Anda di halaman 1dari 24

Agar Pasis mengmengetahui

pengetahuan cidera panas & dpt


terbatas melakukan pertolongan
Korban cidera panas .
1. Pendahuluan.
2. Kasus cidera panas.
3. Penanganan cidera panas
4. Evaluasi.
5. Penutup
3

REFERENSI :

Bujuknik tentang cedera panas


Skep Dirkesad Nomor Skep / 537/
Xll/ 2005 Tanggal 24 Desember 2005.

Pertolongan Pertama Oleh


Kartono Mohamad, Penerbit PT
GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, Jakarta
2001
Sistem Otak
(medula oblongata )

Sistem Kelenjar Keringat/


Kulit

SISTEM
PENGATURAN Sistem Pbuangan
SUHU BADAN Urine
MANUSIA

Sistem Pernapasan

Sistem Peredaran
Darah
Pancaran langsung dr
tubuh manusia ke lingk
Radiasi
sekitarnya.

Penyaluran panas tubuh


manusia ke benda
disekitarnya yg lebih
Konveksi dingin, seperti angin,
udara, air, dsb

Pengeluara Pemindahan panas tbh


n Panas manusia ke benda yg
lebih dingin yg menempel
melalui Kulit. pd tubuhnya, misal
Konduksi
kompres es batu /sedang
berendam dlm air dingin

Penguapan zat cair menjadi uap


yang membutuhkan panas
Evaporasi tubuh, misalnya pengupan
keringat dan penguapan air
secara melalui pernapasan paru
MEKANISME PEMBUANGAN
PANAS

1) KULIT melalui evaporasi, radiasi dan


konduksi (75 %)
2) PARU-PARU melalui penguapan pada
pernafasan (20%)
3) EKSKRESI melalui urin dan feses ( 5%)

DIPENGARUHI BERBAGAI FAKTOR


BAB III Kejang Panas
KLASIFIKASI (Heat Cramp)
CIDERA
PANAS
Kelelahan Panas
(Heat Exhaustion)

Sengatan Panas
(Heat Stroke)
KEJANG PANAS( Heat Cramp)
Suatu gangguan akibat latihan fisik yang berat di lingkungan
udara yang panas tinggi, dengan gejala khasnya timbul kejang –
kejang otot perut dan otot badan yang lain, yang datang secara
mendadak dan berulang – ulang.
Penyebab.
Karena kerja otot
yang berat dalam udara
panas yang melebihi 37
derajat celcius disertai
dengan pengeluaran
keringat terlalu banyak,
serta kekurangan garam
GEJALA
1) Gelisah.
2) Rasa nyeri yg
berlebihan
3) Suhu tbh sedikit
meningkat
4) Nadi cepat, tensi
naik sedikit
5) Kulit pucat, basah
6) Kejang-kejang pada
otot perut, otot
tungkai dan lengan
disertai nyeri yg
hebat yang hilang
timbul
KELELAHAN PANAS(Heat
Exhaustion )
Suatu gangguan akibat terlalu
lama berada di tempat yang udara atau
cuacanya panas, dengan gejala yang khas
timbul pengeluaran keringat yang banyak
dan terjadi kelumpuhan peredaran darah
tepi (circulatory collaps).

Penyebab.
Terjadinya pengeluaran keringat yang banyak sekali,
sehingga tubuh banyak kekurangan cairan, serta melebarnya
pembuluh darah tepi, sehingga sebagian besar darah tertimbun
pada pembuluh darah tepi, untuk menurunkan suhu tubuh .
akibatnya darah ke otak akan berkurang
GEJALA
1) Kesadaran menurun
2) Rasa lemah, lelah, panas
3) Pusing, sakit kepala, terasa berputar,
mual, muntah, penglihatan kabur
4) Kulit pucat dan dingin, banyak keringat
5) Sesak nafas
6) Nyeri pd otot & kadang timbul kejang.
PENCEGAHAN
1.Hindari latihan fisik berat yang tidak perlu, bila udara
sangat panas.

2.Minum air harus cukup, agar jumlah urine dapat mencapai


1 liter sehari.

3.Gunakan pakaian yang lebih tipis, ringan dan longgar agar


aliran udara atau angin mudah menembus dan segera
menguapkan keringat.

4.Bagi orang yang belum melakukan penyesuaian diri


dengan daerah tersebut harus lebih banyak minum garam
dapur ( 2 gram perhari dalam air minum, diberikan dalam
tiga kali atau lebih)
SENGATAN PANAS (Heat Stroke )
Suatu gangguan sistem pengaturan suhu tubuh
akibat latihan physik yang berat dan lama di lingkungan udara yang
sangat panas dan kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan
gangguan yang hebat pada pusat pengaturan panas di otak

Penyebab.
1) Suhu udara sangat panas dengan kelembaban yang tinggi.
2) Latihan fisik yang berat dan lama.
GEJALA
PERMULAAN

GEJALA
SENGATAN GEJALA
PANAS/Heat LANJUTAN
Stroke

GEJALA
KRITIS
Gejala Permulaan.

1).Badan terasa
Panas.
2).Sakit Kepala.
3).Pusing.
4).Mual dan Muntah.
5).Rasa Nyeri di dada
(daerah jantung).
6).Banyak keringat
Gejala Lanjutan.
1). Acuh tak acuh terhadap suasana lingkungan.
2). Jatuh, gelisah, dan rasa ketakutan.
3). Muntah – muntah.
4). Suhu badan sangat tinggi(bisa mencapai 410 C /
lebih).
5). Denyut nadi sgt cepat bisa mencapai 160/lebih
permenit)
6). Pernafasan cepat (bisa mencapai 20 – 30 X
permenit).
7). Otot – otot kejang.
8). Kulit kemerah – merahan, panas, dan kering.
9). Tekanan darah bisa naik sedikit
Gejala Kritis.
1). Suhu tubuh pada dubur (anus)
lebih dari 41 0 C.
2). Terjadi Shock.
3). Penurunan kesadaran.
4). Kejang. kejang pada seluruh
tubuh.
5). Pupil sudah melebar.
6). Tidak ada produksi urine ( anuria )
PENANGANAN CEDERA PANAS
Heat Cramp

 Pengobatan terhadap kejang – kejang panas


meliputi :

a. Tempatkan korban ditempat yang sejuk.


b. Masase otot.
c. Minum banyak air dan pemberian garam sedikit
(1 gram ) atau infus garam faali ( NaC1 )
Heat Exhaustion
(Kelelahan Panas).
 Pengobatan.
 b. Tempatkan korban ditempat yang sejuk.
 c. Pakaian dilonggarkan.
 d. Infus garam faali untuk dehidrasi.
 e. Masase otot –otot.
Penanganan Heat Stroke
 Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan.
1. Kenali gejala sengatan panas sedini mungkin, kemudian pahami tingkat – tingkatnya,
mulai dari gejala permulaan sampai ke gejala lanjutan.
2. Amankan korban ke tempat yang teduh serta dingin, kemudian tenangkan dari
kegelisahan.
3. Lepaskan perlengkapan, buka dan longgarkan pakaian.
4. Ukur suhu dubur ( Rektal / Anus ).
5. Bila suhu rektal sudah mencapai 38,5 derajat celcius tubuh si korban dikeringkan
dengan handuk, diselimuti agar hangat dan pijatan dilanjutkan, dan pantau suhu
rektal setiap 10 menit.
6. Bila disertai kejang – kejang berikan valium atau luminal.
7. Bila napas terlalu sesak berikan oksigen ( bila ada fasilitas ).
8. Kalau terjadi henti napas, berikan pertolongan pernapasan mulut ke mulut , dengan
frekuensi 12 X permenit.
9. Kalau terjadi henti napas dan henti jantung, berikan pertolongan resusitasi oleh 2
penolong.
10. Setelah itu segera laksanakan evakuasi ke Rumah Sakit terdekat.
 Pertolongan Dokter / Paramedis di Lapangan.
1. Pertolongan sama seperti di atas.
2. Berikan suntikan Glukosa 40% sebanyak 1 – 2 ampul
a 10 ml secara intravena.
3. Lanjutkan dengan infus Na Cl 0,9% dengan tetesan
120 x permenit sampai 2 – 3 botol, infus yang dingin.
4. Bila masih kejang – kejang berikan valium 10 mg
intra vena.
5. Oksigen tetap dilanjutkan.
6. Segera laksanakan evakuasi sambil memantau
kesadaran, tensi, nadi pernapasan dan suhu rektal.
 Pertolongan Setelah di Rumah Sakit.
1.Pertolongan dokter / paramedis
seperti di atau tetap dilanjutkan.
2.Korban dirawat di bagian gawat
darurat.
3.Dilakukan
periksaan laboratorium
darah dan urine.

Anda mungkin juga menyukai