Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR

MASA NIFAS
Pendahuluan
• Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna
menurunkan angka kematian bayi di Indonesia. Asuhan
kebidanan yang diberikan oleh seorang pemberi pelayanan
kebidanan sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang
diberikan dalam tindakan kebidanan. seperti: upaya pelayanan
antenatal, intranatal, postnatal dan perawatan bayi baru lahir.
• Bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan pada
masa nifas.
Defenisi Masa Nifas
• Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran
bayi, plasenta serta selaput yang diperlukan untuk
memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
• Masa nifas (puerperium) adalah berasal dari bahasa Latin,
yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya
melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan.
• Asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan
yang diberikan pada pasien dimulai dari saat setelah lahirnya
bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti
sebelum hamil.
• Involusio adalah perubahan uterus setelah persalinan, yg
berangsur-angsur kembali.
Masa Nifas dalam Islam
• Para wanita nifas berdiam diri di masa Rasulullah Saw. selama 40
(empat puluh hari). (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu
Majah)
• Apabila seorang wanita mendapati darah setelah dua atau tiga hari,
yakni sejak berhentinya, maka itu termasuk nifas. Jika tidak, berarti
darah haid.”
• Masa nifas merupakan masa dimana wanita mengalami pendarahan
rahim. Dalam islam masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari
atau lebih. Selama masa tersebut seorang wanita dibebaskan dari
kewajibannya seperti larangan saat haid yaitu shalat lima waktu dan
puasa wajib. Dalam hadist riwayat Tirmidzi berkata:
• “Ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi Saw., tabi’in dan orang-orang
setelah mereka bersepakat, bahwa wanita nifas itu meninggalkan
shalat selama empat puluh hari, kecuali jika dia sudah suci bersih
sebelum genap empat puluh hari, maka pada saat itu dia harus
mandi dan shalat.”
Tujuan masa nifas
• Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun
fisiologis
• Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya
• Memberikan pend kes ttg perwatan kesehatan diri, nutrisi, KB,
cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi
sehari-hari.
• Memberikan pelayanan KB.
Peran bidan
• Memberi dukungan: Sesuai kebutuhan ibu untuk mngurangi
ketegangan fisik & psikologis
• Sebagai promotor
• Meningkatkan rasa nyaman
Tahapan masa nifas
1. Puerperium dini yaitu pemulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu pemulihan menyeluruh alat-
alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk
pulih kembali dan sehat sempurna berminggu-minggu,
bulan-bulan, atau tahunan terutama bila selama hamil atau
bersalin memiliki komplikasi.
Periode masa nifas
• Periode immediate postpartum (24 jam post partum)
Pemeriksaan : Kontraksi uterus, Pengeluaran lochia, TD
dan Suhu.
• Periode early post partum (24 jam – 1 minggu)
Involusio uteri dlm keadaan normal, tdk ada perdarahan,
lochia tdk berbau busuk, tidak demam, cukup makanan, ibu
menyusui.
• Periode late postpartum (1 mgg- 5 mgg).
Perawatan payudara & pemeriksaan sehari-hari serta
konseling KB.
Program dan kebijakan teknis
masa nifas
• Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)
• Kunjungan II (enam hari setelah persalinan)
• Kunjungan III (dua minggu setelah persalinan)
• Kunjungan IV (enam minggu setelah persalinan)
Kunjungan I
• Mencegah terjadinya perdarahan masa nifas
• Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan
meberi rujukan bila perdarahan berlanjut
• Meberikan konseling bgmaina mencegah perdarahan masa
nifas krn atonia uteri
• Pemberian ASI
• Mengajarkan cara mempererat hub antara ibu dan BBL
• Menjaga bayi tetap sehat dgn cara mencegah hipotermia
Kunjungan II
• Memastikan involusio uteri berjalan normal, uterus
berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak perdarahan
abnormal dan tdk ada bau
• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau kelainan
pasca melahirkan
• Memastikan ibu mendapat cukup mkanan, cairan dan istirahat
• Memastikan ibu menyusui dgn baik dan tdk ada tanda-tanda
penyulit
• Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pd bayi, cr
merawata tali pusat dan bgmna menjaga bayi agar tetap
hangat
Kunjungan III
• Sama kunjungan II
Kunjungan IV
• Menanyakan pd ibu ttg penyulit-penyulit yang dialami atau
bayinya
• Memberikan konseling untuk KB secara dini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai