Anda di halaman 1dari 21

ASKEP ANAK DENGAN VSD

OLEH : METTI VERAWATI, S.Kep, Ns, M.Kes


DEFINISI
 PJB berupa lubang pada septum interventrikuler,
lubang tersebut dapat hanya satu atau lebih yang
terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler
semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bisa
mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun
sebaliknya.
 VSD biasanya bersifat tunggal tetapi dapat pula
multiple, vsd muskuler yang multiple disebut “ swiss
cheese vsd “.
ETIOLOGI
 Lebih dari 90% kasus penyakit jantung
bawaan penyebabnya adalah multi faktor.
Faktor yang berpengaruh adalah :
1. Faktor eksogen : berbagai jenis obat,
penyakit ibu ( rubella, IDDM ), ibu hamil
dengan alkoholik.
2. Faktor endogen : penyakit genetik ( dowm
sindrom ).
GAMBARAN KLINIS
 Menurut ukurannya VSD dapat dibagi
menjadi :
1. VSD kecil
2. VSD sedang
3. VSD besar
VSD kecil
 a. Biasanya asimptomatik
b. Defek kecil 1 – 5 mm
c. Tidak ada gangguan tumbuh kembang
d. Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising
peristaltik yang menjalar ke seluruh perikardium dan
berakhir pada waktu distolik karena terjadi penutupan
VSD
e. EKG : dalam batas normal atau terdapat sedikit
peningkatan aktivitas ventrikel kiri
f. Radiologi : ukuran jantung normal, vaskularisasi paru
normal atau sedikit meningkat
g. Menutup secara spontan pada waktu umur 3 tahun
h. Tidak diperlukan kateterisasi jantung
2. VSD sedang
a. Sering terjadi simptom pada masa bayi
b. Sesak nafas pada waktu aktivitas terutama waktu
minum, memerlukan waktu lebih lama untuk makan dan
minum, sering tidak mampu menghabiskan minuman dan
makanannnya
c. Defek 5 – 10 mm
d. BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
e. Mudah menderita infeksi paru biasanya memerlukan
waktu lama untuk sembuh tetapi umumnya responsif
terhadap pengobatan
f. Takipnea
g. Retraksi
h. Bentuk dada normal
i. EKG : terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri
maupun kanan , tetapi kiri lebih meningkat
3. VSD besar
a. Sering timbul gejala pada masa neonatus
b. Dispnea meningkat setelah terjadi peningkatan pirau kiri
ke kanan dalam minggu pertama setelah lahir
c. Pada minggu ke 2 atau 3 simptom mulai timbul akan
tetapi gagal jantung biasanya baru timbul setelah minggu
ke 6 dan sering didahului infeksi saluran nafas bagian
bawah
d. Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang
tampak sianosis karena kekurangan oksigen akibat
gangguan pernafasan
e. Gangguan tumbuh kembang
PATOFISIOLOGI
 VSD ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan
darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke kanan.
Diameter defek bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Kira – kira 20% dari
defek ini pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya
menutup secara spontan. Kira – kira 50 % - 60% anak – anak
menderita defek ini memiliki defek sedang dan menunjukkan
gejalanya pada masa kanak – kanak. Defek ini sering terjadi
bersamaan dengan defek jantung lain. Perubahan fisiologi yang
terjadi sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran
darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang
akhirnya dipenuhi darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan
vaskular pulmonar.
3. Jika tahanan pulmonar ini besar, tekanan ventrikel kanan
meningkat menyebabkan pirau terbalik, mengalirkan darah miskin
oksigen dari ventrikel kanan ke kiri menyebabkan sianosis ( sindrom
eisenmenger ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DAN DIAGNOSTIK
1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya
hubungan abnormal antar ventrikel
2. EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi
ventrikel kiri
3. Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
4. Uji masa protrombin ( PT ) dan masa
trombboplastin parsial ( PTT ) yang dilakukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan
kecenderungan perdarahan
KOMPLIKASI
1. Gagal jantung kronik
2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau
stenosis pulmonar
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. kerusakan sistem konduksi ventrikel
PENATALAKSANAAN
1. VSD kecil tidak perlu dirawat, pemantauan dilakukan di
poliklinik kardiologi anak.
2. Berikan antibiotik seawal mungkin
3. Vasopresor atau vasodilator adalah obat – obat yang
dipakai untuk anak dengan VSD dan gagal jantung misal
dopamin ( intropin ) memiliki efek inotropik positif pada
miokard menyebabkan peningkatan curah jantung dan
peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi. Sedang
isoproterenol ( isuprel ) memiliki efek inotropik posistif
pada miokard menyebabkan peningkatan curah jantung
dan kerja jantung.
4. Bayi dengan gagal jantung kronik mungkin memerlukan
pembedahan lengkap atau paliatif dalam bentuk
pengikatan / penyatuan arteri pulmonar. Pembedahan
tidak ditunda sampai melewati usia prasekolah.
PENGKAJIAN
1. Kaji adanya komplikasi
2. Riwayat kehamilan
3. Riwayat perkawinan
4. Pemeriksaan umum : keadaan umum, berat
badan, tanda – tanda vital, jantung dan paru
5. Kaji aktivitas anak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan anak.
4. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi
jantung.
5. Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan terhadap keadaan post op
6. Resiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan tidak
adekuatnya ventilasi.
7. Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan pemasangan mesin jantung.
8. Gangguan rasa nyamam nyeri berhubungan dengan luka post op
9. Resiko komplikasi
INTERVENSI
 1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
Intervensi
a. Monitor tinggi dan berat badan setiap hari dengan timbangan
yang sama dan waktu yang sama dan didokumentasikan dalam
bentuk grafik.
Rasional : mengetahui perubahan berat badan.
b. Ijinkan anak untuk sering beristirahat dan hindarkan gangguan
pada saat tidur.
Rasional : tidur dapat mempercepat pertumbuhan dan
perkembangan anak.
 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan
antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
Intervensi :
a. Anjurkan klien untuk melakukan permainan dan aktivitas yang
ringan.
Rasional : melatih klien agar dapat beradaptasi dan mentoleransi
terhadap aktifitasnya.
b. Bantu klien untuk memilih aktifitas sesuai usia, kondisi dan
kemampuan.
Rasional : melatih klien agar dapat toleranan terhadap aktifitas.
c. Berikan periode istirahat setelah melakukan aktifitas
Rasional : mencegah kelelahan berkepanjangan
 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelelahan pada saat makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
Intervensi :
a. Hindarkan kegiatan perawatan yang tidak perlu pada klien
Rasional : menghindari kelelahan pada klien
b. Libatkan keluarga dalam pelaksanaan aktifitas klien
Rasional : klien diharapkan lebih termotivasi untuk terus melakukan
latihan aktifitas
c. Hindarkan kelelahan yang sangat saat makan dengan porsi kecil tapi
sering
Rasional : jika kelelahan dapat diminimalkan maka masukan akan lebih
mudah diterima dan nutrisi dapat terpenuhi
d. Pertahankan nutrisi dengan mencegah kekurangan kalium dan
natrium, memberikan zat besi.
e. Sediakan diet yang seimbang, tinggi zat nutrisi untuk mencapai
pertumbuhan yang adekuat.
f. Jangan batasi minum bila anak sering minta minum karena kehausan
Rasional : anak yang mendapat terapi diuretik akan kehilangan cairan
cukup banyak sehingga secara fisiologis akan merasa sangat haus.
 4. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung
Intervensi :
a. Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung , nadi perifer, warna dan
kehangatan kulit
Rasional : memberikan data untuk evaluasi intervensi dan memungkinkan
deteksi dini terhadap adanya komplikasi.
b. Tegakkan derajat cyanosis (misal : warna membran mukosa derajat finger)
Rasional : mengetahui perkembangan kondisi klien serta menentukan intervensi
yang tepat.
c. Berikan obat – obat digitalis sesuai order
Rasional : obat – obat digitalis memperkuat kontraktilitas otot jantung sehingga
cardiak outpun meningkat / sekurang – kurangnya klien bisa beradaptasi
dengan keadaannya.
d. Berikan obat – obat diuretik sesuai order
Rasional : mengurangi timbunan cairan berlebih dalam tubuh sehingga kerja
jantung akan lebih ringan.

Anda mungkin juga menyukai