Posisi Strategis Indonesia
Posisi Strategis Indonesia
Bandung, 2018
Tujuan
1. Dapat memahami silabus materi baru mata pelajaran geografi
tentang kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
2. Dapat memahami materi baru mata pelajaran geografi tentang
kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia.
Pokok bahasan
• Silabus mata pelajaran geografi kurikulum nasional dan revisi silabus
terbaru
• Indonesia sebagai poros maritim dunia
Tinjauan materi baru pelajaran geografi
sma kelas xi
pada silabus kurikulum nasional
Kompetensi Dasar
• Memahami kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai
poros maritim dunia.
• Menyajikan contoh hasil penalaran tentang posisi strategis wilayah
Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam bentuk peta, tabel,
dan/atau grafik.
Materi Pembelajaran
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
• Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
• Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
• Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di
Indonesia.
• Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia.
KEGIATAN PEMBELAJARAN*
Observing
Mengamati
• Peserta didik membaca buku teks geografi dan buku referensi untuk
mengidentifikasi letak, luas, dan batas wilayah Indonesia, karakteristik
wilayah daratan daratan dan perairan Indonesia, perkembangan jalur
transportasi dan perdagangan di Indonesia serta potensi pengelolaan
sumber daya kelautan Indonesia, dan/atau
• Peserta didik mengamati tayangan video yang menggambarkan
kekayaan potensi geografi Indonesia dan daya tarik potensi wisata
laut Indonesia
Menanya
• Peserta didik bertanya tentang letak, luas, dan batas wilayah
Indonesia, karakteristik wilayah daratan daratan dan perairan
Indonesia, perkembangan jalur transportasi dan perdagangan di
Indonesia serta potensi pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia,
dan/atau
• Peserta didik bertanya tentang isi tayangan video yang
menggambarkan kekayaan potensi geografi Indonesia dan daya tarik
potensi wisata laut Indonesia.
Experimenting/gathering information
Mengumpulkan Informasi/Mencoba
• Peserta didik mencari data dan informasi tentang letak, luas, dan
batas wilayah Indonesia, karakteristik wilayah daratan daratan dan
perairan Indonesia, perkembangan jalur transportasi dan
perdagangan di Indonesia serta potensi pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia, dan/atau
• Peserta didik berdiskusi tentang isi tayangan video yang
menggambarkan kekayaan potensi geografi Indonesia dan daya tarik
potensi wisata laut Indonesia.
Association
Menalar/Mengasosiasi
• Peserta didik menganalisis keterkaitan letak, luas, dan batas wilayah
Indonesia, karakteristik wilayah daratan daratan dan perairan
Indonesia, perkembangan jalur transportasi dan perdagangan di
Indonesia serta potensi pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
yang diarahkan untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritim
dunia, dan/atau
• Peserta didik membuat laporan tentang isi tayangan video yang
menggambarkan kekayaan potensi geografi Indonesia dan daya tarik
potensi wisata laut Indonesia.
Communication
Mengomunikasikan
• Peserta didik menyajikan artikel tentang keterkaitan letak, luas, dan
batas wilayah Indonesia, karakteristik wilayah daratan daratan dan
perairan Indonesia, perkembangan jalur transportasi dan
perdagangan di Indonesia serta potensi pengelolaan sumber daya
kelautan Indonesia yang diarahkan untuk mendukung Indonesia
sebagai poros maritim dunia, dan/atau
• Peserta didik mempresentasikan laporan tentang isi tayangan video
yang menggambarkan kekayaan potensi geografi Indonesia dan daya
tarik potensi wisata laut Indonesia.
Geografi di kurikulum 2013 (revisi)
• Pengembangan= Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran geografi pada
jenjang SMA menjadi:
• Kompetensi Inti (KI) yang dirumuskan sejak awal dan setiap kelas memiliki
KI yang terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3
(pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan)
• Spiritual : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
• Sosial : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Geografi di kurikulum 2013 (revisi)
• Pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
• Keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Materi pokok mata pelajaran geografi
Kelas XI
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu
Posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia
• Bab I Identifikasi masalah
• Bab ii Poros maritim
• Bab ii Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
• Bab iv Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
• Bab v Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di
Indonesia.
• Bab vi Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
Masalah: penyebab ketertinggalan indonesia
Konsep pembangunan yang keliru:
(1) berbasis daratan (land based development);
(2) pertumbuhan ekonomi dari ekspor komoditas mentah dan konsumsi;
(3) lemahnya industri dan peningkatan nilai tambah
(4) Transformasi struktur ekonomi yang gagal
(5) Mengandalkan modal asing tanpa transfer teknologi, dan sebagian besar
benefits jatuh pada pihak asing
(6) Buruknya infrastruktur dan suplai energi
(7) Penguasaan dan penerapan iptek rendah, dan
(8) Kebijakan fiskal dan moneter tidak menunjang perkembangan sektor riil
Masalah….
Cara dan etos yang lemah
(1) Kualitas sdm relatif rendah
(2) Mayoritas komponen bangsa minimalis
(3) Susah bekerjasama “sms”
(4) Too many cowboys than indians
(5) Ganti pemerintahan ganti kebijakan – kepemimpinan yang lemah
(6) Sistem sosial-politik gagal gagal ciptakan masyarakat meritrokrasi
Poros maritim
• Poros maritim ialah konsep keunggulan geo
strategis berbasis kekayaan bahari yang dimiliki
Indonesia untuk dijadikan sebagai produk
unggulan yang akan ditampilkan kepada dunia.
• Posisi sebagai Poros Maritim Dunia membuka
peluang bagi Indonesia untuk membangun
kerjasama regional dan internasional bagi
kemakmuran rakyat.
(Presiden Joko Widodo memaparkan visi
indonesia untuk menjadi negara poros maritim
dunia di ajang ktt asia timur di Nay Pyi Taw,
Myanmar, kamis 13 november 2014.)
Poros maritim
• gagasan poros maritim dunia juga memiliki implikasi penjabaran konsep
tersebut tidak hanya mengenai sektor perekonomian, namun juga
keseluruhan sudut pandang poleksosbudhankam.
• ide poros maritim memiliki potensi hambatan dalam implementasinya jika
tidak disandarkan kepada basis nilai budaya kemaritiman yang dimiliki oleh
masyarakat Indonesia. (Prof. Hamdani Harahap)
• poros martim akan berkonsekuensi logis pada keharusan untuk
meningkatkan sistem pertahanan negara, alokasi dana dan upaya
mengubah mindset penduduk Indonesia dari darat dan udara menjadi laut
• Dampak kebijakan berimbas pada pengalokasian anggaran seharusnya
dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur dan sistem pertahanan
negara pada sektor bahari.
kebijakan umum pembangunan nasional
di sektor maritim
Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional, terdapat misi yang berhubungan
dengan sektor bahari yaitu
(1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; dan
(2) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional. Guna mewujudkan misi tersebut,
dicanangkan agenda prioritas bidang maritim berupa “Membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan”. Sasaran yang ingin diwujudkan adalah menguatnya
keamanan laut dan daerah perbatasan dalam rangka menjamin kedaulatan dan
integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamankan
sumber daya alam dan Zona Ekonomi Ekslusif.
Arah kebijakan pembangunan dalam rangka
mencapai sasaran
• Meningkatkan pengawasan dan penjagaan, serta penegakan hukum di laut
dan daerah perbatasan;
• Meningkatkan sarana dan prasarana pengamanan daerah perbatasan;
• Meningkatkan sinergitas antar institusi pengamanan laut;
• Menyelesaikan penetapan garis batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE;
• Melakukan pengaturan, penetapan dan pengendalian ALKI dan
menghubungkan dengan alur pelayaran dan titik-titik perdagangan
strategis nasional;
• Mengembangkan dan menetapkan Tata Kelola dan Kelembagaan Kelautan
untuk mendukung perwujudan negara maritim;
• Meningkatkan keamanan laut dan pengawasan pemanfaatan sumber daya
kelautan terpadu.
strategi pembangunan
• Meningkatkan operasi pengamanan dan keselamatan di laut dan wilayah perbatasan;
• Menambah dan meningkatkan pos pengamanan perbatasan darat dan pulau terluar
• Memperkuat kelembagaan keamanan laut
• Intensifikasi dan ekstensifikasi operasi bersama;
• Menyelesaikan penataan batas maritim (laut teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi eksklusif) dengan 9 negara tetangga;
• Menyelesaikan batas landas kontinen di luar 200 mil laut;
• Melaporkan data geografis sumber daya kelautan ke PBB dan penamaan pulau;
• Menyempurnakan sistem penataan ruang nasional dengan memasukan wilayah laut sebagai satu kesatuan dalam rencana penataan ruang nasional/regional
• Menyusun Rencana Aksi Pembangunan Kelautan dan Maritim untuk penguasaan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan maritim bagi kesejahteraan rakyat;
• Mengembangkan sistem koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan kelautan dan maritim;
• Pembentukan Badan Keamanan Laut untuk meningkatkan koordinasi dan penegakan pengawasan wilayah laut
• Peningkatan sarana prasarana, cakupan pengawasan, dan peningkatan kelembagaan pengawasan sumber daya kelautan;
• Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan; dan;
• Mengintensifkan penegakan hukum dan pengendalian Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing serta kegiatan yang merusak di laut.
Letak, luas, dan batas
wilayah Indonesia.
• Terletak diantara dua Samudra dan 2 Benua
• Sebagai negara kepulauan (archipelagic state) terdiri dari 17.508 (klaim sepihak),
13.466 pulau (BIG, 2012) dan 16.056 (UNCSGN, 2017) United Nations
Conferences on the Standardization of Geographical Names (UNCSGN) dan
United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN)
• Wilayah sepanjang 3.000 mil laut dari Sabang sampai Merauke
• Perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas lebih kurang lebih 2,7 juta
kilometer persegi atau sekitar 7O % dari luas wilayah NKRI
• Daratan seluas kurang lebih 1,9 juta kilometer persegi
• Zona Ekonomi Eksklusif lndonesia (ZEEI) seluas 3,1 kilometer persegi luas
wilayah laut yurisdiksi nasional lndonesia menjadi 5,8 juta kilometer persegi
• Berbatasan dengan 10 negara: Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam,
Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor Leste, dan Australia.
Laut dan Indonesia
POTENSI PEMBANGUNAN SUMBERDAYA PESISIR,
LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL
1. Sumberdaya yang dapat diperbaharui : (DKP)
- Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen)
- Hutan Mangrove - Pulau-Pulau Kecil.
- Terumbu Karang
- Industri Bioteknologi Kelautan
2. Sumberdaya yang tak dapat diperbaharui:
- Minyak Bumi dan Gas
- Harta Karun. (DKP)
- Bahan Tambang dan Mineral lainnya
3. Energi Kelautan:
- Pasang Surut
- Gelombang
- Angin
- OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
4. Jasa-Jasa Lingkungan
- Pariwisata
- Perhubungan dan Kepelabuhanan.
- Penampung (Penetralisir) Limbah
PERAN SEKTOR KELAUTAN DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
• Kontribusi sektor kelautan nasional tahun 1998 baru mencapai 20,06%.
• Perbandingan kontribusi sektor kelautan di negara lain : Islandia (65%),
Cina (48%), Jepang (54%).
• Indonesia berada pada posisi 27 dari 35 negara maritim utama di dunia.
• Peran angkutan laut Indonesia masih terbatas peran sarana angkutan
laut nasional dalam perdagangan internasional kurang dari 5%.
• Tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan laut baru mencapai 63,49%
dari potensi lestari.
• Keterbatasan peran Indonesia dalam pasar dunia di sektor perikanan.
• Potensi sumberdaya mineral belum dimanfaatkan secara optimal.
MENGAPA KAWASAN PESISIR
HARUS DIKELOLA DENGAN BAIK ?
Kawasan pesisir sangat produktif dan mengandung
potensi pembangunan yang tinggi.
85% kehidupan biota laut tropis bergantung pada ekosistem
pesisir (Odum and Teal, 1976; Berwick,1982)
Coastal zone (6%of the world’s surface) comprising the
nearshore marine environments (I.e estuaries, coastal
wetlands, mangroves, coral reefs, continental shelves)
provides 43% of the world’s ecosystem goods and services
(Costanza, et.al, 1997)
90% hasil tangkap ikan berasal dari laut dangkal/pesisir (FAO,
1998)
Economic Political
• Urban Pressure Pressure
development
•Fisheries
• Navigation
Coastal •Aquaculture
• Port and
harbours Resources •Agriculture
development
•Mining
• Recreation
Rehabilitation Users Exploitation
• Human
settlement
• Industry site
Management
Measure
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
Visi : “Sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai sumber
penghidupan yang lestari”.
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PESISIR
• PENINGKATAN KUALITAS
SUMBERDAYA PESISIR
• PENGELOLAAN KONSERVASI DAN
TAMAN NASIONAL LAUT
• PENATAAN RUANG LAUT, PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL
• PENGELOLAAN PULAU-PULAU
KECIL
PENATAAN RUANG LAUT, PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
1. Konservasi
2. Budidaya Laut (Mariculture)
3. Kepariwisataan
4. Usaha Penengkapan dan Industri Perikanan Secara Lestari
5. Pertanian Organik dan Peternakan Skala rumah Tangga
6. Industri Teknologi Tinggi Non Ekstraktif
7. Pendidikan dan Pelatihan
8. Industri Manufaktur dan Pengolahan Sepanjang Tidak Merusak Ekosistem dan Daya
dukung Lingkungan
PENGEMBANGAN KERJASAMA
ANTAR KAWASAN
PEMASARAN
SEKTOR DAN KOMODITAS
KEGIATAN USAHA ORIENTASI PELUANG
SUB SEKTOR (PRODUK/JASA)
PEMASARAN PASAR
1. Perikanan
a. Perikanan Tangkap Ikan Pelagis Besar Penangkapan Ikan (Armada Domestik Sedang
Ikan Pelagis Kecil Penangkapan Ikan) (Nasional, Tinggi
Ikan Demersal Industri Pengolahan Ikan Modern Regional, Lokal)
Udang dan Crustacae (Pembekuan, Pengalengan) Eksport (Asia,
Industri Pengolahan Ikan Tradisional Eropa)
(Penggaraman, Pengasapan,
Pemindangan, Pengeringan)
b. Perikanan Budidaya Udang Windu Budidaya Tambak Udang Windu Eksport (Asia, Sedang
Tambak Ikan Bandeng (Intensif, Semi Intensif) Eropa, Amerika) Tinggi
Budidaya Tambak Ikan Bandeng Domestik
(Intensif, Semi Intensif) (Nasional,
Industri Pengolahan Udang Windu Regional, Lokal)
(Pembekuan, Pengalengan)
Budidaya Benih Udang dan Ikan
c. Budidaya Laut Rumput Laut Budidaya Rumput Laut Eksport (Asia, Sedang
Ikan Kerapu, Betutu Budidaya Laut Keramba Jaring Apung Eropa, Amerika) Tinggi
Industri Pengolahan Rumput Laut Domestik
Industri Industri Pengolahan Ikan (Nasional,
(Pembekuan) Regional, Lokal)
PELUANG INVESTASI PADA SEKTOR INDUSTRI MARITIM,
PARIWISATA DAN PERHUBUNGAN
PEMASARAN
SEKTOR DAN KOMODITAS
KEGIATAN USAHA ORIENTASI PELUANG
SUB SEKTOR (PRODUK/JASA)
PEMASARAN PASAR
2. Industri Maritim Jasa Pemeliharaan dan Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Domestik Sedang
Perbaikan Kapal (Lokal) Tinggi
3. Pariwisata
a. Pariwisata Alam Wisata Petualangan Laut Wisata Petualangan Laut (Diving, Snorkling) Wisatawan Sedang
(Ekowisata) (Diving, Snorkling) Wisata Suaka Alam Laut Mancanegara Tinggi
Wisata Suaka Alam Laut Wisata Cagar Alam Laut Wisatawan
Wisata Cagar Alam Laut Wisata Taman Laut Nusantara
Wisata Taman Laut Jasa pendukung pariwisata (hotel, restoran,
kapal wisata dan peralatan pendukungnya,
biro wisata)
b. Pariwisata Wisata Pantai Wisata Pantai Wisatawan Sedang
Bahari (Pantai) Wisata Alam Wisata Alam Nusantara Tinggi
Jasa pendukung pariwisata (atraksi/hiburan,
perahu wisata, dan jasa pendukungnya
lainnya)
4. Perhubungan Jasa Pengangkutan Jasa Pengangkutan Penumpang Orang dan Internasional Sedang
(Pengangkutan) Penumpang Orang dan Barang Domestik Tinggi
Barang Jasa Ekspedisi (Nasional,
Jasa Ekspedisi Industri Pergudangan Regional, Lokal)
Industri Pergudangan
UPAYA PENINGKATAN PENATAAN RUANG
WILAYAH LAUT, PESISIR DAN PPK
Penyusunan Peraturan dan
Kebijakan Perundang-undangan yg
Mendukung Terwujudnya Konsep
Penataan Ruang Laut
Sinkronisasi Tata Ruang Daratan dan
Lautan shg Ada Penyelarasan dan
Tidak Tumpang Tindih
Penataan Ruang Kawasan-kawasan
Strategis
Pengembangan Metode dan
Pendekatan Penataan Ruang Laut
Pembinaan dan Sosialisasi Penataan
Ruang Laut, Pesisir dan PPK
Seminar dan Diskusi dengan
Stakeholders
INSTRUMEN DALAM WILAYAH PESISIR
DAN PULAU – PULAU KECIL