Anda di halaman 1dari 28

TEKNOLOGI BAHAN

FERO DAN NON FERO

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


2001
PROFIL

• JHON HENDRAWAN
NAMA • E521911044
NIM

• MENJADI KEPALA PERUSAHAAN


CITA-CITA PERTAMBANGAN DI PT FREEPORT

• UNTUK APA HIDUP JIKA TIDAK


MOTO BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN
HIDUP
METALURGI
Metalurgi adalah salah satu cabang dari ilmu logam
atau metallogi, atau ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang sifat-sifat dan struktur logam,
pembuatan logam,pengerjaan dari logam dan
pengunaannya.
Skematik

Metallogi

metallografi Metallurgi

Met.adaptif Met.Produktif

Hydro met Elek.Met Elek.Met

Elektro thermis Elektro Listis


Metalurgi ini masih dapat dibedakan menjadi atas
2 golongan

• Pada metalurgi produktif ini,


A.Metalurgi pembahasannya dititik beratkan pada
penyelidikan dan pengolahan logam
Produktif dari bijih logam.

• Pada metalurgi adaptif ini,


B.Metalurgi pembahasannya dititik beratkan pada
penggunaan logam pada kehidupan
Adaptif sehari-sehari,misalnya tuntutan teknis
dari suatu konstruksi, yaitu keliatan/ulet
dan lain-lain
Macam-macam logam dan paduan

• Jenis logam non Ferro ini adalah Aluminium


A.LOGAM (Al), magnesium (Mg), tembaga (Cu), seng
(Zn), timbel,timah hitam (Pb), Timah putih
FERO (Sn), Nikel (Ni), logam-logam mulia yaitu
emas, perak,perunggu

• adalah logam yang terdiri atas kandungan


B.LOGAM unsur Fe (besi) dan karbon (c) dan selain ini
juga masih terdapat unsur-unsur lain
NON FERO misalnya,silisium (Si), Mangan (Mn), Paspor
(P), Sulfur (S).
LOGAM FERO

Pembuatan logam ferro dilakukan dengan


memproses bijih-bijih besi dari tambang ke
dapur tinggi hingga dihasilkan besi
kasar,selanjutnya besi kasar tersebut diolah
kembali dalam dapur baja, akhirnya
dihasilkan baja.
Baja yang telah diproduksi oleh dapur baja.
Setelah melalui proses perbaikan kualitas dan
sifat-sifat serta kemampuannya baru dapat
digunakan sebagai alat-alat perkakas, bahan-
bahan kontruksi pada i
ndustri-industri dan sebagainya.
LOGAM NON FERRO
Tembaga ( cu )

Pengambilannya.
3. Hasil yang diperoleh dimasukan dalam dapur
besemer kecil dengan hembusan udara dari samping.
Hembusan kurang lebih berjalan 30 samapi 50 menit,
dan dengan sudut yang tajam kedalam (kurang lebih
70) lambat laun dikurangi sampai datar maksudnya
adalah membakar- FeS.
Cu2S + 2FeS + 2FeS + 302 --- 2Fe0 + 2S02.
Fe0 yang terjadi dengan tambahan pasir (Si02) diterakkan
sesudah jadi terak dibuang akhirnya diperoleh.
Cu 2S, Cu2s ini kemudian di oksigen dengan menggunakan
eksida tembaga (ok Cu)
Cu2S + 2Cu20 --- 6Cu --- S02
Sifat
Warna merah dengan Bd 8,9 penghantar panas dan
listrik sangat baik titik lelah1890°c plastis dingin
tetapi lama-lama dapat rapuh. Kelakuan akibat
paksaan ini dapat dihilangkan dengan memanasi
sampai pijar dikejutkan dalam air. Cu murni sukar
dipotong dengan mesin-mesin kerja, sebab terlalu liat
dan sukar dicor sebab terjadi Cu20 dan Cu0 yang
terhancur dalam cairan, tetapi nanti jika suhunya
dalam rendah melepaskan O 2 nya, sehingga terjadi
cor-coran penuh lobang keropos ini dapat dihindari
dengan cara :
a. Cara kuno yaitu mengaduknya dengan tongkat kayu, C
yang terjadi akan mengikat O. (Yang terjadi akibat
kayu yang terbakar) sehingga O bebas sebagai O.
b. Dengan menambah unsur-unsur yang mengikat O
terbanyak dipakai adalah pospor, maka dapat di
pergunakan perunggu pospor, untuk amanya juga di
laput carbon tembaga basis yang hijau warnanya dan
mencegah oksidasi lebih lanjut.
Cu mudah di cor, jika dicampur Sn,Zn dan Al (unsur
yang rendah mengikat O)
LOGAM NON FERRO
Nikel (Ni)
• Bijih
Bijih terpenting garnirit (silikat magnesium Nikel), terdapat
terutama di New Kaledonia (utara Australia) sedang di negara
kita juga terdapat Nikel yang tercampur besi yaitu di Sulawesi
kebanyakan Nikel tercampur Fe, Cu, Co,dengan dikotori
S.BANYAK TERDAPAT DI Soroako Sulsel
• Pengambilanya serupa dengan Cu yaitu :
– cara basah: berusaha mendapatkan Nikel sulfat dan
kemudian diselesaikan dengan elektrolisis.
– cara kering: di bakar dan dilelehkan untuk mendapatkan
NiO.
Untuk mereduksi NiO, NiOdicampur serbuk arang kayu dan di
masukan dalam kowi tertutup kemudian dipanasi dalam dapur
nyala. Nio juga dapat diperoleh dengan cara basah yaitu
dengan cara melarutkan bijih yang telah dibakar terbuka dalam
asam dan mendapatkan lain-lain logam yang tidak diperlukan,
kemudian Nio diselesaikan dengan cara secara kering
LOGAM NON FERRO
Nikel (Ni)

• Sifat-sifat
Ni putih mengkilat, tahan lembab udara, kokoh sebaya
Cu tetapi kekerasannya lebih besar, berat jenis 8,5, titik
cair 1452°c .
• Pemakaiannya.
Terbanyak untuk melapis besi dan sebagai campuran
baja, untuk mempertinggi kokoh atau membuat baja
tudak berkarat (stainless setel). Nikel dengan proses
kecil sudah membuat baja lebih baik (0,2 – 0,5%).
Dalam baja perkakas proses Nikel lebih tinggi. Baja
konstruksi (baja 18/8) dengan Nikel 18% dan chrome
8% biasanya dengan tambahan 0,5% titan. Mempunyai
kekuatan tarik 170-180 kg/mm2.Mempunyai sifta tahan
aus dan suhu tinggi
LOGAM NON FERRO
Platina (Pt)
a. Bijih
terdapat sebagai logam murni dalam alam.
b. Metalurginya
Seperti Au ialah pencucian dan pelelehan.
c. Sifat-sifat
tahan asam ataupun basa. Titik leleh tinggi 1800°c .
perlawanan jenis berbanding dengan naiknya suhu jadi linier.
Berat jenisnya tertinggi 22,5. lunak, maka pesawat-pesawat
yang dibuat dari platina berdinding tebal.
d. Pemakaiannya
banyak dipakai dalam industri kimia/laboratorium, misalnya
sebagai kowi untuk mencampur bahan-bahan yang titik
lelehnya tinggi. Juga dipakai pada alat-alat pengukur.
• Dalam alam terdapat berupa kristal-kristal
warnanya mengkilat abu-abu. Titik lelehnya
264°c. Pemakainnya banyak dibidang kedok
Bismut (Bi) teran dan untuk bahan campuran ogam-
logam yang titik lelehnya rendah

• Juga tergolong seperti Bi.


Pemakaiannya sebagai campuran
Cadmium logam yang titik lelehnya rendah.
Warnanya seperti Zn dan mudah
(Cd) menguap, lunak
Perak (Ag)
a. Bijih
• terdapat banyak dalam alam tetapi jarang dalam jumlah besar. terdapat
sebagai Ag murni/berbentuk dalam sulfidanya Ag2S.
b. Metalurginya
• ini sangat menarik bahwa Pb kasar mengandung Ag sekalipun sedikit, maka
terdapat metode pattenson untuk mengambil Ag dari Pb kaasar. Pb kasar
dilelehkan dalam ketel-ketel besi kemudian didingkan sampai kristal-kristal
Pb mulai membeku dan kristal-kristal Pb ini tidak mengandung Ag sama
sekali, maka dapat diambil (diciduk) dan dipisahkan. Ag tertinggal; dalam
cairan dan pada cairan ditambahkan lagi Pb kasar, proses diulangi sampai
kristal yang terjadi di ambil lagi, begitu seterusnya. Dengan demikian
konstrentrasi Ag semakin besar.
Perak (Ag)
c. Sifat-sifat
• warna putih mengkilat. Penghantar panas dan listrik yang terbaik. Titik leleh
antara 955°c (dengan O2) dan 961,5°c (murni). Menguap pada 2050°c, maka
pada tempat pelelehan Ag penting untuk menjaga agar suhunya tidak lebih
dari 2050°c agar asapnya jangan membawa Ag. Sangat lunak sehingga dapat
digilas menjadi kertas tipis maupun ditarik menjadi kawat halus. Lebih lunak
dari Cu. Tahan bahan-bahan kimia maupun lembab udara, tetapi oleh asam
belerang menjadi hitam/persenyawaan-persenyawaan belerang, sebab terjadi
belerang perak.
d. Pemakaianya
1. dalam elektro teknik misalnya untuk sekering
2. untuk mata uang
3. sebagai bahan campuran dengan Cu/Au
EMAS (Au)

a. Bijih
terdapat murni dalam alam
b. metalurginya
mudah sekali hanya merupakan pencucian kemudian pelelehan
c. Sifat-sifat
Warna kuning mengkilat, titik cair 1064°c . menguap pada kurang lebih 2100°c,maka dalam pelelehan
emas banyak ikut asap kecerobong dan di cerobong mengendap bersama-sama dengan jelaga dan
waktu-waktu tertentu diambil kembali. Kokoh kecil kurang lebih 10 kg/mm2 maka dapat digilas
menjadi kertas sampai tinggal setebal 0,00001 mm sehingga dapat meneruskan cahaya warnanya
hijau.
Tahan pengaruh kimia maupun lembab udara. Tetapi sedikit saja kotoran Pb, Sb/Sn sudah mengurangi
sifat liatnya emas. Untuk mengeraskan emas ditambahkan Cu/Ag.
24 karat adalah emas murni
22 karat dicampur dua bagian Cu

d. Pemakaian
Dalam teknik hanya untuk mata uang yang dikenal dengan standard emas.
SENG (Zn)
• bijih terpenting galmei (ZnCO3)
Zn tidak terdapat murni dalam alam. Lain bijih adalah sulfida seng (ZnS).
• Metalurginya
Tahap 1 : untuk ZnCO3
Dikeluarkan lebih dulu CO2 nya untuk memperoleh oksida seng, maka
dipanggang diudara pada suhu tinggi untuk membuang CO2 nya.
Zn CO3 Zn O + CO2
Untuk Zn S
2 Zn S + 3 O2 2 Zn O + 2 SO2
Sering kali SO2 yang lepas dikerjakan jadi H2SO4 sebagai kerja tambahan.
Tahap 2 :
Zn O direduksi dengan mencampur serat-serat dengan serbuk arang didalam
kowi-kowi tertutup. Kemudian dipanasi dalam nyala, suhu reduksi Zn O
sangat tinggi sedang pada 920°c Zn ini sudah menguap, oleh sebab itu yang
ditampung uapnya yang kemudian dicairkan didalam bak-bak pengumpul
selanjutnya dibersihkan dengan melelehkan kembali dan dalam cairan Zn akan
mengapung dan dapat diciduk
SENG (Zn)
sifat-sifat
Seng kasar selalu tercampur Pb, Fe, C dan sering masih tercampur
Sb,S Ag, Mn, Sn, Ni, dalam jumlah kecil. Pb umumnya 0,2 – 4,5%,
Fe 0,2 – 2%. Warna putih keabu-abuan, berat jenis 6,9 jika digilas
7,3. dalam udara tahan sebab membentuk selaput oksida seng yang
rapat dan melindungi logam bawahnya terhadap oksidasi. Titik cair
419°c, titik didih900°c. Mudah di cor maka sejak dulu dikenal cor-
coran seng yaitu untuk benda-benda hiasan, misalnya hiasan taman,
lampu-lampu,dll.
pemakaianya
1. untuk mesin sengkograpi, yaitu teknik cetak dengan seng. (teknik
cetak dengan batu disebut lithograpi)
2. untuk elemen listrik
3. untuk melindungi plat besi terhadap oksidasi. Pelapisan dapat
dengan cara elektrolisis. Jika ditambahkan 1% Al pada Zn akan
memberi bentuk kembang-kembang pada permukaan seng.
4. sebagai bahan cat.
TIMAH HITAM (Pb)
• Bijih
Bijih terpenting PbS dan PbCO3
• Metalurginya
Untuk PbS, berusaha memperoleh oksidanya (Pro) dengan cara membakar
terbuka/dalam dapur nyala. Sebagai dari PbS diubah menjadi PbSO4 dan sulfat ini
dengan tambahan SiO2 dalam suhu tinggi diubah jadi silikat. Campuran silikat Pb
dan oksida Pb direduksi dengan kokas dan dengan tambahan kapur akan menjadi
Pb. Cara lain yang lebih sederhana jika berpangkal pada karbonat, sebab dengan
pemanas akan diperoleh PbO. PbO ini kemudian direaksikan dengan PbS akan
menghasilkan Pb.
Pemakaiannya
1. dalam industri kimia
2. dipakai untuk pipa ( jika untuk air dilapis dengan Sn dari dalam).
3. untuk melindungi kabel-kabel laut maupun kabel-kabel yang dilatakan didalam
tanah
4. untuk bahan cat
5.untuk akumulator
6. untuk logam huruf yang terdiri dari Pb, Sb, dan Sn. Logam keras dengan 10-25%
yaitu untuk huruf cetak..
LOGAM FERO

Macam-macam besi teknik :


Ada 3 macam yaitu :
• besi mentah / besi kasar= .PIG IRON
Jenis besi ini mempunyai kandungan karbon : 2,3-3,5 dan
mempunyai sifat tidak dapat ditempa.
besi tuang = CAST IRON
• Besi tuang mempunyai kandungan karbon 1,7-2,3 dan ini
juga tidak dapat ditempa.
• Baja = STEEL
Baja adalah besi dengan kandungan karbon 1,7 dan
mempunyai sifat liat (ulet) , cukup keras dan tanpa di tempa.
LOGAM FERO

Baja
karbon
(carbon
steel)

Baja tahan Baja


Baja dapat
karat campur
digolongk
(stainless (alloy
an atas
steel) steel)

Baja
perkakas
(tool steel)
BAJA KARBON

• Baja ini disebut juga baja mesin atau alat-alat perkakas


atau baja tempa, karena jenis baja karbon rendah ini
mudah dikerjakan dengan mesin atau ditempa.
• baja karbon sedang mempunyai kandungan karbon
0,30-0,60% pada umunya jenis baja ini dipakai pada
kontruksi mesin, selanjutnya berdasarkan prosentase
karbonya dapat digunakan secara sepesifik sebagai
berikut:
Presentase Kandungan Karbon Baja

%C PENGGUNAAN UNTUK

0,40 Baut,mur,batang torak,poros dsb nya

0,50 Roda-roda gigi,klem-klem,dsb nya

0,55 – 0,60 Pegas ,spring


BAJA CAMPUR / ALLOY STEEL

• Adalah baja yang mempunyai kandungan unsur-unsur


sebagai berikut:
• Nikel; mangan, silicon, tungsten vanadium,molybden,
cobalt dan sebagainya.
• Masing-masing unsur tersebut mempunyai sepesifikasi
sifat sendiri-sendiri, misalnya sifat tahan aus, sifat tahan
panas, sifat tahan benturan, sifat tahan karat, sifat tahan
korosi dan sebagainya. Dengan demikian sifat-sifat
tersebut akan mempengaruhi sifat baja sehingga akan
menjadi lebih baik.
• Pengaruh sifat unsur terhadap baja campur :
Presentase Kandungan Karbon Baja

UNSUR MENAMBAH SIFAT

Nikel
Kuat terhadap tarikan, ulet, mencegah karat
Cromium
Keras, ulet,tahan aus
Mangan
Kuat,tahan panas
Silicon
Elastis
Tungsten
Tahan panas
Molybden
Kuat, ulet
Vanadium
Kekuatan,karena pembentukan butir-butir baja menjadi halus.
Keras, tahan aus dan tahan terhadap panas yang tinggi
Cobalt
Baja-baja campur/ alloy steel yang biasa dibuat sebagai
bahan alat iris/cutting tool.

1. Cromium steel
Dengan kandungan : 1,1 % C ; 1,4 % Cr
Digunakan untuk : mata dril,fill,kikir
2. Cromium silikon
Dengan kandungan : 0,85% -0,95% C, 0,95 -1,25% Cr, 1,2 -1,6% Si
Digunakan untuk : mata drill,milling cutter
3. Cromium tungsten steel
Dengan kandungan : 1,25 – 1,5% C, 0,4 – 0,7% Cr. 4,5 – 5,5 % Wo, 0,15 – 0,30% Va.
Digunakan untuk : reamer taps dan sebagainya
4. Tungsten steel
Dengan kandungan : 1,05 – 1,25% C, 0,8 – 1,2% Cr. 0,15 – 0,30% Va.

Selain menggunakan alloy steel seperti tersebut di atas untuk keperluan cutting
tool/ alat iris dapat juga menggunakan logam khusus.
Yang termasuk logam khusus adalah :
• a). Stellit
• b). Wedia
BAJA PERKAKAS/ TOOL STEEL

• Baja alat perkakas/ tool setel ini sangat


luas bidang penggunaanya; baja ini
mempunyai kandungan karbon 0,85 –
0,95%, dan ini biasanya sedikit dicampur
dengan vanadium.
• Penggunaannya untuk : mata dril,reamer,
milling cutter, mata pahat dan sebagainya.
• Jenis baja ini dapat dijadikan baja potong
cepat (HSS) yang dapat beroperasi pada
suhu tinggi (600°c) dengan kecepatan mesi
3-4 kali kecepatan mesin apabila
digunakan alat iris baja karbon.
BAJA TAHAN KARAT (STAINLEES STEEL)

Baja tahan karat (stainlles setel) ini dapat


memberikan perlawanan terhadap karat, dan
baja ini mempunyai kandungan unsur cromium
kurang lebih 12%.
Secara garis besar, jenis baja ini dapat
diklasifikasikan atas :
baja tahan karat Ferritic
baja tahan karat martensitic
baja tahan karat Austenitic

Anda mungkin juga menyukai