Anda di halaman 1dari 68

Chapter 10

Acquisition and
Disposition of
Property, Plant, and
Equipment
diterjemahkan oleh
Agus Arianto Toly
Program Akuntansi Pajak
Universitas Kristen Petra

dari versi asli


Coby Harmon
University of California
Santa Barbara
Westmont College
Acquisition and Disposition of
Property, Plant, and Equipment

Cost setelah
Perolehan Penilaian Perolehan
Pelepasan

Cash Discounts
Cost saat Additions
perolehan: Land, Deferred
Buildings, dan Contracts Improvements
Equipment
Lump-sum
dan Replacements
Penjualan
Purchases
Self-constructed
Rearrangement
Assets Penerbitan Shares Konversi Khusus
dan
Pertukaran Asset Reorganization
Interest Costs Non-moneter
Perbaikan
Hibah Pemerintah
Obervasi
Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan property, plant, dan equipment.


2. Mengidentifikasi cost yang termasuk sebagai komponen
penilaian awal untuk property, plant, dan equipment.
3. Mendeskripsikan perlakuan akuntansi terkait self-constructed
assets.
4. Mendeskripsikan perlakuan akuntansi terkait kapitalisasi
interest.
5. Memahami perlakuan akuntansi terkait perolehan dan penilaian
plant assets.
6. Mendeskripsikan perlakuan akuntansi atas cost setelah
perolehan.
7. Mendeskripsikan perlakuan akuntansi untuk pelepasan property,
plant, dan equipment.
Property, Plant, and Equipment
(PPE)
PPE
(Plant Assets atau Fixed Assets)
tangible asset yang diperoleh untuk digunakan dalam menghasilkan
atau menyediakan barang atau jasa;
tangible asset yang diperoleh untuk disewakan;
tangible asset yang diperoleh untuk tujuan administratif
masa manfaat lebih dari satu tahun

karakteristik
digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual;
bersifat jangka panjang dan umumnya didepresiasi;
memiliki substansi fisik

termasuk
land;
building (kantor, pabrik, gudang);
dan equipment (mesin, furniture, peralatan)
Perolehan PPE
diukur sebesar historical cost
cash atau cash equivalent price untuk memperoleh
asset dan membawanya ke lokasi, serta kondisi yang
dibutuhkan untuk penggunaannya
harga beli, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikembalikan, dikurangi potongan pembelian

penilaian setelah tanggal perolehan


cost method atau fair value (revaluation) method
Perolehan PPE

Cost of Land
termasuk semua cost untuk memperoleh land dan
mempersiapkannya untuk digunakan

cost yang umumnya tercakup


purchase price;
closing cost, seperti perpindahan hak milik, biaya notaris, dan biaya
pencatatan;
cost untuk meratakan, mengisi, membuat pengairan, dan
pembersihan;
asumsi adanya hak gadai atau hipotek, atau klaim lainnya atas
properti; dan
land improvements tambahan yang memiliki indefinite life
Perolehan PPE

Cost of Land
improvement untuk umur yang terbatas (seperti akses
jalan, pagar, area parkir)
diakui sebagai Land Improvement (dan didepresiasi)

Investment Property
land yang diperoleh untuk spekulasi

Property Inventory
land yang diperoleh oleh real estate yang umumnya
untuk dijual kembali
Perolehan PPE

Cost of Building
termasuk semua cost yang terkait untuk memperoleh
atau membangun bulding

cost yang umumnya tercakup


material, tenaga kerja, dan overhead selama proses
konstruksi;
dan biaya profesional serta ijin pembangunan

mulai sejak proses awal hingga bangunan selesai


Perolehan PPE
Cost of Equipment
termasuk semua cost yang terkait untuk memperoleh
equipment dan mempersiapkannya untuk digunakan

cost yang umumnya tercakup


purchase price;
biaya angkut dan penanganan;
asuransi selama dalam perjalanan;
cost yang disyaratkan badan tertentu;
cost untuk perakitan dan instalasi;
dan cost untuk uji coba
Perolehan PPE

Self-Constructed (Qualifying) Assets


(Asset yang Dihasilkan Sendiri)

costs yang umumnya tercakup


bahan baku;
tenaga kerja langsung;
overhead

pendekatan untuk overhead


tidak ada pembebanan fixed overhead sama sekali atau
pembebanan porsi overhead selama proses konstruksi
(metode kedua lebih banyak dipilih)
Perolehan PPE
Interest Costs selama Masa Konstruksi
tiga pendekatan yang disarankan sebagai perlakuan
akuntansi atas interest yang muncul untuk pembiayaan
konstruksi

$0 menambah cost dari asset $?

tidak ada kapitalisasi


interest yang kapitalisasi actual costs
seluruh costs
dikapitalisasi yang terjadi selama
of funds
selama konstruksi (dengan
konstruksi modifikasi)

Illustration 10-1 IFRS


Perolehan PPE

Interest Costs selama Masa Konstruksi


IFRS mensyaratkan kapitalisasi actual interest (dengan
modifikasi)

--- konsisten dengan historical cost ---

kapitalisasi mempertimbangkan tiga hal berikut


Qualifying Assets
Periode Kapitalisasi
Jumlah yang Dikapitalisasi
Perolehan PPE

Qualifying Assets
memerlukan periode yang relatif substansial untuk
memperoleh asset yang siap digunakan

dua tipe asset


asset dalam konstruksi untuk digunakan oleh
perusahaan; dan
asset yang akan dijual atau disewakan yang dibangun
atau diproduksi sebagai proyek yang terpisah
Perolehan PPE

Periode Kapitalisasi

dimulai
pengeluaran untuk asset telah dilakukan;
kegiatan untuk mempersiapkan asset sedang
berlangsung;
interest costs telah dikeluarkan

berakhir
asset secara substansial telah selesai dan siap
digunakan
Perolehan PPE

Jumlah yang Dikapitalisasi

mana yang lebih kecil

actual interest costs


atau
avoidable interest
(jumlah interest yang dapat dihindari apabila
pengeluaran untuk asset tidak terjadi)
Perolehan PPE
Ilustrasi Kapitalisasi Interest
ABC Corporation meminjam $200,000 dengan rate 12% dari Bank
XYZ pada 1 Januari 2015, untuk tujuan konstruksi suatu equipment
dengan fungsi khusus yang akan digunakan dalam operasi.
Konstruksi equipment dimulai 1 Januari 2015, dan pengeluaran
berikut dikeluarkan sebelum selesainya proyek pada 31 Desember
2015.

General Debt lainnya per


Actual Expenditures
1 Januari 2015
Januari 1, 2015 100.000
April 30, 2015 150.000 Bonds Payable, $500,000,
Nopember 1, 2015 300.000 14%, 10 Tahun
Desember 31, 2015 100.000
Total 650.000 Notes Payable, $300,000,
10%, 5 tahun
Perolehan PPE
Step 1
Tentukan apakah asset memenuhi kualifikasi untuk
kapitalisasi.
Equipment dengan fungsi khusus memenuhi kulifikasi
karena membutuhkan periode waktu tertentu untuk
mempersiapkannya untuk siap digunakan.

Step 2
Tentukan periode kapitalisasi.
Periode kapitalisasi dimulai 1 Januari 2015 sampai 31
Desember 2015, karena pengeluaran sudah dilakukan
dan interest costs sudah terjadi selama periode saat
konstruksi berjalan.
Perolehan PPE
Step 3
Hitung Weighted-average Accumulated Expenditures.
Weighted
Pengeluaran Periode Average
Tanggal
Aktual Kapitalisasi Accumulated
Expenditures
1 Januari 100.000 12/12 100.000
30 April 150.000 8/12 100.000
1 Nopember 300.000 2/12 50.000
31 Desember 100.000 0/12 -
650.000 250.000

perusahaan memberi bobot atas pengeluaran konstruksi dengan


jumlah waktu (bagian dari satu tahun atau satu periode akuntansi)
yang memungkinkan adanya interest cost atas pengeluaran
Perolehan PPE
Step 4
Hitung actual dan avoidable interest.

memilih interest rate yang sesuai

untuk porsi weighted-average accumulated


expenditures yang lebih kecil daripada atau sama
dengan jumlah specific debt, gunakan interest rate
untuk specific debt tersebut

untuk porsi weighted-average accumulated


expenditures yang lebih besar daripada jumlah
specific debt, gunakan weighted average of interest
rates dari semua other debt selama periode berjalan
Perolehan PPE
Step 4
Hitung actual dan avoidable interest.

Actual Interest Weighted-


Interest Actual average interest
Debt
Rate Interest rate on general
Specific Debt 200.000 12% 24.000 debt
General Debt 500.000 14% 70.000 $100,000
300.000 10% 30.000
= 12.5%
$800,000
1.000.000 124.000

Accumulated Interest Avoidable


Expenditures Rate Interest
Avoidable Interest 200.000 12,0% 24.000
50.000 12,5% 6.250
250.000 30.250
Perolehan PPE

Step 5
Kapitalisasi nilai terkecil antara avoidable interest atau
actual interest.

Avoidable Interest 30,250


Actual Interest 124,000

jurnal untuk pengakuan dan kapitalisasi interest


Interest Expense 93,750 -
Equipment 30,250 -
Cash - 124,000
Perolehan PPE
Ilustrasi Komprehensif
Pada tanggal 1 Nopember 2014, ABC Company mengontrak XYZ, Co.
untuk membangun gedung senilai $1,400,000 di atas tanah senilai
$100,000. Tanah tersebut dibeli dari kontraktor, dan harganya
termasuk dalam pembayaran pertama. ABC melakukan pembayaran
di bawah ini untuk perusahaan konstruksi selama 2015.

01 Januari 01 Maret 01 Mei 31 Desember Total


$210,000 $300,000 $540,000 $450,000 $1,500,000
Perolehan PPE
XYZ, Co. menyelesaikan bangunan, siap untuk digunakan, pada
tanggal 31 Desember 2015. ABC memiliki debt berikut yang beredar
per 31 Desember 2015.

Specific Construction Debt


Note untuk membiayai pembelian tanah dan konstruksi bangunan, 15%,
3 tahun, tertanggal 31 Desember 2014, dengan interest payable annually
setiap 31 Desember
$750,000
Other Debt
Note Payable, 10%, 5 tahun, tertanggal 31 Desember 2011, dengan
$550,000
interest payable annually setiap 31 Desember
Bonds, 12%, 10 tahun, tertanggal 31 Desember 2010, dengan interest
$600,000
payable annually setiap 31 Desember

Berapakah weighted-average accumulated expenditures untuk tahun


2015?
Perolehan PPE
Berapakah weighted-average accumulated expenditures untuk tahun
2015?
Illustration 10-4
Perolehan PPE
Hitunglah avoidable interest.
Illustration 10-5
Perolehan PPE
Hitunglah actual interest cost, yang menandakan jumlah interest
maksimum yang dikapitalisasi selama 2015.
Illustration 10-6

Interest cost yang dikapitalisasi ABC adalah jumlah terkecil antara


$120,228 (avoidable interest) dan $239,500 (actual interest), yaitu
$120,228.
Perolehan PPE
ABC mencatat jurnal-jurnal di bawah ini selama tahun 2015

1 Januari Land 100,000 -


Building (atau CIP) 110,000 -
Cash - 210,000
1 Maret Building 300,000 -
Cash - 300,000
1 Mei Building 540,000 -
Cash - 540,000
31 Desember Building 450,000 -
Cash - 450,000
Building (Capitalized Interest) 120,228 -
Interest Expense 119,272 -
Cash - 239,500
Perolehan PPE
Pada tanggal 31 Desember 2015, ABC mengungkapkan jumlah
interest yang dikapitalisasi pada income statement atau dalam notes
to the financial statements.

Illustration 10-7

Illustration 10-8
Perolehan PPE
Issue Khusus terkait Kapitalisasi Interest

pengeluaran untuk land


kapitalisasi interest costs adalah bagian dari cost of
building, bukan land;
demikian halnya jika terdapat interest untuk keperluan
pengembangan land, maka kapitalisasi interest hanya
untuk land yang dikembangkan

interest revenue
interest revenue harus di-offset terhadap interest cost
ketika menentukan jumlah interest yang harus
dikapitalisasi
Valuation PPE

perusahaan mencatat property, plant, and equipment

sebesar fair value yang dikorbankan; atau


sebesar fair value dari asset yang diterima

mana yang lebih jelas


Valuation PPE

Cash Discounts
baik dimanfaatkan atau tidak, secara umum dipertimbangkan sebagai
pengurang cost dari asset

Deferred-Payment Contracts
assets, yang dibeli melalui long term credit, dicatat sebesar present
value dari pertukaran

Lump-Sum Purchases
alokasi total cost di antara berbagai assets dengan basis fair market
values-nya

Issuance of Shares
market value dari shares merupakan ukuran wajar bagi cost asset
yang diperoleh
Valuation PPE
Pertukaran Asset Non-moneter

perusahaan mencatat property, plant, and equipment


sebesar fair value dari asset yang dikorbankan; atau
sebesar fair value dari asset yang diterima
mana yang lebih jelas

setiap gain atau loss yang diperoleh dari pertukaran


harus segera diakui ketika pertukaran tersebut
memiliki commercial substance (future cash flows
berubah sebagai hasil transaksi)
Valuation PPE
Definisi Commercial Substance

pertukaran memiliki commercial substance apabila


future cash flows berubah sebagai hasil transaksi

apabila posisi ekonomi kedua belah pihak berubah,


transaksi dikatakan memiliki commercial substance
Illustration 10-10
Valuation PPE
Accounting for Exchanges - US GAAP

* apabila cash yang diterima adalah 25% atau lebih dari fair value
pertukaran, seluruh gain diakui karena earnings process sudah
lengkap
Valuation PPE

Pertukaran - Situasi Loss

loss segera harus diakui, baik pertukaran memiliki


commercial substance atau tidak

alasan
perusahaan tidak boleh menilai asset melebihi cash
equivalent price; apabila loss ditangguhkan, asset akan
overstated
Valuation PPE
ilustrasi
ABC, Inc. menukarkan mesin lamanya dengan mesin model baru milik
XYZ, Inc. Pertukaran tersebut memiliki commercial substance. Mesin
lama memiliki book value senilai $8,000 (cost $12,000 dikurangi
accumulated depreciation $4,000), dan fair value sebesar $6,000. List
price mesin model baru adalah $16,000. XYZ memberikan trade-in
allowance kepada ABC sebesar $9,000 atas mesin lama ABC. ABC
menghitung cost asset baru sebagai berikut.

Illustration 10-11
Valuation PPE

ilustrasi
ABC mencatat transaksi tersebut sebagai berikut
Equipment 13,000 -
Accumulated Depreciation - Equipment 4,000 -
Loss on Disposal of Equipment 2,000 -
Equipment - 12,000
Cash - 7,000

Illustration 10-12

Loss on
Disposal
Valuation PPE

Pertukaran - Situasi Gain


(ada commercial substance)

cost dari asset non-moneter yang diterima dari


pertukaran dengan aset non-moneter lain diakui
sebesar fair value dari asset yang dikorbankan, dan
segera mengakui gain
Valuation PPE
ilustrasi
ABC menukarkan sejumlah truck bekas ditambah cash untuk
memperoleh semi-truck. Truck bekas memiliki book value $42,000
(cost $64,000 dikurangi accumulated depreciation $22,000). Agen
pembelian ABC, yang memiliki pengalaman di pasar barang bekas,
memperkirakan bahwa truck bekas tersebut memiliki fair value
$49,000. Untuk memperoleh truck, ABC harus membayar tambahan
cash $11,000 untuk memperoleh semi-truck. ABC menghitung cost
dari semi-truck sebagai berikut.

Illustration 10-13
Valuation PPE

ilustrasi
ABC mencatat transaksi tersebut sebagai berikut
Semi-truck 60,000 -
Accumulated Depreciation - Trucks 22,000 -
Trucks - 64,000
Gain on Disposal of Equipment - 7,000
Cash - 11,000

Illustration 10-14

Gain on
Disposal
Valuation PPE

Pertukaran - Situasi Gain


(tidak ada commercial substance)

asumsikan, pertukaran ABC tidak memiliki commercial


substance, di mana posisi ekonomi ABC tidak berubah
karena pertukaran ini
ABC harus menangguhkan pengakuan gain sebesar
$7,000, dan mengurangi cost dari semi-truck
Valuation PPE

ilustrasi
ABC mencatat transaksi tersebut sebagai berikut
Semi-truck 53,000 -
Accumulated Depreciation - Trucks 22,000 -
Trucks - 64,000
Cash - 11,000

Illustration 10-15
Valuation PPE
E10-19
Santana Company menukarkan equipment bekas miliknya ditambah
cash $2,000 untuk memperoleh equipment bekas serupa milik
Delaware Company. Berikut adalah informasi terkait transaksi
tersebut.

Santana Delaware
Equipment (cost) 28.000 28.000
Accumulated Depreciation 19.000 10.000
Fair Value dari Equipment 13.500 15.500
Cash 2.000

diminta
Jurnal apakah yang harus dibuat oleh kedua pihak untuk mengakui
transaksi pertukaran di atas?
Valuation PPE
Penghitungan Gain atau Loss

Santana Delaware
Fair Value Equipment yang Diterima 15.500 13.500
Cash yang Diterima (Dibayar) (2.000) 2.000
less: Bookvalue Equipment
($28,000-19,000) (9.000)
($28,000-10,000) (18.000)
Gain atau (Loss) atas Pertukaran 4.500 (2.500)
Valuation PPE
Ada Commercial Substance
Santana
Equipment 15,500 -
Accumulated Depreciation 19,000 -
Cash - 2,000
Equipment - 28,000
Gain on Exchange - 4,500

Delaware
Cash 2,000 -
Equipment 13,500 -
Accumulated Depreciation 10,000 -
Loss on Exchange 2,500 -
Equipment - 28,000
Valuation PPE
Tidak Ada Commercial Substance
Santana

Equipment 11,000 -
Accumulated Depreciation 19,000 -
Cash - 2,000
Equipment - 28,000

Delaware
Cash 2,000 -
Equipment 13,500 -
Accumulated Depreciation 10,000 -
Loss on Exchange 2,500 -
Equipment - 28,000
Valuation PPE
Summary dari Pengakuan Gain dan Loss atas
Pertukaran Asset Non-moneter
Illustration 10-16

pengungkapan
sifat transaksi;
metode akuntansi untuk pertukaran asset; dan
gains atau losses yang diakui atas pertukaran
Valuation PPE
Perlakuan Akuntansi atas Hibah

hibah
bantuan yang diterima dari pemerintah dalam bentuk
perpindahan sumber daya ke perusahaan sebagai
imbalan atas kepatuhan perusahaan atas kondisi
tertentu yang terkait dengan aktivitas operasi
perusahaan

hibah harus diakui dalam income (income approach)


dengan menggunakan dasar sistematis yang
disesuaikan dengan cost terkait yang seharusnya
dikeluarkan
Valuation PPE
Example - Hibah berupa Equipment Laboratorium

AG Company menerima subsidi sebesar €500,000 dari pemerintah


untuk membeli equipment laboratorium pada tanggal 2 Januari 2015.
Cost dari equipment adalah €2,000,000, dengan useful life lima
tahun, dan didepresiasi menggunakan straight-line basis.

dua cara yang diperbolehkan IFRS untuk mencatat hibah

mengakui Deferred Grant Revenue (credit) sebesar subsidi, dan


mengamortisasi deferred grant revenue selama lima tahun
atau
mengakui Laboratorium Equipment (credit) sebesar subsidi, dan
mendepresiasi nilai Equipment yang telah berkurang tersebut selama
selama lima tahun
Valuation PPE

Example 1 - Mengakui Deferred Grand Revenue


ABC mencatat transaksi tersebut sebagai berikut

Cash 500,000 -
Deferred Grant Revenue - 500,000

Equipment 2,000,000 -
Cash - 2,000,000

Depreciation Expense 400,000 -


Accumulated Depreciation - 400,000

Deferred Grant Revenue 100,000 -


Grant Revenue - 100,000
Valuation PPE
Example 1 - Mengakui Deferred Grand Revenue

Illustration 10-17
Valuation PPE

Example 2 - Mengurangi Nilai Equipment


ABC mencatat transaksi tersebut sebagai berikut

Cash 500,000 -
Equipment - 500,000

Equipment 2,000,000 -
Cash - 2,000,000

Depreciation Expense 300,000 -


Accumulated Depreciation - 300,000
Valuation PPE
Example 2 - Mengurangi Nilai Equipment

Illustration 10-18
Valuation PPE
Perlakuan Akuntansi atas Sumbangan
pemberian sumbangan berupa asset non-moneter diakui
sebagai expense sebesar fair value dari asset yang
disumbangkan

ilustrasi
ABC, Inc. menyumbangkan tanah kepada pemerintah kota
Surabaya untuk dijadikan taman kota. Cost dari tanah
adalah Rp80.000.000,00, dan fair value dari tanah saat
disumbangkan adalah Rp110.000.000,00.
Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi
tersebut adalah sebagai berikut.

Contribution Expense 110.000.000 -


Land - 80.000.000
Gain on Disposal of Land - 30.000.000
Cost setelah Perolehan

cost setelah tanggal perolehan harus diakui sebagai


asset ketika cost tersebut
dapat diukur secara handal (reliable measurement)
dan
tingkat kemungkinan perusahaan untuk memperoleh
manfaat ekonomis di masa depan adalah probable

manfaat ekonomi di masa depan akan meliputi


useful life (yang bertambah);
kuantitas produk yang diproduksi (yang bertambah);
dan
kualitas produk yang diproduksi (yang meningkat)
Cost setelah Perolehan

Illustration 10-21
Cost setelah Perolehan

ilustrasi
PT ABC mengeluarkan biaya total Rp50.000.000,00
untuk memodifikasi salah satu kendaraan
operasionalnya.

Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi


tersebut adalah sebagai berikut.

Equipment 50.000.000 -
Cash - 50.000.000
Cost setelah Perolehan
ilustrasi
PT ABC memiliki seperangkat AC dengan cost
Rp50.000.000,00, dan accumulated depreciation
Rp45.000.000,00. AC tersebut kemudian diganti
dengan seperangkat AC baru dengan cost
Rp60.000.000,00.

Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi


tersebut adalah sebagai berikut.

Accumulated Depreciation 45.000.000 -


Loss on Disposal of Equipment 5.000.000 -
Equipment - old - 50.000.000
Equipment - new 60.000.000 -
Cash - 60.000.000
Cost setelah Perolehan

ilustrasi
PT ABC memiliki seperangkat AC dengan cost
Rp50.000.000,00, dan accumulated depreciation
Rp45.000.000,00. AC tersebut kemudian dipindahkan
lokasinya ke bagian lain dari bangunan, dan
mengeluarkan cost Rp5.000.000,00.

Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi


tersebut adalah sebagai berikut.

Rearrangement Expense 5.000.000 -


Cash - 5.000.000
Cost setelah Perolehan

ilustrasi
PT ABC mengeluarkan total Rp100.000,00 untuk biaya
service rutin salah satu kendaraan operasionalnya.

Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi


tersebut adalah sebagai berikut.

Maintenance Expense 100.000 -


Cash - 100.000
Cost setelah Perolehan

ilustrasi
PT ABC mengeluarkan biaya total Rp1.000.000.000,00
untuk menambah tiga buah kolam renang sebagai
fasilitas kesehatan untuk karyawan di kantor.

Jurnal yang dibuat oleh ABC untuk mengakui transaksi


tersebut adalah sebagai berikut.

Building 1.000.000.000 -
Cash - 1.000.000.000
Pelepasan PPE

perusahaan dapat menghentikan penggunaan asset


secara sukarela atau melepaskan asset tersebut
dengan cara

penjualan;
pertukaran;
konversi yang tidak disengaja;
pengabaian.

depresiasi harus diakui sampai saat pelepasan


Pelepasan PPE

Penjualan PPE
ABC Corporation memiliki mesin dengan cost $20,000
ketika dibeli 1 Januari 2011. Depresiasi telah diakui
dengan nilai $2,400 per tahun, yang menghasilkan
saldo accumulated depreciation senilai $8,400 per 31
Desember 2014. Mesin tersebut dijual pada tanggal 1
September 2015 senilai $10,500.

Buatlah jurnal untuk mengakui (a) depresiasi terkini


hingga 2013, dan (b) penjualan asset.
Pelepasan PPE

(a) update depresiasi hingga 2015


Depreciation Expense ($2,400 x 8/12) 1,600 -
Accumulated Depreciation - 1,600

(b) pencatatan penjualan


Cash 10,500 -
Accumulated Depreciation 10,000 -
Machinery 20,000
Gain on Sale 500
8,400 + 1,600 = 10,000
Pelepasan PPE
Involuntary Conversion

Kadangkala, asset tidak dapat digunakan lagi karena


beberapa involuntary conversion seperti kebakaran,
banjir, pencurian, atau hukuman.

Perusahaan melaporkan selisih antara jumlah yang


dipulihkan (seperti klaim asuransi kebakaran), jika ada,
dengan book value dari asset sebagai gain atau loss.

Perlakuan atas gains atau losses ini sama seperti tipe


pelepasan lainnya.
Pelepasan PPE

Involuntary Conversion

Camel Transport Corp. harus menjual pabrik yang


terletak di propertinya karena dilewati jalur jalan raya
negara. Camel menerima $500,000 yang pada dasarnya
melebihi book value land sebesar $150,000, dan book
value building sebesar $100,000 (cost senilai $300,000
dikurangi accumulated depreciation senilai $200,000).

Buatlah jurnal untuk mengakui transaksi tersebut.


Pelepasan PPE

Involuntary Conversion

Camel akan membuat jurnal di bawah ini.

Cash 500,000 -
Accumulated Depreciation - Buildings 200,000 -
Buildings - 300,000
Land - 150,000
Gain on Disposal of Plant Assets - 250,000
Copyright

Copyright © 2019 John Wiley & Sons, Inc. All rights reserved.
Reproduction or translation of this work beyond that permitted in
Section 117 of the 1976 United States Copyright Act without the
express written permission of the copyright owner is unlawful.
Request for further information should be addressed to the
Permissions Department, John Wiley & Sons, Inc. The purchaser
may make back-up copies for his/her own use only and not for
distribution or resale. The Publisher assumes no responsibility for
errors, omissions, or damages, caused by the use of these
programs or from the use of the information contained herein.

Anda mungkin juga menyukai