Anda di halaman 1dari 98

LOGIKA MATEMATIKA

Chrisnaji banindra yudha


PENGERTIAN
1. Logika matematika adalah Ilmu yang mempelajari tentang cara
berpikir yang logis/masuk akal

2. Logika matematika adalah ilmu yang digunakan untuk


menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan atau
penarikan kesimpulan
berdasarkan aturan-aturan dasar yang berlaku.
Kontradiksi

Biimplikasi
p↔q

p↔q
I. PERNYATAAN
1. Pengertian
Pernyataan adalah adalah suatu kalimat yang bernilai
benar saja atau salah saja. Dengan kata lain, tidak
sekaligus kedua-duanya.

Pernyataan disebut juga kalimat tertutup.

Kalimat terbuka bukan pernyataan


Contoh :
Tentukan mana yang merupakan
pernyataan dan yang bukan pernyataan

1. 5 adalah bilangan prima


 pernyataan
 Benar
2. 14 merupakan bilangan kelipatan 5
 pernyataan
 Salah
3. Siapakah yang tidak mengerjakan PR ?
 Bukan pernyataan
 B? S?
Lambang pernyataan:
p, q, r , dst. (huruf kecil)

Nilai kebenaran pernyataan :


B (benar)
S (salah)

Contoh :
p : Bogor adalah kota hujan (B)
2. INGKARAN/NEGASI

Lambang : “  “ atau “ - “
dibaca : bukan/tidak
Contoh :
Tentukanlah negasi dari pernyataan berikut
1. p : 2 + 5 = 7
p : 2 + 5  7
Tidak benar bahwa 2 + 5 = 7
2. q : Semua pelajar berbaju putih
q : Tidak semua pelajar berbaju putih
q : Beberapa pelajar tidak berbaju putih
q : Ada pelajar yang tidak berbaju putih
Table kebenaran ingkaran
p ~p
B S
S B
Kontradiksi

Biimplikasi

p↔q
3. Pernyataan Majemuk
1. Disjungsi
Ana memesan sandal merah atau sepatu basket
2. Konjungsi :
Ayah membaca koran tempo dan kompas
3. Implikasi
Jika hari ini adalah hari senin maka siswa
memakai seragam putih-putih
4. Biimpilkasi
Aku membawa pensil 2B jika dan hanya jika
ujian menggunakan lembar LJK
DISJUNGSI KONJUNGSI
p q pVq p q p q
B B B B B B
B S B B S S
S B B S B S
TABEL
S S S S S S
KEBENARAN
IMPLIKASI BIIMPLIKASI
p q pq p q pq
B B B B B B
B S S B S S
S B B S B S
S S B S S B
IMPLIKASI

INVERS

~p ~q

INGKARAN KONVERS

p  ~q pq qp

~q  ~p
KONTRAPOSISI
Tabel Kebenaran :

IMPLIKASI KONVERS INVERS KONTRAPOSISI


pq qp ~p  ~q ~q ~p
B B B B
S B B S
B S S B
B B B B
Contoh
Tentukanlah konvers, invers, kontraposisi dan
ingkaran dari pernyataan “Jika ABCD bujur sangkar
maka semua sisinya sama panjang“

Diketahui :
p : ABCD bujur sangkar
q : semua sisinya sama panjang“
Jawab :

Konvers : q  p
Jika semua sisinya sama panjang maka ABCD
bujur sangkar
Invers : ~p  q :
Jika ABCD bukan bujursangkar maka semua
sisinya tidak sama panjang
Kontraposisi : ~q  p
Jika semua sisinya tidak sama panjang maka
ABCD tidak bukan sangkar
Ingkaran : p  ~q
ABCD bujur sangkar dan semua sisinya tidak
sama panjang
II. PENARIKAN KESIMPULAN
Istilah
1. Premis
2. Konklusi
3. Argumen

Pola
1. Modus Ponens
2. Modus Tallens
3. Silogisme
Konklusi sebaiknya diturunkan dari premis-
premis, kalau premis yang digunakan benar,
maka konklusi akan bernilai benar.
Keabsahan argumen dapat ditunjukkan dengan
bantuan tabel kebenaran.
Contoh: Tunjukan dengan table kebenaran !
Premis 1 : p  q
Premis 2 : p

Konklusi : q
Jawab :
{(p  q)  p}  q benar
p q p  q (p  q)  p {(p  q) p}  q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
2. Pola Penarikan Kesimpulan

a. Modus Ponens.
Premis 1 :pq
Premis 2 : p
Konklusi : q

Dibaca : Jika diketahui p  q benar


dan p benar , maka
disimpulkan q benar
Contoh a

Premis 1 : Jika 2 + 3 = 5, maka 5 > 4


Premis 2 : 2 + 3 = 5
Konklusi : 5 > 4
b. Moduls Tollens.

Premis 1 :pq
Premis 2 : q

Konklusi : p

Dibaca : Jika diketahui p  q benar dan


q benar , maka disimpulkan
p benar
Contoh

Premis 1 : Jika hari hujan, maka cuaca


dingin
Premis 2 : Cuaca tidak dingin

Konklusi : Hari tidak hujan


3. Prinsip Silogisma.

Premis 1 : p  q
Premis 2 : q  r

Konklusi : p  r

Dibaca: Jika diketahui p  q benar dan


q  r benar, maka disimpulkan
p  r benar
Contoh:

Premis 1 : Jika Maher seorang siswa SMK maka


Maher melaksanakan PSG
Premis 2 : Jika Maher melaksanakan PSG
maka Maher belajar di industri minimal 3 bulan

Konklusi : Jika Maher seorang siswa SMK maka


Maher belajar di industri minimal 3 bulan
Latihan 1
Diketahui p : Tuti gadis cantik
q : Tuti gadis pandai
Tulislah pernyataan yang benar dari
a. q d. p  q
b. p  q e. p  q
c. p  q

Jawab:
a. Tuti bukan gadis cantik
b. Tuti gadis cantik dan tidak pandai
c. Tuti bukan gadis cantik atau pandai
d. Jika tuti gadis cantik maka pandai
e. Tuti gadis cantik jika dan hanya jika pandai
Latihan 2
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan di
bawah ini :
a. Tidak benar 2 + 7  9
b. 30 atau 40 habis dibagi 6
c. Jika Jakarta Ibukota Indonesia maka
Jakarta di Pulau Bali

Jawab :
a. B
b. B
c. S
Latihan 3
Tentukan konvers, invers, kontraposisi da
ingkaran dari pernyataan-pernyataan ” Jika
ABC suatu segitiga sebangun maka sudut-sudut
seletaknya sama”
Jawab :
konvers: Jika sudut-sudut seletaknya sama maka
ABC suatu segitiga sebangun
Invers: Jika ABC bukan suatu segitiga sebangun
maka sudut-sudut seletaknya tidak sama”
Kontraposisi : ”Jika sudut-sudut seletaknya tidak
sama maka ABC bukan suatu segitiga
sebangun
Ingkaran: ”ABC suatu segitiga sebangun dan
sudut-sudut seletaknya tidak sama”
Latihan 4
Buatlah tabel kebenaran dari :
a. (p  q)
b. p  (q  p)
Latihan 5
5. Mana yang merupakan modus Ponens, Tollens atau
Silogisma :
a. Premis 1: Jika Ibu pergi maka adik menangis
Premis 2: Adik tidak menangis
Konklusi: Ibu tidak pergi

b. Premis 1: Jika log 10 = 1 maka 2log 8 = 3


Premis 2: log 10 = 1
Konklusi: 2log 8 = 3
c. Premis 1: Jika Aldi seorang programer IT maka
Aldi memahami flowchart
Premis 2: Jika Aldi memahami flowchart maka
Aldi mampu mengoperasikan
komputer
Konklusi: Jika Aldi seorang programer IT maka
Aldi mampu mengoperasikan
komputer
c. Premis 1: Jika semua masyarakat resah maka
harga bbm naik
Premis 2: Harga BBM naik atau harga bahan
pokok naik
Premis 3: Harga bahan pokok naik

Konklusi: Jika Aldi seorang programer IT maka


Aldi mampu mengoperasikan
komputer
Penalaran dan
Sistem
Matematika
Chrisnaji Banindra Yudha

Pertemuan 2 33
PENALARAN
Penalaran adalah suatu proses berpikir
manusia untuk menghubung-hubungkan
data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu simpulan.

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh


benar dan boleh tidak benar.

Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan


sebagai data itu disebut Proposisi.
Pertemuan 2 34
Proposisi berbentuk kalimat berita
netral.
Kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, dan kalimat inversi tidak
disebut proposisi.

Contoh proposisi :
1. Ayam adalah burung
2. Indonesia menjadi negara makmur.

Pertemuan 2 35
Proposisi dapat dibedakan berdasarkan
a. Jenis
b. Kriteria

Berdasarkan jenis dibedakan dengan lingkaran yang


disebut lingkaran Euler.

1. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek sama


dengan perangkat yang terdapat dalam predikat.
Semua S adalah semua P

Semua sehat adalah semua tidak sakit. S=P

Pertemuan 2 36
2. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek menjadi
bagian dari perangkat predikat.

Semua S adalah P

Semua sepeda beroda.


S P

Sebaliknya, suatu perangkat predikat merupakan bagian


dari peringkat subjek

Sebagian S adalah P

Sebagian binatang adalah kera S PP

Pertemuan 2 37
3. Suatu perangkat yang tercakup dalam subjek berada diluar perangkat
predikat. Dengan kata lain, antara subjek dan predikat tidak terdapat
relasi.

Tidak satu pun S adalah P

Tidak seorang pun manusia adalah binatang

S P

Pertemuan 2 38
4. Sebagian perangkat yang tercakup dalam subjek berada di luar perangkat
predikat.

Sebagian S tidaklah P

Sebagian kaca tidaklah bening

S P

Pertemuan 2 39
Jenis proposisi berdasarkan kriteria:
1. Berdasarkan bentuk : proposisi tunggal dan proposisi majemuk;
2. Berdasarkan sifatnya : proposisi kategorial dan proposisi kondisional;
3. Berdasarkan kualitas : proposisi posititif (afirmatif) dan proposisi
negatif;
4. Berdasarkan kuantitas : proposisi umum (universal) dan proposisi khusus
(partikular).

Pertemuan 2 40
Bentuk-bentuk proposisi

Berdasarkan dua jenis proposisi, yaitu berdasarkan kualitas dan kuantitas


didapat empat macam proposisi, yaitu
1) Proposisi umum-positif – proposisi A
2) Proposisi umum-negatif – proposisi E
3) Proposisi khusus-positif – proposisi I
4) Proposisi khusus-negatif – proposisi O

Pertemuan 2 41
Macam Penalaran
1. Penalaran Deduktif
2. Penalaran Induktif

Ad. 1 PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran yang bertolak dari sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat
dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.

Pertemuan 2 42
Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan.

Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan


tidak langsung.

Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.

Pertemuan 2 43
Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Premis pertama adalah premis yang bersifat


umum sedangkan premis kedua adalah yang
bersifat khusus.

Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan


secara tidak langsung yaitu
a. Silogisme Kategorial;
b. Silogisme Hipotesis;
c. Silogisme Akternatif;
d. Entimen.

Pertemuan 2 44
a. Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Premis umum : Premis Mayor (My)


Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term
mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Pertemuan 2 45
Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai
berikut:
1) Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor,
term minor, term penengah.
2) Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor,
premis minor, dan kesimpulan.
3) Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4) Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
5) Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang
positif.
6) Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu
simpulan.
7) Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8) Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak
dapat ditarik satu simpulan.
Pertemuan 2 46
Contoh silogisme Kategorial:
 My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA

 My : Tidak ada manusia yang kekal


Mn : Socrates adalah manusia
K : Socrates tidak kekal

 My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.


Mn : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K : Amir bukan mahasiswa
Pertemuan 2 47
b. Silogisme Hipotesis: Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya


membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan
konsekuen. Bila minornya menolak anteseden,
simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.

o My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.


Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
Pertemuan 2 48
c. Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa proposisi alternatif.

Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya


membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya
akan menolak alternatif yang lain.

Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.


Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
Pertemuan 2 49
d. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan
maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan simpulan.

Contoh entimen:
1) Dia menerima hadiah pertama karena dia
telah menang dalam sayembara itu.
2) Anda telah memenangkan sayembara ini,
karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Pertemuan 2 50
2.PENALARAN INDUKTIF
Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum.

Bentuk-bentuk Penalaran Induktif


a. Generalisasi : Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan
yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat
umum.

Pertemuan 2 51
Contoh generalisasi :
1)Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

2)Jika ada udara, manusia akan hidup.


Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Pertemuan 2 52
b) Analogi : Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.

Contoh analogi
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Pertemuan 2 53
c. Hubungan kausal : penalaran yang diperoleh
dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

Macam hubungan kausal :


1) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan
timbulnya banjir.
2) Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini
disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah
becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di
rumah basah.
Pertemuan 2 54
Soal Penalaran Deduktif

1. My : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.


Mn : Deman berdarah disebabkan oleh virus.
K :
E :

2. My : Semua petani yang baik adalah petani yang


menggarap sawahnya setiap tahun.
Mn : Paijo menggarap tanah pertaniannya setiap tahun.
K :
E :

3. My : Tidak satu pun prajurit TNI menjadi komandan


pasukan asing.
Mn : Piere prajurit TNI
K :
E :

Pertemuan 2 55
4. My : Manusia bersifat selalu ingin tahu.
Mn : Mahasiswa adalah manusia
K :
E :

5. My : Tidak ada benda cair yang mengalir


ke tempat yang lebih tinggi.
Mn : Batu bukan benda cair.
K :
E :
Pertemuan 2 56
Ubahlah entimen di bawah ini menjadi silogisme.

1. Ia seorang warga negara yang baik, sebab setiap


ada aksi-aksi sosial untuk kepentingan bangsa ia
selalu ikut.
2. Ia pasti seorang ahli dalam bidang matematika,
karena ia mengajar matematika di fakultas
tersebut.
3. Ia pasti berhasil dalam dunia usaha internasional,
karena ia menguasai lia bahasa dunia.
4. Ia harus memasuki perguruan tinggi, karena ia
berbakat.
5. Mereka menerima syarat kerja itu, karena
mengandung pasal-pasal yang memberikan harapan
untuk perbaikan nasibnya.
Pertemuan 2 57
SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan,
atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Jenis-jenis salah nalar


a. Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu
silogisme dengan diawali premis yang salah
atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
 Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu
menjadi cerdas.
 Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan
batu.
Pertemuan 2 58
b. Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah
premis yang mendukung generalisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi itu
sehingga simpulan yang diambil menjadi
salah.

Contoh :
 Setiap orang yang telah mengikuti Penataran
P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
 Anak-anak tidak boleh memegang barang
porselen karena barang itu cepat pecah.

Pertemuan 2 59
c. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat
dengan pemilihan jawaban yang ada.

Contoh
 Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak
diketahui orang lain.

Pertemuan 2 60
d. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan
menilai sesuatu sehingga mengakibatkan
terjadinya pergeseran maksud.

Contoh:
 Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia
memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
 Anak wanita dilarang duduk di depan pintu
agar tidak susah jodohnya.
Pertemuan 2 61
e. Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu
dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan
memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik.

Pertemuan 2 62
f. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat
seseorang dengan tugas yang diembannya.

Contoh:
Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami
karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

Pertemuan 2 63
g. Meniru-niru yang sudah ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan
anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita
lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.

Contoh:
 Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat
pemerintah melakukannya.

 Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika


dapat menggunakan kalkulator karena para
profesor menggunakan kalkulator saat
menjawab ujian matematika.
Pertemuan 2 64
Jenis salah nalar yang manakah soal-soal di bawah
ini.

1. Karena Wayan dilahirkan di Bali pasti dia pandai


menari.
2. Bumi Indonesia sangat subur. Oleh sebab itu, rakyat
Indonesia pasti kaya raya.
3. Setiap orang yang telah mengikuti penalaran P4 akan
menjadi manusia Pancasilais sejati.
4. Kamu tidak boleh kawin dengan Verdo karena orang
tua Verdo itu bekas penjahat.
5. Peserta penataran boleh pulang sebelum waktunya
karena para undangan yang menghadiri acara
pembukaan pun sudah pulang semua.
6. Jika Anda menyetorkan ONH di bank kami, Insya
Allah Anda akan menjadi haji mabrur.

Pertemuan 2 65
PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN
LINIER
CHRISNAJI BANINDRA YUDHA

Pertemuan 2 66
PERSAMAAN dan
PERTIDAKSAMAAN
LINEAR

 Kajian permasalahan :
 “Dony ingin membeli segelas jus apel dan
sepotong kue keju, ia hanya memiliki uang
Rp7.000,00. Karena di toko itu tidak
mencantumkan harga maka ia mengamati
seseorang membayar Rp18.000,00 untuk 2 potong
kue keju dan 3 gelas jus apel, dan yang lain
membayar Rp16.000,00 untuk 4 potong kue keju
dan 1 gelas jus apel”
Pertemuan 2 67
Motivasi :

 Dari kajian permasalahan di atas dapatkah Anda


memberi saran kepada Dony, apakah dia dapat
membeli sepotong kue keju dan segelas jus apel
dari toko tersebut, atau sebaliknya ia tidak
memperoleh apa-apa !

Pertemuan 2 68
PERSAMAAN LINEAR

Kalimat terbuka dan tertutup


Kalimat terbuka adalah kalimat matematika
yang belum dapat ditentukan nilai
kebenarannya, yaitu bernilai benar atau salah.

Contoh :
1. 2x + 1 = 7
2. 4x – 6 > 15
3. 2m – 3 ≤ 15
4. 2t = 14
5. 2p < 20
Pertemuan 2 69
PERSAMAAN LINEAR

Persamaan linear satu variabel


Persamaan linear satu variabel adalah kalimat
terbuka yang memuat tanda sama dengan atau
=.

Contoh :
1. 2x + 1 = 7
2. 2m – 3 = 15
3. 2t = 14

Pertemuan 2 70
Bentuk umum :

ax + b = 0
Dengan a ≠ 0, a adalah koefisien dan b adalah
konstanta.

Pertemuan 2 71
Langkah-langkah :

1. Kelompokkan variabel di ruas kiri


(sebelah kiri tanda =) dan
kelompokkan konstanta di ruas
kanan (sebelah kanan tanda =)
2. Jumlahkan atau kurangkan variabel
dan konstanta yang telah
mengelompok, sehingga menjadi
bentuk paling sederhana.
3. Bagilah konstanta dengan koefisien
variabel pada langkah b
Pertemuan 2 72
Contoh :
a. 7x – 4 = 2x + 16
b. 5(2q – 1) = 2(q + 3)

Penyelesaian
7x – 4 = 2x + 16
 7x – 2x = 16 + 4
 5x = 20
x=
x=4

Dapatkah Anda menyelesaiakan contoh b

Pertemuan 2 73
PERTIDAKSAMAAN LINEAR
Pertidaksamaan linear satu variabel
Pertidaksamaan linear satu variabel adalah
kalimat terbuka yang memuat tanda <, >, ≥,
≤ atau ≠.

Contoh :
1. 2x + 1 > 7
2. 2m – 3 < 15
3. 2t ≥ 14, atau
4. 5x + 8 ≤ 2x + 14
Pertemuan 2 74
MENYELESAIKAN PERTIDAKSAAN LINIER

Dalam penyelesaian pertidaksamaan


linier, dapat digunakan pertidaksamaan
yang ekuivalen dalam bentuk yang
paling sederhana. Pertidaksamaan yang
ekuivalen dapat ditentukan dengan cara

Pertemuan 2 75
1. Menambah,mengurangi, mengali, dan
membagi kedua ruas persamaan dengan
bilangan yang sama.

Contoh :
a. x + 3  7
 x + 3-3  7 - 3
 x  4
 x  4 disebut penyelesaian dari
x+37

Pertemuan 2 76
b. 3(x + 1)  18
 3x + 3  18
 3x + 3 – 3  18 - 3
 3x  15
 x  5
 x  5 disebut penyelesaian dari :
3(x + 1)  18
c. x - 10 > 3x
 x - 10 + 10 > 3x + 10
 x > 3x + 10
 x – 3x > 3x – 3x + 10
 -2x > 10
 ( - ½ ) . -2x > 10 . ( - ½ )
x < -5
( tanda ketidaksamaan dibalik karena dikalikan
dengan bilangan negatif )
2. Grafik penyelesaian pertidaksamaan.

Penyelesaian suatu pertidaksamaan dapat


dinyatakan dengan noktah-noktah ( titik )
pada garis bilangan yang disebut grafik
penyelesaian.
Bentuk atau jenis interval
Pertidaksamaan Grafik

a≤x≤b
a b
a<x<b
a b
a≤x<b
a b
a<x≤b
a b
x≥a
a
x<b
b
Contoh :
Untuk variabel pada bilangan asli kurang dari 8,
tentukan grafik penyelesaian dari : 3x – 1 > x + 5
• Penyelesaian :
• 3x – 1 >x+5
• 3x – 1 + 1 > x+5+1
• 3x > x +6
• 3x – x > 6
• 2x > 6
• x > 3
• Variabel x yang memenuhi adalah : 4, 5, 6, dan 7
Grafik penyelesaiannya

● ● ● ● ● ● ● ●

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Aplikasi Persamaan dan Pertidaksamaan
Contoh
Ahli kesehatan mengatakan bahwa akibat
menghisap satu batang rokok waktu hidup
seseorang akan berkurang selama 5,5
menit. Berapa rokok yang dihisap Fahri tiap
harinya jika ia merokok selama 20 tahun
dan waktu untuk hidupnya berkurang
selama 275 hari (1 tahun = 360 hari) ?
Penyelesaian
Misalkan banyaknya rokok yang dihisap tiap hari adalah x,
maka waktu hidup berkurang tiap harinya 5,5x menit.
Dalam setahun waktu hidup berkurang sebanyak 5,5x. 360
menit
Dalam 20 tahun, waktu hidup berkurang sebanyak 5,5x.
360 . 20 menit.
Sehingga diperoleh persamaan :
5,5x . 360. 20 = 275. 60. 24
39.600x = 396.000
x = (396.000 : 39.600)
x = 10
Jadi, Fahri menghisap rokok 10 batang setiap hari.
Agar kalian lebih memahami materi persamaan dan
pertidaksamaan linear coba Anda kerjakan latihan di
buku paket Erlangga.

Jika kalian kelas x Kelompok BisMen kerjakan soal


latihan halaman 63 no. 1 - 10

Jika kalian kelas x kelompok Teknologi kerjakan soal


latihan halaman 71 – 72 no. 1 – 10.

Selamat Mencoba
PERSAMAAN
dan
PERTIDAKSAMAAN
KUADRAT
Bentuk umum Persamaan kuadrat :
ax2 + bx + c = 0 , a ≠ 0
Menyelesaikan persamaan kuadrat :
1. Memfaktorkan
2. Melengkapkan kuadrat sempurna
3. Rumus kuadrat
Mencari akar-akar persamaan
kuadrat dengan memfaktorkan

 Contoh :
Tentukan akar-akar PK x2 – 2x – 8 = 0
Jawab :
x2 – 2x – 8 = 0
(x - 4)(x + 2) = 0
x = 4 atau x = -2
Jadi akar-akarnya adalah 4 atau -2
Mencari akar-akar persamaan kuadrat
dengan melengkapkan kuadrat
 Contoh :
Tentukan akar-akar PK x2 – 2x – 8 = 0
Jawab :
x2 – 2x – 8 = 0
x2 – 2x = 8
x2 – 2x + (1/2 .-2)2 = 8 + (1/2 .-2)2
(x – 1)2 = 9
x–1=±3
x = 1 + 3 atau x = 1 – 3
x = 4 atau x = -2
Mencari akar-akar persamaan
kuadrat dengan rumus kuadrat

 Akar-akar PK ax2 + bx + c = 0 adalah

 b  b  4ac 2
x1, 2 
2a
 Contoh :
Tentukan akar-akar PK x2 – 2x – 8 = 0
Jawab:
x2 – 2x – 8 = 0
a = 1 ; b = -2 c = -8
Dengan menggunakan rumus kuadrat kita
peroleh sebagai berikut :
 (2) ± ( 2 )  4 (1 )(  8 )
 2

x1, 2 
2 .1
2± 4 + 32
x1, 2 
2
2± 36
x1, 2 
2
2± 6
x1, 2 
2
2+ 6 26
x1  atau x 2 
2 2
x 1  4 atau x 2   2
PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

 Menyelesaikan pertidaksamaan
kuadrat
1. metode garis bilangan
2. metode grafik
Metode grafik

 Langkah-langkah:
 Tentukanbatas-batasnya dengan
mengubah ke dalam persamaan
kuadrat
 Buatlah garis bilangan dan masukkan
batas yang diperoleh (jika ada) dengan
batas yang kecil di sebelah kiri
 Uji titik pada masing-masing daerah
 Tentukan HP nya
Contoh :

Tentukan HP dari x2 – 2x – 8 ≥ 0
Jawab :
Batas : x2 – 2x – 8 = 0
(x - 4)(x + 2) = 0
x = 4 atau x = -2
 Karena yang diminta ≥ 0 maka yang
memenuhi adalah yang bertanda positip
Sehingga HP nya adalah {x | x ≤ -2 atau x
≥ 4}
JUMLAH dan HASIL KALI akar-
akar persamaan kuadrat

 Jika x1 dan x2 adalah akar- akar persamaan


ax2 + bx + c = 0 maka diperoleh:
1. x1 + x2 = - b/a
2. x1 . x2 = c/a
Contoh :

 Jika x1 dan x2 adalah akar- akar persamaan

x2 + 2x - 8 = 0 maka tentukan:
a. x1 + x2
b. x1 . x2
c. (x1) 2 + (x2) 2
d. (x1) 2 . (x2) 2
Jawab:

a.x1 + x2 = - 2
b. x1 . X2 = 8
c. (x1) 2 + (x2) 2 = (x1 + x2 )2 - 2 x1 . X2
= (-2 )2 - 2 (8)
= - 12
d. (x1) 2 . (x2) 2 = (x1 .x2) 2
= 64

Anda mungkin juga menyukai