Anda di halaman 1dari 46

PNEUMONIA

SETYA WANDITA
RSUP Dr. Sardjito/FK UGM Yogyakarta
UKK Neonatologi IDAI

1
PENYEBAB KEMATIAN
Lain 6%

Cong. Anomaly
13%
Pneumonia 1

4% 2
3

Sepsis Pretermaturitas 4
5
11 45% 6

Asfiksia
21%

Indonesia
2
UNICEF, 2014; WHO/CHERG 2012. COUNTDOWN TO 2015 REPOR
EPIDEMIOLOGI
 Infeksi: sepsis neonatorum-meningitis
 Diagnosis: kurang atau berlebihan
 Tergantung tingkat pelayanan
 semakin tinggi-semakin banyak kasus
 Definisi yang digunakan, periode umur
 Pneumonia
 Kongenital/awitan dini : infeksi intrauteri.
 Neonatal: didapat setelah lahir, di RS,
komunitas

3
EPIDEMIOLOGI
 Pneumonia kongenital:
 10-38% pada bayi lahir mati
 20-36% lahir hidup (LH) yang kemudian mati

 Insidensi pneumonia:
 Di negara berkembang: 0,4-12,6/1000 LH
 DI negara maju: 1,4-4,8/1000 LH

 Di RS: 1-35%. (1% CB, 10% KB).


 Pneumonia awitan lambat: BKB (92%)
 Proporsi pneumonia pada distres respirasi:
 9,7-68,7% 4
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi pneumonia RSUP Dr.
Sardjito
2007 – 2014.
6.05

2.97
2.43
1.87 1.87
1.64
1.38
0.91

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

5
EPIDEMIOLOGI
Tempat lahir: LD/LR 6%o : 74%o p. 0.000
Sex: L/P 26%o : 19%o p. 0.029
Luaran: M/H 9,9%o : 15%o p. 0.000
Umur kehamilan
- Kurang bulan 32,5%o p. 0.000
- Cukup bulan 26,8%o
- Lebih bulan 19,4%o
Kategori Berat lahir
- BBLER 30,8%o P. 0.000
- BBLSR 69,1%o
- BBLR 27,9%o
- BBLC 17,5%o
- BBLB 21,1%o
6
EPIDEMIOLOGI
Others
5%

Pneumonia
RDS 18%
31%

TTN
28%
MAS
18%

RSUP Dr. Sardjito: Proporsi problem paru 7


FAKTOR RISIKO
 Pneumonia  Masalah obstetri ibu
kongenital/awitan  Partus lama

dini:  Korioamnionitis

 ANC tidak baik  Ibu demam

 Lahir di luar Fasilitas  KPD >24 jam


Kesehatan  Air ketuban berbau
 Resusitasi  BKB

Tidak diketahui FR: 17-78%.


Tidak ada FR: 21,6%-50%.
8
FAKTOR RISIKO
 Pneumonia awitan lambat:
 BBLR: 1,37 (IK-95%: 1.01-1.85)
 Prosedur invasif

 Perawatan yang lama

 Kepadatan pasien

 Jumlah petugas .

 IMV: (OR: 9.7; IK-95%: 4.6-20.4)

 Sosioekonomi rendah

9
PATOFIOLOGI/PATOGENESIS
 Imaturitas sistem imun: sekresi
trakeobronkial
 Tingginya permeabilitas
lapisan mukosiliar
kulit dan mukosa
kemampuan silia
 Komplemen,
Imunoglobulin fagosit saluran
napas dan alveoli
 Pertahanan lokal di
saluran napas: antibodi sekretori
jaringan limfoid
 penghalang
nonspesifik glotis dan
mukosa
pita suara protein antimikroba

 refleks batuk

10
PATOFIOLOGI/PATOGENESIS

11
(Garland, 2010)
PATOFIOLOGI/PATOGENESIS
 Patogen:
 Virulensi

 Jumlah

 Inflamasi
 Defisiensi/disfungsi surfaktan

12
PATOFIOLOGI/PATOGENESIS
 Pneumonia
 Kongenital/awitan dini:
 Hematogen transplasental
 Asenden dari jalan lahir

 Aspirasi cairan amnion: (asfiksia)

 Awitan lambat:
 DiRS/komunitas
 Rerata onset: 12,3 hari

13
MIKROBIOLOGI
 Penyebab pneumonia
 Bakteri:
 Awitan dini : gram negatif, korioamnionitis
 Awitan lambat: gram positif, bakteri RS

 Virus

 Jamur

14
MIKROBIOLOGI
 Pneumonia komunitas:
 65,4% gram negatif
 33,3% gram positif
 1,3% jamur.

 Penentuan patogen:
 aspiratjalan napas
 Beda dengan biakan darah
 Tidak ada hubungannya penyebab pneumonia dan
sepsis neonatorum

15
MIKROBIOLOGI

16
(Duke, 2005)
MIKROBIOLOGI

17
(Wang et al., 2010)
MIKROBIOLOGI

18
(Wang et al., 2010)
MIKROBIOLOGI

19
MIKROBIOLOGI

20
MIKROBIOLOGI

21
(Tripathi et al., 2010)
MANIFESTASI KLINIS DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pneumonia kongenital:
 Lahir mati

 Skor Apgar rendah

 Distres respirasi bera

 Gejala/tanda sulit dibedakan dengan sepsis dan


ISK
 Tidak ada gejala/tanda yang patognomonis untuk
pneumonia
 Distres respirasi + gejala/tanda infeksi lain
22
MANIFESTASI KLINIS DAN
PEMERIKSAAN
DISTRES RESPIRASI: PENUNJANG
GEJALA/TANDA INFEKSI

 Ringan-berat  Tidak mampu minum


 Napas cepat  Letargi
 Kesulitan bernapas  Apnea
 Tarikan dinding dada  Refleks lemah
 Merintih  Hipotermia/demam
 Stridor  Distensi abdomen
 Mengi  Batuk
 Ronki
23
MANIFESTASI KLINIS DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Takipnea: predominan (60-89%)
 Tarikan dinding dada: 36–91%

 Deman: 30–56%

 Tidak mampu minum: 43-49%

 Sianosis: 12-40%

 Batuk: 30–84%

 Demam terus menerus: virus

24
MANIFESTASI KLINIS DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Awitan dini: tanda-tanda infeksi (non-spesifik) dominan
 Awitan lambat: tanda-tanda spesifik saluran napas
 Lab.:
 Seperti pada sepsis
 CBC: batang >20%, Jumlah leukosit, CRP, LED,
 Ggn elektrolit: hipoNa
 Biakan sputum/aspirat
 Cat gram
 Ro: nodular, infiltrate, pengkabutan difus atau granular,
bronkogram udara, konsolidasi lobaris atau segmental

25
RADIOLOGI

Gambaran retikulogranular bilateral


seperti RDS
26
(Reiterer, 2013)
RADIOLOGI

Pneumatokel paru kiri,


corakan infiltrat granular 27
(Reiterer, 2013)
RADIOLOGI

Komplikasi tension
pneumotaraks 28
(Reiterer, 2013)
RADIOLOGI

Infiltrat streaky dan nodular bilateral


29
(Reiterer, 2013)
RADIOLOGI

Infiltrat paru bilateral dengan konsolidasi


di lobus medius dan inferior kanan(Reiterer, 2013)
30
RADIOLOGI

Streaky patchy paru dengan


penampakan kistik sebagian (Reiterer, 2013)
31
RADIOLOGI

Perubahan BPD dini pada umur 18 hari 32


(Reiterer, 2013)
DIAGNOSIS
 Diagnosis: adanya FR (awitan dini), gejala klinis +
radiologis
 Radiologis: inflamasi bukan infeksi
 Biakan: tidak bermanfaat karena kontaminasi
 Definisi yang digunakan
 CDC:
 meningkatnya kebutuhan oksigen/bantuan napas
 >3 gejala: instabilitas suhu, mengi, takipnea, batuk,
denyut jantung abnormal, perubahan sekresi jalan
napas, dan abnormalitas jumlah leukosit

33
DIAGNOSIS

34
DIAGNOSIS
 Tarikan dinding dada, takipnea, demam,
tidak mampu minum, sianosis, dan batuk:
sensitivitas rendah (12-89%)
 DD Radiologis:

 Sindrom distres respirasi

 TTN

 Sindrom aspirasi mekonium

 Edema paru (gagal jantung)

 Perdarahan paru 35
DIAGNOSIS
 Biakan
 tidak ada hubungannya dengan patogen penyebab
pneumonia
 Positif pada 5,5% kasus

 Awitan lambat: Biakan darah positif 17%

 Pungsi paru: invasif

 Aspirasi trakea

36
MANAJEMEN
 Kausatif
 Antibiotik: ampisilin (50 mg/kg/12 jam; 50
mg/kg/8 jam)-gentamisin dosis tunggal
 Alternatif:

Ampisilin: bensilpenisilin/amoksisilin

Gentamisin: kanamisin/streptomisin.

 Bukti stafilokokus (pustula kulit, selulitis, infeksi


tali pusat, pneumatokel, empiema):
kloksasilin/flukloksasilin

37
MANAJEMEN
 Resistensi AB: terutama basilus gram negatif
 Resistensi gram negatif: meropenem, imipenem,
amikasin
 Resistensi gram positif: vankomisin, teikoplanin

 Pemberian AB secara aerosol: VAP

 AB menurunkan kematian (RR: 0.58; IK-95%: 0,41-


0.82)
 Di komunitas: AB iv, im, oral?

38
MANAJEMEN
 Suportif
 Oksigen, bantuan napas, cairan, nutrisi,
termoregulasi, apnea, hipoglikemia.
 Menurunkan kematian 50%

 ASI sonde, nutrisi parenteral

 Enteral: risiko aspirasi

 Pencegahan hipoglikemia

 Apnea: xantin (kafein, aminofilin)

39
MANAJEMEN
 CPAP/ventilator: tergantung keparahan
 CPAP: non-invasif, apnea, mudah, murah

 Ventilator: harm>manfaat pada kondisi tertentu


(inos tinggi, keterampilan petugas)
 Surfaktan?

40
PENCEGAHAN
 Awitan dini:
 AB intrapartum pada persalinan dengan FR (KPD,
korioamnioitis, dan ISK)
 Efektif
 ASI: hipoksia lebih pendek

 Pneumonia (inos):
 Alat
 Cuci
tangan
 Pembatasan AB

41
PROGNOSIS
 Mortalitas tinggi
 Awitan dini
 RS: 11-48%
 Komunitas: 15%

 Faktor:
 Onset
 Berat lahir
 Sosioekonomi
 Skor Apgar rendah

42
PROGNOSIS
 Prediktor:
 Tidak adanya takipnea
 Bradipnea
 AaDO2 >250 mmHg
 Tidak sadar
 Kejang

 Prediktor pada pneumonia awitan lambat:


 tidak mampu minum (OR: 6,5), infiltrat radiologis (OR:
4.9), tampak mengantuk (OR: 4.7), apnea (OR: 4.5),
sianosis (OR: 3.6), dan merintih (OR: 2.4).

43
PROGNOSIS

44
PROGNOSIS

45
Terima Kasih

46

Anda mungkin juga menyukai