaat bagi tubuh,
yaitu sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana
dapat ditemui dalam gula, sedangkan karbohidrat kompleks
terdapat pada pati maupun serat. Selain itu, juga dapat
mengkonsumsi nasi, jagung, gandum,ketela
pohon, ubi, kentang, dan sagu sebagai sumber karbohidrat.
• Protein
Protein sangat bermanfaat bagi tubuh Anda untuk
membantu membangun serta memelihara jaringan otot
serta saraf lainnya. Senyawa ini juga berfungsi untuk
memproduksi hormon yang berguna bagi tubuh. Seperti
halnya karbohidrat, kelebihan dari konsumsi protein akan
disimpan tubuh dalam bentuk lemak.
Menurut sumbernya, protein dapat dibedakan menjadi
nabati dan hewani. Jenis protein nabati yang dapat
dikonsumsi diantaranya adalah kacang-kacangan, padi-
padian dan sayur mayur. Sementara itu, konsumsi protein
hewani dapat Anda penuhi dari daging hewan. Namun,
konsumsi protein dalam bentuk daging sebaiknya juga
dilakukan secukupnya guna meminimalisir resiko terserang
kolesterol.
• Lemak
jenis nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh Anda
adalah lemak, baik jenuh maupun tidak jenuh. Lemak
tidak jenuh merupakan jenis lemak yang paling aman
untuk Anda konsumsi. Walaupun pada dasarnya lemak
tak jenuh juga dapat berubah menjadi lemak jenuh
apabila dilakukan proses penyempurnaan.
Makanan berlemak tak jenuh yang dapat dikonsumsi
yaitu kelapa, kemiri, buah zaitun,kacang tanah
dan buah alpukat. Kemudian, lemak jenuh yang dapat
dikonsumsi misalnya daging, telur, susu, ikan, mentega
dan minyak ikan. Akan tetapi konsumsi lemak jenuh
dalam jumlah yang berlebihan sangat tidak disarankan
karena berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
• Vitamin
Tubuh juga membutuhkan jenis nutrisi ini untuk membantu
metabolisme tubuh, meningkatkan energi dan membantu
kelancaran berpikir. Setiap vitamin yang dikonsumsi tentu
memiliki manfaat berbeda-beda bagi tubuh. Bahkan
terdapat beberapa vitamin yang berkhasiat untuk
meminimalisir resiko terserang penyakit tertentu.
Contohnya adalah kegunaan vitamin A, C dan E yang
membantu mencegah penyakit arteri koroner, dimana
ketiganya terus memperkuat dinding arteri. Selanjutnya,
yaitu vitamin B1yang bermanfaat untuk melancarkan
sistem pencernaan dan syaraf tubuh Anda. vitamin
B2membantu menormalkan pertumbuhan sel. Vitamin
B3 berfungsi sebagai detoksifikasi bagi tubuh Anda.
Kemudian, vitamin D membantu penyerapan kalsium
dan vitamin K dapat membekukan darah.
• Mineral dan trace elemen lainnya
Tubuh juga membutuhkan pasokan nutrisi yang berasal
dari mineral dan trace elemen lainnya. Keduanya
bermanfaat dalam membantu melancarkan kerja organ
tubuh. Mineral klorin misalnya yang dapat membantu
memproduksi cairan pencernaan tubuh Anda.
Kemudian, fosfor dapat membuat tulang Anda lebih
kuat.
Kedua mineral tersebut dapat Anda temukan
pada makanan yang dikonsumsi, namun akibat trace
elemen tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah
sedikit. Nutrisi terakhir yang juga dibutuhkan oleh
tubuh Anda yaitu garam. Namun, dalam
mengkonsumsi nutrisi yang satu ini tidak boleh
melebihi 2400 miligram per hari karena dapat
meningkatkan tekanan darah.
• Air
Keberadaan air sebagai salah
satu nutrisi dalam tubuh jelas begitu penting.
Air berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh
yang hilang setalah melakukan rutinitas
sehari-hari. Disamping itu, air juga dapat
mengontrol jumlah kalori, memperlancar
fungsi ginjal, meningkatkan energi hingga
membuang racun.
Defisiensi Vitamin A
Akibat kekurangan vitamin A
Xeroftalmia
Kelainan Kulit
sis)
Befungsi sebagai ko enzim dalam
metabolisme karbohidrat
Defiensi Vitamin C (Scurvy)
• Vitamin D mempertinggi
absorbsi kalsium, jadi
konsentrasi kalsium dan fosfor
dalam darah dapat
dipertahankan
• Rakitis adalah peristiwa
melunak dan melemahnya
tulang
• Akibat kalsifikasi tulang
yang tidak normal
Undernutrition
Marasmus
nutrisional
Defisiensi
Gizi
Malnutrisi
Kwashiorkor
Obesitas