Anda di halaman 1dari 11

Th. Ratna Indraswati, SKp. M.

Kep

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 1


 RIWAYAT KESEHATAN
 Biodata & Jenis pekerjaan
 Keluhan pasien
 Riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan
keluarga.
 Psikososial ; dampak nya cedera terhadap hobby, dll.

 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada muskuloskeletal adalah Look, feel dan move

OTOT

 Inspeksi ( look )
ukuran otot misal : otot lengan , paha bandingkan dengan sisi yang lain apakah ada
atropi dan hipertropi.
Ukur keduanya dengan meteran
Apakah ada mal posisi pada tubuh.
Apakah ada tremor dan spastik.

 Lakukan palpasi ( Feel )


Suhu kulit apakah panas, dingin dari biasanya.
Apakah denyutan arteri dapat diraba atau tidak.
11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 2
 Jaringan lunak ; adanya spasme otot, atrofi otot, adanya tumor.
 Nyeri tekan : lokasi nyeri.

Move ( pergerakan )
Nilai kekuatan otot dengan 5 tingkatan
0. Adalah absen tidak ada gerakan ( para lisis total )
1. Kontraksi otot , gerakan tidak ada
2. Otot hanya mampu menggerakkan persendian , tidak dapat
melawan grafitasi
3. Dapat menggerakkan sendi , otot dan melawan grafitasi tidak
kuat terhadap tahanan.
4. dapat menggerakkan sendi & otot serta dapat melawan grafitasi
dan sedikit tahanan
5. Kekuatan otot normal

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 3


TULANG
Look : Amati bentuk tulang, apakah ada deformitas.
Cara berjalan, membungkuk dan berdiri.
Feel : Apakah ada benjolan, nyeri dan krepitasi, edema.
Move : Perhatikan gerakan aktif dan pasif.

SENDI
Look : Apakah ada pembengkakan, panas dan nyeri
Feel : Apakah ada edema, nyeri, krepitasi dan adanya
nodul.
Move : Kaji rentang gerak ( ROM )

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 4


Fungsi motorik
Pemeriksaan otot dengan
menggerakkan sendi untuk
mengetahui adanya spastik atau
kelemahan otot.
Fungsi sensorik
Untuk melihat adanya kelainan
sensasbilitas seperti hipoastesi,
hiperastesi dan anastesi.
11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 5
1.Sentuhan ringan
 Alat yang digunakan adalah kapas.

 Mata pasien harus dipejamkan.

2. Nyeri supervisial
 Alat yang digunakan ujung yang tajam

 Tutup mata pasien

 Bandingkan dengan yang diatas fraktur

 Pasien dianjurkan menjawab ya apabila merasakan benda tajam.

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 6


3. Sensasi posisi
 Pegang jari pasien
 Pasien dianjurkan menutup mata
 Gerakkan ibu jari, tanyakan posisinya kearah mana.

4. Getaran
 Alat yang digunakan adalah garpu tala

 Pasien mata dipejamkan

 Getarkan garpu tala dan tempelkan dimaleulus medialis,


biarkan sampai getaran berhenti.

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 7


 Refleks trisep ( C6, C7 dan C8 )
 Reflaks bisep ( C5 dan C 6 )
 Refleks brachio radialis ( C5 , C6 )
 Refleks patela ( L2, L3 , L4 )
 Refleks achiles ( S1 dan S2 )

Babinski ( Respon plantar )

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 8


Pemeriksaan darah
 Darah lengkap

 Pemeriksaan serum darah : Kalcium,


alkalipospatase, protein, glucosa
 Uji mantoux

 Pemeriksaan urine ; albumin, glucosa, kalsium


dan posfor.urine bence jones.

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 9


1. ANN B. Maher at all, Orthopaedic Nursing, ed.3.
2002.WB.Saunders Company.
2. Brunner & Suddarth, Keperawatan medikal bedah, ed.8.
2002,buku kedokteran, EGC.
3. Cheruddi rasjad, ilmu bedah ortopedi , 2007, PT yarsif
watampone. Jakarta.
4. Judith M. Wilkinson, Diagnosa keperawatan, ed.7, 2002. buku
kedokteran, EGC.
5. Pricilla LeMone, Medical Surgical Nursing , edisi 4, 2008. Prentice
Hall.
6. Janice L. Willms,at all, Diagnosis fisik,2002, buku kedokteran,
EGC

11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 10


11/2/2019 indraswati-Univ Esa Unggul 11

Anda mungkin juga menyukai