Landsman dan Magliolo (1988) Mengapa model price level (valuation) Apakah model price change (return) lebih sebagian besar ditolak? baik?
- Kurangnya landasan teoretis + Desain model pasar memasukkan
- Model certainty-based + prosedur ad hoc “ketidakpastian” dengan cara yang ketat/ teliti = model uncertainty-based* + Struktur model pasar menciptakan solusi - Hubungan teoretis harga dan laba tidak “masalah deflasi” ditentukan dengan baik sulit + Desain model pasar memberikan grup interpretasi hasil kontrol (natural) dengan differenced form**
Isu spesifikasi model dalam riset cross-sectional pasar modal (i.e. price level vs price change)
Bagaimana peneliti memilih
salah satu model untuk risetnya?
Asumsi tentang sifat ekuilibrium pasar modal
Asumsi tentang masalah ekonometrik DESAIN RETURN ASUMSI DEFLATION DIFFERENCING Model pasar mencirikan proses Motivasi ekonomi Kontrol implisit terhadap menghasilkan return untuk sekuritas* mendasar tidak jelas omitted variables** Atasi heteroskedastisitas? Menghilangkan variabel Asumsi ekonomi yang diperlukan Gunakan teknik tertentu yang tak terukur untuk menjustifikasi interpretasi dari ekonometrika momen kesalahan residual Isu deflation tetap Parameter regresi bukan merupakan membingungkan fungsi dari data akuntansi yang menjadi perhatian
Data akuntansi merupakan proksi
yang sesuai untuk variabel ekonomi yang mendasarinya ILUSTRASI-MODEL 1 tidak berkorelasi
atau koefisien β estimasian↑ SPESIFIKASI MODEL DAN SIMPULAN CHANGES LEVEL Doran et al (1988) Landsman (1986) Eror sistematik yang bersifat time-invariant Terdapat peluang adanya kesalahan (mengabaikan isu eror nonsistematik) pengukuran tak sistematik –model 3– –model 2– Harris dan Ohlson (1987) Koefisien level bervariasi sepanjang waktu –model 1– Miller dan Upton (1985) Kesalahan residual bersifat independen Ulangi Haris dan Ohlson (1987) dengan proksi –model 1– berbeda Variasi variabel independen kecil ukuran SE differenced > SE level sebenarnya (true measure) memiliki kovariansi tinggi antar waktu bias Cross-sectional Perbandingan –model 3– dependence SE & SD Paper ini memperdebatkan tentang pendekatan yang lebih baik ketika melakukan penelitian hubungan cross-section, yang sebenarnya lebih merupakan dorongan pribadi peneliti di bidang ini (pasar keuangan) untuk berasumsi, dalam catatan penulis ternyata asumsi ini sebenarnya tidak berdasar. Penelitian di pasar modal dengan hubungan cross-section adalah paling masuk akal, mengingat banyaknya data historical akan tetapi disain penelitian memakai return akan mudah terjerumus dalam masalah heteroscedasticity misalnya, sehingga asumsi disain return sebagai yang terbaik adalah suatu kesalahan. Heteroskedasticity: • Ketika menyatakan bahwa suatu model linear, maka secara tidak langsung mengasumsikan bahwa 'e' adalah acak, yaitu, e tidak tergantung pada atau terkait dengan variabel independent. • Pada prakteknya, ternyata e (data variance) berkembang sejalan dengan variabel independen • Ternyata ada korelasi yang signifikan antara nilai-nilai 'e' dan variabel independen, itu meniadakan asumsi utama tentang 'e’ yang acak (terdistribusi normal).