Anda di halaman 1dari 9

Standarisasi Pada Bangunan

PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

1. DEFINISI
• STANDARDISASI :
– PROSES MERUMUSKAN, MENETAPKAN, MENERAPKAN DAN
MEREVISI STANDAR SECARA TERTIB DENGAN KERJA SAMA SEMUA
PIHAK
• STANDAR :
– DOKUMEN TERTULIS BERISI SESUATU YANG DIBAKUKAN TERMASUK
TATA CARA DAN METODE YANG DISUSUN BERDASARKAN KONSENSUS
SEMUA PIHAK YG TERKAIT
Standarisasi Pada Bangunan
2. DASAR HUKUM
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

PP No. 36/2005
• menjelaskan bahwa berdasarkan undang-undang No. 28/2002 tentang bangunan,
semua bangunan harus (must) sesuai dengan standar nasional (SNI) yang ada.
PP No.70/2009
• meskipun standar energi pada bangunan yang ada masih belum diwajibkan
(mandated), tetapi PP No.70/2009, mengatur kegiatan konservasi energi
merupakan kegiatan yang bersifat wajib (mandatory), terutama bagi pengguna
energi dalam jumlah besar (≥ 6.000 TOE per tahun)

3. TUJUAN
• Sebagai patokan untuk mengukur performance
• Sebagai basis untuk audit dan perbaikan (continuous improvement)
• Meningkatkan efisiensi pada bangunan yang sudah ada (melalui retrofit),
• Meningkatkan kinerja energi pada bangunan yang sudah ada (exist) maupun
bangunan yang baru
• Diterapkan pada bangunan tempat tinggal dan komersial (Residential and
commercial)
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Kode/Nomor Judul Kerangka Isi (outline)
SNI 03-6389-2000 Konservasi energi selubung bangunan Perhitungan Nilai Perpindahan Thermal
pada bangunan gedung, Menyeluruh (Overall Thermal Transfer
Badan Stadarisasi Nasional Value = OTTV), watt/m2
SNI 03-6390-2000 Konservasi energi sistem tata udara - Perhitungan teknik, pemilihan,
pada bangunan gedung, pengukuran dan asesmen sistem AC pada
Badan Stadarisasi Nasional bangunan
- Penentuan COP peralatan sistem AC
SNI 03-6197-2000 Konservasi energi sistem pencahayaan - Pedoman sistem pencahayaan pada
pada bangunan gedung, bangunan gedung
Badan Stadarisasi Nasional -Menentukan tingkat iluminan dan
kebutuhan daya listrik untuk pencahayaan
(lux & wt/m2)
SNI 03-6196-2000 Prosedur audit energi pada bangunan -Procedur audit energi pada bangunan
gedung, (offices, hotels, shopping centre, hospitals,
Badan Stadarisasi Nasional apartments and residences)
-Menghitung nilai IKE (kWh/m2/thn)

SNI 03-6759-2002 Prosedur perencanaan teknik KE pada -Prosedur Umum Perencanaan konservasi
bangunan gedung, Kementerian PU, energi pada bangunan

SNI 03-6575-2001 Tata cara perencanaan sistem - Prosedur umum dalam perencanaan
pencahayaan buatan pada bangunan sistem pencahayaan pada bangunan
gedung, Kemen Pekerjaan Umum, 2001 - Standar pencahayaan pada bangunan
KLASIFIKASI INDEK KONSUMSI ENERGI
PADA BANGUNAN GEDUNG
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

PERMEN ESDM NO.0031, TH 2005 ASEAN ICU OF BUILDING


with AC non AC Database Office (1990)
Kriteria
kWh/m2/bulan Classification kWh/m2/Year
Sangat efisien 4,17 – 7,92 --- Intensive 340
Efisien 7,93 – 12,08 0,84 – 1,67 Base Case 240
Cukup Efisien 12,08 – 14,58 1,67 – 2,50 Standard 180
Agak Boros 14,58 – 19,17 --- Efficient 145
Boros 19,17 – 23,75 2,5 – 3,34
Sangat Boros 23,75 – 37,50 3,34 – 4,17

Untuk peralatan listrik pada bangunan berlaku ketentuan pemasangan label dan
standar kinerja energi sebagaimana ditetapkan dalam pp 70/2009 dan SNI No 04-
6958-2003
STANDAR DAN LABEL (pp. 70/2009, ps. 16)
Penetapan dan Pemberlakuan Standar
Kinerja Energi
Label tingkat efisiensi energi
berisi informasi mengenai
tingkat penggunaan energi
Pencantuman Label hemat energi sesuai suatu peralatan pemanfaat
aturan SNI No 04-6958-2003 energi

dilakukan oleh produsen dan


importir peralatan
pemanfaat energi secara
bertahap sesuai tata cara
labelisasi

Penggunaan teknologi
yang efisien energi
di masyarakat
Standar Hemat Energi Lampu Swabalast
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

PerMen ESDM, Nomor: 06 Tahun 2011, 19 April 2011


Standar Efisiensi Energi Pesawat TV
(dalam pertimbangan)
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

Ukuran Konsumsi Energi (kWh/thn)


CRT 21” 300 250 200 150
CRT >21” 450 400 350 300
LCD<27” 375 350 300 250
LCD 32” 550 500 450 400
LCD 37” 650 600 550 400
LCD 42” 800 750 700 600
LCD 46” 1100 1000 900 800
Notes:
Hasil market study JICA & hasil pengukran konsumsi daya dgn standar JIS C 6101-1
Bersifat sukarela (voluntary), dalam pertimbangan untuk diimplementasikan
Standar Efisiensi Energi AC (dalam usulan)
Kriteria tingkat hemat energi ditentukan berdasarkan nilai COP yang merupakan
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

hasil pembagian antara kapasitas pendinginan (kW-cooling) dengan konsumsi daya


sistem AC (kW) yang terukur.

Class Coefficient of Performance (COP)


5.000 Btu 2,75 3,25 3,75 4,25
7.000 Btu 2,70 2,90 3,10 3,30
9.000 Btu 2,70 2,90 3,10 3,30
12.000 Btu 1,75 2,50 3,00 3,50
18.000 Btu 1,75 2,50 3,00 3,50
25.000 Btu 2,50 2,75 2,80 3,00

Pengukuran kapasitas pendinginan dan konsumsi daya sesuai dengan standar


JIS B 8615 -1
Program Labelisasi di Beberapa Negara
PELATIHAN DASAR AUDIT ENERGI & KOMISIONING GEDUNG

NEGARA

INDONESIA V V
JEPANG V V V V
CINA M M M
KOREA M M M
SINGAPORE M M
THAILAND V M
INDIA M M M M
AUSTRALIA M M M

Sumber : JICA, The study of Energy Conservation and Efficiency Improvement In Indonesia, 2008

Anda mungkin juga menyukai