LEPAS LAMBAT
Sediaan tablet yang dirancang untuk memberikan aktivitas terapeutik diperlama
dengan cara pelepasan obat secara terus-menerus selama periode tertentu
dalam sekali pemberian
Keuntungan dan kekurangan sediaan lepas lambat
Keuntungan
1. Frekuensi pemberian obat untuk mendapatkan efek tertentu berkurang
2. Efek terapetik yang diperoleh lebih lama
3. Lebih disukai dibanding sediaan konvensional karena lebih efisien
4. Efek merugikan dari obat dapat ditekan karena berkurangnya frekuensi
pemberian obat (tidak ada fluktuasi kadar obat dalam darah)
Kekurangan
1. Biaya produksi lebih tinggi sehingga harga obat lebih mahal
2. Kemungkinan terjadinya keracunan obat lebih besar dibandingkan
sediaan konvensional. Hal ini disebabkan karena absorpsi obat yang
diperlama kadang-kadang diikuti dengan eliminasi obat diperlambat.
3. Jika sediaan gagal memberikan pelepasan diperlambat, maka
konsentrasi toksik dari obat dapat terlampaui
4. Ukuran tablet kemungkinan lebih besar. Hal ini menyulitkan terutama
untuk pasien yang tidak daoat menelan obat
Aspek farmakodinamik
Tujuan utama pengembangan sediaan lepas lambat adalah untuk
mempertahankan konsentrasi zat aktif dalam darah pada konsentrasi efektif.
Aspek biofarmasi
Informasi sifat biofarmasi zat aktif merupakan hal penting dalam pengembangan
sediaan lepas lambat. Aspek biofarmasi meliputi:
- lokasi utama di mana obat diabsorpsi
- kecepatan absorpsi
- waktu paruh eliminasi obat
- apakah absorpsi non-linier dikarenakan penjenuhan absorpsi obat, first pass
effects, atau yang lain
- apakah eliminasi yang tidak linier dikarenakan penjenuhan metabolisme
- inaktivasi atau metabolisme obat dalam tubuh
TUJUAN
MENGURANGI FREKUENSI PENGGUNAAN OBAT
KENYAMANAN DALAM PENGGUNAAN OBAT
MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN MEMINUM OBAT
Produk pelepasan terkendali menawarkan beberapa
keuntungan, antara lain: mempertahankan kadar obat
dalam plasma, memperkecil toksisitas, menurunkan efek
samping akibat fluktuasi kadar obat, frekuensi
pemberian obat sekali sehari dan menjamin terapi
optimum (Ninama, et al., 2015).
TUJUAN PENGOBATAN
SIFAT BAHAN AKTIF
PEMILIHAN BAHAN
TUJUAN PENGOBATAN
ANTIBIOTIK:
DOSIS KUURREGIMEN DOSIS
JANGKA PANJANGTBC
ANTIASMA
TIDAK SESAAT
OBAT-OBAT PEMELIHARAAN
DIABETES
DARAH TINGGI
SIFAT BAHAN AKTIF
T1/2 PENDEK
ABSORPSI CEPAT ELIMINASI CEPAT
JNEDELA TERAPI SEMPIT
METODE FORMULASI
LEPAS LAMBAT (SLOW RELEASE)
LEPAS TERKENDALI (CONTROLLED RELEASE)
LEPAS TERJADWAL (TIME RELEASE)
PEMILIHAN BAHAN
MEMPERLAMBAT PELEPASAN ZAT AKTIF
MENAHAN PELEPASAN ZAT AKTIF
MEMPERLAMBAT ELIMINASI
Sustained release, sustained action,
prolonged action, controlled release,
extended release, depot release adalah
istilah untuk mengidentifikasi sistem
penyampaian obat yang dirancang untuk
mencapai efek terapi berkepanjangan oleh
obat yang terus melepaskan selama
jangka waktu setelah pemberian dosis
obat tunggal. Profil pelepasan obat
secara in vivo dapat dilihat seperti
Gambar 1 (Kakar, et al.,2014).
Range Terapi
Faktor-faktor yang harus dikaji dalam strategi pengembangan sediaan lepas lambat
Pertimbangan sifat obat
Sifat fisikokimia
Ukuran dosis
Jika dosis oral > 0.5 g, maka obat tsb bukan merupakan kandidat yang baik
untuk dibuat sediaan lepas lambat karena ukuran produk akan sangat
besar.
Kelarutan dalam air
Obat yang sangat mudah larut dalam air sangat tidak sesuai untuk sediaan
lepas lambat sedangkan obat yang sangat sukar larut air akan sulit
dimasukkan ke dalam sistem lepas lambat. Batas bawah kelarutan obat
adalah 0.1 mg/ml.
Koefisien partisi
Obat yang sangat lipofilik atau hidrofilik ( koefisien partisinya sangat
ekstrim) akan memberikan fluks ke dalam jaringan sangat lambat atau
sangat cepat (yang selanjutnya terjadi penumpukan obat dalam jaringan)
merupakan golongan obat yang tidak sesuai untuk lepas lambat.
Stabilitas obat
Obat yang tidak stabil dalam GI akan menyulitkan jika dibuat lepas lambat
karena obat tersebut harus berada dalam GI pada waktu cukup lama.
Sifat biologi
Absorpsi
Obat yang absorpsinya lambat atau diabsorpsi dengan kecepatan
absorpsi yang bervariasi merupakan kandidat yang kurang baik untuk
sediaan lepas lambat. Untuk sediaan lepas lambat oral, batas bawah
tetapan kecepatan reaksi adalah 0.25/jam dengan anggapan waktu transit
dalam GI 10 -12 jam).
Distribusi
Obat dengan volume distribusi nyata tinggi, yang selanjutnya
mempengaruhi kecepatan eliminasi obat, merupakan kandidat yang
kurang baik untuk sediaan lepas lambat.
Metabolisme
Sistem lepas lambat yang dimetabolisme selama kecepatan metabolisme
merupakan golongan yang tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat
Lama aksi
Waktu paruh biologi (lama aksi obat) merupakan faktor utama yang harus
dipertimbangkan jika akan merancang sediaan lepas lambat. Obat dengan waktu
paruh panjang (> 12 jam) dan dosis efektif besar atau waktu paruh pendek (< 1
jam) tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat.
Terapetik
Obat dengan rentang terapetik pendek memerlukan kontrol dosis dalam darah
tepat tidak sesuai untuk sediaan lepas lambat, karena berisiko tinggi
terjadinya efek toksik.
Beberapa obat yang tidak sesuai diberikan untuk sediaan lepas lambat
Obat Karakteristik
Riboflavin, garam-garam fero Tidak efektif diabsorpsi di usus bagian bawah
Penisilin G, furosemid Diabsorpsi dan diekskresi dengan cepat, t1/2
pendek (< 1 jam)
dC 0 dM = kr0
= kr atau dalam jumlah dinyatakan dengan
dt dt
Jika polimer tidak larut air, maka kelarutan obat dalam membran merupakan faktor
penting yang mendorong terjadinya difusi melintas membran.
Sedangkan jika membran merupakan polimer larut air, sebagian polimer akan
terlarut membentuk saluran-saluran yang merupakan panjang lintasan difusi yang
bersifat konstan.
membran
Reservoir obat
Pelepasan obat melalui kontrol difusi melintas membran polimer tidak larut air
Membran polimer
Pelepasan obat melalui kontrol difusi melintas membran polimer larut air
2. Disolusi
Obat disalut dalam bahan polimerik dan kecepatan disolusi polimer menentukan
kecepatan pelepasan obat
membran reservoir
1. Tablet matriks
Dalam sistem matriks, obat dicampur dengan polimer dalam keadaan
kering. Kecepatan pelepasan obat ditentukan oleh jenis dan konsentrasi
polimer yang digunakan. Konsep sistem matriks terutama sesuai untuk
obat-obat dosis rendah. Eksipien bersifat hidrofilik maupun hidrofobik
dapat ditambahkan untuk mempengaruhi profil pelepasan obat melalui
cara difusi atau erosi. Contoh polimer yang digunakan dalam sistem
matriks misalnya Eudragit®. Konsentrasi yang biasa digunakan adalah
antara 10 – 50%.
Yaitu sediaan lepas lambat yang bahan aktifnya terbagi ke dalam banyak
satuan individu, yang disebut subunit. Sepanjang obat yang tidak terlarut
masih ada dalam inti, maka pelepasan obat akan berlangsung pada
kecepatan tetap, mengikuti reaksi orde 0. Setelah seluruh obta terlarut, maka
kecepatan pelepasan akan berubah ke orde 1.
Keuntungan sediaan multipartikel adalah dapat mempertahankan
ketersediaan hayati dan pelepasan obat sesuai yang diinginkan.
mikroenkapsulasi
proses di mana partikel-partikel kecil atau tetesan-tetesan yang diselimuti
oleh salut homogen (mikrokapsul) atau dengan matrik polimer (mikrosfer).
Bahan penyalut yang digunakan misalnya polimer golongan metakrilat:
Eudragit® NE 30 D, Eudragit® RL 30 D, Eudragit® RS 30 D.
Di = DB – DM . (kr1 Tp)