Anda di halaman 1dari 47

KEJANG

DEMAM
Pembimbing
Dr. Lilly Sp.A

Dethi Yuliani 030.12.069


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
PENDAHULUAN

2
PENDAHULUAN
Kejang Demam

bangkitan kejang yang disebabkan oleh demam diatas suhu 38 oC rektal


tanpa disertai infeksi pada sistem saraf pusat atau gangguan keseimbangan
elektrolit aku

3
2-5%
Amerika serikat dan Eropa

8,3%-9,9%
Asia (Jepang)

0,64%-0,75%
Angka kematian

4
LAPORAN KASUS

5
IDENTITAS PASIEN

NAMA JENIS KELAMIN UMUR

An. MR Laki-laki 1 Tahun 11 bulan

ALAMAT SUKU AGAMA

Jl. Kebon Jeruk 15 06/08 Betawi Islam


No.16 E
IDENTITAS ORANG TUA/WALI

Ayah Ibu
Nama Tn. A Ny. S
Umur 28 tahun 23 tahun
Alamat Jl. Kebon Jeruk 15 06/08 Jl. Kebon Jeruk 15 06/08
No.16 E No.16 E

Pendidikan SMA SMP


Pekerjaan Karyawan Ibu rumah tangga
Penghasilan - Hubungan dengan
Suku bangsa Betawi Betawi orang tua:
Agama Islam Islam Anak kandung

7
ANAMNESIS

▰Alloanamnesis dengan ibu pasien


▻Hari/tanggal : Rabu, 21 Februari 2018
▻Pukul : 16.00
▻Tempat :Bangsal anak P.Laut lt.4 RSAL dr. Mintohardjo

▰Keluhan utama:
Kejang dengan demam 8 jam sebelum masuk rumah sakit.

▰Keluhan tambahan:
Batuk berdahak, nyeri menelan
8
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien berobat ke puskesmas Pasien berobat ke puskesmas dan RSAL

1 Minggu SMRS 1 hari SMRS 6 Jam SMRS

Gejala Gejala
• Demam 39 C
• batuk berdahak yang • Demam tinggi • Pre ictal :
sulit dikeluarkan, 39oC Kesadaran baik
• terdapat nyeri saat • Kejang :
2 menit
menelan sehingga 1x 24 jam
nafsu makan pasien Mata mendelik
menurun. Tubuh kelojotan
• disertai pilek dengan • Post ictal :
secret kehijauan Pasien langsung
9menangisdan lemas
Riwayat
Kehamilan dan
Kelahiran

10
Riwayat Perkembangan

Pertumbuhan gigi pertama: 5 bulan (Normal:5-9 bulan)

Motorik kasar:
•Tengkurap : 4 bulan (Normal: 4-6 bulan)
•Duduk : 6 bulan (Normal: 7-9 bulan)
•Berdiri berpegangan : 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
•Berdiri tanpa berpegangan :12 bulan (Normal: 12 bulan)
•Berjalan : 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
•Lari naik tangga : 15 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
11
Riwayat Makanan

12
Riwayat Makanan

13
Riwayat Imunisasi

Imunisasi dasar pasien lengkap sesuai usia

14
Riwayat Penyakit
yang Pernah Diderita

15
Riwayat Pernikahan

16
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat darah tinggi
kencing manis
asma
penyakit ginjal
keganasan disangkal.

Riwayat Kebiasaan Keluarga


Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok di rumah.

17
DATA PERUMAHAN

Rumah Kontrak :
▰Ditempati oleh 4 orang
▰2 kamar tidur
▰1 kamar mandi
▰jendela cahaya dapat masuk
▰Sampah dibersihkan tiap hari didalam rumah
▰Jarak septic tank ke rumah ± 10 meter
▰Bak mandi rutin dikuras tiap minggu.

Kondisi rumah dan lingkungan ideal untuk di tempati keluarga.

18
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum:
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Normal

Data Antropometri:
Berat badan sekarang : 10 kg
Tinggi badan : 81 cm
Lingkar kepala : 49 cm

19
Status gizi:
BB // TB = Normal (WHO)
Lingkar kepala = Normosefali (WHO)
Tanda vital:
Nadi : 120x/menit
Nafas : 26x/menit
Suhu : 38,9oC

20
Status Generalis
KEPALA : Normosefali
RAMBUT : Warna hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut.
WAJAH : Wajah simetris, tidak tampak luka,
edema, maupun jaringan parut.
MATA :
Ptosis : -/- Nistagmus : -/-
Sklera : putih Kornea jernih : +/+
Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva : Tidak anemis Pupil : Bulat isokor
Exophtalmus : -/- Lensa jernih : +/+
Strabismus : -/- Diameter pupil: 2.5 mm/2.5 mm
Enophtalmus : -/- RCL : +/+
RCTL : +/+
21
Status Generalis

22
Status Generalis

23
Status Generalis

24
Status Generalis

25
Status Generalis

26
Status Generalis

27
Status Generalis

28
Laboratorium

29
RESUME

Pasien An. MR dengan keluhan kejang disertai demam sejak 8 jam sebelum
masuk rumah sakit. Kejang terjadi sebanyak 1 kali pada waktu subuh. Kejang
terjadi selama ± 2 menit, saat kejang pasien kelojotan seluruh tubuh, mata
mendelik. Setelah kejang pasien menangis dan terlihat lemas. Sebelum dan
setelah kejang kesadaran pasien baik tidak ada penurunan kesadaran. Tidak
ada riwayat luka tusuk ataupun trauma, mual ataupun muntah disangkal, dan
tidak ada diare.

30
RESUME

• Riwayat kehamilan dan kelahiran baik. Tidak terdapat keterlambatan


perkembangan, Imunisasi dasar wajib lengkap. Pasien mendapat ASI ekslusif dan
PASI bertahap. Riwayat kejang demam disangkal. Tempat tinggal dan lingkungan
pasien baik.
• Dari pemeriksaan fisik, didapatkan composmentis, tampak sakit sedang, dan
kurang aktif. Nadi 120 kali/menit, suhu 38,9°C, dan pernapasan 26x/menit. Berat
badan 10 kg, tinggi badan 81 cm, dan lingkar kepala 49 cm. Status gizi BB//TB
menurut WHO adalah normal. Lingkar kepala normosefali.

31
RESUME

• Pada status generalis didapatkan kepala normosefali, mukosa bibir lembab


kemerahan, oral hygiene baik, dan lidah bersih. Faring dan tonsil
hiperemis. Suara napas vesikuler, rhonki tidak ada. Abdomen cembung,
bising usus normal, turgor kulit baik. Didapatkan normotonus pada seluruh
esktremitas. Tidak terdapat rangsang meningeal maupun defisit
neurologis.

32
DIAGNOSIS

Diagnosis kerja Diagnosis banding Pemeriksaan anjuran


▰Kejang demam Sederhana ▰ Epilepsi ▰GDS
▰Faringitis akut ▰CT scan

33
TATALAKSANA

▰Medikamentosa ▰Nonmedikamentosa
1.IVFD RL 10 tpm 1.Edukasi mengenai kejang demam
2.Inj. Ceftriaxone 1 x 1 g (IV) 2.Monitoring
3.Paracetamol 3 x cth1
4.Valium 3 x 2mg

34
EDUKASI

• Tetap tenang dan tidak panik


• Longgarkan pakaian yang ketat terutama sekitar leher
• Bila anak tidak sadar, posisikan miring. Bila muntah segera bersihkan
• Bila lidah tergigit (kemungkinan sangat kecil), maka jangan masukkan sesuatu ke dalam mulut.
• Ukur suhu, observasi dan catat bentuk dan lama kejang
• Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang
• Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan bila
kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan 1 kali oleh orang tua.
• Bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu
tubuh lebih dari 40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah
kejang anak tidak sadar atau terdapat kelumpuhan.
35
RESUME TINDAK LANJUT

▰ Perawatan hari ke-1 perbaikan walaupun demam, batuk dan nyeri


menelan masih dikeluhkan.
▰ Tidak terdapat kejang selama masa perawatan.
▰ Demam (-) di hari ke-2 & 3 dan nafsu makan mulai membaik.
▰ Pasien mendapatkan terapi yang sama dari hari ke-1 perawatan hingga hari
ke-3 perawatan.
▰ Pasien dipulangkan pada hari ke-3 perawatan dalam kondisi stabil. Suhu
37.5°C, nadi 103x/menit.

36
DIAGNOSIS AKHIR
Kejang demam Sedererhana
Faringitis akut

PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam

37
ANALISIS KASUS

38
DIAGNOSIS PASIEN

▰ Kejang demam sederhana


▰ Faringitis akut

39
Teori Pada kasus pasien

Bangkitan kejang pada bayi dan anak-anak sering


terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan
yang tinggi dan cepat, disebabkan oleh infeksi di
luar susunan saraf pusat (ISPA, OMA, dan lainya).

Adanya infeksi saluran nafas atas dengan ditandai


adanya demam 38,9 derajat, keluhan penurunan
nafsu makan karna nyeri saat menelan dan pada
pemeriksaan fisik tonsil dan dinding faring tampak
hiperemis

40
Teori Kejang Sederhana Pada kasus pasien
▰ pada umur antara 6 bulan ▰ Berumur 1 tahun 11 bulan
sampai 5 tahun
▰ Kejang 1x dalam 24 jam
▰Lama kejang (< 15 menit)
▰ Kejang umum tonik klonik
▰ Kejang umum tonik, klonik,
▰ Lama kejang 2 menit
tonik-klonik
▰ Tanpa kelainan neurologis
▰Tidak berulang dalam 24 jam
▰Tanpa kelainan neurologis
41
Pada kasus ini, berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan
kecurigaan pada proses intrakranial, seperti meningitis, ensefalitis atau
penyakit lainnya karena tidak didapatkan defisit neurologis seperti hemiparesis,
kelumpuhan nervus kranialis, penurunan kesadaran, dan tanda rangsal
meningeal yang positif, riwayat kejang demam sebelumnya.

•Pasien tidak perlu pungsi lumbal, tidak memenuhi indikasi.

42
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▰ Pemeriksaan laboratorium darah perifer  mengevaluasi fokus infeksi


penyebab demam  pemeriksaan elektrolit & GDS
▰ Pada pasien ini didapatkan hasil leukosit yang meningkat leukosit 35,300 x
10^3/uL
▰ Pada pemeriksaan elektrolit darah didapatkan hasil normal tidak terdapat adanya
gangguan elektrolit

43
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▰ Tidak diperlukan pemeriksaan EEG


▰ Indikasi EEG pada kejang demam:
bangkitan bersifat fokal (untuk menyingkirkan adanya fokus kejang di otak
yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut)
▰ Pemeriksaan CT scan maupun MRI juga tidak rutin dilakukan pada kasus kejang
demam kompleks

44
FAKTOR RISIKO KEJANG DEMAM
BERULANG

Teori Kasus
▰ Riwayat kejang demam atau epilepsi
dalam keluarga (ambang kejang rendah) ▰Tidak ada riwayat kejang demam
▰ Usia kurang dari 12 bulan
dalam keluarga
▰ Suhu tubuh < 39oC saat kejang ▰Usia > 12 bulan
▰ Interval waktu < 16 jam dari awitan demam
dengan terjadinya kejang ▰Kejang demam pertama kejang
▰ Apabila kejang demam pertama demam sederhana
merupakan kejang demam kompleks.

45
sebagian kecil 2-7% kejang demam dapat berkembang menjadi epilepsi di
kemudian hari apabila terdapat:

▰Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam


pertama.
▰Kejang demam kompleks
▰Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
▰Kejang demam sederhana yang berulang 4 episode atau lebih dalam setahun.

46
TATALAKSANA
KEJANG

46

Anda mungkin juga menyukai