Anda di halaman 1dari 20

ABS (Anti-lock Braking System)

• 1. Sensor Kecepatan
• Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat di
setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik).
• 2. Katup Pengereman
• Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan oleh
komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga posisi
yang berbeda.
• Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi terbuka penuh,
sehingga tekanan minyak rem secara penuh, langsung diteruskan ke rem.
• Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi tekanan
minyak rem, sehingga tekanan tidak akan diteruskan ke rem walaupun
pengemudi menekan rem.
• Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi sebagian dari
tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke
rem, walaupun pengemudi menekan rem secara penuh.

• 3. Pompa
• Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur
pengereman yang dilepaskan oleh katup ke rem.

• 4. Kontroler / Komputer
• Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah
data dari sensor kecepatan.
Cara Kerja Rem ABS Mobil

• Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan


menyampaikan data kecepatan tersebut ke pada kontroler. Untuk mobil
berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan diperlukan
waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman
normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika
anda melakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu
yang diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik
• Karena kontroler telah di program, untuk dapat
menghentikan kendaraan secara maksimal, terkuncinya
roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum
roda terkunci, kontroler akan mendapatkan data dari
sensor kecepatan dan akan memerintahkan katup
menghalangi tekanan, dengan cara mengambil katup
posisi dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari
kontroler. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor
kecepatan, kontroler akan memerintahkan katup untuk
mengambil posisi satu, yang membuat tekanan minyak
rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS
diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada
mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses
tersebut dalam 1 detik..
• Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu atau merusak kinerja
sistem ABS mobil Anda. Untuk lebih jelasnya, bisa Anda simak di
bawah ini.

Kabel sensor rusak atau putus


• Pertama adalah adanya gangguan pada sensor ABS, yang
disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Misalnya kabel
sensor putus karena tersangkut atau digigit tikus, sampai dengan
kesalahan ketika melakukan proses perbaikan di sekitar kaki-kaki,
yang mana bisa membuat kabel sensor terjepit tanpa disadari.
• Sensor ABS terletak pada kaliper rem, sehingga harus hati-hati
ketika membersihkannya. Sensor ABS yang rusak pasti akan
mengganggu kinerja pengereman mobil.
• Untuk mencegah hal itu, sebaiknya pastikan sistem ABS mobil Anda
berfungsi dengan baik sebelum menggunakan mobil. Caranya
adalah dengan memeriksa lampu indikator ABS. Normalnya, lampu
indikator akan mati ketika mobil berjalan.
• Tetapi, jika lampu indikator itu tetap menyala, mungkin terdapat
gangguan atau malfunction pada sistem ABS. Biasanya, saat hal
tersebut terjadi, rem akan beralih ke mode failsafe, atau rem
bekerja seperti biasa tanpa bantuan dari sistem ABS.
Menurunnya kualitas minyak rem

• Faktor kedua yang mempengaruhi kinerja ABS adalah kualitas minyak rem
mobil. Seperti yang diketahui, kinerja rem ABS bergantung pada kualitas
minyak rem yang ada. Bila berkurang, segera ganti dengan yang baru.
• Kemudian, pemilik mobil harus ingat tanggal kadaluarsa dari minyak rem,
agar minyak rem yang digunakan selalu dalam kondisi prima. Lalu,
bersihkan juga tabung minyak rem secara berkala untuk mengangkat
kotoran yang berada di dalamnya.
• Mengganti minyak rem adalah cara mudah untuk mencegah rem ABS
mobil bermasalah. Oleh karena itu, lakukan perawatan dan penggantian
rutin pada komponen-komponen rem mobil, termasuk minyak rem.
Terlalu sering mengocok pedal rem

• Ini yang kadang dilupakan oleh sebagian pengendara, terlebih saat


keadaan jalan sedang padat atau macet. Terlalu sering menginjak
atau mengocok pedal rem beresiko membuat sensor ABS
mengalami keausan sebelum waktunya.
• Hal itu terjadi karena pedal terlalu sering mengirim sinyal yang tidak
dibutuhkan oleh sensor ABS dan berdampak pada daya tahannya.
Bahkan, rem dapat beralih ke posisi mengunci karena sensor
mengirim sinyal yang salah ke sistem komputerisasi mobil atau
biasa disebut kontroler.
Traction Control System (Kontrol Traksi)

• Traction control adalah sistem keamanan pada kendaraan yang fungsinya mencegah
terjadinya slip pada roda ketika sedang berakselerasi. Hal ini berlawanan dengan Anti-Lock
Braking System) yang fungsinya mencegah roda berhenti.
• Cara kerja dari Traction Control adalah apabila sensor menditeksi ada salah satu roda atau
lebih yang berputar lebih cepat, maka sistem akan segera memerintahkan rem untuk segera
aktif sehingga roda tersebut berputar dengan kecepatan yang sama seperti roda yang lainnya.
TRANMISI OTOMATIS

• sistem transmisi otomatis dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan sistem
perpindahan gigi dan waktu lock up, yaitu:
• Electronic Control Transmision (ECT), waktu perpindahan gigi dan waktu lock up
yang dapat diatur secara elektronik. Tipe sistem transmisi ini menggunakan data
yang tersimpan didalam ECU sebagai pusat kontrol nya.
• Full Hydraulic, waktu perpindahan gigi dan waktu lock up dapat diatur sepenuhnya
secara hidraulis.
• Keuntungan dari menggunakan sistem transmisi otomatis bila di bandingkan
dengan sistem transmisi manual antara lain adalah:
• Akan mengurangi kelelahan pengemudi kendaraan karena meniadakan
pengoperasian pedal kopling serta pemindahan gigi transmisi.
• Perpindahan gigi transmisi dilakukan secara otomatis pada kecepatan yang sesuai
dengan kondisi kendaraan, sehingga dapat membebaskan pengemudi kendaraan
dari teknik mengemudi yang sulit terutama pada pengoperasian kopling. Sehingga
sangat cocok untuk digunakan pengemudi yang masih pemula.
• Dapat mencegah mesin dan perpindahan tenaga dari beban yang berlebih karena
semuanya dihubungkan secara hidraulis dan bukan mekanik.
• Sistem transmisi otomatis memiliki beberapa jenis yang dibuat dengan proses yang
berbeda-beda namun fungsi dasar dan prinsip kerjanya tetap sama. Transmisi
otomatis memiliki beberapa komponen yang utama. Tentunya agar dapat bekerja
dengan baik, komponen-komponen ini harus dapat bekerja sesuai fungsinya.
Komponen utama dari transmisi otomatis antara lain adalah:
• Torque Converter
• Planetary Gear Unit
• Hydraulic Control Unit
• Manual Linkage
• Automatic Transmission Fluida
Sistem Kelistrikan Body

Sistem kelistrikan body ada empat karegori, yakni :


• Sistem penerangan eksterior
• Sistem penerangan interior
• Sistem peringatan
• Aksesoris tambahan

1. Sistem Penerangan Eksterior

Sesuai namanya, sistem penerangan ini terletak dibagian luar mobil. Fungsi sistem penerangan
eksterior adalah sebagai komponen utama yang akan memberikan pencahayaan terhadap kondisi
jalan.
• Macam - macam penerangan eksterior
a. lowbeam
Lampu dekat adalah lampu penerangan utama mobil yang memiliki
jangkauan jarak dekat. Fungsi lowbeam adalah sebagai lampu penerangan
saat mobil melintas daerah perumahan atau daerah ramai.
b. highbeam
Lampu jauh atau highbeam adalah penerangan utama kendaraan dengan
jangkauan cahaya lebih jauh. Lampu ini cocok digunakan pada daerah sepi
(hutan, jalan tol, pegunungan) yang sepi.
c. foglamp
Foglamp atau biasa disebut sebagai lampu kabut adalah lampu yang akan
menembus tebalnya kabut agar jarak pandang pengemudi tidak terhalang.
Lampu ini terletak dibagian bumper bawah berdekatan dengan
permukaan jalan agar sinar lampu maksimal menerangi permukaan jalan.
2. Sistem Penerangan Interior

Didalam mobil, kita akan menemukan interior light yang berfungsi untuk
menerangi bagian kabin mobil. Meski berfungsi menerangi kabin, lampu
interior tidak dibuat dengan intensitas cahaya terang.
Lampu ini agak redup karena apabila dibuat terang akan mengganggu
pandangan pengemudi dibelakangnya.
Lampu intrerior biasanya terletak dibagian atap kendaraan dibagian
tengah, memiliki tiga buah saklar yakni : On, Off, Auto. Saat kita set saklar
Auto, maka lampu otomatis hidup saat kita membuka pintu.
3. Sistem Peringatan

Contoh lain pada sistem peringatan antara lain ;

a. lampu sein
lampu sein digunakan untuk memberi isyarat ke pengguna jalan lain bahwa kita akan belok
ke salah satu arah. Dengan demikian, potensi misscommunication tidak terjadi.
b. lampu hazard
Lampu hazard adalah lampu yang menunjukan bahwa kendaraan tersebut sedang dalam
kondisi darurat. Lampu ini pada dssarnya sama seperti lampu sein namun lampu hazard akan
mengedipkan semua lampu sein secara bersama-sama.
c. stop lamp
Lampu belakang mobil tidak masuk ke sistem penerangan utama karena fungsi utamanya
bukan untuk menerangi jalan. Lihat saja warna lampu ini adalah merah yang menandakan
berhenti.
d. klakson
Klakson adalah skema kelistrikan untuk mengubah energi listrik menjadi suara. Suara ini
dijadikan penanda bagi pengguna jalan lain terhadap posisi kendaraan kita.
e. lampu dim/tembak
Lampu DIM memiliki fungsi yang hampir sama dengan klakson, namun peringatan yang
digunakan berupa tembakan lampu. Lampu DIM biasa dipakai saat saling berhadapan sesama
kendaraan dalam kecepatan tinggi.

.
• 4. Aksesoris Kelistrikan Body

Kelistrikan aksesoris adalah semua komponen yang menggunakan rangkaian listrik


namun tidak memiliki fungsi untuk menerangi atau memperingatkan seperti yang
dijelaskan diatas.

Komponen yang masuk ke dalam aksesoris body antara lain :

• Wiper&Washer
• Power window
• Sun roofcontrol
• Window defoger
• Komponen Sistem Kelistrikan Body

Secara umum, sistem kelistrikan body memiliki beberapa komponen seperti


berikut :

1. Power suply (aki)


Power suply atau sumber arus adalah komponen yang menyediakan sumber
arus listrik yang akan digunakan untuk melakukan serangkaian skema kelistrikan.
2. Saklar

Saklar digunakan untuk mengatur kapan skema krlistrikan aktif dan kapan skema kelistrikan non-aktif.
Pada kelistrikan body, ada dua macam saklar yakni :
• Saklar manual
• Saklar otomatis

Saklar manual harus diaktifkan secara manual oleh pengemudi melalui sebuah tombol. Contohnya pada
lampu sein dan klakson.
Sementara saklar otomatis, tidak perlu perlakukan dari pengemudi untuk mengaktifkan skema
kelistrkan. Biasanya skema akan aktif lada kondisi tertentu contoh lampu kepala sepeda motor
yang otomatis aktif saat mesin menyala.
3. Fuse dan Relay

Fuse dan relay bisa disebut sebagai komponen pengaman rangkaian.


Fuse akan mencegah terjadinya aliran arus berlebih ke rangkaian yang
dapat membakar rangkaian kelistrikan.
Sementara relay akan memperpendek aliran arus sehingga potensi
kerugian arus listrik akan dikurangi.
4. Beban

Beban adalah komponen aktuator kelistrikan


yang dapat mengubah energi listrik ke bentuk
energi lain.

5. Wiring

Wiring adalah susunan kabel-kabel kelistrikan yang


dirangkai menjadi satu kesatuan. Wiring ini akan membentang
dari aki, menuju fuse lalu keluar dari fuse, wiring akan
memiliki banyak cabang yang menuju semua kompone
kelistrikan.

Anda mungkin juga menyukai