• 80% Lansia Indonesia masih aktif di lingkungan keluarga dan masyarakat • 60% Lansia laki laki masih bekerja mencari nafkah • Namun 87 % Lansia mengidap penyakit satu atau lebih dari satu • Kondisi tersebut dapat diatasi dengan upaya menjadi Lansia tangguh Proses Menua
• penuaan adalah proses alami
• mengubah seseorang dewasa sehat menjadi lemah secara perlahan-lahan, • fungsi yang normal berkurang • Peningkatan kerentanan akibat meningkatnya tingkat disabilitas (ketidakmampuan fisik dan mental) • munculnya penyakit serta akhirnya mengalami kematian Tingkat Disabilitas (Ketidakmampuan Fisik dan Mental) Berdasarkan Usia Perubahan Biologis Pada Proses Menua Dalam proses penuaan terjadi perubahan pada : 1. sel 2. sistem syaraf 3. sistem pendengaran 4. sistem penglihatan, 5. sistem jantung dan pembuluh darah, 6. sistem pernafasan, 7. sistem genital dan saluran kemih, 8. sistem hormonal, 9. fungsi kulit, 10. sistem otot dan tulang , dan 11. sistem pencernaan yang dimulai dari sistem pengunyahan sampai pencernaan di lambung dan usus. Perubahan Psikososial Pada Proses Menua – Penurunan peran sebagai pribadi, dalam keluarga, masyarakat dan pekerjaan – Perubahan dalam cara hidup ,kondisi ekonomi, dan jabatan, – Terjadinya rasa kesepian, – Kehilangan hubungan dengan anggota keluarga atau teman, – Perubahan konsep dan citra diri – Serta kesadarannya akan kematian. Perubahan Spiritual Pada Proses Menua Makin tua seseorang biasanya diikuti dengan perubahan dalam kehidupan spiritual dan emosionalnya , sehingga makin : • mendekatkan diri dengan Sang Pencipta • bisa mensyukuri kehidupan Perubahan kehidupan spiritual ini dipengaruhi oleh nilai yang dianut sesuai dengan keyakinan dan budaya Upaya mengatasi perubahan pada proses menua
• Kondisi rentan dapat dicegah dengan perilaku
hidup sehat dan kesejahteraan yang memadai sejak dalam kandungan • Caranya dengan menggunakan 7 dimensi Lansia tangguh mencakup spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional serta lingkungan Menua Sehat Pengertian dan Kategori Lansia • Lansia menurut WHO dan UU No. 19 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas • Di beberapa negara maju yang sudah memiliki standar hidup yang lebih baik di bidang ekonomi dan kesehatan, batasan usia lanjut = 65 tahun ke atas. • Kategori Lansia dapat dibagi menjadi 3 kelompok (Haryono Suyono) sebagai berikut. Lansia muda : usia 60 - < 70 tahun Lansia dewasa : usia 70 - < 80 tahun Lansia paripurna : usia >80 tahun Sehat dan Aktif (WHO, 2002)
• Menjadi Lansia sehat berarti akan bisa
tetap aktif, sebaliknya menjadi Lansia aktif bisa tetap sehat • Active Aging didefinisikan sebagai suatu proses optimalisasi peluang kesehatan, partisipasi dan keamanan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa tua. Lingkup Aktivitas “aktif” berarti penduduk Lansia tetap berpartisipasi dalam kegiatan sosial, ekonomi, budaya, spiritual dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya dan bukan berarti hanya kemampuan untuk aktif secara fisik Aktif dan Produktif
• Lansia yang telah pensiun dari pekerjaan
pun dapat tetap berpartisipasi aktif baik dalam keluarga, masyarakat maupun negara dengan berbagai cara. • Konsep aktif & produktif bertujuan meningkatkan umur harapan hidup sehat dan kualitas hidup yang prima. • Pengertian sehat berarti sehat secara fisik, mental dan sosial, sesuai konsep WHO Konsep Lansia Tangguh (BKKBN 2014)
Lansia Tangguh adalah seseorang atau
kelompok Lansia yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif sehingga mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan yang nyaman.
Lansia tetap sehat secara fisik, sosial dan
mental melalui siklus hidupnya, mandiri, aktif,produktif.Ketangguhan Lansia dapat diukur melalui indikator 7 dimensi Lansia tangguh. • Lansia tangguh dapat diwujudkan melalui tindakan promotif (promosi), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) • Berbagai penyakit pada masa tua dpt dihindari dgn menerapkan PHBS - memelihara kehidupan spiritual - mempertahankan kemampuan intelektual - memelihara keseimbangan emosi - memandang hidup secara positif - merawat kesehatan secara teratur sesuai dengan kondisi - menerapkan pola makan sehat, olah raga teratur, istirahat yang cukup - memeriksakan kesehatan secara berkala, fisioterapi jika perlu - bersilahturahim & berperan di masy, mandiri dr segi ekonomi Prinsip dasar Lansia Tangguh Sembilan prinsip utama yg perlu diperhatikan, berkaitan dgn: 1. populasi yang bervariasi berdasarkan geografis budaya, dsb; 2. persepsi tentang Lansia, negatif maupun positif; 3. komitmen dan kepedulian terhadap Lansia; 4. potensi Lansia yang dapat digali; 5. produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan Lansia; 6. promosi, bahwa Lansia bisa menjadi pasar/market; 7. tempat, berupa lingkungan yang layak dan nyaman bagi Lansia dan semua golongan usia; 8. kebijakan yang mendukung hak asasi Lansia 9. tujuh dimensi lansia tangguh merupakan prinsip yang memperkuat 8 prinsip di atas Empat Pernyataan Pendorong Terwujudnya LansiaTangguh I have : saya percaya bahwa Lansia tangguh dapat diwujudkan I can : saya mampu berperilaku hidup sehat I am : saya adalah Lansia mandiri I will : saya akan berusaha menjadi Lansia tangguh (Protacio-De Castro, et al, 2002) Program Mewujudkan Lansia Tangguh Berdasarkan Tujuh • Pembangunan keluarga Lansia tangguh Dimensi dimensi spiritual • Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi fisik • Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi intelektual • Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi emosional • Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi sosial kemasyarakatan • Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi profesional vokasional
• Pembangunan keluarga Lansia dimensi lingkungan
LANSIA SEDANG MELAKUKAN OLAHRAGA Kegiatan Antar Lansia Pemberdayaan Lansia sebagai Narasumber dan Penasihat di Sekolah ( CAS UI, 2013) PEMBERDAYAAN LANSIA DI BIDANG PERTANIAN Berkarya di sektor ekonomi Pembinaan Usaha Ekonomi Produktif Contoh Lingkungan Ramah Lansia di Kota Surabaya dan Magelang Keterkaitan Tujuh Dimensi Lansia Tangguh dengan Delapan Fungsi Keluarga
1. Fungsi agama; dimensi spiritual
2. Fungsi sosial budaya; dimensi sosial kemasyarakatan 3. Fungsi cinta kasih; dimensi emosional 4. Fungsi perlindungan; dimensi sosial kemasyarakatan 5. Fungsi reproduksi; dimensi fisik 6. Fungsi sosialisasi dan dimensi pendidikan; intelektual 7. Fungsi ekonomi; dimensi profesional vokasional 8. Fungsi lingkungan dimensi lingkungan