Anda di halaman 1dari 23

Lia Gatra Hanafiani 15011800001

Elis Agustini. CS 15011800005


Oman Sahroni 15021800003
 Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua
kata atau lebih yang mengandung pikiran yang
lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Mahasiswa mengerjakan soal UTS sekarang.
Berintonasi akhir

Minimal terdiri atas subjek dan predikat

Predikat transitif disertai objek, intransitif dapat diikuti pelengkap

Mengandung pikiran yang utuh dan kesatuan makna

Menggunakan urutan yang logis

Dalam bahasa tulis diawali huruf kapital dan diakhiri titik, ? Atau !
 Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah
kalimat di samping unsur predikat.
Fungsi subjek:
 Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat
tunggal, kalimat majemuk
 Memperjelas makna
 Menjadi pokok pikiran
 Menegaskan (memfokuskan) makna
 Memperjelas pikiran ungkapan
 Membentuk kesatuan pikiran
 Ciri-ciri Subjek

Merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa

Dapat disertai kata ini atau itu

Tidak didahului kata depan/preposisi

Berupa Nomina atau Frasa Nominal

Dapat diingkarkan dengan kata bukan


• Merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana,
1 mengapa, atau berapa

• Dapat diinginkarkan dengan tidak atau bukan


2

• Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas


3

• Tidak didahului kata yang


4

• Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni


5
 Objek adalah unsur kalimat yang dikenai perbuatan
atau menderita akibat perbuatan subjek

Langsung mengikuti predikat

Dapat menjadi subjek kalimat pasif

Tidak didahului kata depan atau preposisi

Dapat didahului kata bahwa


 Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi
predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek

Melengkapi Terletak di
makna kata belakang
kerja Tidak dapat predikat
(predikat) Tidak menjadi bukan verba
• Dia meminjami didahului subjek dalam transitif
saya novel baru. preposisi konstruksi • Negara Republik
pasifnya Indonesia
berdasarkan
Pancasila
 Keterangan merupakan unsur kalimat yang
memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang
dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi
informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan
tujuan.
 Ciri-ciri
1. Memberikan informasi tentang waktu, tempat,
tujuan, cara, alat, kemiripan, sebab, atau kesalingan
2. Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di
awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan
predikat)
3. Didahului kata depan seperti di, ke, dari, pada,
dalam, dengan, atau kata penghubung/konjungsi
jika berupa anak kalimat.
 Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri
atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan
predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau
lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan),
asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk
pola kalimat baru.

Kalimat Tunggal Susunan Pola Kalimat

Ayah merokok. S-P


Adik minum susu. S-P-O
Ibu menyimpan uang di dalam laci. S-P-O-K
 Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang
mengandung dua pola kalimat atau lebih.
Cara pembentukan kalimat majemuk:

Memperluas bagian-bagian kalimat tunggal

• Anak itu membaca novel. (Kal.Tunggal)


• Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang
membaca novel.

Menggabungkan dua atau lebih kalimat


tunggal
• Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
1. Kalimat majemuk setara
 Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang
bersifat koordinatif sehingga tidak ada saling
menerangkan. Jenis-jenis kalimat majemuk setara:
KMS Gabungan
• Menggunakan kata hubung dan, serta

KMS Pilihan
• Menggunakan kata hubung atau, baik ... maupun

KMS Perlawanan
• Menggunakan kata hubung tetapi, melainkan

KMS Urutan
• Menggunakan kata hubung lalu, lantas, kemudian
 Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat
tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga
membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat.
 Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk
kalimat.
No Jenis Ciri
1. KMB AK Keterangan waktu Menggunakan kata hubung ketika,
waktu, saat, setelah, sebelum
2. KMB AK Keterangan sebab Menggunakan kata hubung sebab,
karena
3. KMB AK Keterangan hasil (akibat) Menggunakan kata hubung
hingga, sehingga, akhirnya
4. KMB AK Keterangan syarat Menggunakan kata hubung jika,
apabila, kalau, andaikata
5. KMB AK Keterangan tujuan Menggunakan kata hubung agar,
supaya, demi, untuk, guna
6. KMB AK Keterangan cara Menggunakan kata hubung
dengan, dalam
7. KMB AK Keterangan posesif Menggunakan kata hubung
meskipun, walaupun, biarpun
8. KMB AK Pengganti nomina Menggunakan kata bahwa
Kalimat Efektif
Merupakan kalimat yang mampu
menyampaikan gagasan dari penulis ke
pembaca, sehingga menimbulkan gagasan
yang sama antara penulis dan pembaca.
1. Kesatuan gagasan
2. Kesejajaran
3. Kehematan
4. Penekanan
5. Kelogisan
Kalimat efektif harus menampakkan kesatuan
gagasan. Yaitu suatu kalimat yang terwakili
oleh kehadiran subjek dan predikat.
Contoh :
1. Bagi siswa kelas XII harap berkumpul di
aula. (SALAH)
2. Siswa kelas XII harap berkumpul di aula.
(BENAR)
Merupakan penggunaan bentuk kata atau
imbuhan yang sama susunan katanya yang
dipakai pada kalimat tersebut.
Contoh:
1. Kelompok kami akan merumuskan masalah
penelitian, mengambil data, menganalisis,
dan penyimpulan hasilnya. (SALAH)
2. Kelompok kami akan merumuskan masalah
penelitian, mengambil data, menganalisis,
dan menyimpulkan hasilnya. (BENAR)
Kehematan terkait adanya hubungan jumlah
kata yang digunakan dengan makna yang
diacu.
Contoh:
1. Warna merah dan putih adalah warna
kesukaanku. (SALAH)
2. Merah dan putih adalah warna
kesukaanku. (BENAR)
Merupakan upaya untuk mempertegas bagian
kalimat yang memang perlu untuk ditonjolkan.
Contoh:
Salah satu kendala penulisan karya ilmiah, menurut
Prof. Dr. Somad Daqoms, adalah kemalasan
menulis.
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Unsur-
unsur pembentuknya harus memiliki hubungan
logis yang dapat diterima akal sehat.
Contoh:
1.Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan
selesailah makalah ini. (SALAH)
2. Puji Syukur kepada Tuhan atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini selesai.
(BENAR)

Anda mungkin juga menyukai